Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search
Journal : KESMAS

SURVEI BIONOMIK NYAMUK Culex spp DEWASA DI WILAYAH KECAMATAN PAAL DUA KOTA MANADO Warsoridjo, Cindy C. D.; Sondakh, Ricky C.; Joseph, Woodford B. S.
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyamuk Culex spp selain dapat mengganggu manusia dan binatang melalui gigitannya, juga dapat berperan sebagai vektor penyakit pada manusia dan binatang. Kondisi lingkungan fisik yang kurang baik memungkinkan nyamuk Culex spp untuk berkembang biak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bionomik nyamuk culex spp berdasarkan tempat kebiasaan beristirahat dan tempat berkembang biak di wilayah kecamatan Paal Dua Kota Manado. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif, sampel nyamuk culex spp ditangkap menggunakan teknik sweeping dan diidentifikasi berdasarkan kunci identifikasi nyamuk culex dari Departemen Kesehatan RI 2008. Data didapatkan melalui observasi dengan menggunakan Checklist. Hasil penelitian menunjukkan nyamuk culex spp (157) dengan jenis Culex quinquefasciatus. Berdasarkan tempat kebiasaan beristirahat didapatkan beberapa tempat yang berpotensi seperti di tirai jendela 37 %, semak- semak 28 %, tempat yang gelap dan lembab 26%, disudut tembok pintu/jendela 27% dan selokan 25% sebagai tempat yang disenangi nyamuk untuk beristirahat, dan berdasarkan tempat berkembang biak dari 80 wadah yang ada didapati dua jenis wadah atau tempat yang positif berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan jentik nyamuk yaitu di selokan dan ember 38%. Kesimpulan berdasarkan tempat beristirahat nyamuk lebih menyukai tempat- tempat yang tersembunyi, kurang cahaya dan terpaan angin seperti tirai jendela, semak- semak, selokan, tempat yang gelap dan lembab dan tempat yang berpotensi sebagai tempat berkembang biak nyamuk secara kondisi fisik kurang terawat atau sanitasi yang kurang baik, seperti selokan sekitar rumah yang dapat menampung air karena adanya tumpukan sampah serta ember plastik yang umumnya digunakan warga sebagai tempat menampung air tidak menggunakan penutup.Kata Kunci : Bionomik Nyamuk, culex sppABSTRACTBesides irritating humans and animals through their bites, Culex spp. musquitoes can also act as the vectors of disease in humans and animals. Poor physical environment conditions enables Culex spp. mosquitoes to breed. The purpose of this research was to determine Culex spp. musquitoes bionomic based on the usual resting and breeding place in Paal Dua district, Manado. This research used descriptive survey method, the sample of Culex spp mosquitoes was caught by using sweeping technique and identified according to the key identification of culex mosquitoes from the Department of Health, Indonesia, 2008. Data were obtained through observation by using Checklist. The results indicated Culex spp mosquitoes (157) with Culex quinquefasciatus type. Based on the usual resting place, several potential places has been discovered such as 37% in the window curtains, 28% in the bushes, 26% in dark and humid place, 27% in the corner of windows or doors and 25% in sewers were places favored by mosquitoes to rest, and based on the breeding places, out of 80 containers, there were two types of containers or places which were positively served as the potential breeding ground for mosquito larvae, which was 38% in the sewers and bucket. Conclusions: Based on its resting place, mosquitoes prefer hidden places with less light and wind blowings such as window curtains, bushes, sewers, dark and humid places and the potential places for mosquitoes to breed were the poorly maintained physical or low sanitary conditions, such as sewers around the house which can hold water, due to the piles of garbage and plastic buckets without cover which were generally used by residents as a place to hold water.Keywords: Mosquito Bionomics, culex spp
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA UNIT AIRPORT RESCUE AND FIRE FIGHTING DI BANDAR UDARA INTERNATIONAL SAM RATULANGI MANADO Mohune, Putri B.; Ratag, Budi T.; Joseph, Woodford B. S.
