Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Bayam Merah untuk Peningkatan Kadar Hemoglobin Remaja Putri Kelas XII SMK Al-Islam Kudus umi faridah
Jurnal Smart Keperawatan Vol 4, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.38 KB) | DOI: 10.34310/jskp.v4i1.102

Abstract

Latar Belakang: Anemia adalah salah satu masalah gizi utama yang terjadi di Indonesia, khususnya anemia. Anemia menonjol pada masa anak-anak sekolah terutama  remaja  putri.  Remaja  putri  berisiko  tinggi  terjadi anemia, karena pada masa remaja terjadi peningkatan kebutuhan zat besi akibat adanya pertumbuhan dan masa menstruasi. Kegiatan di sekolah, perkuliahan maupun berbagai aktifitas organisasi dan ekstrakurikuler yang tinggi akan berdampak pada  pola  makan  yang  krang  teratur,  selain  itu  kebiasaan  mengkonsumsi minuman  yang  menghambat  absorbsi  zat  besi  akan  mempengaruhi  kadar hemoglobin seseorang. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian bayam merah sebagai peningkatan kadar Hb pada remaja putri yang mengalami anemia di SMK Al-Islam tahun 2016. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasy eksperimental dengan pendekatan pre-post test with control grup. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 responden dengan menggunakan teknik random sampling. Uji statistik yang digunakan wilcoxon signed rank tes dengn nilai ρ value = 0.005 sehinggasimpulkan ada pengaruh yang signifikan (ρ value 0.005 < 0,05) bayam merah dalam membantu menaikkan kadar zat besi dalam darah sehingga membantu mencegah anemia. Ada pengaruh pemberian bayam merah sebagai upaya peningkatan kadar hemoglobin pada remaja putri yang mengalami anemia  di SMK Al-Islam Kudus tahun 2016.   Kata Kunci:  BayamMerah; Hemoglobin; Anemia
HUBUNGAN KONDISI KESEHATAN DAN STRES EMOSIONAL DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN HIV AIDS DI RSUD RAA SOEWONDO PATI Muhammad Purnomo; Umi Faridah
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 12, No 1 (2021): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v12i1.922

Abstract

Latar Belakang : Sejak penemuan kasus HIV/AIDS pertama kali di dunia yang dilaporkan terjadi pada tahun 1981, kasus ini terus berkembang pesat diseluruh belahan dunia.  Kualitas hidup pasien HIV/AIDS dibagi beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu kondisi kesehatan dan stress emosional. Oleh karena itu, diperlukan penelitian mengenaik kualitas hidup yang di tinjau dari aspek kondisi kesehatan dan stres emosional yang dilakukan di RSUD RAA Soeowondo Pati. Tujuan : Mengetahui hubungan kondisi kesehatan dan stress emosional dengan kualitas hidup pasien HIV/AIDS di RSUD RAASoewondo Pati. Metode : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif survei korelasional dengan pendekatan waktu cross sectional model. Jumlah sample 92 responden, dipilih dengan menggunakan metode Probability sampling (sample random). Untuk menganalisis data menggunakan Chi Square. Hasil : Berdasarkan uji Chi Square diperoleh nilai sig sebesar 0,000, maka nilai sig < 0,05, dengan demikian pvalue < 0,05, maka Ho ditolak, Ha diterima. Kesimpulan : ada hubungan antara kondisi kesehatan dan stress emosional dengan kualitas hidup pasien HIV/AIDS di  RSUD RAA Soewondo Pati.                                                            
HUBUNGAN PENDIDIKAN ORANG TUA DAN STATUS GIZI ANAK DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK DI SD 02 PURWOSARI KUDUS Dewi Hartinah; Umi Faridah; Siti Sofiyah
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 12, No 1 (2021): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v12i1.909

