Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Evaluasi Empiris terhadap Kapasitas Suatu Pemerintah Daerah dalam Implementansi Standar Akuntansi Berbasis Akrual Harun Harun
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol 8, No 2 (2008)
Publisher : Accounting Study Program, Faculty Economics and Business, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jab.v8i2.77

Abstract

This explorative case study aims at providing evidences of the institutional capacity of a provincial government in implementing accrual system based on Government Accounting Standards (Standar Akuntansi Pemerintah 2005). By using a case study approach, interviews based on structured questionnaire with officials from twenty four institutions within Central Sulawesi Provincial Government--it is found majority of those who supposed to have great exposure to the standard have a very limited understanding on the nature, basic concepts and technical issues related to the new standard. From preparation perspective, only a few measurers that have been undertaken to successfully implement the new standard. In addition, difficulties in understanding the new system, low commitment form top officials, along with the lack of skilled and experienced civic service staff are the main obstacles in improving the financial accountability of local government in Indonesia. Although the evidences highlighted in this study are found from a specific region, there is no doubt, the weakness of institutional capacity and the lack of skilled human resource within the public sector at local level potentially undermine the perceived usefulness of accrual accounting in developing a better public sector governance in Indonesia. Therefore, the adoption accrual accounting for the Indonesian public sector should be implemented in a realistic and practical manner as resources and capacity allow.
Pemerataan Kesempatan Memperoleh Pendidikan Tingkat SLTP di Daerah Perbatasan Kalbar-Malaysia Harun Harun
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 1, No 1 (1998)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v1i1.2108

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap: 1) tingkat pemerataan kesempat-an memperoleh pendidikan SLP 2) pengaruh faktor geografis, sosial-ekonomi. budaya terhadap penawaran pendidikan dan pemiintaan pendidikan anak usia 13-15 tahun; 3) pengaruh faktor geografis. sosial-ekonomi, budaya. penawaran pendi­dikan. dan permintaan pendidikan terhadap keputusan orang tua untuk menyeko­lahkan atau tidak menyekolahkan anaknya ke SLP; 4) merekomendasikan alternant kebijakan jenis wajib belajar pendidikan' SLP. Populasi penelitian ialah orang tua anak usia 13-15 tahun di daerah perbatasan Kalbar-Malaysia. dengan sampel 405 orang. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner mencakup kondisi geografis, sosial-ekonomi. budaya, penawaran pendidikan, permintaan pendidikan dan keputusan orang tua. Uji validitas instrumen menggunakan analisis faktor dan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha dari Cronbach. Analisis data dengan statistik deskriptif. regresi. dan analisis jalur dengan tiga langkah: analisis jalur terhadap keputusan orang tua secara umum. Kenyataan menuniukkan bahwa ada orang tua yang keputusannya menyekolahkan tapi tidak menyekolahkan. oleh karena itu dilakukan analisis jalur kedua untuk orang tua yang menyekolahkan dan ketiaa untuk orane tua vans: tidak menvekolahkan. Uji keberartian koefisien jalur: 0,05. Analisis deskriptif keenam variabel yang dilibatkan menunjukkan kategori sedang. Uji hipotesis tahap pertama menunjukkan: 1) penawaran pendidikan dipe-ngaruhi secara positif oleh variabel geografis, sosek. dan budaya: 2) permintaan pendidikan dipengaruhi secara langsung dan positif oleh geografis. sosek. budaya dan penawaran pendidikan. dan juga secara tidak langsung melalui penawaran pendidikan: 3) keputusan orang tua menyekolahkan atau tidak menyekolahkan anak dipengaruhi secara langsung oleh geografis. sosek. budaya, penawaran pendidik­an, dan permintaan pendidikan maupun secara tidak langsung melalui penawaran dan permintaan pendidikan. Analisis tahap kedua menunjukkan bahwa: keputusan orang tua untuk menye­kolahkan anak tidak dipengaruhi oleh geografis dan sosial-ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung melalui penawaran dan permintaan pendidikan. sedangkan budaya. penawaran dan permintaan pendidikan memberikan pengaruh yang berarti. Analisis tahap ketiga menunjukkan bahwa: Keputusan orang tua untuk tidak menyekolahkan anak dipengaruhi oleh geografis, budaya, penawaran dan permintaan pendidikan baik secara langsung mapun tidak langsung. sedang­kan sosek tidak mempengaruhinya. Alternatif kebijakan yang direkomendasikan: 1) memperluas jenis pendidikan SLP seperti: SLP satu atap dengan SD/M1 atau SLP kelas jauh dengan meman-faatkan fasilitas SD/MI: 2) menyamakan visi dan langkah antara Pemda dengan Kanwil Depdikbud terutama menyangkut anggaran; dan 3) memperluas peran GNOTA Kalbar hingga tingkat kecamatan.
