Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Improving Students' Spatial Ability by Using Macromedia Flash on Geometry Materials Yani, Muhammad; Rosma, Fatemah
Malikussaleh Journal of Mathematics Learning (MJML) Vol 3, No 1 (2020): May
Publisher : Universitas Malikussaleh, Aceh Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/mjml.v3i1.2401

Abstract

Every student must have and develop spatial abilities to be successfull in learning geometry. The rapid development of technology also allows teachers to use macromedia flash as an alternative in developing and improving students' spatial abilities. This study aimed to determine and describe the improvement of the students' spatial ability after getting geometry material by using macromedia flash at MTsN Model Banda Aceh. This research used a quantitative approach with a quasi-experimental design and one group pretest posttest design. The population of this study was all students of class VIII MTsN Model Banda Aceh with random sampling as the sample selection techniques so that the selected sample was the students of class VIII-5. The data collection in this study was carried out using a spatial ability test consisted of pretest and posttest questions. The gained data were analyzed with SPSS version 17 with paired sample t-test and percentage. The results showed that there was an improvement in students' spatial ability after having geometry material learning by using macromedia flash at MTsN Model Banda Aceh. Besides, the improvement of students' spatial ability based on indicator of perception spatial was 61.1%, mental rotation indicator was 55.6%, and indicator of  visualization spatial was 66.7%.
PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS Roni Sumarsaid; Lukman Ibrahim; Muhammad Yani
Pedagogik : Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol 7, No 2, Oktober (2020)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1570.231 KB) | DOI: 10.37598/pjpp.v7i2.824

Abstract

Standar Kompetensi dalam Kurikulum 2013 juga menuntut siswa untuk  memiliki kemampuan berpikir dan bertindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sejenis. Dengan adanya kemampuan berpikir kreatif yang dimiliki siswa, maka dapat menemukan hal-hal yang baru yang dapat berguna dalam kehidupan mereka kelak. Namun, dalam belajar matematika siswa seringkali menemukan soal yang tidak dengan segera dapat dicari solusinya, sementara siswa diharapkan dapat menyelesaikan soal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis siswa setelah diterapkan pendekatan SAVI dan pembelajaran secara konvensional serta mendeskripsikan peran pendekatan SAVI terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas VIII MTsN 1 Aceh Besar. Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif dengan metode quasi eksperimen dan desain nonequivalent control grup design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTsN 1 Aceh Besar dan yang menjadi sampel penelitian adalah siswa kelas VIII-4 dan kelas VIII-5. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji kesamaan rata-rata antara kedua kelas melalui program SPSS 17.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diterapkan dengan pendekatan SAVI lebih baik daripada kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diterapkan dengan pembelajaran konvensional dan pendekatan SAVI sangat berperan penting dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas VIII MTsN 1 Aceh Besar.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Qurrata A'yun; Lukman Ibrahim; Muhammad Yani
Pedagogik : Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol 8, No 1, April (2021)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2541.304 KB) | DOI: 10.37598/pjpp.v8i1, April.943

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa setelah diterapkan model pembelajaran pair check. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain penelitian one-group pretest and posttest design. Populasi penelitian adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Banda Aceh yang terdiri dari 8 kelas. Sampel dipilih dengan cara merandom kelas yang paralel dari delapan kelas dan terpilih kelas VIII-8 sebagai kelas eksperimen. Data penelitian dikumpulkan melalui tes kemampuan komunikasi matematis yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan paired sample t-test pada taraf signifikan  5%. Hasil penelitian diperoleh bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa setelah diterapkan model pembelajaran pair check lebih baik daripada kemampuan komunikasi matematis siswa sebelum diterapkan model pembelajaran pair check. Hal ini diperkuat dengan persentase siswa berdasarkan indikator kemampuan komunikasi matematis, yaitu terjadi penurunan persentase siswa dalam kategori kurang dari yang sebelumnya 88,08% menjadi 6,35%, sedangkan dalam kategori baik mengalami peningkatan dari yang sebelumnya 11,92% menjadi 93,65%.
PROSES BERPIKIR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT Muhammad Yani; M. Ikhsan; Marwan Marwan
Jurnal Pendidikan Matematika Vol 10, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22342/jpm.10.1.3278.43-57