Abstract

ABSTRACT Background: Achievment is the result of an activity that has been done,created,which is pleasing to the heart,that has been gotten with work hard way,either as an individually or as group in certain fields of activityGoals: The goals of the reseach is to knowing the relation of parentaleducation and children nutritional status in SD 02 Purwosari KudusMethods: The type of this research is analytic correlation with retrospective approach. The population is all the student class of grade 5 and 6. This research using random sampling with 49 students as the sample. The reseach intruments using questioner and antropometri with data analysis spearman Rho test.Result: The result of this reseach indicates that there is a relation of father-mother parental education with chold study achievement obtained p value equel to 0,000<α 0,005. While for the relation of nutritional status with child study achievement in SD 02 Purwosari is obtained p value equel to 0,188< α 0,005.Conclusion: There is a relation of parental education with child achievement in SD 02 Purwosari Kudus there is a relation of children nutritional status with child study achievement in SD 02 Purwosari Kudus. Keyword: Parental education,children nutritional status,study achievement. ABSTRAK Latar Belakang : Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun secara kelompok dalam bidang kegiatan tertentuTujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pendidikan orang tua dan status gizianak di SD 02 Purwosari KudusMetode : Jenis penelitian ini analitik korelasi dengan pendekatan retrospective. Populasinya adalah seluruh siswa kelas 5 dan 6. Penelitian ini menggunakan simple random sampling dengan sampel berjumlah 49 siswa. Instrument penelitian menggunakan angket dan antropometri dengan analisa data menggunakan Uji Spearman Rho.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pendidikan orang tua ayah dan ibu dengan prestasi belajar anak diperoleh p Value sebesar 0,000 < α 0,05 . Sedangkan untuk status gizinya diperoleh p Value sebesar 0,188  < α 0,05 dengan prestasi belajar anak di SD 02 Purwosari Kudus  Kesimpulan : Ada hubungan pendidikan orangtua anak dengan prestasi belajar anak di SD 02 Purwosari Kabupaten Kudus. Ada hubungan status gizi anak dengan prestasi belajar anak di SD 02 Purwosari Kabupaten Kudus Kata kunci : pendidikan orang tua,status gizi anak,prestasi belajar
HUBUNGAN TINGKAT AKTIFITAS DENGAN HERNIA DI RS ISLAM ARAFAH REMBANG Umi Faridah; Dewi Hartinah; Nuning Nindiawaty
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 1 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v11i1.730

Abstract

HUBUNGAN TINGKAT AKTIFITAS DENGAN HERNIA DI RS ISLAM ARAFAH REMBANGABSTRAKLatar Belakang : Hernia merupakan kasus bedah digestif terbanyak setelah apendisitis. Hernia merupakan penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan. Hernia terdiri atas cincin, kantong dan isi hernia. Menurut sifatnya hernia terbagi menjadi hernia reponibel, non reponibel , obstruksi ndan strangulata. Faktor resiko terjadinya hernia antara lain usia, obesitas, jenis kelamin, batuk kronis, lahir prematur,  jenis pekerjaan dan tingkat aktifitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat aktifitas dengan kejadian herniaMetode : metode penelitian korelasi dengan metode cross sectional menggunakan tehnik purposive sampling yang dianalisis dengan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 95% yang meliputi analisis univariat dan bivariate terhadap variabel tingkat aktifitas di RSI Afarah Rembang tahun 2018. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 31 sampel rekam medis pada periode januari-sepetember 2018. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara purposive sampling.Hasil : hasil analisis bivariate variabel tingkat aktifitas (p=0,011).Keseimpulan : terdapat hubungan antara tingkat aktifitas pada kejadian hernia di RSI Arafah Rembang tahun 2018ri atas cincin, kantong dan isi hernia. Menurut sifatnya hernia terbagi menjadi hernia reponibel, non reponibel , obstruksi ndan strangulata. Faktor resiko terjadinya hernia antara lain usia, obesitas, jenis kelamin, batuk kronis, lahir prematur,  jenis pekerjaan dan tingkat aktifitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat aktifitas dengan kejadian herniaMetode : metode penelitian korelasi dengan metode cross sectional menggunakan tehnik purposive sampling yang dianalisis dengan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 95% yang meliputi analisis univariat dan bivariate terhadap variabel tingkat aktifitas di RSI Afarah Rembang tahun 2018. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 31 sampel rekam medis pada periode januari-sepetember 2018. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara purposive sampling.Hasil : hasil analisis bivariate variabel tingkat aktifitas (p=0,011).Keseimpulan : terdapat hubungan antara tingkat aktifitas pada kejadian hernia di RSI Arafah Rembang tahun 2018
HUBUNGAN ANTARA STRES DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI RSUD Dr. RADEN SOEDJATI SOEMODIARJO PURWODADI Umi Faridah; Rusnoto Rusnoto; Gannis Ayu Fatmalsari
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 13, No 1 (2022): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v13i1.1336