KESMAS Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stres didasarkan dari gejala-gejala dan tanda-tanda faal, perilaku, psikologikal dan somatik adalah hasil dari adanya kecocokan antara orang dan lingkungannya yang mengakibatkan ketidakmampuannya untuk menghadapi berbagai tuntutan terhadap dirinya secara efektif.Sampai titik tertentu bekerja dengan tekanan batas waktu, memiliki dorongan kerja yang besar atau beban kerja yang berlebih dapat merupakan proses yang merangsang terjadinya stress akibat kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan stres kerja pada Unit Airport Rescue and Fire Fighting Bandar Udara International Sam Ratulangi Manado. Jenis penelitian ini yaitu rancangan cross sectional study. Dan dilakukan pada bulan April – Juli 2018. Populasi dalam penelitian ini dengan adalah pekerja Unit Airport Rescue and Fire Fighting yang berjumlah 53 responden dengan menggunakan teknik total sampling. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner. Hasil Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara beban kerja dengan stres kerja pada Pekerja Unit Airport Rescue and Fire Fighting Bandar Udara International Sam Ratulangi Manado.Kata Kunci: Beban Kerja, Stres KerjaABSTRACTStres is based on symptoms and signs phal,behavioral,psychological and somatic are the result of a match between people and the environment which is effecting in their inability to face various demands against themselves effectively. Until a certain point working with the pressure of the deadline, has a large boost or excessive workload can be a process that stimulates the job stress. The purpose of this study was to determine the relations between workload and job stress to the workers at the Rescue and Fire Fighting Unit of Sam Ratulangi International Airport Manado. The type of this research is cross sectional study design. And it is carried out in April – July 2018. The population in this study was the employees of the Rescue and Fire Fighting Airport Unit which amounted to 53 respondent using total sampling technique. The measuring tool was used questionnaire. The result of this study indicate that there is a relations between workload and job stress on Workers of the Airport Rescue and Fire Fighting Unit of Sam Ratulangi International Airport Manado.Keywords: Work Load, Job Stress.
GAMBARAN HIGIENE SANITASI PENJUAL DAN KEBERADAAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA MIE BASAH DI PASAR LANGOWAN TAHUN 2019 Wurarah, Andreas K; Akili, Rahayu H.; Joseph, Woodford B. S.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKHigiene dan sanitasi merupakan hal yang penting dalam menentukan kualitas makanan dimana bakteri E. Coli sebagai salah satu indikator terjadinya pencemaran makanan yang dapat menyebabkan penyakit akibat makanan (food borne diseases). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran higiene sanitasi penjual dan keberadaan bakteri E. Coli pada mie basah di Pasar Langowan tahun 2019. Jenis penelitian ini yaitu survey deskriptif dengan rancangan cross sectional study (potong lintang). Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh penjual mie basah di Pasar Langowan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 24 sampel mie basah dan terdapat 24 data higiene sanitasi. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner dan uji Laboratorium. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pada 24 penjual mie basah di pasar Langowan terdapat 1 penjual mie basah (4,2%) yang memiliki higiene sanitasi baik, sedangkan terdapat 23 penjual mie basah (95,8%) yang memiliki higiene sanitasi kurang baik. Dari 24 penjual mie basah di pasar Langowan terdapat terdapat 21 sampel mie basah (21,7%) positive mengandung bakteri E. Coli, sedangkan terdapat 3 sampel mie basah (12,5%) yang negative mengandung bakteri E. Coli. Kesimpulannya adalah hampir semua penjual mie basah di pasar langowan memiliki higiene sanitasi yang kurang baik dan hampir semua sampel mie basah positive mengandung bakteri E. Coli. Kata Kunci: Higiene, Sanitasi, Escherichia Coli  ABSTRACTHygiene and sanitation are important in determining the quality of food where E. Coli bacteria is one indicator of food pollution that can cause food-borne diseases. This study aims to determine the description of seller sanitation hygiene and the presence of E. Coli bacteria in wet noodles in Pasar Langowan in 2019. The type of this research is a descriptive survey with cross sectional study design. The