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan proses berpikir dan menganalisis kesulitan siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan pengukuran Polya ditinjau dari Adversity Quotient (AQ). Penelitian ini merupakan penelitian deskirptif kualitatif dengan subjek penelitian adalah siswa dari kelas IX SMP N 1 Banda Aceh tediri dari tiga siswa. Pemilihan subjek penelitian menggunakan metode purposive sampling dan berdasarkan tingkatan AQ (climber, camper, dan quitter) dan komunikasi (lisan dan tertulis). Pengumpulan data menggunakan wawancara berbasis tugas, dan triangulasi untuk mengecek validitas data. Data dianalisis menggunakan konsep dari Miles dan Huberman: yaitu tahap pengurangan data, presentasi data, dan kesimpulan. Hasil menunjukkan bahwa: (1) Proses berpikir dari subjek climber yaitu secara asimilasi dalam memahami, merencanakan penyelesaian, .serta mengecek kembali; (2) Subjek camper juga berpikir secara asimilasi pada tahap memahami masalah, merencanakan penyelesaian, dan mengecek kembali; (3) subjek quitter berpikir secara akomodasi dalam memahami masalah dan menyelesaikan masalah.  DOI: http://dx.doi.org/10.22342/jpm.10.1.3278.42-57
WORKSHOP MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF KEPADA GURU SEKOLAH DASAR DI BANDA ACEH Nazariah Nazariah; Muhammad Yani; Reza Fahmi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i3.1010-1017

Abstract

Proses pembelajaran perlu mempertimbangkan..aspek..kebutuhan..masa.depan. Bangsa Indonesia sangat membutuhkan generasi yang berakhlak mulia, kreatif, inovatif, kritis, cerdas dan tuntas. Model pembelajaran adalah praktik pelaksanaan pembelajaran secara sistematis yang dapat dilaksanakan untuk menanamkan karakter bangsa. “Sangat ironis jika masih terdapat tenaga pendidik yang belum dapat memahami dengan baik model-model pembelajaran interaktif yang dapat diterapkan di kelas. Workshop model-model pembelajaran interaktif perlu dicanangkan untuk meningkatkan kualitas guru dalam pembelajaran.”Tujuan pengabdian ini adalah untuk melatih guru-guru SDN 11 Banda Aceh dalam penerapan model-model pembelajaran interaktif di kelas. “Kegitan pengabdian ini dilaksanakan dengan metode pelaksanaan penelitian tindakan yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, serta refleksi program. Hasil yang diperoleh bahwa guru-guru SDN 11 Banda Aceh dapat menguasai dan menerapkan model-model pembelajaran interaktif di kelas. Workshop ini dilaksanakan melalui pemberian materi dan simulasi  langsung penerapan model pembelajaran. Kegiatan tersebut berdampak pada keterampilan mengajar guru-guru SDN 11 Banda Aceh dalam menerapkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Kegiatan.tersebut berjalan dengan baik dan perlu dikembangkan di berbagai jenjang sekolah yang ada di Banda Aceh dalam rangka peningkatan kualitas pendidik.
PROSES BERPIKIR SISWA CLIMBER DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN GENDER Muhammad Yani; Nazariah
Jurnal Numeracy Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.463 KB) | DOI: 10.46244/numeracy.v5i2.395