Praktek Penentuan Arah Kiblat Bagi Panitia Pembangunan Masjid At-Tawwabin Mangkuyudan Rt 01/04 Ngabeyan Kartasura Sukoharjo Harun Harun; Ruswa Darsono
WARTA LPM WARTA Volume 13., N0. 2., September 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v19i3.3224

Abstract

Member Of Mangkuyudan RT 01/04 mostly is majority religion islam havingstrong commitment to practice its(the religion teaching correctly as according tomanual al-Qur’an and al-Hadits. Constraint faced by them is Pertama, has not thereare a place to do religious service sholat fulfilling clauses fiqh, that is form of building mosque which its(the position towards direction of direction which tepatKedua, most of member of moslem mangkuyudan RT 01/04 still a few its(the knowledges about direction of direction according to calculation science falaq. Third, has not there is member of mangkuyudan RT 01/04 becoming place to enquire to religion problems, especially determination problem of direction of correct direction. Based on reasoning of this problem, hence some of member of sympathizer publics Muhammadiyah wishful to build mosque and formed [by] development committee of mosque’. As for becoming problems is development committee of mosque still be civil in the case of direction of correct direction and precise. They is there are strong desire to know about knowledge of direction of correct direction. Constraint faced by them is there is no institute or institution is its(the desire response. As according to problems is upper, hence solution done is perform [a] training of practice of determination of direction of direction with Resource person from the expert, in this case is Study Program Muamalat Islamic Religion faculty UMS. Determination Method of direction of direction applied in devotion of this public is apply object shadow because of sunshine. This model can be done by the way of determination with calculating difference Azimuth the sun and Kiblat of direction.Result practice of calculation determination of direction of direction in Mangkuyudan RT 01/04 Ngabeyan Kartasura Sukoharjo is Selisih Azimuth Kiblat ( Direction of Direction Counted - direction of Shadow) ) 294o 33’ 33,84" – 291o 47’ 58" = +1o 45’ 35,84". On the basis of inferential this that direction of its(the direction is +1o 45’ 35,84" dari shadow or 1o 45’ 35,84" right side shadow. Positive impact of activity of devotion at public is development committee of mosque ( member of sympathizer moslem Muhammadiyah) Mangkuyudan Rt 01/04, gets addition of theology ( though has not is optimal), especially determination of direction of correct qiblat as according to science falaq and they motivat is strong to be more deepens the science.
SEKOLAH RAMAH ANAK BERBASIS HAK ANAK DI SEKOLAH DASAR Luthfiana Ambarsari; Harun Harun
Profesi Pendidikan Dasar Vol. 5, No. 1, Juli 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ppd.v1i1.6111

Abstract

Abstrak: This research aimed to describe the child-friendly school policy in two child-friendly pilot primary schools. This research concern: “How does the implementation of child-friendly school policy based child rights at primary school?” The method that used in this research was a qualitative type of phenomenology. The data were collected by observation method, interview, and documentation. The data analysis technique that used was phenomenology research data analysis of Burke Johnson and Larry Christensen. The results showed that there were 3 discoveries related to child-friendly school policies in primary schools. First, the child-friendly school policies were designed and implemented to ensure children's rights were fulfilled. Second, the child-friendly school policies were implemented in learning area, the school social environments, the school’s physical environment, and infrastructure facilities. Third, the child-friendly school policies were applied to create condition conducive and fun in school.