population in this study were all wet noodle sellers in Pasar Langowan. The sample in this study amounted to 24 wet noodle samples and there were 24 sanitary hygiene data. The instruments used in this study were questionnaires and laboratory tests. The results of this study indicate that in 24 wet noodle sellers in Pasar Langowan there is 1 wet noodle seller (4.2%) who has good sanitation hygiene, while there are 23 wet noodle sellers (95.8%) who have poor sanitation hygiene. From 24 wet noodle sellers in Pasar Langowan, there were 21 samples of wet noodles (21.7%) positive containing E. Coli bacteria, while there were 3 samples of wet noodles (12.5%) which were negative containing E. Coli bacteria. The conclusion of this study is that almost all wet noodle sellers in the Pasar Langowan have poor sanitary hygiene and almost all samples of positive wet noodles contain E. Coli bacteria.Keywords: Hygiene, Sanitation, Escherichia Coli
HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DAN MOTIVASI KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN DIBAGIAN PRODUKSI PT. SAMUDRA MANDIRI SENTOSA BITUNG Widya, Lihawa; Suoth, Lery F.; Joseph, Woodford B. S.
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pentingnya produktivitas dalam meningkatkan kesejahteraan telah disadari secara universal. Tidak ada jenis kegiatan manusia yang tidak mendapat keuntungan dari produktivitas yang ditingkatkan sebagai kekuatan untuk menghasilkan lebih banyak barang maupun jasa. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahuiadanya hubungan stres kerja dan motivasi kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan dibagian produksi PT. Samudra Mandiri Sentosa Bitung. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional study. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah karyawan di bagian produksi PT. Samudra Mandiri Sentosa Bitung. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive samplingdengan jumlah sampel 87 orang. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil pengujian didapatkan nilai p-value 0,033 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara stres dan produktivitas kerja pada karyawan. Selanjutnya didapatkan juga nilai p-value 0,036 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang antara motivasi kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan.Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan yaitu terdapat hubungan antara stres kerja dan produktivitas kerja dan terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan dibagian produksi PT. Samudra Mandiri Sentosa Bitung.Kata Kunci: Produktivitas Kerja, Stress Kerja, Motivasi Kerja ABSTRACTThe importance of productivity in improving welefare has been universally realized. There is no type of a human activity that does not benefit from increased productivity as a force to produce more goods and services. The purpose of the research is to find out the relationship between work stress and work motivation with work productivity on employees in the production section of PT. Samudra Mandiri Sentosa Bitung. This research is a cross sectional study which is one of the research methods of analytic survey. The population and sample in this study were employees in the production section of PT. Samudra Mandiri Sentosa Bitung.This research is a cross sectional study which is one of the research methods of analytic survey. The population and sample in this study were employees in the production section of PT. Samudra Mandiri Sentosa Bitung. The sampling technique used purposive sampling technique with a sample size of 87 people.Data analysis using chi-square test. The test results obtained p-value 0.033 which indicates that there is a relationship between stress and work productivity on employees. Furthermore, it also obtained a p-value of 0.036 which indicates that there is a relationship between work motivation and work productivity on employees.From the results of the study obtained conclusions that there is a relationship between work stress and work productivity and there is a relationship between work motivation and work productivity on employees in the production section of PT. Samudra Mandiri Sentosa Bitung.Keywords: Work Productivity, Work Stress,Work Motivation 
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETAJAMAN PENGLIHATAN PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR KATOLIK SANTA THERESIA 02 KOTA MANADO Porotu?o, Lely I.; Joseph, Woodford B. S.; Sondakh, Ricky C.
