Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Pengaruh Aplikasi Paclobutrazol dan Dosis Pupuk P Terhadap Pembentukan Bunga dan Buah serta Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Yumna Hanifa; Dyah Weny Respatie; Aziz Purwantoro
Vegetalika Vol 13, No 3 (2024): In Publish
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.78657

Abstract

Produktivitas mentimun di Indonesia masih rendah salah satunya disebabkan oleh dominasi bunga jantan dibandingkan bunga betina. Salah satu solusi alternatif yang dapat dilakukan adalah aplikasi ZPT Paclobutrazol dengan konsentrasi 0,375 ml.L-1 . Masalah lain yang terjadi pada budidaya mentimun adalah bunga mentimun mudah gugur, hanya sedikit yang mampu berkembang menjadi buah. Untuk itu perlu adanya perbaikan budidaya tanaman mentimun, salah satunya dengan pemupukan P yang berperan dalam pembentukan bunga dan buah pada tanaman. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2021 hingga Februari 2022 di Keboen Damai, Jl. Kaliurang km 8.5, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok lengkap dengan 2 faktor. Faktor pertama aplikasi paclobutrazol (dengan paclobutrazol 0.375 ml.L-1 dan tanpa aplikasi paclobutrazol) dan faktor kedua dosis pupuk SP-36 0 g.tnm-1 , 10 g.tnm-1 , dan 20 g.tnm-1 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk P yang diberikan belum mampu meningkatkan persentase bunga betina menjadi buah. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan paclobutrazol dan aplikasi pupuk p yang berpengaruh terhadap variabel pembentukan bunga dan buah pada tanaman mentimun. Aplikasi paclobutrazol berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah bunga jantan, serta meningkatkan jumlah bunga betina, serta memberi pengaruh beda nyata terhadap persentase bunga betina menjadi buah, analisis pertumbuhan nisbah luas daun, dan laju asimilasi bersih tanaman mentimun.
Pengaruh Alelokimia Mulsa Jerami Padi (Oryza sativa L.) terhadap Intensitas Serangan Lalat Bibit pada Dua Kultivar Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) Fandi Setiawan; Dyah Weny Respatie; Aziz Purwantoro
Vegetalika Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.81729

Abstract

Dalam budidaya kedelai (Glycine max L. Merrill) pertumbuhan dan hasilnya dapat dipengaruhi oleh faktor abiotik dan biotik. Serangan lalat bibit (Ophiomyia phaseoli) dan perubahan iklim yang tidak sesuai dapat mengganggu budidaya kedelai. Penggunaan mulsa jerami padi bermanfaat untuk membuat iklim mikro pertumbuhan kedelai menjadi sesuai. Permasalahan muncul ketika jerami padi yang berpotensi menghasilkan senyawa alelokimia berupa fenol, sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan hasil kedelai. Tujuan penelitian yang dilakukan yaitu untuk menentukan kultivar dan aplikasi mulsa jerami yang menghasilkan pertumbuhan dan hasil kedelai optimal. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2021-Oktober 2022 di Kebun Percobaan Tri Dharma Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Split Plot dengan tiga ulangan sebagai blok, Kultivar sebagai main plot dan aplikasi mulsa jerami padi sebagai sub plot. Kultivar yang digunakan adalah Anjasmoro dan Argomulyo. Aplikasi mulsa jerami padi yang dilakukan adalah tanpa aplikasi, aplikasi 0 hari setelah tanam, aplikasi 7 hari setelah tanam dan aplikasi 14 hari setelah tanam. Hasil penelitian menunjukkan Argomulyo menjadi kultivar yang tahan serangan lalat bibit dan kultivar optimal dengan aplikasi mulsa jerami 7 dan 14 hari setelah tanam
Evaluation of Wedelia water extract on soybean, purple nutsedge, and billygoat seeds germination Dyah Weny Respatie; Aziz Purwantoro; Didik Indradewa; Qurrotul Uyun; Haviah Hafidhotul Ilmiah
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 52 No. 2 (2024): Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy)
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24831/jai.v52i2.56918