Abstract

A person can solve a problem well if supported by a goodability to face the obstacles too. Where is fighting power considered to have an important role in problems solving. This study aims to describe the thinking process of students in mathematical problems solvingbased on the gender. a qualitative approach with descriptive research type were used. The research subjects consisted of one male and female subject climber. Data was collected through a task-based interview method whose validity used to test data credibility by means of time triangulation. Data were analyzed using the concepts of Miles and Huberman, namely the reduction, presentation and conclusion stages. The results of the study showed that: (1) The thinking process is assimilated by the male and female subjects in understanding the problem, developing a problem solving plan, and re-examining the mathematical problem solving. Both subjects have been able to assimilate and integrate directly any newly acquired information into the scheme that is in his mind when solving a given mathematical problem. (2) The process of thinking in assimilation and accommodation is carried out by both male and female subjects in implementing the problem solving plan. But male subjects climber generally do the assimilation process of thinking and a small part do the process of thinking in accommodation, while female subjects climber do the process of assimilation and accommodation in a balanced manner. The process of thinking in accommodation occurs because the two subjects make adjustments to their scheme to fit their new information and experience in solving the given mathematical problems. Abstrak Seseorang dapat memecahkan suatu masalah dengan baik apabila didukung oleh kemampuan menghadapi rintangan yang baik juga.Disinilah daya juang dianggap memiliki peran penting dalam memecahkan masalah.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa climber dalam memecahkanmasalah matematika berdasarkangender. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptifyang subjek penelitian terdiri dari satu subjek laki-laki dan perempuanclimber.Data dikumpulkan melalui metode wawancara berbasis tugas yang keabsahannya digunakan uji kredibilitas data dengan cara triangulasi waktu. Data dianalisis dengan menggunakan konsep Miles dan Huberman, yaitu tahap reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses berpikir secara asimilasi dilakukan oleh subjek laki-laki maupun perempuan climber dalam memahami masalah, menyusun rencana penyelesaian masalah, dan memeriksa kembali penyelesaian masalah matematika. Kedua subjek sudah mampu mengasimilasi dan mengintegrasikan langsung setiap informasi yang baru diperoleh ke dalam skema yang ada di dalam pikirannya ketika memecahkan masalah matematika yang diberikan. (2) Proses berpikir secara asimilasi dan akomodasi dilakukan oleh subjek laki-laki maupun perempuan climber dalam melaksanakan rencana penyelesaian masalah. Namun subjek laki-laki climber secara umum melakukan proses berpikir secara asimilasi dan sebagian kecil melakukan proses berpikir secara akomodasi, sedangkan subjek perempuan climbermelakukan proses berpikir secara asimilasi dan akomodasi secara seimbang. Proses berpikir secara akomodasi terjadi karena kedua subjek melakukan penyesuaian skema mereka agar sesuai dengan informasi dan pengalaman baru mereka dalam memecahkan masalah matematika yang diberikan. Kata kunci: Proses berpikir, climber, pemecahan masalah, gender
IMPROVING STUDENTS’ MATHEMATICAL PROBLEM SOLVING ABILITY BY USING MACROMEDIA FLASH ON GEOMETRY MATERIALS Muhammad Yani; Fatemah Rosma; Cut Mawar Helmanda
MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN Vol 10, No 1 (2022): MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/mp.v10i1.2759

Abstract

The purpose of this study was to determine and describe the increase in students' mathematical problem solving abilities after receiving learning using macromedia flash at MTsN Model Banda Aceh. This research approach quantitatively through a quasi-experimental design and one group pretest posttest design. The population was all students of class VIII MTsN Model Banda Aceh, while the sample was selected using random sampling technique and selected students of class VIII-5 as the sample. The research data were collected through a mathematical problem solving ability test which included pretest and posttest questions. Furthermore, the data were analyzed through SPSS version 17 with paired sample t-test and percentage tests. The results showed that there was an increase in students' mathematical problem solving abilities after receiving learning using macromedia flash on geometry material at MTsN Model Banda Aceh. While the increase in students' mathematical problem solving abilities in understanding problems is 41.6%, planning problem solving is 47.2%, carrying out problem solving is 58.3%, and re-examining problem solving is 41.7%. The use of macromedia flash on geometry material is the right solution in visualizing abstract geometric objects into concrete forms, thereby accelerating the achievement of better students' mathematical abilities.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI GEOMETRI DI SMP/MTs Nadila Karina; Muhammad Yani
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Al Qalasadi Vol 4 No 2 (2020): JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN MATEMATIKA AL QALASADI
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/qalasadi.v4i2.2217

