Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI TENTANG KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN ZOOPLANKTON DI DANAU BERATAN DESA CANDIKUNING KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN Komang Dewi Lyastiti .; Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si .; Gede Ari Yudasmara, S.Si., M.Si. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.7890

Abstract

Danau Beratan merupakan salah satu objek wisata yang ada di Bali. Kawasan Danau Beratan dihuni oleh berbagai biota termasuk zooplankton. Zooplankton merupakan organisme perairan yang memainkan peran yang sangat penting dalam rantai makanan. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui komposisi spesies zooplankton yang hidup di Danau Beratan, (2) untuk mengetahui besar indeks keanekaragaman zooplankton di Danau Beratan, dan (3) untuk mengetahui besar kemelimpahan zooplankton yang ada di Danau Beratan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan eksploratif dengan rancangan penelitian lapangan yang kemudian dilanjutkan dengan identifikasi di laboratorium. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2016. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh zooplankton yang terdapat di Danau Beratan. Sedangkan sampel dari penelitian ini adalah zooplankton yang berhasil ditangkap di 27 titik. Analisis data menggunakan statistik ekologi dan dibantu dengan program Microsoft Excel 2007. Hasil penelitian menunjukan: (1) komposisi spesies zooplankton yang teridentifikasi sebanyak 6 jenis yaitu Codonodendron sp., Keratella sp., Cyclops sp., Diaptomus sp., Bryocamptus hiemalis dan Calanus sp. dengan total keseluruhan 331 individu, (2) indeks diversitas (H’) zooplankton sebesar 1,6515 yang termasuk kategori sedang, dan (3) Kemelimpahan relatif (KR) spesies zooplankton tertinggi sebesar 29,0030% oleh Keratella sp.. keanekaragaman dan kemelimpahan zooplankton dipengerahui oleh faktor biotik dan abiotik. Kata Kunci : Danau Beratan, indeks keanekaragaman, kemelimpahan, zooplankton Beratan lake is one of destination object in Bali, it area inhabited by many variety of organisms, included zooplakton. Zooplakton is an aquatic organism that is have very infortant role in the food chain. This study have a purpose are: (1) To know the composition of zooplakton species in beratan lake, (2) to know how many index diversity of zooplakton in beratan lake, and (3) to know how many abundance of zooplakton in beratan lake. The types of observation are descriptive and exploratory with the planed observation in field research then followed by identification in laboratory. This observation did on january 2016. The population of this observation all of zooplakton in beratan lake, while the sample of this observation is zooplakton can found in 27 point. The analysis of document used the ecology statistical and assit by Microsoft Excel 2007. The results of this observation are: (1) the compostion of zooplakton species there are 6 types that are Codonodendron sp., Keratella sp., Cyclops sp., Diaptomus sp., Bryocamptus hiemalis and Calanus sp, for a total of 331 individuals, (2) diversity indices (H’) of zooplakton 1,6515 in The medium category and (3) the relative abudance (KR) of zooplankton species high of 29,0030% by Keratella sp..Diversity and abundance of zooplakton can influenced by biotic and abiotic factors.keyword : beratan lake, index diversity, abundance, zooplakton
STUDI TENTANG KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN ENDOPSAMMON PADA EKOSISTEM PADANG LAMUNDI TELUK TERIMA KAWASAN TAMAN NASIONAL BALI BARAT Serlis Nofiana Sari .; Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si .; Gede Ari Yudasmara, S.Si., M.Si. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.8086

Abstract

