Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Pemanfaatan Tanaman Daun Gatal di Arso XIV Eva Susanty Simaremare; Rani Dewi Pratiwi; Elsye Gunawan
SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni bagi Masyarakat) Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/semar.v8i2.24788

Abstract

Wulukubun Arso XIV, District Skanto Kerom regency is overgrown with stingging nettle leaves that are useful as traditional medicine as pain relief, reduce fatigue, and reduce stiffness. Stingging nettle leaves are found in the village but they are only allowed to dry, wilted, dead, even thrown away. On the other hand the value of this leaf is higher if they are developed as pharmaceutical products. The purpose of this activity was to carry out a program to empower, strengthen community participation in swamedication and optimization the potency of stingging nettle leaf to raise the health and economics of Wulukubun Arso XIV people as topical ointment. This activity was taked out by the preparation method, established cooperation with partners, related institutions, activities of the activity day in the village, evaluation, report, and publication. The results showed 7.4% of participants have followed the same activity. As many as 88.9% of participants got new information from this activity and 70.4% committed to assist others in disseminating the information from this activity
Uji Potensi Minyak Atsiri Daun Zodia (Evodia suaveolens Scheff) Sebagai Insektisida Nyamuk Aedes Aegypti L Dengan Metode Elektrik Eva Susanty Simaremare; Fitriani Diah Lestari
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 14 No. 01 Juli 2017
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.86 KB)

Abstract

Aedes aegypti L merupakan nyamuk penyebab penyakit demam berdarah yang biasanya dibasmi dengan menggunakan insektisida. Zodia (Evodia suaveolens Scheff) adalah tanaman khas dari Papua yang biasa digunakan masyarakat secara tradisional untuk mengusir nyamuk. Kandungan yang terdapat di dalam daun zodia adalah linalool dan pinene yang telah diuji secara ilmiah yang mampu membunuh nyamuk. Minyak atsiri dari daun zodia akan dibuat sebagai insektisida dalam bentuk mat dengan metode elektrik. Tujuan penelitian ini adalah membuat mat obat nyamuk dari daun zodia dengan metode elektrik dan menguji potensi minyak atsiri dari daun zodia sebagai insektisida nyamuk Aedes aegypti L. Uji potensi insektisida minyak atsiri dilakukan dengan menggunakan kontrol positif (d-aletrin 0,01 g/l), kontrol negatif (air suling) dan sampel minyak daun zodia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perolehan minyak atsiri dari proses distilasi uap sebesar 3,2 ml/kg. Proses karakterisasi linalool dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) positif didapatkan dengan warna biru setelah disemprotkan asam sulfat 10% dan nilai Rf 0,33. Minyak atsiri dari daun zodia dapat digunakan dalam bentuk mat dengan metode elektrik dan memiliki aktifitas membunuh nyamuk Aedes aegypti L dengan interval waktu sekitar 20-30 menit.
Uji Aktivitas Antifungi Anggur Laut (Caulerpa sp.) Asal Pulau Ambai Serui Terhadap Fungi Candida krusei dan Candida albicans Kristine Destrianita Siagian; Daniel Lantang; Sepriyanto Dirgantara; Eva Susanty Simaremare
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 15 No. 01 Juli 2018
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.574 KB) | DOI: 10.30595/pharmacy.v15i1.3018

