Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

TINGKAT KERUSAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN TAMAN HUTAN RAYA “PROF. IR. HERMAN JOHANNES” DI DESA KOTABES KECAMATAN AMARASI KABUPATEN KUPANG NTT Nixon Rammang; M. S. Mahendra; Budiarsa Suyasa
ECOTROPHIC : Jurnal Ilmu Lingkungan (Journal of Environmental Science) Vol 8 No 1 (2014)
Publisher : Master Program of Environmental Science, Postgraduate Program of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prof. Ir. Herman Johannes Forest Park has suffered a serious damage from illegal logging and other destructives activities. This condition is worsened by lack of law enforcement and awareness on the importance of forest for the community. This study aims to determine level of damage from illegal logging, and formulate strategies to sustainably manageon the Prof. Ir. Herman Johannes Forest Park. Public perception was obtained by administering questionnaires and interviews through a purposive sampling method. The level of damage from illegal logging was assessed through identificationand measurement of damaged locations.SWOT analysis was used to formulate the management strategiesbased on identification of internal and external factors. Findings revealed that 5% of Prof. Ir. Herman Johannes Forest Park were damaged caused by illegal logging. The management of the Forest Park was challenged by illegal logging, forest encroachment, timber extraction for household use, slashing and burning practices, poor spatial planning, ineffective institutional arrangement, wildlife poaching, illegal grazing,and inadequate facilitates and staffs capability. In addition, there was lack of community involvement in the forest management. Aspects that appeared to require the most attention to improve the Forest Park includes consolidation of status and functions of the Forest Park, enhancement of surveillance and enforcement, improvement of the management effectiveness by establishing special division to manage the Forest Park, improvement of staffs capacity and infrastructures, rehabilitation of the damaged area, improvement of awareness to the impact of deforestation, and involvement ofindigenous and local communities on the Forest Park management (i.e. community-based forest monitoring, application of local wisdom in the forest management, community empowerment and economic development).
PERBAIKAN FINISHING PRODUK OLAHAN KAYU JATI BAGI PENGRAJIN LOKAL DI KOTA KUPANG Jahirwan Ut. Jasron; Nixon Rammang; Adi Yermia Tobe; Arifin Sanusi
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6176

Abstract

ABSTRAKPermasalahan utama yang dihadapi kelompok pengrajin Airnona dan Sikumana adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam mengerjakan finishing pada produk olahan kaju jati yang mereka geluti. Mencermati permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan edukasi dan pelatihan tentang berbagai metode finishing pada produk hasil kerajinan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan mengasah keterampilan para pengrajin tentang proses finishing produk olahan kayu jati. Dalam kegiatan pengabdian ini menggunakan metode ceramah dan diskusi dilanjutkan dengan praktek finishing produk yang difokuskan pada jenis aplikasi milamin. Setelah Kegiatan pengabdian ini selesai dilakukan, diharapkan peserta pelatihan mengetahui salah satu metode finishing yang baik dan mampu mengaplikasikanya. Ada empat tahapan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini, yaitu: kegiatan persiapan yang meliputi diskusi kebutuhan pengrajin, kegiatan manufacturing yaitu mempersiapkan modul produk yang akan difinishing, kegiatan pelatihan finishing produk yang berhubungan dengan aplikasi milamin, dan kegiatan pelatihan manajemen yang meberi wawasan kepada pengrajin tentang tata cara pencatatan dan pengelolaan keuangan. Dari hasil evaluasi terhadap kegiatan pengabdian yang telah dilakukan terlihat bahwa pengetahuan peserta pelatihan terhadap proses finishing produk olahan kayu jati semakin meningkat dan telah mampu mengaplikasikan jenis finishing milamin pada produk olahan dengan baik dan benar. Dari hasil pencatatan keuangan terlihat ada kenaikan penghasilan pengrajin setelah pelaksanaan kegiatan pengabdian ini. Pengrajin berharap ada kesinambungan kegiatan seperti ini dimasa yang akan datang. Kata Kunci : kayu jati; finishing; pelatihan. ABSTRACTThe main problem faced by the Airnona and Sikumana craftsman groups is the lack of knowledge and skills in finishing the processed teak products they are involved. Observing these problems, it is necessary to conduct education and training on various finishing methods on handicraft products. This community service activity aims to provide knowledge and hone the skills of artisans about the process of finishing teak wood products. This service activity uses the lecture and discussion method followed by product finishing practices focused on melamine application. After this service activity is completed, it is hoped that the trainees will know one suitable finishing method and apply it. There are four stages carried out in this service activity, namely: preparation activities which include discussing the needs of artisans; manufacturing activities, namely preparing product modules to be finished, product finishing training activities related to melamine applications, and management training activities that provide insight to artisans about procedures for recording and managing finances. From the results of the evaluation of the service activities that have been carried out, it can be seen that the trainees' knowledge of the finishing process of processed teak wood products is increasing, and they have been able to apply the type of melamine finishing to processed products correctly and adequately. From the results of financial records, it can be seen that there is an increase in the income of artisans after implementing this service activity. The craftsmen hope that there will be continuity of activities like this in the future. Keywords: teak wood; finishing; training. 
PELATIHAN SOFTSKILL PENGGUNAAN UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV) PADA MAHASISWA PECINTA ALAM UNIVERSITAS NUSA CENDANA Fadlan Pramatana; I G. B. Adwita Arsa; Nixon Rammang; Halena Meldy Asa; Yusratul Aini; Gustaf Ridolof Saudila; Fiqul El Khoir; F. X. D. Ari Sasongko; Ahmada Yudi Surya; Ape Didex Nino
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.15852