Padang lamun merupakan suatu ekosistem penting di wilayah pesisir yang memegang peran dalam melindungi garis pantai. Di dalam ekosistem ini terdapat komunitas endopsammon yang memiliki keanekaragaman dan kemelimpahan yang khas. Terkait dengan ragam dan kemelimpahan Endopsammon meka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) komposisi jenis Endopsammon pada Ekosistem Padang Lamun yang ada di Teluk Terima Kawasan Taman Nasional bali Barat, (2) indeks keanekaragaman Endopsammon pada Ekosistem Padang Lamun yang ada di Teluk Terima Kawasan Taman Nasional bali Barat, (3) kemelimpahan Endopsammon pada Ekosistem Padang Lamun di Teluk Terima kawasan Taman Nasional. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Endopsammon yang hidup pada Padang Lamun di Teluk Terima Kawasan Taman Nasional Bali Barat, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah sebagian Endopsammon yang terdapat di Teluk Terima Taman Nasional Bali Barat yang terperangkap dalam 15 core dan dipasang dibibir pantai wilayah tersebut. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) komposisi spesies Endopsammon yang hidup pada Ekosisitem Padang Lamun di Teluk Terima kawasan Taman Nasional Bali Barat terdiri dari 877 spesies, (2) Indeks keanekaragaman spesies Endopsammon pada Ekosistem Padang Lamun di Teluk Terima kawasan Taman Nasional Bali Barat tergolong sedang yaitu sebesar 2,61, (3) kemelimpahan relatif tertinggi dimiliki oleh spesies Helycotylenchus sp. sebesar 17,67% dan kemelimpahan relatif terendah dimiliki oleh spesies Gonionemus sp. 0,34 %. Kata Kunci : Keanekaragaman, Kemelimpahan, Endopsammon, Lamun. Seagrass bed is important ecosystem in coastal area which hold important role to protect seacoast. This ecosystem have a specific diversity and abundance . Related to diversity and abundance endopsammon, the research aims to know: (1) the composition of endopsammon in seagrass ecosystem at Terima Bay Bali Barat National Park, (2) the diversity index of endopsammon in seagrass ecosystem at Terima Bay Bali Barat National Park, (3) the abundance of endopsammon in seagrass ecosystem at Terima Bay Bali Barat National Park. This was descriptive and explorative research. The population of this research was all of endopsammon which lived at Terima Bay Bali Barat National Park, and the sample of this research was half of endopsammon which lived at Terima Bay Bali Barat National Park that was caught in 15 core set in seashore at that area. The result of this research showed: (1) the species composition of endopsammon which lived in in seagrass ecosystem at Terima Bay Bali Barat National Park was 877 species, (2) The diversity index of endopsammon which lived in seagrass ecosystem at Terima Bay Bali Barat National Park was categorized in medium level 2.61, (3) the highest relative abundance was the species of Helycotylenchussp with value 17.67%, and the lowest relative abundance was the species of Gonionemussp with value 0.34%keyword : Diversity, abundance, endopsammon, and seagrass.
Pengaruh Ekstrak Kulit Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) Terhadap Pertumbuhan Pembuluh Darah Pada Membran Korio Alantois (MKA) Embrio Ayam Kampung (Gallus gallus) Km Satriaperbawa Irawan .; Drs.I Ketut Artawan,M.Si .; Gede Ari Yudasmara, S.Si., M.Si. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v3i2.8238

Abstract

Penelitian ini bertujuan 1). Mengetahui ada tidaknya pengaruh pemberian ekstrak kulit buah Naga (Hylocereus polyrhizus) terhadap pertumbuhan pembuluh darah pada Membran Korio Alantois (MKA) embrio ayam Kampung (Gallus gallus); 2) Mengetahui bagaimana pengaruh pemberian ekstrak kulit buah Naga (Hylocereus polyrhizus) terhadap pertumbuhan pembuluh darah pada Membran Korio Alantois (MKA) embrio ayam Kampung (Gallus gallus). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen (Eksperimental research). Model rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Post Test Only Kontrol Group Design. Penelitian ini menggunakan metoda CAM (Chorio Allantois Membrane). Populasi penelitian ini adalah semua telur ayam yang terdapat di peternakan ayam di Mengwi. Dari populasi yang diasumsikan sama diambil 20 butir telur ayam kampung sebagai sampel penelitian. Pengumpulan data pada penelitian ini adalah delapan hari. Hasil penelitian menunjukkan 1) ada pengaruh pemberian ekstrak kulit buah Naga (Hylocereus polyrhizus) terhadap pertumbuhan pembuluh darah baru pada membran korio allantois embrio ayam kampung (Gallus gallus); 2) pada kelompok kontrol memiliki jumlah pembuluh darah total 1164 percabangan dan pertumbuhan pembuluh darah tidak terpengaruh oleh adanya paperdisk yang diimplantasi pada membran korio allantois sedangkan pada kelompok eksperimen memiliki jumlah pembuluh darah total 