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan dan ketuntasan hasil belajar siswa serta respon siswa setelah dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada kelas VIII MTsS Lhong Raya Banda Aceh. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen. Sedangkan desain yang digunakan adalah one-grup pretest-postted design. Populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII MTsS Lhong Raya Banda Aceh dan siswa kelas VIII1 sebagai sampelnya. Data dikumpulkan melalui tes dan angket yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji-t, persentase, dan skala Likert. Hasil penelitian diperoleh bahwa (1) terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah dibelajarkan dengan model pembelajaran PBL pada materi bangun ruan sisi datar di kelas VIII MTsS Lhong Raya Banda Aceh; (2) ketuntasan hasil belajar siswa telah mencapai ketuntasan secara klasikal, yaitu sebesar 90,1%; dan (3) respon siswa terhadap model pembelajaran PBL berada dalam kategori sangat positif. Adapun hal yang perlu direkomendasikan adalah pada tahap orientasi siswa terhadap masalah, sebaiknya menggunakan masalah yang sangat dekat dengan lingkungan siswa dan masalah yang diberikan sesuai dengan taraf berpikir ataupun level kognitif siswa, sehingga motivasi siswa untuk membuat hipotesis, menyelidiki, dan menyelesaikan masalah yang diberikan akan lebih tinggi serta waktu untuk penerapan model pembelajaran PBL lebih efesien
PENERAPAN STRATEGI METAKOGNITIF TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA Lilis Arini; M. Duskri; Muhammad Yani
Pedagogik : Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol 9, No 1, April (2022)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/pjpp.v9i1, April.1377

Abstract

Beberapa faktor penyebab kemampuan berpikir kritis matematis siswa rendah diantaranya adalah kurangnya keaktifan siswa saat proses pembelajaran dan lemahnya siswa dalam menyelesaikan masalah dengan menggunakan argumen yang disertai bukti, sehingga berdampak pada kemampuan berpikir kritisnya. Salah satu strategi pembelajaran yang diasumsikan dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematis adalah strategi pembelajaran metakognitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan strategi metakognitif dan yang mendapatkan pembelajaran konvensional pada siswa SMPN 16 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian quasi eksperimen dan rancangan pretest-posttest control group design. Sampel dalam penelitian ini diambil secara random sampling dengan kelas VII-2 sebagai kelas eksperimen dan VII-3 kelas kontrol. Data dikumpulkan melalui lembar tes kemampuan berpikir kritis matematis dan kemudian dianalisis dengan menggunakan uji-t independent. Hasil penelitian diperoleh bahwa kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi metakognitif lebih baik dari pada yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional di SMPN 16 Banda Aceh. Namun demikian, penerapan strategi metakognitif membutuhkan waktu yang lebih banyak, sehingga manajemen waktu dan kesiapan guru serta siswa dalam pembelajaran perlu dimaksimalkan sebelumnya.
Tipikal Gender dalam Mengkomunikasikan Penyelesaian Masalah Matematika Sekolah Menengah Pertama N. Nuralam; Muhammad Yani
Prisma Sains : Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA IKIP Mataram Vol 7, No 2: December 2019
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.129 KB) | DOI: 10.33394/j-ps.v7i2.1964

Abstract

[Title: Gender Typical in Communicating Middle School Mathematical Problem Solving]. The emphasis of mathematics learning, especially students' communication skills, needs to be considered from gender equality in solving mathematical problems. This study aims to describe: 1) the potential Mathematical Communication Skills (MCS) of students based on gender; 2) gender equality in communicating mathematical problem solving, and 3) the suitability of the form of the model or the applied form to develop students' MCS based on gender at school. This research is descriptive qualitative research conducted on all junior high school students in Langsa with a purposive sampling technique of 283 students. The data were collected through MCS and questionnaire tests which were analyzed descriptively using the concept of Miles and Huberman. The results showed that: 1) MCS of female students were better than male students in solving mathematical problems; 2) MCS of male students are better in suburban schools and female students are better in downtown schools, and 3) learning implementation plans are still limited in emphasizing MCS and learning tends to be cooperative and individual. It is recommended that learning plans refer to developing MCS that pay attention to students' gender equality in order to optimize mathematical problem-solving.