Abstract

Di era modern (era industri 4.0), drone atau pesawat udara tanpa awak (PUTA) menjadi salah satu peralatan yang dapat digunakan untuk menunjang berbagai aktifitas, diantaranya bidang fotografi, videografi, promosi, dan juga ilmu pengetahuan pada berbagai bidang keilmuan. Penggunaan teknologi drone memiliki berbagai macam kelebihan yang tidak dimiliki oleh peralatan lainnya, yaitu efisiensi waktu, fleksibilitas, dan mampu melakukan pemotretan kondisi lahan secara aktual dengan resolusi yang sangat tinggi. Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) merupakan salah satu wadah untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa yang berfungsi sebagai sarana pengembangan pribadi, sosialisasi, dan kesadaran akan lingkungan. Kelompok pecinta alam mengisi kegiatannya dengan melakukan kegiatan di alam bebas yang bersifat sosial serta pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, dukungan keahlian penggunaan teknologi drone akan sangat membantu dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keahlian pendukung dalam pemanfaatan teknologi berupa penggunaan dan pengoperasian drone pada MAPALA Undana. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode penyampaian langsung untuk menjelaskan materi regulasi, pengertian dan jenis-jenis drone, bagian-bagian drone, prosedur persiapan penerbangan drone, serta menggunakan metode pembelajaran yang berpusat pada murid (student centered learning) dengan menggunakan media simulator penggunaan drone. Sasaran program mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat ini dengan aktif dan komunikatif dikarenakan materi yang disampaikan merupakan hal yang baru bagi mereka. Penyampaian materi didukung oleh media berupa wahana drone secara langsung yang diperkenalkan kepada sasaran program dengan diakhiri oleh praktik penggunaan dan pengoperasian drone dengan tampilan nyata dari simulator.
APPLICATION OF AGROFORESTRY PATTERNS AND THE MANUFACTURE OF ORGANIC FERTILIZERS AROUND THE EUCALYPTUS UROPHYLLA NATURAL FOREST Lusia Sulo Marimpan; Norman Patrick Lucky Bire Riwu Kaho; Nixon Rammang; Maria Marleni Ema Purnama; Astin Elise Mau
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023): Volume 4 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i3.17293