Abstract

Anggur laut (Caulerpa sp.) memiliki potensi sebagai bahan obat antifungi baru karena mengandung beberapa senyawa aktif seperti saponin dan flavonoid yang bekerja sebagai antifungi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antifungi ekstrak anggur laut (Caulerpa sp.) yang diekstraksi dengan 3 pelarut (dietil eter, etil asetat, dan etanol) terhadap fungi Candida krusei dan Candida albicans. Pengujian antifungi menggunakan metode difusi cakram dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), 7 perlakuan, dan 3 kali pengulangan, dimana 7 perlakuan yang dimaksud adalah dengan menggunakan konsentrasi 100, 250, 500, 750, dan 1000 ppm, kontrol positif menggunakan flukonazol 5 μg dan kontrol negatif yaitu akuades steril. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga pelarut dari ekstrak dietil eter, etil asetat, dan etanol dari anggur laut mampu menghambat pertumbuhan fungi Candida krusei dan Candida albicans pada konsentrasi 100, 250, 500, 750, dan 1000 ppm. Hasil uji menunjukkan konsentrasi efektif untuk menghambat fungi Candida krusei pada ekstrak etanol dan Candida albicans adalah pada ekstrak etil asetat adalah 1000 ppm.
Formulasi Sirup Antimalaria Ekstrak Kulit Batang Kayu Susu (Alstonia scholaris (L.) R. Br.) Elsye Gunawan; Eva Susanty Simaremare
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 13 No. 01 Juli 2016
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Malaria merupakan penyakit endemik di Papua. Pemerintah Indonesia menetapkan bahwa pada tahun 2030 Papua bebas dari malaria. Timbulnya masalah baru, yaitu banyaknya resistensi plasmodium terhadap obat antimalaria membuat penyakit ini semakin sulit diberantas. Banyak peneliti mencari senyawa baru sebagai alternatif antimalaria, salah satunya kayu susu Papua (Alstonia scholaris (L.) R.Br.). Dari hasil isolasi kulit batang kayu susu diperoleh bahwa tanaman ini mengandung senyawa aktif golongan alkaloid, flavonoid, polifenol, dan terpenoid/steroid yang efektif sebagai antimalaria. Penelitian lain yang menguji aktifitas senyawa kulit batang kayu susu secara in vitro dan in vivo menyatakan bahwa senyawa ini sangat berpotensi digunakan sebagai obat antimalaria. Sampai saat ini belum ada formulasi sediaan ekstrak kulit batang kayu susu yang digunakan sebagai obat antimalaria. Tujuan penelitian ini adalah membuat formulasi sirup dari ekstrak kulit batang kayu susu dan menguji kualitas sirup ekstrak kulit batang kayu susu. Pengujian kelayakan sediaan sirup ekstrak kulit batang kayu susu menggunakan beberapa jenis pengujian yaitu uji organoleptik, homogenitas, dan pH. Dari hasil penelitian ini didapatkan formula sirup ekstrak kulit batang kayu susu yang kualitasnya baik yaitu homogen, bau khas aromatik kayu susu, warna kuning muda, rasa manis-pahit, dan pH 7. Kata kunci: sirup, antimalaria, kulit batang kayu susu. ABSTRACT Malaria is an endemic disease in Papua. Indonesia’s goverment established that in 2030 Papua will be free from malaria. There was a new problem of plasmodium resistance to antimalarial drugs had made this disease is more difficult to be overcome. Researches discover new active compounds that could be used as alternative for antimalarial drug, one of them milkwood (Alstonia scholaris (L.) R.Br.) from Papua. The screening photochemical showed that this plant contained active compounds alkaloids, flavonoids, polyphenols, and terpenoids/steroids that were effective as antimalarial. The other in vitro and in vivo research resulted that this plant was potential as antimalarial drug. To date, there was not research on formulation of extract of milkwood bark as antimalarial. The aim of this study was to formulate extract of milkwood bark as syrup and test its quality. The test consist of organoleptic, homogenity, and pH test. The result showed that syrup of milkwood’s bark extract had good quality i.e: homogen, aromatic smell, light yellow, bitter-sweet, and had pH 7. Key words: syrup, antimalarial, milkwood bark.
PERAN PENGAWAS MINUM OBAT SEBAGAI INDIKATOR KEBERHASILAN PENGOBATAN TB PADA PASIEN KO-INFEKSI TB - HIV DI RSUD DOK II JAYAPURA PERIODE JANUARI 2011- SEPTEMBER 2012 Elfride Irawati; Eva Susanty Simaremare; Rusnaeni Rusnaeni
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 11 No. 02 Desember 2014
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v11i2.827