Abstract

Weeds cause significant yield loss in many agriculture crops; thus, management practices are urgently needed to alleviate losses while conserving environmental and human health. This study aimed to evaluate the allelopathic potential of Wedelia leaf and flower extracts on the germination and early growth stage of three plant species. The research was conducted using a completely randomized design experiment with two factors and four replicates. The first factor was extract sources: leaves (S1) and flowers (S2). The second factor was the concentration: control (C0) and extract concentrations of 1% (C1), 5% (C5), and 10% (C10). The extract was tested on three different plant species: soybean (Glycine max), nutsedge (Cyperus rotundus), and billygoat weed (Ageratum conyzoides). Fifty seeds of three different plants were germinated separately in Petri dishes and treated using Wedelia extracts. The allelochemicals in Wedelia leaf and flower extracts inhibited germination and induced abnormal sprouting. Wedelia leaf extract showed the most pronounced inhibitory effects and highest inhibition levels across all measured parameters. Moreover, a clear concentration-response relationship was observed, where increased extract concentration increased the degree of inhibition. These findings contribute to the development of bioherbicides and can help reduce the use of synthetic herbicides for more sustainable agriculture. Keywords: Ageratum conyzoides, bioherbicide, Cyperus rotundus, Glycine max, weed control
Pengaruh Dosis Herbisida Pratumbuh Pendimethalin terhadap Gulma, Pertumbuhan, dan Hasil Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) Ayuningtyas, Sekar; Respatie, Dyah Weny; Kastono, Dody
Vegetalika Vol 13, No 4 (2024): In Publish
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.81870

Abstract

Aplikasi herbisida pratumbuh pendimethalin digunakan untuk mengendalikan gulma rumputan dan daun lebar pada pertanaman kedelai. Herbisida ini bekerja dengan cara mematikan biji-biji gulma atau gulma yang baru berkecambah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas, dosis dan dampak penggunaan herbisida  pendimethalin dalam mengendalikan gulma pada budidaya kedelai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 – Januari 2022 di Kebun Tri Dharma Pertanian UGM, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktor tunggal yaitu dosis herbisida yang terdiri dari enam aras yaitu 0 l/ha, 0,5 l/ha, 1 l/la, 2 l/ha, 3 l/ha dan 3,5 l/ha, diulang sebanyak tiga kali sebagai blok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendimethalin efektif pada perlakuan 3 l/ha karena mampu menekan dominansi gulma rumputan selama periode penanaman kedelai. Aplikasi pendimethalin tidak berpengaruh nyata terhadap komponen hasil kedelai. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa dosis pendhimetalin 1,9 l/ha mampu memberikan hasil biji paling tinggi. 
Sweet corn windbreaker’s effect on microweather changes and increases growth and yield of water spinach (Ipomoea reptans Poir.) on the Samas coastal sandy land Ulfah, Fajarani; Indradewa, Didik; Respatie, Dyah Weny
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 9, No 3 (2024): December
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ipas.85810

Abstract

High wind speed is one of the limiting factors for plant cultivation in coastal sandy land. To mitigate this, sweet corn, an annual plant, can be cultivated as a windbreaker. Water spinach is one of the short-lived plants cultivated by farmers in coastal sandy land. The study aimed to figure out the microweather change, growth, and yield of water spinach protected by sweet corn as windbreaker in various planting locations in Samas coastal sandy land. The research had been conducted in Samas coastal sandy land, Bantul Regency, Yogyakarta Special Region, from October to November 2022. The experiment was arranged in Randomized Complete Block Design non-factorial, containing five treatment levels and four repetitions. The treatment of the planting location of sweet corn as a windbreaker is without sweet corn, sweet corn positioned on the “east”, sweet corn on the “east and west”, sweet corn on the “south”, and sweet corn on the “south and north”. The data were analyzed using analysis of variance (ANOVA), and if the difference was marked, the data analysis was proceeded to Tukey HSD with α = 5%. The results showed that sweet corn windbreaker placed on the “east” was the most effective in decreasing wind speed, thereby modifying the microweather of water spinach plot by lowering air temperature and increasing air humidity and soil moisture content during November on the Samas coastal sandy land. Growth, dry matter accumulation, and water spinach yield increased, although the dry harvest index and fresh harvest index did not show any improvement.
Sweet corn windbreaker’s effect on microweather changes and increases growth and yield of water spinach (Ipomoea reptans Poir.) on the Samas coastal sandy land Ulfah, Fajarani; Indradewa, Didik; Respatie, Dyah Weny
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 9, No 3 (2024): December
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ipas.85810

Abstract

High wind speed is one of the limiting factors for plant cultivation in coastal sandy land. To mitigate this, sweet corn, an annual plant, can be cultivated as a windbreaker. Water spinach is one of the short-lived plants cultivated by farmers in coastal sandy land. The study aimed to figure out the microweather change, growth, and yield of water spinach protected by sweet corn as windbreaker in various planting locations in Samas coastal sandy land. The research had been conducted in Samas coastal sandy land, Bantul Regency, Yogyakarta Special Region, from October to November 2022. The experiment was arranged in Randomized Complete Block Design non-factorial, containing five treatment levels and four repetitions. The treatment of the planting location of sweet corn as a windbreaker is without sweet corn, sweet corn positioned on the “east”, sweet corn on the “east and west”, sweet corn on the “south”, and sweet corn on the “south and north”. The data were analyzed using analysis of variance (ANOVA), and if the difference was marked, the data analysis was proceeded to Tukey HSD with α = 5%. The results showed that sweet corn windbreaker placed on the “east” was the most effective in decreasing wind speed, thereby modifying the microweather of water spinach plot by lowering air temperature and increasing air humidity and soil moisture content during November on the Samas coastal sandy land. Growth, dry matter accumulation, and water spinach yield increased, although the dry harvest index and fresh harvest index did not show any improvement.
Pengaruh Jenis Media Tanam terhadap Pertumbuhan, Hasil dan Kandungan Flavonoid Ciplukan (Physalis peruviana L.) Putri, Aidha Rusita; Respatie, Dyah Weny; Purwantoro, Aziz
Vegetalika Vol 14, No 1 (2025): In Publish
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.82177

