Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN TEKNIK TARI BAMBU PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT Rahmah, Aulia; ., Hairida; Junanto, Tulus
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 9 (2013): September 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit melalui model pembelajaran kooperatif teknik tari bambu. Sebanyak 30 siswa kelas XG SMA Negeri 1 Sungai Raya berpartisipasi dalam penelitian tindakan kelas ini, yang dilakukan secara kolaboratif dengan guru bidang studi selama dua siklus pembelajaran. Masing-masing siklus terdiri dari tiga tahap yakni tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi serta refleksi. Data pada setiap siklus diperoleh dari tes hasil belajar, observasi, dan wawancara. Hasil analisistindakan menunjukkan persentase belajar siswa di kelas meningkat dan mencapai indikator keberhasilan. Diperoleh persentase rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I yang mencapai 48,14% (sebanyak 13 siswa) dengan kategori buruk, sedangkan pada siklus II persentase rata-rata hasil belajar siswa mencapai 78,57% (sebanyak 22 siswa) dengan kategori sangat baik. Hasil penelitian ini diharapkan guru dapat menggunakan model tari bambu sebagai salah satu alternatif metode dalam mengajar. Kata Kunci:teknik tari bambu, hasil belajar. Abstract: This classroom action research aims to improve the students learning result in electrolyte and nonelectrolyte solutionthrough cooperative model of Bambu dance. There were30 students of grade SMAN 1 Sungai Raya participated this classroom action research, wich is conducted collaboratively with teachers during two cycles of learning.Each cycle consists of three phases namely planning action, action, observation and reflection. Data at each cycle the test result of learning, observation, and interviews. Action analysis results show the percentage of students in the classroom increases learning and achieve success indicator. Obtained total percentage of student learning outcomes in the first cycle that reached 48.14% (by 13 students) with poor category, while the second cycle of the total percentage of students achieving learning is 78.57% (by 22 students) with the category of very good. The result is expected teachers can use bamboo dance model as an alternative method in teaching. Keywords: technique bamboo dance, learning result.
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) Sari, Novita; ., Hairida; Junanto, Tulus
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 6 (2013): Juni 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study was purposed to increase learning activity and learning outcomes in Class of X TKR D SMK Putra Khatulistiwa Pontianak in Reduction Oxidation Reaction using Teams Games Tournament (TGT) type. The study form is Classroom Action Research (CAR). The study subjects are Class of X TKR D SMK Putra Khatulistiwa students. In this study, the instruments are observation sheet and test of learning outcomes. Action in this study include 2 cycles with reduction oxidation concepts and oxidation number matters on first cycle and reduction oxidation and autoreduction oxidation matters on second cycle. Every cycle have some phases, there are planning, acting, observing, and reflection. The result of this study indicated increasing of learning activity in Cycle I and Cycle II as the following: visual activities (87,50% and 100%), oral activities asking to the teacher (15,63% and 56,25%), oral activities asking to the friend (50% and 87,50%), writing activities (87,50% and 100%). The result of this study indicated increasing of learning outcomes in Cycle I and Cycle II about 53,13% and 68,75%. Keywords : cooperative model, Teams Games Tournament (TGT), activity, learning outcomes, reduction oxidation reaction Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa Kelas X TKR D SMK Putra Khatulistiwa Pontianak pada materi Reaksi Redoks melalui model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Bentuk penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa Kelas X TKR D SMK Putra Khatulistiwa Pontianak. Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi dan tes hasil belajar. Tindakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 siklus dengan materi konsep redoks dan bilangan oksidasi pada siklus I dan reaksi redoks dan reaksi autoredoks pada siklus II. Setiap siklus terdiri dari beberapa tahap yaitu perencanaan, implementasi tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan terhadap aktivitas belajar pada siklus I dan II sebagai berikut : visual activities (87,50% dan 100%), oral activities bertanya kepada guru (15,63% dan 56,25%), oral activities bertanya kepada teman (50% dan 87,50%), dan writing activities (87,50% dan 100%). Hasil penelitian juga menunjukkan adanya peningkatan terhadap hasil belajar pada siklus I dan II yaitu sebesar 53,13% dan 68,75%. Kata kunci : model kooperatif, Teams Games Tournament (TGT), aktivitas, hasil belajar, reaksi redoks
MISKONSEPSI SISWA KELAS VII SMP GEMBALA BAIK PONTIANAK TENTANG ASAM BASA Citra, Kartika; Enawaty, Eny; Junanto, Tulus
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 8 (2015): AGUSTUS 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya ketuntasan siswa kelas VII SMP Gembala Baik Pontianak tentang asam dan basa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk miskonsepsi asam dan basa siswa kelas VIIG SMP Gembala Baik Pontianak dan menentukan ada tidaknya perbedaan miskonsepsi antara siswa kelompok tinggi, kelompok sedang dan kelompok rendah. Penelitian ini berbentuk penelitian deskriptif jenis survey. Sampel yang digunakan  dalam  penelitian  ini  sebanyak  38  siswa  yang diambil  dengan  cara purposive sampling. Alat pengumpul data yang yang digunakan dalam penelitian ini  berupa  tes  diagnostik  yang  berbentuk  pilihan  ganda  dengan  3  alternatif jawaban  yang disertai alasan dan telah diuji reabilitasnya,  yaitu sebesar 0,49. Hasil penelitian menunjukkan terdapat miskonsepsi yang dialami siswa kelas VII SMP   Gembala   Baik   Pontianak   tentang   asam   dan   basa.   Bentuk-bentuk miskonsepsi yang sering dialami siswa seperti; semua asam jika dicicipi akan memiliki rasa asam, semakin besar pH suatu larutan maka semakin asam larutan tersebut, larutan bersifat basa jika pH larutan sama dengan tujuh, larutan bersifat asam tidak akan mengubah warna kunyit dan larutan asam tidak mengubah warna lakmus. Berdasarkan hasil analisis chi-square terdapat perbedaan miskonsepsi diantara kelompok tinggi, kelompok sedang dan kelompok rendah pada materi asam dan basa. Kata kunci: konsepsi, miskonsepsi, asam basa   Abstract: This research is motivated by the lack of thoroughness of class VII SMP  Gembala  Baik  Pontianak  about  acids  and  bases.  This  study  aims  to determine  the  forms  of  acids  and  bases  misconceptions  in  class  VIIG  SMP Gembala  Baik  Pontianak  and  determine  whether  there  is  any misconceptions difference between the student groups high, medium and low. This research is descriptive research type survey. The sample used in this study was 38 students taken  by  purposive  sampling.  Data  collection  tool  used  in  this  study  is  a diagnostic test in the form of multiple choice with three alternative answers with reasons and the reability has been tested which is 0,49. The results showed there is misconception  that  experienced  by students  of class  VII SMP  Gembala Baik Pontianak  about  acids  and  bases.  Forms  of  misconceptions  that  are  often experienced by students such as; all acid if sampled will have a sour taste, the greater the pH of a solution, the more acidic the solution, the solution is alkaline if the pH of the solution is equal to seven, the acidic solution is not going to change the color of turmeric and the acid solution does not change the color of litmus. Based on the results of chi-square analysis, there are misconceptions differences between the groups of high, medium and low in acidic and alkaline materials. Keywords : conception, misconception, acid base