Abstract

ABSTRAK Banyak faktor yang berperan untuk terjadinya hipertensi meliputi faktor resiko yang tidak dapat di kendalikan dan faktor resiko yang dapat di kendalikan. Faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan seperti keturunan, jenis kelamin, ras dan usia. Sedangkan faktor resiko yang dapat dikendalikan yaitu obesitas, kurang olahraga atau aktivitas fisik, merokok, minum kopi, sensitivitas natrium, kadar kalium rendah, alkohol, stres, pekerjaan, pendidikan dan pola makan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara stres dan kebiasaan merokok dengan derajat hipertensi di RSUD dr. R Soedjati Soemodihardjo Purwodadi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi Design. Populasi penelitian ini adalah pasien dengan hipertensi yang dirawat RSUD dr R Soedjati Purwodadi periode Januari-Desember sejumlah 661 orang. Besar sampel yaitu 50 responden. Analisa data menggunakan uji chi square dengan taraf signifikasi α 0,05. Dari hasil penelitian terhadap 50 responden menunjukkan bahwa hubungan antara stres dengan derajat hipertensi dengan nilai p = 0,003 (p>0,05) yang berarti ada hubungan antara stres dengan derajat hipertensi. Kata kunci         : Stres, Derajat Hipertensi
PENGARUH POSISI MIRING TERHADAP DEKUBITUS PADA PASIEN STROKE DI RSUD RAA SOEWONDO PATI Umi Faridah; Sukarmin Sukarmin; Sri Murtini
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 10, No 1 (2019): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v10i1.632

Abstract

AbstrakPENGARUH POSISI MIRING TERHADAP DEKUBITUS PADA PASIEN STROKE DI RSUD RAA SOEWONDO PATI Latar Belakang : latar belakang penelitian ini yaitu dari observasi selama 7 hari, peneliti tidak menemukan pasien dilaksanakan pemberian posisi miring pada pasien yang mengalami dekubitus. Sedangkan pemberian posisi miring bertujuan untuk mengurangi derajat dekubitus yang dialami pasien. Selama observasi satu minggu tersebut, perawat hanya melakukan tindakan keperawatan seperti pengukuran tanda-tanda vital biasa, sekedar ganti balut pada luka dekubitus dan saat injeksi perawat langsung kembali ke ruang keperawatan. Prosedur tetap yang ada di RSUD adalah pemberian alih baring, tetapi tindakan ini juga jarang dilaksanakan sehingga tindakan dalam mengurangi dekubitus masih dianggap kurang. Tujuan : tujuan penelitian ini untuk pengaruh posisi miring terhadap dekubitus pada pasien stroke di RSUD RAA Soewondo Pati. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah metode metode quasi eksperimen dengan pendekatan Pra-Pasca Test. Jumlah sampel 16 pasien sebagai kelompok intervensi dan 16 pasien kelompok kontrol yang dipilih secara consecutive Sampling. Untuk menganalisis data menggunakan Paired T Test.  Hasil : Hasil penelitian didapatkan kelompok intervensi diperoleh nilai ρ  value adalah 0,002 (p<0,05) dan kelompok kontrol diperoleh nilai ρ  value adalah 0,025 (p<0,05). Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ρ  value kelompok intervensi lebih kecil dibandingkan ρ  value kelompok kontrol sehingga pemberian posisi miring lebih efektif menurunkan derajat dekubitus dibandingkan kelompok kontrol tanpa perlakuan.Kata Kunci: Posisi Miring, Dekubitus dan Stroke 
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERNIKAHAN DINI Indanah Indanah; Umi Faridah; Muslihatus Sa’adah; Siti Halimatus Sa’diyah; Siti Maslihatul Aini; Restiana Apriliya
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 2 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v11i2.796