WAKAF TUNAI SEBAGAI REAKTUALISASI SHODAQAH JARIYAH (Tinjauan Istihsan Maslahah dan hukum Muamalat) Harun Harun
Suhuf Vol 28, No 2 (2016): Nopember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obyek Wakaf berupa uang tunai, akhir-akhir ini banyak dibicarakan oleh para Ahli Fiqh, karena selama ini adat orang Islam di Indonesia jika mewakafkan benda berupa benda tetap seperti tanah, bangunan masjid, pondok pesantren, panti asuhan dan benda-benda tetap lainnya. Bisa jadi orang islam indonesia masih terpancang oleh  faham bahwa wakaf termasuk wilayah ibadah mahdhoh yang tidak bisa dirubah-rubah dan harus mengikuti menurut aturan semestinya. Secara explisit Istilah wakaf tidak dijelaskan dengan pasti dalam al-qur’an maupun hadits, oleh sebab itu penjabaran makna wakaf masih perlu diperluas lagi, karena mengingat wakaf disamping memiliki dimensi ritual tetapi memiliki juga dimensi sosial.Dalam tulisan ini. Penulis mencoba menelusuri subtansi makna wakaf dan pemberdayaannya dengan tinjauan Istihsan Maslahah dan Hukum Muamalat. Pokok masalah yang diangkat dalam tulisan ini menyangkut obyek wakaf, apakah harus benda tetap atau tidak. apakah boleh di-perjualbelikan atau ditukar guling dan bagaimana pemberdayaannya. Teori yang digunakan untuk menjawab persoalan tersebut dengan Istihsan bin maslahah.Hasil penelitian ditemukan bahwa (1) semua barang yang bermanfaat boleh diwakafkan, baik yang tidak bergerak maupun yang bergerak tanpa melihat dari sifat fisik barang, karena hakekat akad muamalah yang berkaitan dengan benda, yang dituju bukan dzat bendanya tetapi nilai manfaatnya. (2). Jika benda wakaf itu sudah tidak berfungsi lagi untuk kepentingan sosial, maka solusinya mengambil jalan lain (dengan dalil Istihsan maslahah), yaitu benda wakaf itu dijual dan hasil dari penjualan itu tetap untuk kepentingan sosial sesuai dengan fungsi pokok dari benda wakaf. (3) Pemberdayaan wakaf tunai tidak hanya untuk kemaslahatan yang bersifat ritual, melainkan juga untuk kemaslahatan yang lebih luas, termasuk didalamnya adalah untuk memberdayakan ekonomi umat.
MULTI AKAD DALAM TATARAN FIQH Harun Harun
Suhuf Vol 30, No 2 (2018): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam dunia bisnis, kontrak atau akad merupakan instrumen yang paling penting, karena dengan adanya kontrak (akad) antar pelaku bisnis membawa akibat hukum bahwa bisnis yang dilakukan mempunyai kekuatan hukum yang kuat dan jika salah satu pelaku bisnis mengingkari apa yang telah disepakati dalam kontrak, maka pihak lain dapat menutut ke ranah hukum berdasar kontrak yang telah dibuat bersama. Akibat kemajuan teknologi digital dewasa ini, memunculkan model-model bisnis yang kreatif, model bisnis modern tidak hanya menggunakan satu kontrak (akad) bisnis saja, tetapi dengan menggabungkan beberapa akad (kontrak) yang saling mendukung antar satu akad dengan akad lain sehingga menjadi satu kesatuan sistem bisnis. Dalam tulisan ini, penulis mencoba meninjau multi akad dalam dunia bisnis, dari sudut hukum muamalah (fiqh). Hasil temuan dalam kajian ini, bahwa hukum multi akad dalam bisnis modern adalah boleh, berdasarkan kaidah umum bahwa hukum asal bidang muamalah adalah halal, kecuali ada dalil yang merubah hukum asal tersebut. Meskipun hukum multi akad secara umum dibolehkan, tetapi ada pengecualian model multi akad yang khusus dilarang Hadits Rasulullah Saw, yaitu 1) menggabungkan akad jual beli dengan salaf (pinjaman). 2) jual beli al-‘inah.3) Jual beli dengan dua harga.