372 percabangan dan pertumbuhan pembuluh darah terganggu oleh paperdisk yang diimplantasi. Hal tersebut dapat dilihat dari zona hambatan yang dihasilkan pada membran korio allantois embrio ayam kampung.Kata Kunci : ekstrak kulit buah Naga (Hylocereus polyrhizus), membran korio alantois, embrio ayam kampong (Gallus gallus). This research aimed at 1) knowing whether there is any effect of giving the extract of dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) rind toward the growth of blood vessel in Chorio Allantois Membrane (CAM) of chick embryo (Gallus gallus); 2) Knowing how the effect of giving the extract of dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) rind toward the growth of blood vessel in Chorio Allantois Membrane (CAM) of chick embryo (Gallus gallus). The type of this research was experimental research. The research design used was Post Test Only Kontrol Group Design. This research used the method of CAM (Chorio Allantois Membrane). The population of this research was all chick eggs in chicken farm in Mengwi. From the population that was assumed to be equal, there were 20 eggs of chick taken as the sample of this research. The data collection of this research were collected by eight days. The results of the research showed that 1) there is the effect of giving the extract of dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) rind toward the growth of blood vessel in Chorio Allantois Membrane (CAM) of chick embryo (Gallus gallus); 2) In control group had a total number of blood vessal of 1164 branches and the growth of blood vessel was not affected by the existence of paperdisk that was implanted in Chorio Allantois Membrane. Meanwhile, in experimental group had a total number of blood vessel of 372 branches and the growth of blood vessel was disturbed by implanted paperdisk. Those things can be seen from inhibition zone that was resulted in Chorio Allantois Membrane of chick embryo.keyword : Extract of Dragon Fruit (Hylocereus polyrhizus) rind, Chorio Allantois Membrane, Chick Embryo (Gallus gallus)
PERBANDINGAN INTERAKSI BELAJAR INDIVIDUAL DAN KOOPERATIF KONSEP PERILAKU SEKSUAL HEWAN DALAM MODEL PEMBELAJARAN PQ4R Gede Ari Yudasmara
Jurnal IKA Vol. 14 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ika.v14i1.8347

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pemahaman konsep perilaku seksual hewan antara mahasiswa yang dibelajarkan dengan pola interaksi belajar kooperatif dan individual dalam model pembelajaran PQ4R. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental) dengan rancangan eksperimen Non-Equivalent Pre-test-Post-test Control Group Design. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi semester 5A dan 5B yang mengambil mata kuliah Tingkah Laku Hewan. Semester 5B adalah kelas yang mendapat perlakuan pola interaksi belajar kooperatif sedangkan 5A adalah kelas yang mendapat perlakuan pola interaksi belajar individual. Kedua pola interaksi belajar ini menggunakan model pembelajaran PQ4R. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dan statistik Anacova. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pemahaman konsep materi perilaku seksual hewan antara yang dibelajarkan dengan pola interaksi belajar kooperatif dengan yang dibelajarkan dengan pola interaksi belajar individual dalam model pembelajaran PQ4R pada semeter 5A dan 5B. Nilai rata-rata yang diperoleh pada pola interaksi belajar kooperatif dalam model pembelajaran PQ4R sebesar 77,80 dan pada pola interaksi belajar individual dalam model pembelajaran PQ4R sebesar 69,44. Kata-kata kunci : pola interaksi, belajar kooperatif, belajar individual, PQ4R  ABSTRACT This study aimed at analyzing the students’ levels of understanding on the concept of animal sexual behavior between those who learned it with cooperative learning interaction pattern and individual learning interaction pattern in PQ4R model. This research is a quasi-experimental study with experimental design of Non-Equivalent Pre-test-post-test control group design. The samples of the study were students of the Department of Biology Education class 5A and 5B who enrolled in Animal Behavior course. Class 5B was treated using cooperative learning interaction pattern while 5A was treated using individual