Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan

PROFIL KASUS KEMATIAN PATOLOGI FORENSIK DI RSUP DR. SARDJITO PERIODE 2017-2022 Idha Arfianti Wiraagni; Sharron Patricia Andara; Wikan Basworo; Rusyad Adi Suriyanto
Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 6 No 1 (2024): April
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v6i1.166

Abstract

Pandemi COVID-19 telah meningkatkan angka kematian secara signifikan di dunia, dengan angka kematian tahunan dari 7,49 per 1000 penduduk menjadi 9 per 1000 penduduk. Pada tahun 2021 terdapat 783.270 jiwa yang meninggal dunia di Indonesia dan Yogyakarta menempati tempat keenam untuk provinsi dengan jumlah kematian terbesar saat pandemi dengan 27.090 jiwa. Penelitian ini berfokus pada profil kasus kematian patologi forensik berdasarkan laporan Visum et Repertum di RSUP Dr. Sardjito menurut jenis kelamin, usia, data per bulan, jenis kasus forensik, keterampilan klinis teknik pemeriksaan luar, dan keterampilan klinis teknik pemeriksaan dalam. Analisis retrospektif deskriptif terhadap 237 kasus menunjukkan dominasi korban laki-laki (80,17%) dan kelompok usia remaja akhir (17-25 tahun). Jumlah kasus tertinggi terjadi pada bulan Juli dan melibatkan kekerasan benda tumpul sebagai penyebab kematian. Pemeriksaan klinis menunjukkan teknik pemeriksaan luar terbanyak untuk patah tulang dan pemeriksaan dalam terbanyak pada rongga kepala dan dada. Temuan-temuan ini menunjukkan prevalensi kasus kematian patologi forensik yang terus meningkat dan berfluktuasi, yang sebagian besar disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan keselamatan di jalan raya, kesehatan fisik, dan kesehatan mental di masyarakat.
Injury Detector as a Visual Learning Media in Forensic Medicine Trissanto, Stefanus; Wiraagni, Idha Arfianti; Widagdo, Hendro; Pidada, Ida Bagus Gede Surya Putra
Medika Alkhairaat: Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 6 No 2 (2024): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v6i2.199

Abstract

ABSTRAK Media pembelajaran visual dapat membantu mahasiswa pendidikan profesi kedokteran belajar lebih baik. Injury Detectordapat mendeteksi jenis cedera benda tumpul dalam kedokteran forensik. Injury Detector menyediakan kesempatan dalam pembelajaran interpretasi luka bagi mahasiswa program pendidikan profesi dalam bidang kedokteran forensik. Mengetahui perbedaan proporsi dari hasil belajar antara mahasiswa profesi yang mempelajari interpretasi luka dengan Injury Detectors dan buku teks (E-book) Knight’s Forensic Pathology Fourth Edition. Menggunakan metode deskripsi analitis dengan desain penelitian Cross Sectional, yang dilakukan terhadap 70 mahasiswa pendidikan profesi yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 (Pembelajaran Interpretasi Luka Robek dan Memar dengan buku teks (E-Book) Knight’s Forensic Pathology Fourth Edition). Proporsi kedua kelompok dengan Chi-Square, diuji berdasarkan skor dari pre-test, post-test, dan nilai rata-rata dari pre-test dan post-test. Ditemukan perbedaan dalam proporsi dari hasil tes dengan p = .437 (p.0,05) pada pre-test, p = .089 (p > .05) di post-test dan p = .092 (p > .05) pada nilai rata rata pre-test – post-test scores. Injury Detector sebagai media pembelajaran visual yang didukung Artificial Intelligence memperoleh hasil yang baik, sehingga diperlukan komitmen yang kolektif dari lembaga pendidikan, terutama dalam bidang kedokteran forensik, agar dapat mengadopsi kegiatan ini secara efektif. ABSTRACT Visual learning media can help students of medical professional education to learn better. Injury detector as an object detector and able to interpret the type of blunt force injury in Forensic Medicine. Injury Detector provides the latest opportunities in learning wound interpretation for medical professional education program students in the field of Forensic Medicine. Knowing the difference in the proportion of learning outcomes between the medical professional education program students who learn wound interpretation with Injury Detectors and textbooks (E-book) Knight’s Forensic Pathology Fourth Edition. Using analytical description method with analytical cross sectional research design. Conducted on 70 medical professional education program students who were divided into 2 groups, namely Group 1 (Learning Interpretation of Lacerations and Bruises with Textbook (E-book) Knight’s Forensic Pathology Fourth Edition). The proportion of both groups with Chi-Square was tested based on pre-test, post-test, and average pre-test – post-test scores. There is a difference in the proportion of learning outcome test with p = .437 (p>.05) in the pre-test, p = .089 (p > .05) in the post-test and p = .092 (p > .05) in the average pre-test – post-test scores. Injury Detector as a visual learning method supported by Artificial Intelligence obtained good results so that collective commitment from educational institutions, especially in the field of forensic medicine, is needed to adopt this technology effectively.
PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN SISWA KELAS X DAN XI SMAN 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2024/2025 TENTANG KEKERASAN FISIK TERHADAP ANAK Wiraagni, Idha Arfianti; Cahyadi, Salma Maharani; Basworo, Wikan; Tri Artanti, Martiana Suciningtyas
Medika Alkhairaat: Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 7 No 01 (2025): April
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v7i01.265

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan Survei Nasional Harapan Hidup Anak dan Remaja 2021, 13,91% anak laki-laki dan 10,49% anak perempuan mengalami kekerasan fisik sepanjang hidupnya. Jawa Tengah merupakan provinsi dengan jumlah kasus kekerasan anak yang cukup tinggi. Terdapat 1.151 anak korban kekerasan di Jawa Tengah pada 2022. Surakarta menjadi salah satu kota dengan jumlah kasus kekerasan yang tinggi di Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh edukasi terhadap perubahan pengetahuan siswa SMAN 3 Surakarta tentang kekerasan fisik terhadap anak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode one-group pre-test post-test. 98 siswa diambil dari 800 populasi siswa. Data yang dianalisis adalah hasil pre-test dan post-test responden sebelum dan setelah dilakukan edukasi dalam bentuk kuliah singkat dengan media power point. Sebelum dilakukan edukasi, mean pengerjaan kuesioner responden adalah 7,31 dan setelah diberikan edukasi, mean pengerjaan kuesioner responden adalah 8,98. Uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan bahwa perbedaan mean sebelum dan setelah dilakukan edukasi memiliki nilai p <0,0001 yang menunjukkan bahwa responden mengalami peningkatan pengetahuan signifikan mengenai kekerasan fisik terhadap anak. ABSTRACT Based on the Survei Nasional Harapan Hidup Anak dan Remaja 2021, 13.91% of boys and 10.49% of girls experience physical violence throughout their lives. Central Java is a province with a relatively high child violence cases. 1,151 children are victims of violence in Central Java in 2022. Surakarta has become one of the cities with high number of violence cases in Central Java. This research aims to determine and analyze the influence of education on changes in the knowledge of SMAN 3 Surakarta students regarding physical violence against children. This research is a quantitative descriptive study using one-group pre-test post-test method. 98 students were selected from a population of 800 students. The data analyzed are the pre-test and post-test results of respondents before and after education was conducted in the form of a short lecture using PowerPoint. Before the education was conducted, the mean score of the respondents' questionnaire was 7.31, and after the education was provided, the mean score of the respondents' questionnaire was 8.98. The Wilcoxon Signed Rank Test shows that the mean difference before and after the education had a p-value <0.0001, indicating that the respondents experienced a significant increase in knowledge regarding physical violence against children.