KESMAS Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelainan tajam penglihatan  pada anak usia sekolah merupakan,  masalah kesehatan yang penting. Miopia adalah salah satu penyebab penurunan ketajaman penglihatan pada anak-anak, sedangkan penglihatan yang baik sangat penting dalam proses belajar mengajar. Faktor lingkungan yang paling banyak berperan pada miopia adalah aktivitas melihat dekat di depan layar kaca yang terus-menerus dan jika tidak dikendalikan akan dapat merugikan diri sendiri. Penelitian ini merupakan survei analitik dengan rancangan Cross Sectional. Sampel adalah seluruh pelajar Sekolah Dasar Katolik Santa Theresia 02 Manado Kelas III, IV, dan V melalui kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 70 Pelajar. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square. Faktor screen time dalam penelitian menunjukan persentase 80% adalah palajar yang memiliki screen time >2jam/hari dengan p=0,025 menunjukan ada hubungan antara screen time dengan ketajaman penglihatan. Faktor posisi membaca menunjukan persentase 65,7% yaitu posisi duduk tidak tegak dengan P=0,114 menunjukkan tidak ada hubungan antara posisi membaca dengan ketajaman penglihatan. Faktor jarak membaca menunjukkan persentase 72,9% yaitu jarak membaca <30cm dengan P=0,011 yang menunjukkan ada hubungan antara jarak membaca dengan ketajaman penglihatan. Kata kunci: Screen Time, Posisi Membaca, Jarak Membaca, Ketajaman Penglihatan.
ANALISIS BAKTERIOLOGI AIR DAN KONDISI FISIK SUMUR GALI DI SEKITAR LOKASI TPA SUMOMPO KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO Marpaung, Christina R.; Sondakh, Ricky C.; Joseph, Woodford B. S.
KESMAS Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu jenis sarana penyediaan air bersih yang banyak digunakan oleh masyarakat adalah sumur gali. Keberadaan timbunan sampah dari TPA berdampak adanya indikasi pencemaran, dimana ada kemungkinan ada air lindi meresap dalam tanah dan dapat masuk ke dalam sumur-sumur penduduk disekitar TPA. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan bakteriologi air sumur dan kondisi fisik sumur gali di sekitar lokasi TPA Sumompo Kecamatan Tuminting Kota Manado. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif. Penelitian ini dilakukan di TPA Sumompo pada bulan Februari - Mei 2018. Jumlah sumur gali yang diperiksa berjumlah 12 sumur. Sampel diperiksa di laboratorium BTKL-PP Kelas 1 dan BARISTAND Manado. Variabel dalam penelitian ini adalah bakteriologi air dan kondisi fisik sumur gali di sekitar lokasi TPA sumompo kecamatan tuminting kota manado. Kandungan Total Koliform kemudian dibandingkan dengan baku mutu air dalam PERMENKES RI No. 32 Tahun 2017, dimana ambang batas untuk total koliform yang diperbolehkan yaitu 50 MPN/ 100 mL. Hasil Total koliform air sumur gali di sekitar lokasi TPA berturut-turut sebesar 48 MPN/100 mL, > 1600 MPN/100 mL, > 1600 MPN/100 mL, 47 MPN/100 mL, > 1600 MPN/100 mL, > 1600 MPN/100 mL, > 1600 MPN/100 mL, 220 MPN/100 mL, 220 MPN/100 mL, 11 MPN/100 mL, 13 MPN/100 mL dan 79 MPN/100 mL. Terdapat 4 Sumur gali yang memenuhi syarat dan 8 lainnya tidak memenuhi syarat dari aspek total koliform air. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa seluruh sumur tidak memenuhi syarat kesehatan berdasarkan aspek kondisi fisik sumur gali. Sumur gali yang berada di dekat TPA Sumompo cenderung mengandung total koliform yang lebih tinggi dibandingkan dengan sumur gali yang jauh.Kata Kunci: Tempat Pengolahan Akhir Sampah, Total Koliform, Sumur Gali.ABSTRACTOne type of clean water supply facilities that are widely used by the community is a well dug. The presence of waste dumps from the landfill has an indication of pollution where there is a possibility that water leachate permeates the soil and can enter the wells of residents around the landfill. The objective to be achieved in this research is to analyze the bacteriological content of the well water and the physical condition of the dug wells around the Sumompo TPA landfill in Tuminting Sub-district, Manado City. The type of this research is Descriptive. This research was conducted in TPA Sumompo, conducted in February - May 2018. The number of dug wells examined amounted to 12 wells spread around TPA. Samples were