Abstract

ABSTRAK Papua sebagai daerah yang memiliki angka prevalensi HIV-AIDS tertinggi di Indonesia akan menghadapi infeksi Tuberculosis (TB) sebagai infeksi oportunistik terbanyak yang menyerang pasien HIV-AIDS. Keberhasilan dari pengobatan TB adalah bagaimana pasien bisa menghadapi efek samping FDC (Fixed Drug Combination) sehingga pasien tuntas meminum obat tersebut selama 6-8 bulan. Tujuan penelitian yang telah dilakukan ini untuk mengetahui faktor yang mungkin menyebabkan kegagalan pasien TB- HIV selama mendapatkan pengobatan OAT (Obat Anti Tuberkulose) di VCT RSUD Dok II Jayapura selama periode Januari 2011 sampai September 2012. Metode yang dilakukan pada penelitian ini merupakan penelitian retrospektif deskriptif dan data diambil dari rekam medik, kartu TB 01 dan hasil mikrobiologis pasien dengan rentang waktu Januari 2011 sampai dengan September 2012 dimana subjek penelitian adalah pasien koinfeksi TB HIV yang mengambil OAT di VCT RSUD Dok II Jayapura. Hasil yang diperoleh bahwa efek samping obat TB menjadi salah satu kendala selama pengobatan TB sehingga peranan PMO (Pengawas Minum Obat) yang berasal dari keluarga inti mampu membantu pasien menyelesaikan pengobatan TB tersebut. Dari jumlah 124 sampel yang diambil ternyata 35 pasien adalah pasien default yang mengalami efek samping obat dan tidak memiliki PMO. Kata kunci: koinfeksi TB-HIV, efek samping, pengawas minum obat. ABSTRACT Papua as the highest HIV-AIDS prevalence region in Indonesia will be against Tuberculosis (TB) as opportunistic infection of the majority of patients with HIV-AIDS. The success of the treatment is determined by how the patients handle the side effects of FDC (Fixed Drug Combination) successfully during taking the drug for 6-8 months. This study was aimed to find out some influenced factors leading to fail treatment for HIV-AIDS patients after getting FDC (Fixed Dose Combination) drug, from Januari 2011 to September 2012. The retrospective descriptive method was taken to collect data from the medical records, TB- 01 form, and the microbiological testing for TB patients from January 2011 to September 2012. Descriptive study from medical record of 124 TB-HIV coinfection patients in RS Dok II Jayapura, Papua in January 2011 – September 2012 resulted that 35 of 124 patients represented as default patients and they did not have someone as treatment observer because they wanted to keep their HIV status. Patient who has someone from the core family as observer treatment can complete TB treatment and getting help in through all the side effect of FDC drug. Key words: coinfection TB-HIV, side effect, treatment observer.
Studi Etnobotani Daun Gatal oleh Masyarakat Kiwirok Papua Eva Susanty Simaremare; Erianus Uopmbin; Elsye Gunawan
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 16 No. 01 Juli 2019
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (857.784 KB) | DOI: 10.30595/pharmacy.v16i1.4411

Abstract

Daun gatal, tanaman endemik Papua, telah digunakan sebagai obat untuk menghilangkan sakit nyeri dan pegal-pegal setelah beraktivitas secara turun-temurun pada masyarakat. Pemanfaatan dan pengujian aktivitas kepada manusia masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis daun gatal yang digunakan oleh masyarakat dan mengetahui aplikasi penggunaan daun gatal di Desa Pelebib, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, pengisian kuesioner, dan analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis tanaman daun gatal yang dikenal di Desa Pelebib, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang  yaitu Laportea decumana (Roxb.) Wedd (Beep Bangii), Laportea interrupta (L.) Chew (Beep Hitomko) dan Dendrocnide peltata (Blume) Miq. (Beep Ngalngol). Tanaman daun gatal dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pengobatan beberapa penyakit, kegiatan berburu, dan bahan sandang tradisional.
Uji Efektivitas Repellent Sediaan Lotion Kombinasi Minyak Atsiri Daun Zodia (Evodia suaveolens Scheff) dan Minyak Atsiri Batang Serai (Cymbopogon citratus) Terhadap Nyamuk Aedes aegypti L. Puput Mirawati; Eva Susanty Simaremare; Rani Dewi Pratiwi
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 15 No. 01 Juli 2018
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (905.137 KB) | DOI: 10.30595/pharmacy.v15i1.2286

