Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

The Relevance of Collaborative Governance in Disaster Anticipation in The Cities of Surabaya and Jakarta Ernawati, Deasy; Istania, Ratri; Asropi, Asropi
Journal Public Policy Vol 10, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jpp.v10i2.8660

Abstract

This research aims to examine the relevance of collaborative governance in flood disaster management within the smart city frameworks of Surabaya and Jakarta. Both cities are identified as having the highest flood disaster risk, yet disaster risk reduction has not been integrated effectively into their smart city initiatives, and flood management remains sectoral. Using the CORE (Collaborative Resilience) analysis and a qualitative research approach, this study investigates the extent of collaboration in disaster management in these cities. The findings reveal that in Surabaya, where the population is more homogeneous, smart city initiatives function effectively even without significant collaboration between actors. However, in Jakarta, with its more heterogeneous population, the absence of collaboration presents greater challenges. The research also highlights that collaboration is a critical factor in the success of smart city implementation, as seen in both cities. Surabaya's bureaucratic approach to disaster management, though efficient in execution, can be slow in response. Meanwhile, Jakarta’s smart city infrastructure, though more advanced, suffers from a lack of long-term collaborative policies. The study concludes that population homogeneity in cities like Surabaya allows for easier collaboration, while the complexity in Jakarta demands a more integrated and collaborative governance framework for effective flood management. Further research is needed to explore these dynamics in other Indonesian cities.
Strategi Implementasi Program Roots untuk Mewujudkan Sekolah Aman Bebas dari Perundungan di DKI Jakarta Devi, Kadek Jeny Femila; Hamka, Hamka; Istania, Ratri
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 15 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13777189

Abstract

Bullying telah menjadi tantangan dalam dunia pendidikan karena memberikan dampak negatif, diantaranya adalah berkurangnya kesempatan anak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Asesmen Nasional tahun 2022 menunjukkan 36,31% siswa berpotensi mengalami perundungan. Sebagai upaya memerangi bullying, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Permendikbudristek 46/2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan, serta penerapan Program Roots sebagai intervensi anti-bullying yang fokus pada upaya menciptakan lingkungan yang aman. iklim di sekolah dengan melibatkan secara aktif peran siswa sebagai agen perubahan. Roots Program telah dilaksanakan sejak tahun 2021 dan masih akan dilaksanakan pada tahun 2024. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Roots Program dengan menggunakan model implementasi Van Meter dan Van Horn, serta strategi pelaksanaan Roots Program di DKI. Jakarta sebagai salah satu provinsi dengan jumlah kasus kekerasan yang tinggi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa angket, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Program Roots di DKI Jakarta belum optimal dengan beberapa kendala yang ditemukan pada saat proses pelaksanaannya. Untuk memaksimalkan implementasi Program Roots di DKI Jakarta dapat dilakukan melalui penyesuaian rencana strategis, keterlibatan aktif Satgas dan Unit Pencegahan Kekerasan, sosialisasi fleksibilitas penggunaan dana BOS, penggunaan platform Merdeka Mengajar, mengadakan kelas empati, melibatkan orang tua dalam menumbuhkan budaya anti kekerasan, menginisiasi gerakan berani melaporkan kekerasan, dan membangun suasana kelas yang inklusif.