Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Prosiding Semnastek

Pengaruh Penambahan Ekstrak Lidah Buaya Terhadap Sifat Fitokimia Minuman Isotonik Air Kelapa Wenny Diah Rusanti; Rini Siskayanti; M. Engkos Kosim
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minuman isotonic adalah minuman yang ditujukan untuk menggantikan cairan, elektrolit, serta gula secara cepat. Minuman isotonic dapat terbuat dari air kelapa, dimana air kelapa diyakini memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Untuk menambah nilai gizi, dilakukan penambahan ekstrak lidah buaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak lidah buaya terhadap sifat fitokimia minuman isotonic berbahan air kelapa. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok dengan 3 kali pengulangan. Variabel dalam rancangan penelitian ini yaitu variasi ekstrak lidah buaya dan air kelapa (1:9, 2:8 dan 3:7). Data dianalisis terhadap sifat fitokimianya (viskositas dan tingkat keasaman). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan ekstrak lidah buaya berpengaruh terhadap kekentalan dan tingkat keasaman minuman Isotonik Coco Aloevera.
ANALISIS PENGARUH PERBEDAAN JENIS MINYAK LUMAS DASAR (BASE OIL) TERHADAP MUTU PELUMAS MESI Rini siskayanti; Muhammad Engkos Kosim
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelumas adalah zat kimia yang umumnya berupa cairan, yang diberikan di antara dua benda yang bergerak dengan tujuan untuk mengurangi gaya gesek. Salah satu penggunaan pelumas paling utama adalah pelumas mesin yang dipakai pada mesin pembakaran dalam. Pelumas mesin yang banyak beredar di pasaran saat ini secara komersial adalah jenis pelumas dengan bahan dasar minyak mineral dan minyak sintetik. Semakin banyaknya pilihan pelumas saat ini, tentunya akan membuat pemakai sedikit bingung, karena semua produsen pelumas pasti mengatakan pelumas mereka yang paling bagus. Mutu dari minyak pelumas ini sangat ditentukan oleh sifat fisika dan kimianya. Pada penelitian ini akan dilihat bagaimana pengaruh perbedaaan jenis minyak dasar (base oil) terhadap mutu dari suatu produk pelumas dengan melakukan uji karakteristik  menggunakan metode uji ASTM yaitu Indeks Viskositas (ASTM D2270), Titik Tuang (ASTM D97) dan Titik Nyala (ASTM D92). Penelitian dilakukan dengan cara membuat pelumas mesin dengan berbagai kekentalan dengan penambahan aditif yang sama, hanya saja jenis minyak lumas dasar (Base Oil) yang digunakan berbeda tetapi tetap mengacu pada standar karakteristik pelumas yang diuji. Dari 5 sampel yang diuji yaitu DEO API CI-4 SAE 15W-40, PCMO API SN SAE 10W-40, MCO API SL SAE 10W-30, HO ISO VG 32, TO API TO-4 SAE 10W menunjukkan bahwa semakin bagus atau semakin tinggi golongan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan pelumas maka semakin baik kualitasnya serta semakin lama waktu pemakaian dari pelumas tersebut.  Penggunaan minyak lumas dasar sintesis membuat kualitas pelumas menjadi lebih baik khususnya dari segi Viskositas Indeks, Titik Tuang dan Titik Nyala.
Analisis Efisiensi Penukar Ion Sistem Demineralisasi Pada Pengolahan Air di Proses Produksi Electroplating Muhamad Engkos Kosim; Dwi Prambudi; Rini Siskayanti
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Resin penukar ion pada sistem demineralisasi merupakan media yang digunakan dalam proses pengolahan air baku untuk menghasilkan air bebas mineral yang digunakan untuk proses produksi khususnya proses plating. Kemampuan resin penukar ion dalam mengambil ion pengotor dalam air baku memiliki keterbatasan, sehingga setelah beberapa waktu tertentu resin penukar ion tidak mampu lagi mengambil ion pengotor dalam air baku sehingga perlu dilakukan regenerasi. Penelitian ini bertujuan untuk dapat meninjau efisiensi resin anion dan kation dalam pengolahan air di proses produksi electroplating. Dalam penelitian ini akan di analisis efisiensi resin penukar ion dengan menggunakan data pengamatan nilai konduktivitas air bahan baku dengan air hasil proses demineralisasi. Dari penelitian ini didapatkan nilai efisiensi pada proses pengolahan air demineralisasi memiliki nilai 51.41% untuk resin kation dan 83.47% untuk resin anion, lama siklus regenerasi resin yang di dapat adalah 50 jam untuk pemakaian secara terus menerus, resin anion sudah mengalami penurunan kualitas dikarenakan nilai efisiensi resin yang diperoleh di bawah 80% sehingga sudah mengalami kejenuhan. Sedangkan perolehan nilai efisiensi resin anion di atas 80% menunjukkan kualitas resin anion masih sangat baik.
PERBANDINGAN KINERJA PELUMAS MOTOR SKUTIK MINERAL DAN SINTETIK PADA UJI JALAN SAMPAI 6000 KM Rini Siskayanti
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelumas atau yang biasa disebut dengan oli adalah zat kimia, yang umumnya cairan yang diberikan diantara dua benda bergerak untuk mengurangi gesekan. Kebutuhan akan pelumas di Indonesia saat ini terus meningkat seiring dengan berkembangnya teknologi kendaraan bermotor terutama motor skutik.  Pelumas berkualitas rendah apabila digunakan didalam mesin akan mudah rusak atau terdekomposisi, sehingga akan berkurang daya lumasnya. Oleh karena itu perlu dibuktikan kinerja pelumas baik mineral maupun sintetik dengan uji jalan.    Pada penelitian ini dilakukan uji coba (road test) terhadap dua sampel pelumas motor matic SAE 10W-30, API SL JASO MA dengan perbedaan bahan dasar mineral dan sintetik dan additive yang sama. Road test dilakukan sampai 6000 km selama 15 hari perjalanan Jakarta-Bandung. Dari hasil road test menunjukkan  penurunan viscositas dan nilai TBN yang cukup stabil.  Kandungan wear metal sangat baik, tidak ada kerusakan komponen dan konsumsi pelumas sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pelumas mineral sebanding dengan pelumas sintetik apabila ditambahkan dengan additive yang berkualitas dan pemakaian pelumas sesuai rekomendasi pembuat motor.