examined in laboratory BTKL-PP Class 1 and BARISTAND Manado. The variables in this research are water bacteriology and physical condition of dug wells around the Sumompo landfill site of tuminting district of Manado city. Total content of Koliform then compared with water quality standard in PERMENKES RI No. 32 Year 2017, where the permissible limit for total coliform is 50 MPN / 100 mL. Results The total coliform of dug wells around the landfill site were 48 MPN / 100 mL,> 1600 MPN / 100 mL,> 1600 MPN / 100 mL, 47 MPN / 100 mL,> 1600 MPN / 100 mL,> 1600 MPN / 100 mL,> 1600 MPN / 100 mL, 220 MPN / 100 mL, 220 MPN / 100 mL, 11 MPN / 100 mL, 13 MPN / 100 mL and 79 MPN / 100 mL. From the results of this study concluded that there are 4 wells that qualify and 8 others do not meet the requirements of the total aspect of coliform water. The entire well does not meet the health requirements based on the physical aspects of the dug wells. Dug wells near the Sumompo TPA tend to contain a higher total of coliforms than dug wells that are far from landfill.Keywords: Landfill, Total Koliform, Dug Well.
ANALISIS TIMBULAN SAMPAH DI KELUARAHAN SINGKIL SATU KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO TAHUN 2019 Supit, Grevinda Regita; Maddusa, Sri Seprianto; Joseph, Woodford B. S.
KESMAS Vol 8, No 5 (2019): Volume 8, Nomor 5, Juli 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi sampah yang terus meningkat akan mengalami penumpukan sampah. Sumber sampah berasal dari jumlah penduduk dalam hal ini, masyarakat yang dapat menimbulkan bertambahnya volume sampah. Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumberdaya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui berat timbulan sampah dan jenis-jenis sampah. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Singkil Satu Kecamatan Singkil Kota Manado. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah warga. Sampel penelitian yang diambil dalam penelitan yaitu 96 kepala keluarga menggunakan teknik proporsional random sampling. Instrumen penelitian menggunakan timbangan, kantong plastik, sarung tangan, masker dan kuesioner. Hasil penelitian diperoleh rata-rata produksi sampah perhari dan perminggu dari rumah tangga di kelurahan Singkil Satu sebanyak 237,8 kg/hari atau 1664,6 kg/minggu. Komposisi sampah berdasarkan sumbernya sampah organik sebesar 152,25 kg/hari atau 1065,8 kg/minggu dan sampah anorganik sebesar 85,54 kg/hari atau 598,8 kg/minggu. Kesimpulan (1) Produksi sampah dari tujuh lingkungan di kelurahan Singkil Satu pada rumah tangga diperoleh sampah terbanyak perminggu pada lingkungan VI sebanyak 452,8 kg/minggu dan yang sedikit pada lingkungan IV berjumlah 85,9 kg/minggu. (2) Komposisi sampah berdasarkan sumbernya di kelurahan Singkil Satu sampah organik perhari sebesar 8% atau perminggu sebesar 56% dan sampah anorganik perhari sebesar 5% atau perminggu sebesar 31%. Saran Bagi pemerintah yang ada di kelurahan Singkil Satu kiranya melakukan upaya pengendalian sampah organik berupa pembuatan kompos dan sampah anorganik dengan mengurangi penggunaan kantong plastik, dan botol plastik atau pembuatan kerajinan seperti membuat tas dari plastic dan juga membuat bunga dari botol plastik. Kata Kunci: Komposisi, Jenis, Timbulan Sampah ABSTRACKWaste production that continues to increase will experience a buildup of source waste from the population in this case the community which can lead to an increase in the volume of waste. Waste management aims to improve public health and environmental quality and make waste a resource. The purpose of this study was to determine the weight of solid waste generation and types of waste. This type of research is descriptive research. This research was conducted in Singkil Satu Village, Singkil District, Manado City. The population in this study are all residents' homes. The research sample taken in the study is 96 households using proportional random sampling technique. The research instrument used scales, plastic bags, gloves, masks and questionnaires. The results obtained an average of daily and weekly waste production from households in Singkil Satu village as much as 237.8 kg / day or 1664.6 kg / week. Waste composition based on the source of organic waste is 