Abstract

Zodia (Evodia suaveolens Scheff) and lemongrass (Cymbopogon citratus) are native Indonesian plants with repellant activity against mosquitoes and insects. The purpose of this research were to formulate and evaluate the repellant activity of zodia-serai lotion against Aedes aegypti and determine the protection power of three formulas of lotion. The method used in this research including steam distillation of essential oil from zodia leaves and lemongrass, formulation and evaluation of lotions, power protection test, and data analysis. The result of this research showed that lotion had acidic pH of 5, and they were stable without separation after stability evaluation with centrifugation. The most effective repellant activity of the lotion was exhibited at 0 hours with 100% of repellency. The best combination of essential oils of zodia (Evodia suaveolens Scheff) and lemongrass (Cymbopogon citratus) as Aedes aegypti repellent was at ratio of 7:3.
SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK ETANOL DAUN GATAL (Laportea decumana (Roxb.) Wedd) Eva Susanty Simaremare
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 11 No. 01 Juli 2014
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v11i1.855

Abstract

ABSTRAK Daun gatal (Laportea decumana (Roxb.) Wedd) adalah tanaman asli Papua yang telah dipergunakan secara turun temurun oleh masyarakat Papua sebagai obat antinyeri. Penggunaan tanaman ini sangat mudah, penduduk hanya memetiknya lalu dioleskan ke bagian tubuh yang nyeri dengan memberikan sensasi gatal sebagai penanda bahwa obat tersebut bekerja sesuai dengan kepercayaan masyarakat, yang mampu menghilangkan rasa nyeri pada area yang dioleskan setelah lima menit. Kandungan kimia yang terdapat dalam tumbuhan mengambil peran dalam memberi aktifitas farmakologi yang berbeda sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan pemanfaatan daun gatal sebagai obat lain selain antinyeri dengan melakukan skrining fitokimia. Skrining fitokimia bertujuan memberikan gambaran tentang golongan senyawa yang terkandung dalam tanaman daun gatal meliputi pemeriksaan alkaloid, glikosida, steroid/triterpenoid, saponin, flavonoid, polifenol, dan tanin. Sampel diambil dari masyarakat lokal Biak Papua Barat. Ekstrak dibuat dengan mengekstraksi simplisia daun gatal dengan pelarut etanol dan melakukan pengujian. Hasil uji menunjukkan bahwa daun gatal positif mengandung senyawa golongan alkaloid, glikosida, steroid/triterpenoid dan negatif untuk uji saponin, flavanoid, polifenol, dan tanin. Kata kunci: daun gatal, Papua, skrining fitokimia. ABSTRACT Daun gatal (Laportea decumana (Roxb.) Wedd) is a native plant from Papua and empirically used for pain remedy. The leaves were simply applied on the affected area. The effect was indicated by the itches on the skin after 5 minutes of application. The chemical composition of medical plant determined its pharmacology. This research explored the potency of Laportea decumana (Roxb.) Wedd by determining its secondary metabolites group. The plant was collected from Biak, West Papua. The leaves was extracted with ethanol and tested for its phytochemical content. The results showed that Laportea decumana (Roxb.) Wedd was positive for alkaloids, glycocides, steroids/ triterpenoids, and negative for saponins, flavonoids, and tannins. Key words: itchy leaves, Papua, screening phytochemical.
Perbandingan Efektifitas Antinyeri Salep Daun Gatal Dari Simplisia Laportea decumana dan Laportea sp. Eva Susanty Simaremare; Elizabeth Holle; Made Budi; uliana Y. Yabansabra
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 12 No. 01 Juli 2015