learning patterns. Both of these learning patterns implemented PQ4R model. The data analysis was conducted through descriptive analysis and Anacova statistical analysis. The results showed that there were significant differences of the students’ understanding on the concept of animals sexual behavior between that was learned through cooperative learning pattern and that with individual learning patterns of PQ4R model by class 5A and 5B. The average value which was obtained by the group who implemented cooperative learning interaction pattern with PQ4R model was 77.80 and which was obtained by the group of individual learning pattern with PQ4R model was 69.44. Keywords: patterns of interaction, cooperative learning, individual learning, PQ4R
PENGHAMPIRAN MODEL SISTEM DINAMIS DALAM MEMPREDIKSI AKTIVITAS WISATA BAHARI DI KAWASAN PULAU MENJANGAN BALI BARAT Gede Ari Yudasmara
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2011: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2011
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pariwisata merupakan bentuk pemanfaatan yang sangat cepat berkembang dan telah menjadi sektor andalan dalam pembangunan nasional. Perkembangan pasar pariwisata internasional saat ini memiliki kecenderungan untuk berwisata ke kawasan yang relatif masih alami (back to nature). Kondisi ini memberikan peluang bagi pengembangan pariwisata di daerah Taman Nasional seperti kawasan Pulau Menjangan Bali Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah diperolehnya prediksi dan kecenderungan (trend) perkembangan wisata bahari dalam kurun waktu 25 tahun ke depan serta dihasilkannya model pengelolaan wisata bahari di kawasan Pulau Menjangan yang optimal dan berkelanjutan dari sisi ekologi, ekonomi dan sosial. Hasil eksperimen yang dilakukan dengan menggunakan software STELLA 7.0 maka ditemukan leverage atau faktor-faktor yang paling berpengaruh sebagai pengungkit  yaitu, kondisi sumberdaya alam yang bila dirubah sedikit saja sistem secara keseluruhan akan berubah. Skenario yang paling optimal bisa dipakai untuk pengelolaan wisata bahari di kawasan Pulau Menjangan adalah dengan penambahan atribut rehabilitasi terhadap ekosistem terumbu karang dan mangrove serta fee konservasi, sehingga mampu meningkatkan nilai seluruh level pengelolaan wisata bahari
ANALISIS POTENSI DAN KONDISI EKOSISTEM TERUMBU KARANG PULAU MENJANGAN UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA BAHARI BERBASIS PENDIDIKAN TERPADU Gede Ari Yudasmara
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2013: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2013
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak   Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis potensi dan kondisi perairan Pulau Menjangan, 2) menganalisis kesesuaian pemanfaatan ekowisata bahari, dan 3) menganalisis daya dukung ekologi untuk ekowisata bahari. Metode pengumpulan data menggunakan metode sampling dengan manta tow, line intercept transect dengan bantuan alat water quality checker, floater current meter, tide gaugh. Data dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat dibuat beberapa kesimpulan seperti berikut: 1) Perairan Pulau Menjangan memiliki kondisi yang baik untuk dikembangkan menjadi destinasi ekowisata bahari karena memiliki ekosistem trumbu karangan yang sangat indah dengan adanya beragam ikan karang dan biota lainnya; 2) Kondisi biofisik perairan Pulau Menjangan memenuhi syarat untuk dapat kegiatan diving dan snorkeling; 3) Untuk keberlajutan ekowisata bahari di Pulau Menjangan dapat dikembangkan suatu Model Ekowisata Bahari Berbasis Pendidikan Terpadu (EBBPT). Edukasi tentang pentingnya konservasi perlu diberikan kepada seluruh yang terlibat dalam pariwisata dan dikembangkan atraksi wisata edukatif seperti mengidentifikasi trumbu karang dan atraksi wisata konservasi dengan melakukan trasplantasi karang; 4) Daya dukung kawasan Pulau Menjangan yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan diving adalah 28 orang per hari dan untuk snorkling 24 orang per hari, dan 5) Untuk mendukung aktivitas wisata edukatif pada ekowisata bahari perlu dikembangkan buklet panduan identifikasi trumbu karang dan buklet untuk wisata konservasi untuk melakukan transplantasi trumbu karang.
