Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

HUBUNGAN RIWAYAT KEJADIAN POST PARTUM BLUES DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1 TAHUN DI DESA DEMPEL WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGRAYUNG Indanah Indanah; Sukesih Sukesih
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 8, No 1 (2017): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usia satu tahun termasuk dalam usia toddler (1 - 3 tahun), yaitu merupakan masa ke “Emasan“ karena pada usia ini anak mengalami perkembangan sangat cepat. Pada usia satu tahun ini perkembangan yang meliputi kemampuan motorik (kasar dan halus), bahasa, kreatifitas, kesadaran sosial, emosi dan inteligensi berlangsung sangat cepat dan menjadi landasan perkembangan berikutnya. Apabila seorang ibu mengalami kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan secara terus menerus akan memberikan dampak yang lebih buruk pada anak tersebut. Kondisi itu dikenal dengan istilah “ post partum blues”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan riwayat kejadian post partum blues dengan perkembangan anak usia 1 tahun di desa Dempel wilayah kerja Puskesmas Karangrayung. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan Retrospectif, pengambilan sampel menggunakan total populasi dengan jumlah 50 responden.  Hasil uji statistik ada hubungan antara riwayat kejadian post partum blues dengan perkembangan anak usia 1 tahun di Desa Dempel  wilayah kerja Puskesmas Karangrayung Kabupaten Grobogan, dengan hasil uji ststistik  Chi square 8,318  dan nilai p value sebesar 0,016 (α < 0,05). Hendaknya ibu yang mempunyai anak usia 1 tahun untuk memberikan perhatian dan kasih sayang sejak dalam masa kehamilan, sebelum lahir, dan setelah lahir.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LARUTAN NACL DIBANDINGKAN DENGAN D40% TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA ULKUS DM DI RSUD KUDUS Kristiyaningrum Kristiyaningrum; indanah indanah; Tri Suwarto
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 4, No 2 (2013): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Ulkus diabetes merupakan komplikasi menahun yang paling ditakuti penderita karena lamanya perawatan serta biaya yang dikeluarkan. Upaya yang dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih berat diperlukan intervensi perawatan luka yang efektif dan efisien. Perawatan luka terbaru adalah menjaga agar luka tetap dalam kondisi lembab, hal ini dapat dilakukan dengan larutan glukosa seperti D40%. Perawatan luka dengan NaCl memberikan efek biasa terhadap kesembuhan luka. Pertimbangan dengan D40% dan luka lembab adalah biaya, kenyamanan dan keamanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan larutan NaCl 0.9% dibandingkan dengan D40% terhadap proses penyembuhan luka ulkus DM di RSUD Kudus. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental dengan pendekatan nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita diabetes melitus dengan luka ulkus di RSUD Kudus. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling sehingga besar sampel adalah 20 responden (10 untuk perawatan dengan NaCl 0.9% dan 10 untuk perawatan dengan D40%). Uji analisis data menggunakan uji t-Test Independent Samples Test. Hasil : Uji statistik t-Test Independent Samples Test didapatkan nilai p value = 0.001 dan nilai t hitung 4.417, nilai t bersifat dua sisi sehingga nilai α yang dirujuk adalah α/2 = 0.025 sehingga dapat diketahui bahwa nilai t tabel = 2.101. Kesimpulan : Terdapat perbedaan rata-rata antara penggunaan larutan NaCl 0.9% dibandingkan dengan D40% terhadap proses penyembuhan luka ulkus DM (Ha diterima dan Ho ditolak) pada taraf signifikansi 5%. Untuk itu diperlukan upaya keatuhan penderita dalam proses perawatan luka dan terapi serta perawatan menggunakan metode yang efektif dan efisien agar luka sembuh secara optimal
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT KUSTA DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECACATAN PADA PENDERITAKUSTA DI KABUPATEN KUDUS Wiyarni Wiyarni; indanah indanah; Tri Suwarto
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 4, No 1 (2013): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengobatan penderita untuk memutuskan mata rantai penularan, menyembuhkan penyakit penderita dan mencegah terjadinya cacat atau mencegah bertambahnya cacat yang sudah ada sebelum pengobatan. Selain kepatuhan minum obat, faktor yang berpengaruh terhadap kecacatan pada penderita kusta adalah peran keluarga untuk melakukan upaya pencegahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kepatuhan minum obat kusta dan dukungan keluarga dengan kecacatan pada penderita kusta di Kabupaten Kudus.Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian korelasional  dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua penderita kusta di Kabupaten Kudus sejumlah 77 orang. Tehnik sampling yang digunakan ini adalah tehnik total sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Uji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji chi-square.Hasil penelitian diperoleh sebagian besar penderita kusta tidak patuh dalam minum obat yaitu sebanyak 48 orang (62,3%), sebagian besar keluarga tidak mendukung penderita kusta yaitu sebanyak 47 orang (61%), sebagian besar penderita kusta mengalami kecacatan tingkat 1 yaitu sebanyak 43 orang (55,8%). Nilai p value adalah 0,003 da 0,004 (< 0,05). Dapat disimpulkan ada hubungan kepatuhan minum obat kusta dengan kecacatan pada penderita kusta di kabupaten Kudus, ada hubungan dukungan keluarga dengan kecacatan pada penderita kusta di kabupaten kudus tahun 2013 (p value 0,004 < 0,05).Diharapkan tenaga kesehatan memeprtimbangkan dalam pengambilan tindakan terhadap upaya peningkatan kepatuhan minum obat dan keefektifan pelatihan perawatan diri terhadap peningkatan dukungan anggota keluarga penderita kusta.
PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA PRA SEKOLAH indanah indanah; Yulisetyaningrum Yulisetyaningrum
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 10, No 1 (2019): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v10i1.645

Abstract

Perkembangan sosial emosional anak merupakan perkembangan tingkah laku pada anak dimana anak diminta untuk menyesuaikan diri dengan aturan yang berlaku dalam lingkungan masyarakat. Dengan kata lain, perkembangan sosial merupakan proses belajar anak dalam menyesuaikan diri dengan norma, moral dan tradisi dalam sebuah kelompok. Banyak faktor yang berpengaruh dalam perkembangan sosial emosional anak. Faktor tersebut antara lain faktor Hereditas/Genetis/Keturunan, faktor Lingkungan, faktor Umum/interaksionisme antara genetis dan lingkungan.Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan jenis kelamin, jumlah saudara, Pendidikan orangtua, pendapatan orangtua, tipe keluarga dan pola asuh keluarga  dengan perkembangan sosial emosional anak usia pra sekolah di Desa Kramat Kecamatan Dempet Kabupaten Demak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional.  Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki anak usia pra sekolah di Desa Kramat Kecamatan Dempet Kabupaten Demak. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Teknik stratified Random Sampling dengan jumlah 84 responden.Hasil dan kesimpulan dalam penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, jumlah saudara, Pendidikan orangtua, pendapatan orangtua, tipe keluarga dan pola asuh keluarga  dengan perkembangan sosial emosional anak usia pra sekolah dengan nilai p value sebesar < 0.05.Kata Kunci: Perkembangan social emosional anak prasekolah
PEMAKAIAN DIAPERS DAN EFEK TERHADAP KEMAMPUAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER Indanah Indanah; Noor Azizah; Tutiek Handayani
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 5, No 3 (2014): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemakaian diapers dalam jangka panjang dan dipakai setiap saat, dapat menimbulkan efek yang berbahaya serta bisa  menghambat  kemampuan toilet  training anak.  Penelitian  kuantitatif  dengan  desain cros  sectional ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi dan lamanya pemakaian diapers terhadap kemampuan toilet training pada anak usia toddler di wilayah X. Penelitian  ini  menggunakan  kuesioner   untuk  mengidentifikasi  kemampuan toilet  training,  frekuensi  dan lamanya  pemakaian diapers.  Penelitian  dilakukan   dari  tanggal  24  Januari  hingga  27  Januari  2014.  Populasi dalam  penelitian  ini  adalah  anak  usia toddler di wilayah  X  sejumlah  48  anak,   dengan  teknik  pengambilan sampel menggunakan total populasi dengan sampel sebanyak 48 responden. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan antara frekuensi pemakaian diapers dengan kemampuan toilet  training anak  usia toddler (p=  0,020; α=0,05),  ada  hubungan  yang  signifikan  anatara  lama  pemakaian diapers dengan  kemampuan toilet training anak toddler (p= 0,000; α=0,05). Penelitian ini  merekomendasikan orang tua  yang  memakaikan diapers pada anak  untuk  mengganti diapers lebih sering  karena semakin  kurang frekuensi dan lama pemakaian diapers maka kamampuan toilet training anak tidak akan terganggu.