152.25 kg / day or 1065.88 kg / week and inorganic waste is 85.54 kg / day or 598.8 kg / week. Conclusion (1) Waste production from seven environments in Singkil One village in households obtained the highest amount of waste per week in environment VI was 452.8 kg / week and the least in environment IV was 85.9 kg / week. (2) Composition of waste based on its source in Singkil Kelurahan One organic waste per day is 8% or weekly at 56% and inorganic waste per day at 5% or 31% per week. Suggestions For the government in Singkil village, one should make efforts to control organic waste in the form of making compost and inorganic waste by reducing the use of plastic bags, and plastic bottles or making crafts such as making plastic bags and also making flowers from plastic bottles.                                                                                                Keywords: Composition, Type, Garbage Generation
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERSEDIANYA JAMBAN KELUARGA SEHAT DI DESA TOMPASO DUA KECAMATAN TOMPASO BARAT KABUPATEN MINAHASA Joseph, Woodford B. S.; Warouw, Finny
KESMAS Vol 7, No 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Januari 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jamban keluarga sehat merupakan komponen penting untuk mencegah penyakit menular seperti diare. Faktor predisposisi, pemungkin dan penguat berperan penting dalam penyediaan jamban keluarga sehat. Observasi awal menunjukkan bahwa beberapa keluarga di Desa Tompaso Dua Kecamatan Tompaso Barat Kabupaten Minahasa belum memiliki jamban yang memenuhi syarat kesehatan. Keadaan ini berpotensi menimbulkan penularan penyakit dan gangguan estetika. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang jamban keluarga sehat, status ekonomi, tingkat pendidikan keluarga dan peran petugas kesehatan dengan tersedianya jamban keluarga sehat. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan rancangan potong lintang. Populasi berjumlah 496 keluarga. Sampel sebanyak 222 keluarga yang diperoleh dengan menggunakan rumus Taro-Yamane. Sampel terdistribusi secara proporsional menurut jaga dan diambil dengan teknik acak sederhana. Data keadaan jamban keluarga diperoleh menggunakan check-list melalui pengamatan langsung. Data pengetahuan dan sikap tentang jamban keluarga sehat, status ekonomi, tingkat pendidikan keluarga dan peran petugas kesehatan diperoleh menggunakan kuesioner melalui wawancara. Hubungan antar variabel ditentukan menggunakan uji Chi-square (α=0,05 dan CI 95%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang jamban keluarga sehat dengan tersedianya tentang jamban keluarga sehat (p=0,95). Terdapat hubungan parsial antara sikap tentang jamban keluarga sehat, status ekonomi, tingkat pendidikan keluarga dan peran petugas kesehatan dengan tersedianya jamban keluarga sehat (p=0,000; p=0,000, p=0,000; p=0,005)Kata kunci : Jamban Keluarga Sehat, Sanitasi, Kesehatan LingkunganABSTRACTHealthy family latrine is an important component to prevent infectious diseases such as diarrhea. Predisposing, enabling and reinforcing factors play an important role to provide a healthy family latrine. Preliminary survey showed that some families in Tompaso Dua Village, Tompaso Barat Sub-district, Minahasa District, do not have a latrine that meets health requirements. This situation potentially caused disease transmission and aesthetic disorders. The goal of this study is to analyze the relationship between knowledge and attitudes about healthy family latrines, economic status, family education level and the role of health workers with the availability of healthy family latrines. This research is an analytic survey research with cross sectional study design. The population is 496 families. A sample of 222 families were obtained using the Taro-Yamane formula. Samples are distributed proportionally according to “jaga” and taken with a simple random technique. Family latrine data were obtained using check-list through direct observation. Data on knowledge and attitudes about healthy family latrines, economic status, family education level and the role of health personnel were obtained using questionnaires through interviews. The relationship between variables was determined using Chi-square test (α=0,05 and CI 95%). The results showed that there was no correlation between knowledge about healthy family latrine and availability of healthy family latrine (p=0.95). There is a partial relationship between attitudes about healthy family latrine, economic status, family education level and the role of health workers with the availability of healthy family latrines (p=0,000, p=0,000, p=0,000, p=0.005)Keywords : healthy family latrine, sanitation, environmental health