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM BISNIS PERIKLANAN ADSENSECAMP PADA WEBSITE Harun Harun
Suhuf Vol 27, No 2 (2015): Nopember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam kemajuan teknologi, internet tidak hanya semata-mata sebagai media komunikasi dan pertukaran informasi, melainkan dapat digunakan sebagai sumber penghasilan. Perkembangan teknologi informasi sekarang ini telah memberikan khasanah baru bagi perkembangan dunia bisnis untuk menghasilkan deviden. Berbagai model bisnis online mulai dikembangkan dari bisnis yang bermodal hingga bisnis tanpa modal. Model bisnis tanpa modal antara lain  adalah bisnis periklanan AdsenseCamp.AdenseCamp adalah website yang memberikan kesempatan bagi pemilik website (publisher) untuk memperoleh penghasilan tambahan dengan menyediakan ruang pada websitenya sebagai tempat pemasangan iklan bagi advertiser (pemilik iklan). AdsenseCamp juga memberikan kesempatan kepada para Advertiser yang berkeinginan mempromosikan iklannya yang akan disebarkan kepada web owners yang telah terdaftar di AdsenseCamp. Tujuan penelitian ini untuk  mengetahui pandangan hukum Islam terhadap (a) status akad dan bentuk akad bisnis periklanan AdsenseCamp. (b) kepastian hukum tentang sistem kerja dan pembayaran dalam bisnis periklanan AdsenseCamp. Teori Hukum Islam yang digunakan untuk mengetahui atau menjawab permasalahan dalam penelitian ini adalah teori Syirkah (Kerja Sama Bisnis) dalam hukum muamalat. Jenis penelitian ini adalah library research dengan pendekatan normatif dan metode analisa  datanya  adalah deskriptif analitis.Hasil penelitian ditemukan bahwa (1) status dan bentuk akad bisnis periklanan AdsenseCamp dalam hukum Muamalat termasuk akad Syirkah Abdan (‘amal). Akad Syirkah Abdan  ini dipandang sah menurut hukum Islam. (2) Sistem kerja maupun cara pembayaran AdsenseCamp tidak bertentangan dengan hukum Islam karena tidak merugikan para pihak yang bertransaksi.
JUAL BELI JASA LEWAT FITUR GRABFOOD CARA BAYAR SISTEM OVO DALAM APLIKASI GRAB PERSPEKSTIF HUKUM ISLAM (Tinjauan Teori Akad Jual Beli Salam) Harun Harun
Suhuf Vol 33, No 1 (2021): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transaksi jual beli jasa lewat fitur grabfood dengan cara bayar OVO dalam aplikasi Grab merupakan model bisnis baru yang belum ada kejelasan hukumnya. Oleh sebab itu jual beli jasa lewat fitur grabfood dengan cara bayar sistem OVO perlu dikaji lebih jauh tentang halal dan tidaknya dalam perspektif hukum Islam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perspektif hukum Islam dalam mekanisme jual beli Jasa lewat fitur grab food dengan cara bayar OVO dalam aplikasi grab. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian lapangan karena peneliti mendapatkan informasi kegiatan yang sumbernya digali langsung dari lapangan untuk mengamati fenomena dalam keadaan alamiah dengan menggunakan pendekatan metode kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi.           Hasil penelitian terhadap mekanisme jual beli Jasa dengan system bayar OVO dalam aplikasi grab. (a) Customer mengisi saldo OVO menggunakan top up (sebagai bayar tunai di awal), pastikan saldo mencukupi disaat memesan.(b) Customer membuka aplikasi grab dengan klik makanan.(c) Pihak grab yang menyediakan aplikasi grab secara otomatis mengirim daftar harga dan ongkos kirim lewat handphone kepada customer. (d) Customer memesan makanan yang diinginkan, lalu klik pesan dan terjadi Akad salam antara grab sebagai penyedia jasa transporasi (yang bermitra dengan restoran) sebagai pihak yang menerima pesanan (Muslam Ilaih) dan customer sebagai pihak yang memesan (Muslam).(e) Driver sebagai mitra bisnis grab konfirmasi ke customer untuk membelikan atau mengambil makanan yang menjadi pesanan customer. (f) Driver sebagai mitra bisnis pihak Grab mengantarkan pesanan makanan ke customer.Analisis dari teori akad salam terhadap jual beli jasa dengan cara bayar OVO dalam aplikasi grab sesuai dengan hukum Islam karena telah terpenuhi rukun dan syarat sah akad salam, meskipun yang menjadi objek transaksi akad salam adalah jasa transportasi bukan barang, tetapi keduanya (jasa dan barang) dipandang sebagai harta yang dapat diperjualbelikan.