RIWAYAT KEJADIAN POSTPARTUM BLUES MENGHAMBAT PERKEMBANGAN ANAK USIA 1 TAHUN Indanah Indanah; Rizka Himawan; Aksan Aksan
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 6, No 1 (2015): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usia toddler (1-3 tahun ) merupakan masa ke“emas“an karena anak mengalami perkembangan sangat cepat. Pada usia ini perkembangan  berlangsung sangat cepat dan menjadi landasan perkembangan berikutnya, termasuk perkembangan anak. Apabila seorang ibu mengalami kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan secara terus menerus akan memberikan dampak yang kurang baik pada anak. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah “post partum blues”. Penelitian bertujuan mengetahui apakah riwayat kejadian post partum blues berhubungan dengan perkembangan anak usia 1 tahun wilayah XJenis penelitian adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan retrospectif, populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 1 tahun di wilayah X sejumlah 50 anak,  dengan teknik  pengambilan sampel menggunakan total populasi. Instrumen yang digunakan untuk mengidentifikasi riwayat postpartum blues menggunakan modifikasi dari Edinburgh Post Partum Depression Scale (EPDS) dan Denver II untuk mengidentifikasi perkembangan  anak Hasil penelitian  menunjukkan ada hubungan antara riwayat kejadian post partum blues dengan perkembangan anak usia 1 tahun,  hasil uji statistik  Chi-square 3,97  dan nilai p value sebesar 0,026(α < 0,05).Hendaknya keluarga memberikan dukungan kepada ibu selama kehamilan sehingga mampu mencegah terjadinya post partum blues yang berpengaruh terhadap perkembangan anak yang dilahirkan.
UPAYA MENURUNKAN KECACATAN PADA PENDERITA KUSTA MELALUI KEPATUHAN TERHADAP PENGOBATAN DAN DUKUNGAN KELUARGA Indanah Indanah; Tri Suwarto
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 5, No 3 (2014): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kusta  merupakan  penyakit kronik  yang    menyerang  syaraf  tepi,  kulit  dan  organ  tubuh manusia.Penyakit kusta  masih  menimbulkan stigma dari masyarakat, sehingga penderita kusta  menderita tidak hanya  karena penyakitnya saja, tetapi juga dijauhi dan dikucilkan oleh  masyarakat. Stigma  masyarakat timbul karena  resiko  kecacatan  yng  ditimbulkan  oleh  kusta.  Kecacatan,  proses  penyembuhan  dan  dampak sosial terhadap  penyakit  kusta  ini  sedemikian  besarnya,  sehingga  menimbulkan  masalah  kesehatan  yang  sangat mendalam.  Dampak  yang  timbul  karena  penyakit  kusta  dapat  diminimalkan  jika  adanya  dukungan  keluarga yang  optimal  terhadap  proses  pengobatan  pada  pasien  kusta. Tujuan  dari  penelitian  adalah    mengetahui hubungan antara  kepatuhan  terhadap  pengobatan  dan  dukungan  keluarga  dengan  tingkat  kecacatan  penderita kusta. Jenis Penelitian   adalah deskriptif  korelasi dengan  pendekatan cross  sectional. Populasi  dalam penelitian  ini  adalah  penderita  kusta  di  wilayah  X  sejumlah 52  orang,   dengan  teknik  pengambilan  sampel menggunakan  total  populasi.  Instrumen  yang  digunakan  untuk  mengidentifikasi  dukungan  keluarga menggunakan  kuesioner  yang  telah  valid  dan  reliabel  dan  menggunakan  instrumen cacat/ prevention of disability (POD) dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara kepatuhan terhadap pengobatan dengan  kecacatan penderita kusta (p = 0,0040; α = 0,036) dan ada hubungan anatar dukungan  keluarga dengan kecacatan pada penderita  kusta  dengan  (p  =0,0040;  α  =  0,036).    Penelitian  ini  merekomendasikan  untuk  meningkatkan dukungan dari keluarga untuk meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan sehingga mampu mencegah dan menurunkan tingkat kecacatan pada penderita kusta.