HIGIENE DAN SANITASI INDUSTRI PANGAN RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANIKI BAWAH Manayang, Yubilarisa; Joseph, Woodford B. S.; Sumampouw, Oksfriani Jufri
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemantauan higiene dan sanitasi industri pangan sangat penting dalam upaya menjaga kualitas produksi pangan dari industri tersebut. Banyak data ditemukan kasus keracunan pangan di Indonesia dan Sulawesi Utara. Hal ini disebabkan karena higiene dan sanitasi pada industri pangan tidak dijaga dengan baik. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui higiene dan sanitasi Industri Pangan Rumah Tangga (IPRT) diwilayah kerja Puskesmas Paniki Bawah Kota Manado tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional yang dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2018. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 24 PIRT di wilayah Kerja Puskesmas Paniki Bawah. Data higiene dan sanitasi IPRT diperoleh menggunakan formulir inspeksi IPRT melalui wawancara pada penanggung jawab IPRT dan observasi langsung keadaan IPRT.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 13 PIRT (54,2%) yang memenuhi syarat higiene sanitasi industri pangan rumah tangga dan 11 PIRT (45,85%) tidak memenuhi syarat higiene sanitasi industri pangan rumah tangga di wilayah Kerja Puskesmas Paniki bawah. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu sebagian besar IPRT di wilayah Kerja Puskesmas Paniki Bawah Kota Manado telah memenuhi syarat higiene dan sanitasi IPRT. Berdasarkan hal tersebut maka harus inspeksi secara rutin dan melakukan pembinaan kepada pihak industri pangan rumah tangga tentang cara pengolahan, penyimpanan makanan, produksi hasil pangan dan higiene perorangan. Selain itu, pihak puskesmas dapat melaksanakan pelatihan dan pemantauan IPRT yang sesuai dengan standart kesehatan.  Kata Kunci: Higiene, Sanitasi  ABSTRACT Monitoring the hygiene and sanitation of the food industry is very important in an effort to maintain the quality of food production from the industry. Many data found cases of food poisoning in Indonesia and North Sulawesi. This is due to poor hygiene and sanitation in the food industry. The aim of this study was to determine household food industry hygiene and sanitation (IPRT) in the work area of Paniki Bawah City Public Health Center in 2018. This research was an observational descriptive study conducted in August-December 2018. The subjects in this study were 24 PIRTs in the region Paniki Bawah Community Health Center Work. Data on hygiene and sanitation of IPRT was obtained using an IPRT inspection form through interviews with the person in charge of IPRT and direct observation of the situation of IPRT. The results showed that there were 13 PIRTs (54.2%) that fulfilled the household food industry sanitation hygiene requirements and 11 PIRTs (45.85%) did not meet the household food industry sanitation hygiene requirements in the Paniki Community Health Center work area below. The conclusions from the results of this study are that most of the IPRT in the Working Area of Paniki Bawah Public Health Center in the City of Manado have met the hygiene and sanitation requirements of IPRT. Based on this, routine inspections and guidance for the household food industry must be conducted on how to process, store food, produce food products and personal hygiene. In addition, the puskesmas can carry out training and monitoring of IPRT in accordance with health standards.  Keywords: Hygiene, Sanitation
KEBERADAAN ESCHERICHIA COLI PADA AIR BERSIH, TANGAN PENJAMAH MAKANAN, DAN SAYUR KUBIS RUMAH MAKAN LALAPAN DI LANGOWAN RAYA KABUPATEN MINAHASA Maleba, Sas Victor Paskalius; Joseph, Woodford B. S.; Akili, Rahayu H.