Abstract

Ciplukan (Physalis peruviana L.) merupakan salah satu tanaman liar yang memiliki banyak senyawa, salah satunya adalah flavonoid yang berguna bagi kesehatan. Hal ini membuat tanaman ciplukan berpotensi untuk dibudidayakan secara komersial. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam budidaya ciplukan adalah pemilihan jenis media tanam yang tepat sehingga tanaman ciplukan dapat memberikan hasil yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis media tanam terhadap pertumbuhan, hasil dan kandungan flavonoid ciplukan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Juni 2022 di Kebun Tri Dharma, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan jenis media tanam menggunakan vinasse dapat meningkatkan pertumbuhan dan kandungan flavonoid ciplukan. Sedangkan penggunaan pupuk kandang sapi, pupuk kandang kambing, dan vinasse memberikan pengaruh sama baiknya terhadap hasil tanaman ciplukan.
Pengaruh Konsentrasi Pupuk Silika terhadap Kualitas Bunga Krisan Potong (Chrysanthemum morifolium Ramat.) Tipe Standar Allaam, Daffa Ramzy Syah; Purwantoro, Aziz; Respatie, Dyah Weny
Vegetalika Vol 14, No 1 (2025): In Publish
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.90127

Abstract

Krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat.) merupakan salah satu komoditas florikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi karena banyak dimanfaatkan sebagai bunga pajang. Untuk meningkatkan kualitas dan hasil yang optimal terutama pada vase life atau masa pajang maka perlu dilakukan intervensi budidaya, seperti pemupukan silika. Pemupukan silika dapat meningkatkan aktivitas fisiologis, pertumbuhan, hasil, dan kualitas tanaman krisan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi pupuk silika yang terbaik terhadap kualitas bunga krisan potong tipe standar. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 – Maret 2023. Penelitian terbagi menjadi dua tahap, yaitu penelitian lapangan dan penelitian laboratorium. Penelitian lapangan dilaksanakan di Asosiasi Tanaman Hias Bunga dan Daun Potong Asthabunda sedangkan penelitian laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Manajemen Produksi Tanaman, Sub Laboratorium Ilmu Tanaman, dan Sub Laboratorium Ekologi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) satu faktor dengan tiga ulangan. Faktor perlakuan adalah konsentrasi pupuk silika yang dilakukan dalam penelitian di lahan dengan tiga aras konsentrasi, yaitu 0 mg.L-1, 50 mg.L-1, dan 100 mg.L-1. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk silika dengan konsentrasi 100 mg.L-1 memberikan peningkatan pertumbuhan dan kualitas bunga krisan, seperti tinggi tanaman, diameter batang, kekerasan batang, diameter tangkai bunga, diameter bunga mekar, dan vase life dibandingkan dengan kontrol.
Pengaruh Kombinasi Pupuk NPK dan Mikoriza Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Varietas Devon 1 Maknun, Zaenul; Respatie, Dyah Weny; Ilmiah, Haviah Hafidhotul
Vegetalika Vol 14, No 2 (2025): In Publish
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.82229

Abstract

Devon 1 is a high-yielding soybean variety with high isoflavone content. To increase the growth and yield of Devon 1 soybean variety, the use of environmentally friendly    fertilizers is needed. This study aims to determine the optimal combination of NPK fertilizer and mycorrhizal to increase the growth and yield of Devon 1 soybean variety. The research was conducted from October 2021 to January 2022 at Tri Dharma Experimental Farm, Faculty of Agriculture UGM, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. This study used a single factor randomized complete block design (RCBD) with three blocks as replications. The treatments were as follows: no fertilizer or control, 100% NPK, mycorrhizal, 25% NPK + mycorrhizal, 50% NPK + mycorrhizal, and 75% NPK + mycorrhizal. The results showed that the treatment combination of 75% NPK + mycorrhizal produced the highest leaf area and shoot dry weight at six weeks after planting, the highest seed yield (3.16 t.ha-1), and the highest flavonoid content (367 μg.g-1).