MULTI AKAD MUAMALAH DALAM PASAR UANG DAN MODAL SYARI’AH Harun Harun
Suhuf Vol 29, No 1 (2017): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar Modal maupun Pasar Uang memiliki peran yang sangat besar bagi perkembangan ekonomi suatu Negara karena memiliki dwi fungsi utama yaitu ekonomi dan keuangan. Fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak pelaku bisnis yang mempunyai kelebihan modal (investor) dan pelaku bisnis yang memerlukan modal (issuer) untuk melakukan kerja sama bisnis yang sinergis yang dapat memperoleh keuntungan timbal balik. Fungsi keuangan karena pasar modal dapat memberikan kemungkinan dan kesempatan yang luas  untuk memperoleh tambahan dana bagi para investor sesuai dengan model investasi yang mereka pilih.Berangkat dari hal diatas, maka dalam artikel ini, penulis mencoba mengkaji secara deskriptif tentang pasar modal dan uang syari’ah lewat pendekatan hukum muamalat (fiqh muamalah).Hasil kajian ditemukan bahwa akad-akad muamalah yang digunakan dalam pasar modal dan uang syariah adalah Mudharabah, Musyarakah, Qardh, Wadi’ah, Wakalah,  Bay’ (Jual beli).
MULTI AKAD MUAMALAH DALAM REKSADANA SYARI’AH Harun Harun; M. Hanif Al- Hakim
Suhuf Vol 30, No 1 (2018): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Reksadana adalah salah satu instrument yang cocok bagi para pemodal atau investor yang tidak mau dipusingkan oleh fluktuasi bisnis yang penuh persaingan. Para pemodal tinggal duduk manis menyetorkan modalnya kepada manajer investasi sebagai pihak yang dapat dipercaya dan paham akan seluk beluk bisnis atau ahli dalam memutar atau mengelola dana.Manajer Investasi, dengan kepiawaiannya dalam meracik instrument dan nilai efek dalam portofolio akan menentukan apakah dana yang sudah ditanamkan akan membuahkan keuntungan atau bahkan sebaliknya akan membawa kerugian. Bagi investor muslim yang akan menginvestasikan dananya harus pandai-pandai memilih Reksadana, yang mestinya reksadana yang dipilih tidak semata-mata soal untung dan rugi, tetapi harus memenuhi prinsip-prinsip syari’ah agar keuntungan yang diperolehnya membawa barokah baik di dunia maupun di akhirat.Berangkat dari hal diatas, maka dalam artikel ini, penulis mencoba mengkaji secara deskriptif tentang Reksadan Syari’ah lewat pendekatan hukum muamalat (fiqh muamalah).Hasil kajian ditemukan bahwa Reksadana Syariah adalah Reksadana yang beroperasi menurut prinsip-prinsip syariat Islam, dengan menggunakan akad Wakalah, Mudharabah dan Musyarakah ‘Inan.