ANALISIS POTENSI PERAIRAN PULAU MENJANGAN UNTUK DESTINASI WISATA EDUKATIF DAN KONSERVASI TERUMBU KARANG Gede Ari Yudasmara; Putu Budi Adnyana
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2013: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2013
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak   Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis potensi dan kondisi perairan Pulau Menjangan, 2) menganalisis kesesuaian pemanfaatan ekowisata bahari, dan 3) menganalisis daya dukung ekologi untuk ekowisata bahari. Metode pengumpulan data menggunakan metode sampling dengan manta tow, line intercept transect dengan bantuan alat water quality checker, floater current meter, tide gaugh. Data dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat dibuat beberapa kesimpulan seperti berikut: 1) Perairan Pulau Menjangan memiliki kondisi yang baik untuk dikembangkan menjadi destinasi ekowisata bahari karena memiliki ekosistem trumbu karangan yang sangat indah dengan adanya beragam ikan karang dan biota lainnya; 2) Kondisi biofisik perairan Pulau Menjangan memenuhi syarat untuk dapat kegiatan diving dan snorkeling; 3) Untuk keberlajutan ekowisata bahari di Pulau Menjangan dapat dikembangkan suatu Model Ekowisata Bahari Berbasis Pendidikan Terpadu (EBBPT). Edukasi tentang pentingnya konservasi perlu diberikan kepada seluruh yang terlibat dalam pariwisata dan dikembangkan atraksi wisata edukatif seperti mengidentifikasi trumbu karang dan atraksi wisata konservasi dengan melakukan trasplantasi karang; 4) Daya dukung kawasan Pulau Menjangan yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan diving adalah 28 orang per hari dan untuk snorkling 24 orang per hari, dan 5) Untuk mendukung aktivitas wisata edukatif pada ekowisata bahari perlu dikembangkan buklet panduan identifikasi trumbu karang dan buklet untuk wisata konservasi untuk melakukan transplantasi terumbu karang
PEMODELAN SUMBER DAYA PESISIR KAWASAN PULAU MENJANGAN MELALUI PENDEKATAN SISTEM DINAMIS Gede Ari Yudasmara
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2012: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2012
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakSumberdaya pesisir dan laut memiliki potensi yang sangat produktif baik sebagai sumber kehidupan, sumber pangan, tambang mineral, maupun untuk kawasan rekreasi. Berbagai bentuk pemanfaatan sangat cepat berkembang dan telah menjadi bagian dalam sektor andalan pembangunan nasional, seperti misalnya pariwisata. Kondisi ini memberikan peluang untuk memanfaatkan sumberdaya pesisir dan laut, termasuk kawasan Pulau Menjangan yang cukup tinggi potensi sumberdaya pesisirnya.Tujuan dari penelitian ini adalah diperolehnya prediksi dan kecenderungan (trend) kondisi sumberdaya pesisir kawasan Pulau Menjangan dalam kurun waktu 30 tahun ke depan serta dihasilkannya model pengelolaan sumberdaya pesisir kawasan Pulau Menjangan yang optimal dan berkelanjutan secara ekologis.Hasil eksperimen yang dilakukan dengan menggunakan software STELLA 7.0 maka ditemukan leverage atau faktor-faktor yang paling berpengaruh sebagai pengungkit yaitu, kondisi sumberdaya alam seperti hutan mangrove dan terumbu karang yang bila dirubah sedikit saja sistem secara keseluruhan akan berubah. Skenario yang paling optimal agar keberadaan sumberdaya pesisir dapat tetap terjaga dan lestari di kawasan Pulau Menjangan adalah dengan penambahan atribut rehabilitasi terhadap ekosistem terumbu karang dan mangrove serta diberlakukannya fee konservasi, sehingga mampu meningkatkan nilai seluruh level model ekologis.Kata-kata kunci : model dinamik, sumberdaya pesisir, kawasan pulau Menjangan
ANALISIS PERTUMBUHAN KARANG Acrofora formosa DALAM PROSES TRANSPLANTASI KARANG I Gede Ari Yudasmara
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2015: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2015
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknik transplantasi karang telah memberikan hasil yang baik dalam upaya mempercepat regenerasi karang, Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan (tinggi dan diameter) dan tingkat kelangsungan hidup karang bercabang Acropora formosa yang dipelihara melalui teknik transplantasi dengan berbagai bahan perekat. Kegunaan penelitian ini sebagai salah satu informasi dasar dalam upaya pemeliharaan karang sehingga pada akhirnya dapat menunjang upaya rehabilitasi ekosistem terumbu karang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga September 2015, di Teluk Gilimanuk, Jembrana-Bali. Karang A. formosa yang digunakan sebanyak 40 buah. Peubah yang diukur meliputi pertumbuhan mutlak (mm), laju pertumbuhan (mm bulan-1) dan tingkat kelangsungan hidup (%). Hasil penelitian dianalisis melalui uji t-Students dengan menggunakan SPSS 16 for Windows dan Microsoft Excel 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Karang transplan berperekat dempul memiliki tingkat pertumbuhan