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa lebih dari 200 penyakit yang berpotensi dapat menular melalui makanan. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Indonesia Tahun 2019, terdapat sebanyak 4.165.789 penderita diare yang dilayani di sarana kesehatan Indonesia, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara  Tahun 2019, sebanyak 21.052 penderita diare yang ditangani, dan berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tahun 2019, terdapat 2.174 penderita diare yang ditangani, di Langowan sebanyak 323 penderita yang ditangani, yaitu di Langowan Timur 27 penderita, Langowan Utara 64 penderita, Langowan Selatan 24 penderita, dan Langowan Barat 208 penderita. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui keberadaan E. coli pada air bersih, tangan penjamah makanan, dan sayur kubis rumah makan lalapan di Langowan Raya Kabupaten Minahasa. Penelitian ini merupakan survei deskriptif. Penelitian ini dilakukan di rumah makan yang menjual makanan lalapan di wilayah Langowan Raya, pada bulan Juni-September 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah 14 rumah makan lalapan, yang menjadi dalam subjek penelitian yaitu, 14 sampel air bersih, 14 telapak tangan penjamah makanan, dan 14 sampel sayur kubis. Sampel dalam penelitian ini dilakukan secara total populasi. Berdasarkan uji laboratorium dengan menggunakan metode Most Probable Number (MPN) pada air besih serta metode Pour Plate pada telapak tangan dan sayur kubis maka didapatkan hasil bahwa 12 air bersih positif bakteri E. coli, 14 telapak tangan penjamah makanan negatif bakteri E. coli, dan 5 sayur kubis positif bakteri E. coli.  Kata kunci : Escherichia coli, Air Bersih, Telapak Tangan Penjamah Makanan, Sayur Kubis ABSTRACTWorld Health Organization (WHO) states that more than 200 diseases that can potentially could be contagious through food. Based on data from the Ministry of Health of Indonesia in 2019, there were 4,165,789 diarrhea patients served in Indonesian health means and facilities, based on data from the North Sulawesi Provincial Health Office in 2019, as many as 21,052 diarrhea patients were handled, and based on 2019 Minahasa District Health Office data, there were 2,174 diarrhea patients treated, in Langowan 323 patients were treated, namely in East Langowan 27 patients, 64 North Langowan patients, 24 Langowan Selatan patients, and 208 patients west Langowan. The purpose of this research is to find out The existence of Escherichia Coli in Clean Water, The Hand of Food Handlers, And Cabbage On Lalapan Reastaurant in Langowan Raya, Minahasa Regency. This research is a descriptive survey. This research was conducted at a restaurant that sells Lalapan food in the Langowan Raya area, in June-September 2019. The population in this research were 14 lalapan restaurants, which became the research subjects, 14 samples of clean water, 14 palms of food handlers, and 14 samples of cabbage. The sample in this research was conducted in total population. Based on laboratory tests using the Most Probable Number (MPN) method in clean water and the Pour Plate method on palms and cabbage, the results showed that 12 clean water was positive for E. coli bacteria, 14 palms of food handlers were negative for E. coli bacteria, and 5 cabbage vegetables are positive for E. coli bacteria. Keywords: Escherichia coli, Clean Water, The Hand of Food Handlers, Cabbage