Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JOURNAL ONLINE OF PHYSICS

APLIKASI METODE VLF (VERY LOW FREQUENCY) DAN METODE RESISTIVITAS UNTUK ESTIMASI SEBARAN LAVA BASALT BERSTRUKTUR BANTAL DI DAERAH WATUADEG KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA Adrian Rahmat Nur Adrian; Febrian Dedi Sastrawan; Bayu Achil Sadjab; Sismanto Sismanto
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 7 No. 2 (2022): JOP (Journal Online of Physics) Vol 7 No 2
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v7i2.18211

Abstract

Penelitian tentang estimasi sebaran lava basalt berstruktur bantal telah di lakukan di daerah Watuadeg Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman D.I. Yogyakarta dengan menggunakan metode VLF (Very Low Frequency) dan metode resistivitas untuk mengetahui variasi nilai rapat arus ekuivalen dan resistivitas bawah permukaan, serta arah penyebaran lava bantal. Pengukuran metode VLF sebanyak 5 lintasan yang berarah Barat – Timur dan 3 lintasan berarah Utara – Selatan. Pengukuran metode resistivitas sebanyak 9 titik dengan setengah panjang bentangan (AB/2) adalah 200 meter dalam area pengukuran 2 km2. Hasil pengolahan data resistivitas menunjukkan nilai variasi resistivitas bawah permukaan adalah 10,9 Ωm– 109  Wm yang diidentifikasi sebagai resistivitas soil, 32,3 Ωm – 122 Ωm diindikasikan sebagai resistivitas tuf, 286 Ωm – 888 Ωm diidentifikasi sebagai resistivitas lava bantal, 112 Ωm – 167 Ωm diidentifikasi sebagai resistivitas aglomerat dan 2,72 Ωm – 36,2 Ωm diindikasikan sebagai resistivitas lempung. Nilai rapat arus ekuivalen (RAE)  di daerah Watuadeg bervariasi antara 60 % - 240 %. Berdasarkan hasil korelasi antar penampang RAE dengan penampang korelasi resistivitas diperkirakan bahwa sebaran lava basalt berstruktur bantal di daerah Watuadeg bersumber dari bukit yang terletak di sebelah Barat kali Opak dengan arah sebarannya menerus ke arah Selatan.
PENGARUH VARIASI SUHU KALSINASI TERHADAP PARAMETER MIKROSTRUKTUR (STURKTUR KRISTAL DAN GUGUS FUNGSI) NANOPARTIKEL TIO2 SEBAGAI KANDIDAT MATERIAL FOTOKATALISIS Novita Kundiman; Kurnia Kurnia; I Putu Tedy Indrayana; Bayu Achil Sadjab
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 8 No. 3 (2023): JOP (Journal Online of Physics) Vol 8 No 3
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v8i3.26814

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu kalsinasi terhadap parameter mikrostruktur nanopartikel TiO2. Nanopartikel TiO2 masing-masing ditimbang dengan massa 1 gram dan dikalsinasi pada suhu 150 oC, 200oC, 250 oC dengan waktu 3 jam setiap suhu. Powder nanopartikel TiO2 yang telah dikalsinasi selanjutnya dikarakterisasi dengan menggunakan alat XRD untuk mengengetahui parameter mikrostrukturnya. Kemudian, untuk mengetahui gugus fungsi nanopartikel TiO2 dapat dikarakterisasi dengan spektra Transformasi Fourier Inframerah (FTIR). Karakterisasi yang dihasilkan oleh XRD berupa pola difraksi yang menunjukan telah terbentuknya fasa TiO2 yang memiliki struktur kristal tetragonal dengan parameter kisi kristal a bernilai a= 3,782 Å - 3,784 Å dan parameter kisi c bernilai c = 9,500 Å - 9,509 Å . Nilai tersebut mendekati nilai parameter kisi TiO2 sesuai referensi, yaitu 3,785 Aͦ untuk a dan 9,514 Aͦ untuk c (JCPDS 21-1272). Ukuran kristalit (t) berada pada kisaran nilai 22,99 (nm)-24,39 (nm) dan kerapatan dislokasi kristal (D) berada pada kisaran nilai 1,679 nm-2 x10-3 – 1,892 nm-2 x10-3. Sedangkan kerapatan kristal berada pada kisaran nilai yaitu 3,897gram/cm3 – 3,903 gram/cm3 dan Spektra FTIR memberi informasi terjadinya vibrasi gugus Ti – O – Ti berada pada interval bilangan gelombang 505 cm-1 – 600 cm-1 dengan vibrasi stretching. Gugus fungsi Ti – O berada pada interval bilangan gelombang 610 cm-1 – 1000 cm-1 vibrasi stretching. Pada interval bilangan gelombang 1700 – 3600 cm-1 vibrasi bending. Dalam Mengoptimalkan parameter mikrostruktur sebagai material fotokatalis, bahan nanopartikel TiO2 dapat dilakukan dengan mengkontrol suhu kalsinasi.