Abstract

Pernikahan dini merupakan pernikahan yang dilakukan pada usia<20 tahun. Pernikahan usia dini menjadi permasalahan global. Menurut UNICEF (2016), sekitar 250 juta anak menikah sebelum usia 15 tahun. Indonesia termasuk negara ke-37 dengan presentase pernikahan usia muda yang tinggi dan merupakan tertinggi kedua di ASEAN setelah Kamboja (Kemenkes, 2015). Idealnya usia pernikahan untuk perempuan adalah 20 tahun. Secara psikologis, sudah stabil dalam menyikapi banyak hal. Pernikahan dini berdampak terhadap aspek kesehatan, psikologis, pendidikan, ekonomi-demografiPernikahan dini telah menjadi tradisi masyarakat yang sulit dihilangkan. Pernikahan usia dini disebabkan banyak factor. Faktor internal terdiri dari pendidikan, pengetahuan responden, dan agama. Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orang tua, social ekonomi keluarga, wilayah/tempat tinggal, kebudayaan, pengambilan keputusan, akses informasi, pergaulan bebas.Tujuan Penelitian untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pernikahan dini pada pasangan muda di Kecamatan X Kabupaten Kudus. Penelitian merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan case-control study.  Populasi penelitian adalah semua pasangan muda yang menikah di Kantor KUA Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus periode Januari – Oktober 2018. Teknik pengambilan sampel menggunakan Teknik purposive sampling sejumlah 84 responde. Penelitian ini  menggunakan  kuisioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas.Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara pendidikan, pengetahuan, perilaku sex pranikah, pendidikan orangtua, sosial ekonomi orangtua, pola asuh pendidikan agama dan faktor budaya keluarga dengan pernikahan dini (nilai p value < 0.05). Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa faktor sosial ekonomi keluarga merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan pernikahan dini dengan Odd Ratio 2,784. Orangtua dengan sosial ekonomi rendah memberikan peluang 2,784 kali terjadinya pernikahan dini.Kata Kunci: Pernikahan Dini
HUBUNGAN ANTARA EDUKASI BERBASIS INTERNET DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN KEWANITAAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI KEMBANG KABUPATEN JEPARA Umi Faridah; Sukarmin Sukarmin; Hanitya Kistiyan Eko Noviyanto
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 2 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v11i2.862

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang :pada usia remaja, seoran wanita mengalami perubahan anatomi maupun fosiologis yangsalah satunya adalah perubahan pada organ kewanitaan sehingga memelukan perhatian, kebersihan organ kewanitaan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan pada masa ini. Adanya informasi yang baik tentang kebersihan organ kewanitaan merupakan dasar dari perilaku remaja untuk menjaga kebersihan organ kewanitaan. Media edukasi saat ini yang mudah diakses adalah internet . Tujuan : Mengetahui hubungan antara edukasi berbasis internet dengan tindakan menjaga kebersihan organ kewanitaan pada remaja putri di SMA Negeri Kembang Kabupaten Jepara. Metode: Jenis penelitian ini adalah kolerasional  dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purprosive sampling dengan jumlah sampel 73. Uji analisis yang digunakan adalah dengan uji che square. Hasil : dari analisis hubungan antara edukasi berbasis internet dengan tindakan menjaga kebersihan organ kewanitaan didapatkan nilai p value 0,005. Kesimpulan : Penelitian ini menyimpulkan terdapat hubungan antara edukasi berbasis internet dengan tindakan menjaga kebersihan organ kewanitaan pada remaja putri di SMA Negeri Kembang Kabupaten Jepara. Kata Kunci : Remaja, Internet, Vulva Higiene  ABSTRACT Background: in adolescence, a woman experiences anatomical and physiological changes, one of which is a change in the female organs so that it requires attention, the cleanliness of the female organs is an important thing to consider at this time. The existence of good information about the cleanliness of the female organs is the basis of adolescent behavior to maintain the cleanliness of the female organs. The current educational media that is easily accessed is the internet. Objective: To determine the relationship between internet-based education with the act of maintaining the cleanliness of female organs in young women in SMA Negeri Kembang Kabupaten Jepara.  Method: This type of research is collaborative with cross sectional approach. The sampling technique used was purprosive sampling with a sample size of 73.. The analytical test used was the che square test. Results: From the analysis of the relationship between internet-based education and the act of maintaining the cleanliness of female organs p value of 0,005 was obtained. Conclusion: This study concludes that there is a relationship between internet-based education and the act of maintaining the cleanliness of female organs in adolescent girls in SMA Negeri Kembang Kabupaten Jepara Keywords: Teenagers, the Internet, Vulva Hygiene
HUBUNGAN ASPEK INTELEKTUAL (PSIKOLOGI PERKEMBANGAN) DENGAN KESEPIAN PADA LANSIA DI PANTI PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA (POTROYUDAN) JEPARA Anny Rosiana Masithoh; Umi Faridah; Hanifah Ulya Ramadhani
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 12, No 1 (2021): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v12i1.929