PELECEHAN SEXUAL PADA ANAK Indanah Indanah
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 7, No 1 (2016): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelecehan seksual merupakan tindakan/perilaku seksual yang tidak dikehendak. Pelecehan sexual bisa  dalam bentuk verbal (kata-kata) maupun non verbal. Anak yang mengalami pelecehan sexual  menyebabkan perasaan terhina bagi orang lain. Menurut UNICEF sekitar 120 juta anak diseluruh dunia atau lebih dari 100 anak mengalami pelecehan seksual di bawah usia 20 tahun. Menurut Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia(KPAI) mengatakan bahwa di tahun 2013 terdapat 925 kasus pelecehan seksual terhadap anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orangtua dan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan risiko terjadinya pelecehan seksual pada anak usia sekolah di SD X. Penelitian ini dilakukan di SD X di wilayah Kudus pada tahun 2015, merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD X sejumlah 94 orang. Penelitian menggunakan teknik total sampling dalam pengambilan sampel. Instrumen yangdigunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Analisa data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Uji hubungan penelitian ini menggunakan Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 94 siswa yang diambil data sebagai responden, menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola asuh orangtua dan  pengetahuan kesehatan reproduksi dengan  dengan risiko terjadinya pelecehan seksual pada anak usia sekolah di SD X dengan p value masing masing sebesar 0,003, dan 0,000 (α= 0,05).
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DENGAN TINGKAT RETARDASI MENTAL ANAK DI SDLB PURWOSARI KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2007 Yulisetyaningrum Yulisetyaningrum; indanah indanah; Noor Azizah
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 2 (2011): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang kecerdasan menyesuaikan: Retardasi mental merupakan suatu keadaan yang di tandai dengan fungsi diri umum yang berada di bawah rata-rata di sertai dengan berkurangnya kemampuan untuk (berperilaku adaptif) yang mulai timbul sebelum usia 18 tahun.( Maramis,2004)Berdasarkan survey awal yang di lakukan secara acak pada tanggal 18 Februari 2007 pada 4 ibu dari siswa penderita retardasi mental di SD Luar Biasa Purwosari Kecamatam Kota Kabupaten Kudus berdasarkan tingkat kecemasan di dapatkan hasil 3 ibu mempunyai tingkat kecemasan yang berat dan 1 ibu mempunyai tingkat kecemasan yang sedang.Tujuan : Diketahuinya hubungan tingkat kecemasan ibu dengan tingkat retardasi mental anak di SDLB Purwosari Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.Metode : Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan metode pendekatan  Cross Sectional sedangkan analisa datanya menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat dengan menggunakan uji Chi Square dengan sistem SPSS 12.Hasil : Berdasarkan hasil observasi yang menggunakan uji Chi Squaredi dapatkan hasil signifikan P = 0,001 atau P = < 0,05 .Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara tingkat kecemasan ibu dengan tingkat retardasi mental  anak.Kesimpulan : Adanya hubungan antara tingkat kecemasan ibu dengan tingkat retardasi mental anak
HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN KECERDASAN SPIRITUAL PADA REMAJA DI SMP IT ASSA’IDIYYAH MEJOBO KUDUS Umi Faridah Faridah; Indanah Indanah; Arnetta Putri
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 12, No 2 (2021): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v12i2.1035

Abstract

 AbstrakWHO (2017) mendefinisikan remaja sebagai masa tumbuh kembang manusia setelah masa anak-anak dan sebelum masa dewasa dalam rentang usia 10-19 tahun. Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Berdasarkan data sensus penduduk 2011 sebanyak 43,5 juta (18%) penduduk di Indonesia ialah kelompok usia 10-19 tahun, sedangkan didunia diperkirakan kelompok remaja sebanyak 1,2 milyar (18%) dan jumlah penduduk didunia. (Depkes RI, 2014 ). Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik secara fisik,psikologis maupun intelektual. Sifat khas remaja mempunyai rasa keingintahuan yang besar, menyukai petualang dan tantangan serta cenderung berani menanggung resiko atas perbuatannya tanpa didahului oleh pertimbangan yang matang. Apabila keputusan yang diambil dalam menghadapi konflik tidak tepat, mereka akan jatuh kedalam perilaku berisiko dan mungkin harus menanggung akibat jangka pendek dan jangka panjang dalam masalah kesehatan fisik dan psikososial (Depkes RI 2014 ). Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Besarnya responden adalah 104 orang. Dalam analisa bivariat akan dilakukan uji yang diolah secara statistik menggunakan program komputer dengan uji statistic Chi Square. Ada hubungan tipe kepribadian dengan kecerdasan spiritual pada remaja di SMP IT Assa’idiyyah Mejobo Kudus Tahun 2021 dengan P value sebesar 0,001.Kata Kunci: Tipe kepribadian, Kecerdasaan spiritual