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Daun gatal (Laportea spp.) adalah tanaman asli Papua yang telah dipergunakan secara turun temurun oleh masyarakat Papua sebagai obat antinyeri. Daun gatal tersebar luas di Papua mulai dari daerah pantai hingga pegunungan. Setiap daun gatal dengan tipe genus yang berbeda memiliki efek iritan atau antinyeri yang berbeda. Salep daun gatal sudah dibuat dengan basis larut air dan sedang dikembangkan. Oleh karena salep daun gatal ini belum memiliki efektifitas yang maksimal seperti daun aslinya maka perlu dilakukan pengembangan produk secara terus-menerus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efektifitas salep daun gatal asal Biak (L. decumana) dengan salep daun gatal (Laportea sp.) asal Depapre. Sampel diambil dari petani lokal Biak Provinsi Papua Barat dan Depapre Provinsi Papua. Simplisia dibuat dengan mengayak daun gatal berukuran 125 mesh dan diformulasi menjadi salep basis larut air. Evaluasi meliputi test organoleptik, pH, homogenitas, daya sebar, daya lekat, dan uji efektifitas. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa daun gatal asal Biak lebih efektif dibandingkan salep asal Depapre. Kata kunci: daun gatal, salep, Papua, antinyeri. ABSTRACT Daun gatal (Laportea spp.) as original plant from Papua has been using for pain relief as traditional medication in the local community widely. Daun gatal is found in Papua from coastal to highland. Every plant with different of genus has different iritation effect also. Oitment of daun gatal has been made with water soluble base and expanded. Because of this oitment has not maximal effectiveness if it is compared with its leaves, so it must be developed continously. The aim of this study to compare effectiveness of oitment daun gatal from Biak (Laportea decumana) with oitment daun gatal (Laportea sp.) from Depapre. Sample was collected from local farmers Biak province West Papua and Depapre, province Papua. Simplicia made by filtering daun gatal with 125 mesh sieve and formulate it into water soluble based oinment. The evaluation tests included organoleptic, pH, homogeneity, stinky test, effectiveness test, and the dispersive power. The results showed that ointment daun gatal from more effectiveness then Depapre. Key words: daun gatal, ointments, Papua, pain relief.
WIRAUSAHA: BOLU BUAH MERAH BERNILAI GIZI TINGGI Restika Samosir; Agustinus Langowuyo; Eva Susanty Simaremare
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 4 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i4.1555-1559

Abstract

Bolu merupakan kue yang terbuat dari tepung terigu dengan tambahan telur, gula, pewarna makanan dan bahan tambahan lainnya. Bolu saat ini sudah sangat variatif seperti bolu pisang, bolu keju, bolu coklat, dan dapat dikombinasi dengan buah merah. Buah merah kaya akan senyawa kimia yang bermanfaat buat kesehatan sehingga sangat bermanfaat. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kewirausahaan ini diawali dengan tahap persiapan meliputi persiapan bahan dan alat, produksi bolu buah merah , dan pemasaran. Pemasaran dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan dengan promosi menggunakan metode web dan media sosial seperti aplikasi Instagram, WhatsApp, Facebook dan YouTube, setelah itu pesanan dikirim ke pelangganSelain itu digunakan  metode pengenalan produk dengan cara edukasi lewat video. Hasil yang diperoleh dari kegiatan wirausaha ini adalah membuka peluang bisnis bagi masyarakat umum dan mahasiswa. Dari kegiatan ini, keuntungan dari hasil penjualan telah mencapai 30 kotak dalam waktu 2 bulan dengan keuntungan Rp1.000.000 , yang artinya bolu buah merah ini layak untuk bersaing dengan produk makanan lain di pasaran.