Abstract

Desa Lelogama merupakan salah satu desa yang berada di Amfoang Selatan Kabupaten Kupang yang sebagian besar lahan di wilayahnya berupa lahan kritis dan merupakan salah satu habitat Eucalyptus urophylla di dataran pulau timor. Saat ini pupulasi Eucalyptus urophylla terus mengalami penurunan di habitatnya. Salah satuh pemicuhnya adalah aktivitas antropogenik seperti pengambilan kayu bakar dan bahan bangunan serta kebakaran. Salah satu wujud tindakan pelestarian Eucalyptus urophylla dengan pola pendekatan gerakan desa hijau pada lahan masyarakat dan lahan kritis dikombinasikan dengan tanaman pertanian yang selama ini dikembangkan oleh masyarakat di desa Lelogama. Pembuatan pupuk organik untuk meningkatkan unsur hara pada lahan yng kritis agar lebih produktif. Upaya pencapaian tujuan tersebut di atas, diharapkan dapat terwujud di Desa Lelogama, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang sebagai areal sasaran yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa tetangga di Amfoang. Metode pendekatan yang digunakan untuk pemecahan masalah utama adalah dengan transfer informasi dan alih teknologi pelestarian Eucalyptus urophylla melalui pola agroforesri.  Penanaman Eucalyptus urophylla dilahan milik kelompok mitra serta transfer informasi dan alih teknologi pengelolaan lahan milik maupun lahan kritis yang ramah lingkungan dengan penggunaan pupuk organik dalam upaya peningkatan produktifitas lahan melalui rekayasa pengelolaan yang dahulunya bersifat tradisional menjadi modern, dan lebih membawa keuntungan ekonomis bagi masyarakat. Untuk jangka pendek, rekayasa pengelolaan lahan milik dan lahan kritis berkaitan dengan pengaturan pola tanam sehingga bisa meningkatkan produktifitas lahan sedangkan jangka panjangnya adalah lahan milik dan lahan kritis tersebut menjadi produktif. Penanaman pakan ternak yang sifatnya juga jangka panjang akan ditanam dipinggir lahan sehingga bisa memenuhi kebutuhan pakan ternak terutama pada musim kemarau dan bisa mengurangi laju erosi pada musim hujan.
PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK BOKASHI BERBASIS POTENSI LOKAL DI JEMAAT IMANUEL ENOKAKA, KABUPATEN KUPANG Astin Elise Mau; Fadlan Pramatana; Nixon Rammang; Norman Riwu Kaho; Peters Oktovians Bako; Moressi Morison Airtur
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.18888

Abstract

Unsur hara yang diserap oleh tanaman merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan dapat bersumber dari tanah maupun pupuk. Penggunaan pupuk organik berdampak positif terhadap keberlanjutan tanah dan lingkungan namun kurang efektif secara ekonomi karena membutuhkan biaya produksi yang cukup tinggi. Salah satu cara yang cukup efektif agar tetap memanfaatkan pupuk organik sambil menekan biaya produksi adalah dengan memanfaatkan potensi lokal yang mudah dan dapat diperoleh secara gratis sebagai bahan baku pupuk organik. Masyarakat anggota kelompok tani yang merupakan anggota jemaat Imanuel Enokaka tinggal di sekitar kawasan hutan Sisimeni Sanam sehingga potensi lokal bahan organiknya cukup tinggi dan dapat dimanfaatkan namun penggunaan pupuk kimia juga masih sangat tinggi sehingga masyarakat perlu dibekali dengan cara pembuatan pupuk organik dalam hal ini bokashi berbasis potensi lokal agar pemanfaatannya dapat dimaksimalkan. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membekali masyarakat pengetahuan tentang manfaat dan cara pembuatan pupuk bokashi dengan menggunakan potensi lokal yang ada. Metode yang digunakan adalah penyampaian materi pelatihan dan praktek pembuatan pupuk bokashi secara langsung. Masyarakat sebagai peserta pelatihan terlihat sangat antusias yang ditandai dengan keaktifan mereka didalam menyediakan bahan baku pembuatan bokasi yang bersumber dari potensi lokal setempat serta keaktifan mereka didalam berdiskusi dengan pemateri dan tim pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kesadaran akan pentingnya penggunaan pupuk organik perlu ditanamkan kepada masyarakat petani untuk keberlanjutan lahan dan lingkungan.
Perbandingan Metode Pengawetan Asap Cair dan Perebusan Boraks Terhadap Kualitas 3 Jenis Bambu Pamona S. Sinaga; Mamie E. Pelloundo’u; Nixon Rammang; Roni H. Sipayung; Marlince Manehat
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.10605

