Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Sosiodemografi, Pengetahuan, dan Perilaku Masyarakat DKI Jakarta dalam Kesediaan Membayar (Willingness To Pay) Limbah Masker Sekali Pakai di Masa Pandemi Covid-19 Qurratu'ain, Yona; Herdiansyah, Herdis; Mizuno, Kosuke
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol 15 No 1 (2025): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, IPB (PPLH-IPB) dan Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, IPB (PS. PSL, SPs. IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.15.1.42

Abstract

Dampak penyebaran virus Covid-19 di seluruh dunia sejak awal tahun 2020 berdampak pada anjuran pembatasan social dan penggunaan masker untuk menutupi hidup dan mulut. Penggunaan masker dianjurkan untuk menurunkan risiko penyebaran virus Covid-19 yang meluas namun sebab penggunaannya dalam jumlah yang tinggi pada waktu yang singkatm berdampak pada tingginya limbah dari masker sekali pakai. Permasalahan yang terjadi adalah tingginya limbah masker yang tidak diiringi oleh pengelolaan yang baik berdampak pada timbulan masker yang berpotensi mencemari lingkungan serta masker sekali pakai termasuk ke dalam jenis limbah medis B3 sehingga membutuhkan pengelolaan limbah secara khusus. Tujuan dari penelitian ini adalah analisis hubungan karakteristik sosiodemografi masyarakat DKI Jakarta terhadap Willingness to Pay (WTP) pengelolaan limbah masker sekali pakai untuk menentukan harga WTP pengelolaan limbah masker sekali pakai. Survey dilakukan di Provinsi DKI Jakarta dengan pembagian kuesioner dan didapatkan total sampel sebanyak 356 responden. Selanjutnya metode analisis yang digunakan, yang pertama adalah analisis regresi logistic untuk mengetahui variable karakteristik sosiodemografi yang berpengaruh pada WTP individu. Metode analisis selanjutnya yaitu untuk perhitungan WTP menggunakan metode perhitungan Contingent Valuation Method (CVM) dan model pertanyaan dengan metode Double Bounded Dichotomus. Hasil analisis adalah pendapatan, penanganan penyembuhan, dan pengetahuan signifikan berpengaruh pada keputusan WTP individu dengan hasil perhitungan nilai WTP untuk pengelolaan limbah masker sebesar Rp 30.771. Kesimpulan dari penelitian ini adalah nilai WTP sangat dipengaruhi oleh pendapatan, penanganan penyembuhan, dan pengetahuan dimana nilai sebesar Rp 30.771 ideal untuk biaya pengelolaan limbah masker sekali pakai.
Household Food Waste Management in Rural Communities: A Knowledge, Attitude, and Practice Study Sholihah, Salma Mar'atus; Tumuyu, Sri Setiawati; Herdiansyah, Herdis
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol 15 No 4 (2025): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, IPB (PPLH-IPB) dan Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, IPB (PS. PSL, SPs. IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.15.4.632

Abstract

Households are the largest contributors to food waste in Indonesia. Rural communities often lack effective waste management infrastructure, making it essential to promote low-cost, sustainable alternatives like maggot cultivation to reduce organic waste and support local agriculture. A questionnaire survey of 114 householders was performed on Kertajaga residents to assess their knowledge, attitude, and practice (KAP) towards food waste management, including refuse, reduce, reuse, recycle, and participation in the organic waste bank. The study analyzes the association between knowledge, attitude, and practice. The study also covered the relationship between sociodemographic variables and KAP towards household food waste management. The respondents were divided into two categories: waste bank customers and non-customers, whose differences in KAP levels were also assessed in this research. There is a significant difference between customer and non-customer knowledge, but it is not found in attitude and practice. The main finding of this study is that knowledge of food waste management in rural households is generally good and significantly influenced by socialization activities, while attitudes and practices remain moderate with varied associations to sociodemographic factors. A study regarding the content and forms of waste management socialization that are suitable and acceptable for low-income rural communities needs to be carried out to increase the effectiveness of household food waste management in rural areas.
Peran Masyarakat Lokal dalam Mengelola Kerusakan Lingkungan untuk Mengatasi Konflik Sosial Herdiansyah, Herdis; Vitiara, Mustarini Dessy; Frimawaty, Evi
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol 15 No 5 (2025): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, IPB (PPLH-IPB) dan Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, IPB (PS. PSL, SPs. IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.15.5.761

Abstract

Environmental damage from palm oil production remains a pressing and significant global issue, driving ecosystem disruption and social conflicts. Local communities, as the first to experience its impacts, are central actors in addressing deforestation, pollution, and biodiversity loss. This study examines the role of local communities in the Subah sub-district, Indonesia, in managing environmental degradation and mitigating social conflicts associated with palm oil plantations. A mixed-methods approach was employed, combining a Likert scale questionnaire with 101 respondents and field observations to capture both quantitative trends and community perspectives. The study underscores the importance of empowering local communities by integrating their traditional knowledge and practices into broader environmental governance frameworks. Over 60% of respondents agreed that active participation improves environmental quality and reduces conflict, with nearly 70% reporting direct involvement in conflict resolution. For instance, community-led reforestation in Sabung Village restored biodiversity and strengthened social cohesion, while waterway cleanups in Mukti Raharja Village reduced pollution and eased tensions with plantation companies. These examples highlight how grassroots initiatives can foster both ecological restoration and social harmony. This study’s novelty lies in its focus on community driven environmental practices as dual strategies for ecological management and peacebuilding in palm oil-producing regions. The results suggest the need for participatory approaches, where companies collaborate with communities to promote sustainable practices, prevent environmental degradation, and ensure long-term social stability.