paling baik dengan tinggi akhir sebesar 15,08 cm dan diameternya sebesar 11,84 mm dan penggunaan perekat berbahan dempul memberikan tingkat keberhasilan transplantasi karang paling baik.Kata kunci: Pertumbuhan, Acrofora formosa, transplantasi karang, jenis perekatAbstractCoral transplantation techniques have given good results in an effort to accelerate the regeneration of coral, this study was conducted to determine growth (height and diameter) and the survival rate of branching Acropora formosa reared through transplantation technique with a variety of adhesive materials. The usefulness of this research as one of the basic information in the maintenance of coral that can ultimately support the rehabilitation efforts of coral reef ecosystems. This study was conducted from April to September 2015, in the Gulf of Gilimanuk in Jembrana, Bali. A. formosa coral used as many as 40 pieces. Parameters measured include absolute growth (mm), the growth rate (mm month-1) and the survival rate (%). The results were analyzed through Students t-test using SPSS 16 for Windows and Microsoft Excel 2007. The results showed that the coral transplants putty adhesive has the best growth rate with high-end amounted to 15.08 cm and a diameter of 11.84 mm and the use of adhesives made of putty give coral transplantation success rates are best.Keywords: Growth, Acrofora formosa, coral transplantation, type of adhesive
ANALISIS PENGEMBANGAN MINAT WISATA BAHARI DI KAWASAN PESISIR KABUPATEN BULELENG I Gede Ari Yudasmara
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2014
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumberdaya pesisir dan laut memiliki potensi yang sangat produktif baik sebagai sumber kehidupan, sumber pangan, tambang mineral, maupun untuk kawasan rekreasi. Berbagai bentuk pemanfaatan sangat cepat berkembang dan telah menjadi sektor andalan dalam pembangunan nasional, seperti misalnya pariwisata. Kondisi ini memberikan peluang bagi kawasan pesisir kabupaten Buleleng untuk dikembangkan menjadi obyek mina wisata bahari. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan meganalisis kondisi dan potensi sumberdaya alam pesisir-laut, aktivitas ekonomi wisata bahari, kondisi sosial budaya masyarakat lokal, dan tingkat kesesuaian kawasan pesisir Buleleng dalam menunjang aktivitas mina wisata bahari dan menghasilkan model pengelolaan mina wisata bahari di kawasan pesisir Buleleng yang terpadu dan berkelanjutan, dimana model tersebut secara terintegrasi melibatkan seluruh komponen ekologi/lingkungan, ekonomi dan sosial masyarakat untuk meningkatkan daya saing masyarakat Buleleng.Penelitian ini didesain sebagai penelitian pengembangan yang meliputi 3 fase yaitu: (1) Preliminary research, (2) Prototyping dan Assesment, serta (3) Desimination dan ImplementationHasil penelitian menunjukkan bahwa potensi sumberdaya pesisir Kabupaten Buleleng cukup tinggi dengan kondisi sumberdaya yang tergolong sedang.Tingkat kesesuaian dan daya dukung kawasan dalam menunjang kegiatan mina wisata bahari di kawasan Pesisir Buleleng dapat dikatakan sesuai berdasarkan hasil perhitungan menurut indeks kesesuaian kawasan untuk mina wisata bahari dengan daya dukung untuk kegiatan tersebut adalah tergolong cukup tinggi.Kata-kata kunci: sistem dinamik, pemodelan, mina wisata bahariAbstract: Coastal and marine resources have the potential for a very productive both as a source of life, food resources, mineral mining, as well as for recreational areas. Various forms of utilization growing very rapidly and has become a mainstay in the national development sectors, such as tourism. These conditions provide opportunities for the coastal region of Buleleng district to be developed into a maritime tourism. This study aims to assess and meganalisis conditions and natural resources of coastal - marine, marine tourism economic activity, social and cultural conditions of local communities, and the suitability of coastal areas in Buleleng support the activities of marine tourism and marine tourism yield management model in integrated and sustainable Buleleng coastal zone, which integrates the model involving all components of ecological/environmental, economic and social communities to improve the competitiveness of Buleleng communities.This study was designed as a research development that includes 3 phases: (1) Preliminary research, (2) Prototyping and Assessment, and (3) Desimination and Implementation.The results showed that the potential of Buleleng coastal resources is quite high belonging to the resources conditions is moderate. Suitability level and carrying capacity of the region to support the marine tourism activities in the coastal region of Buleleng can be said to fit based on calculations by the suitability index for the region with the marine tourism carrying capacity for the activity is quite high.Keywords : dynamics system, modeling, marine tourism