Abstract

Latar Belakang: Jumlah lansia di Indonesia diperkirakan mencapai 30-40 juta pada tahun 2020, dengan seiring meningkatnya jumlah lansia maka angka kesepian akan semakin besar diperkirakan 50% lansia kini menderita kesepian. Masalah yang kompleks pada lansia baik dari segi fisik, mental, dan sosial berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan, Salah satu permasalahan tersebut adalah gangguan intelektual, yang merupakan kumpulan gejala klinik yang meliputi gangguan fungsi intelektual dan ingatan yang cukup berat sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas kehidupan sehari-hari. Tujuan: Mengetahui hubungan aspek intelektual (psikologi perkembangan) dengan kesepian pada lansia di Panti Pelayanan Sosial anjut Usia (Potroyudan) Jepara. Metode: Jenis penelitian analitik korelasional dengan pendekatan waktu cross sectional. Besar sampel 54 responden dengan teknik pengambilan sampel proportionate stratified random sampling. Instrumen yang digunakan kuesioner aspek intelektual (psikologi perkembangan) dan kuesioner kesepian pada lansia dengan menggunakan UCLA Loliness scale. Analisis data uji statistik Spearman Rho. Hasil Penelitian : Mayoritas aspek intelektual (psikologi perkembangan) adalah sedang sebanyak 26 orang (48,1%) dan kesepian pada lansia adalah sedang sebanyak 27 orang (50,0%). Simpulan : ada hubungan aspek intelektual (psikologi perkembangan)dengan kesepian pada lansia di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia (Potroyudan) Jepara dengan p value 0,000 < α 0,05 dan nilai r = -0,458.
The Role of Legal Advisors in Criminal Case Settlement Process Nynda Fatmawati Octarina; Umi Faridah
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 4 (2021): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i4.2946

Abstract

Since the enactment of Law No. 8 of 1981, LN. No. 76 of 1981, namely regarding the Criminal Procedure Code which came into force on December 31, 1981, the provisions contained in the HIR (Het Herzine Inlandsch Reglement) Staatsblad 1941 44 and all its implementing regulations are no longer valid. The values of Pancasila and the 1945 Constitution which are noble and uphold the existence of human rights also recognize the position and role of defenders which are implemented or further embodied in the Criminal Procedure Code, namely Law No. 8 The position and role of the defender are closely related to the rights of the suspect or defendant because the defender or legal advisor is present in the process of settling criminal cases precisely to assist and defend the rights of the suspect or defendant as regulated in the Criminal Procedure Code (KUHAP) A suspect who is suspected of committing a criminal act is not necessarily a guilty person, nor is a defendant charged with a criminal act not necessarily guilty because in our legal state recognizes the principle of "the presumption of innocence", so the suspect or defendant must be considered innocent. guilty before there is a judge's decision that already has permanent legal force. The presence of a defender in the settlement of a criminal case in addition to accompanying a suspect or defendant and defending him is also due to moral and juridical responsibility as one part of law enforcement officers who work together same as other law enforcers trying to find the material truth. In this criminal justice process, the provisions of Article 54 of the Criminal Procedure Code emphasize the rights of the suspect be accompanied by the defense or legal counsel at every level of examination, in other words, that the suspect or defendant has the right to have contact with the defender from the time of the preliminary examination until the time of the preliminary examination. examination in court.