Abstract

Bambu merupakan salah satu Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang mempunyai nilai manfaat yang besar namun masih mengalami permasalahan dengan umur bambu yang sangat pendek dibandingkan dengan kayu, karena keawetan bambu masih tergolong rendah. Pengawetan bambu yang dilakukan dengan beberapa metode seperti metode larutan asap-garam cair dan metode perebusan boraks tentunya mempunyai efek mutu yang berbeda-beda. Ada juga hubungan antara proses pelestarian bambu dan biaya energi dan lingkungan yang harus diperhitungkan sebagai bagian dari dampak lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mengetahui pengaruh metode asap cair dan metode perebusan boraks terhadap mutu 3 jenis bambu yang diawetkan, 2) mengetahui dampak lingkungan dari pengaruh metode asap cair-larutan garam. pengawetan dan metode perebusan boraks. Tahapan penelitian dimulai dari penyiapan 3 jenis bambu (pembersihan dan pemotongan), penyiapan bahan pengawet bambu (larutan garam-asap cair dan boraks), pengujian mutu bambu awet (uji retensi) dan pengukuran nilai eco-cost. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penggunaan metode pengawetan asap cair dan larutan garam menghasilkan bambu awet yang memenuhi standar SNI 01-5010-1-1999 (BSN 2003) sebagai bahan konstruksi dengan jenis bambu Pering disusul Betung dan Betung Hitam
PENGOLAHAN SAMPAH DI TEMPAT IBADAH SEBAGAI MEDIA PROMOSI PENGOLAHAN SAMPAH DI SUMBER DI KOTA KUPANG I Gusti Bagus Adwita Arsa; I Wayan Nampa; Yosep Seran Mau; Antonius S. Ndiwa; Nixon Rammang; Fadlan Pramatana
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025): Volume 6 No. 2 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i2.39475

Abstract

Sampah masih menjadi salah satu isu utama lingkungan di Kota Kupang. Tata kelola sampah yang belum optimal pada akhirnya menjadi beban lingkungan, baik lingkugan fisik maupun sosial. Fokus penanganan yang dilakukan selama ini lebih banyak pada mobilisasi sampah pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Terlebih TPA yang digunakan masih menggunakan teknologi open dumping. Pengabdian ini dilakukan di salah satu tempat ibadah di kota Kupang. Tempat ibadah dipilih karena menjadi salah satu potensi penyumbang sampah yang cukup besar, baik sampah organik maupun anorganik. Pengolahan sampah di tingkat sumber (tempat ibadah) akan memberikan manfaat ekonomi dan juga menjadi model pengelolaan sampah yang baik, sehingga dapat menjadi acuan dalam pengelolaan sampah rumah tangga atau komunitas. Pengabdian dilaksanakan dengan metoda partisipatif kolaboratif, melalui pemetaan permasalahan, potensi sumber bahan baku (sampah), perencanaan site plan, pengadaan alat pencacah sampah pelatihan proses pembuatan kompos, pengemasan kompos dan pemasarannya. Hasil kegiatan menunjukan bahwa kegiatan PKM ini telah mampu meningkatkan efisiensi pengolahan dan upaya penganganan sampah. Unit pengolahan yang dibangun sudah mampu berproduksi secara berkelanjutan. Teknologi mesin pencacah mampu meningkatkan efisiensi kerja, yaitu hasil yang lebih halus dan waktu yang lebih efisien. Produktivitas pencacahan sampah basah mencapai 60 kg/jam dan sampah kering 34,8 kg/jam. Hasil kegiatan PKM ini juga mampu menyelesaikan pemasalahan yang dihadapi mitra, menghasilkan insentif ekonomi, dan menjadi media promosi penaganan sampah di tingkat sumber. Pelaksanaan kegiatan secara sharing cost (65% mitra 35% PKM) memotivasi mitra untuk menjalankan usaha secara berkelanjutan karena telah turut berinvestasi.