Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PROFIL PASIEN KO-INFEKSI TUBERCULOSE-HIV DI RSUD DOK II JAYAPURA Tuberculosis-HIV Co-infection Profile in DOK II Hospital Jayapura Elfride Irawati Sianturi; Rusnaeni Rusnaeni
Indonesian Journal of Applied Sciences Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijas.v7i2.3036

Abstract

AbstrakPapua adalah daerah yang memiliki angka prevalensi HIV-AIDS tertinggi di Indonesia. Infeksi TB adalah infeksi oportunistik terbanyak yang menyerang pasien HIV-AIDS.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil pasien koinfeksi TB-HIV yang mendapatkan pengobatan obat anti tuberculosis (OAT) di klinik VCT RSUD Dok II Jayapura selama periode Januari 2011 hingga September 2012. Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif deskriptif. Data diambil dari rekam medik, kartu TB 01 dan hasil mikrobiologis pasien koinfeksi TB-HIV yang mengambil OAT di  klinik VCT RSUD Dok II Jayapura. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 35 dari 124 pasien adalah pasien default yang mengalami efek samping obat dan tidak memiliki Pengawas Minum Obat (PMO). Efek samping obat TB menjadi kendala selama pengobatan sehingga peranan PMO yang berasal dari keluarga inti mampu membantu pasien menyelesaikan pengobatan TB tersebut. Kata kunci: AIDS, pengawas minum obat (PMO), rifampisin, tuberculosis, AbstractPapua shows the highest prevalency rate of HIV-AIDS in Indonesia and almost 60% people who live with HIV develop tuberculosis (TB), hence TB is the most common opportunistic infection in HIV patients. This study was aimed to know and to describe the profile of TB-HIV co-infection patients among TB patients according to clinical symptoms and the side effects of FDC (Fixed Dose Combination) drugs. Methods used was descriptive study taken from medical record of 124  TB-HIV co-infection patients in Dok II Jayapura hospital, Papua during January  2011 – September 2012. Results showed that 35 of 124 patients indicated side effect of antituberculosis risk default when they did not undergo drug monitoring therapy. The patients should be controlled by his/her family to help them through all the side effects of antituberculose drugs to complete the treatment. Keywords: AIDS, drug monitoring therapy, rifampicin, tuberculosis
IbM BUKU SAKU KECIL TiDAK: PENCEGAHAN DINI PENYAKIT TB, DIABETES, ASAM URAT, DAN KOLESTEROL (TiDAK) PADA MASYARAKAT YAPASE KABUPATEN JAYAPURA Eva Susanty Simaremare; Septriyanto Dirgantara; Elsye Gunawan; Rani Dewi Pratiwi; Rusnaeni Rusnaeni
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.087 KB) | DOI: 10.31957/.v1i1.506

Abstract

Tuberkulosis (TB), tekanan darah tinggi, diabetes mellitus (DM), asam urat, dan kolesterol merupakan penyakit yang semakin lama namun pasti akan menyebabkan kesakitan yang tidak tertahankan bahkan menimbulkan kematian pada penderita. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu bentuk kepedulian kampus untuk mendukung pemerintah dalam upaya kampanye kesehatan, terutama pada masyarakat di Kampung Yapase. Kegiatan ini dilakukan dengan ceramah dan edukasi mengenai pencegahan penyakit TiDAK (tuberkulosis, diabetes melitus, asam urat, dan kolesterol) dengan beberapa tahap yaitu dengan: 1). Pembuatan buku saku; 2). Sosiaisasi buku TiDAK; 3). Evaluasi kegiatan. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari kamis tanggal 3 Agustus 2017. Lokasi kegiatan dilakukan di Aula Desa Yapase. Jumlah peserta sebanyak 21 orang. Dari hasil kegiatan didapati 57% masyarakat tidak tahu bagaimana pencegahan dan pengobatan baik TB, DM, asam urat, dan kolesterol ini dan hanya 52% peserta pernah mengikuti kegiatan yang sama. 64% peserta memahami bagaimana pencegahan dan pengobatan penyakit TiDAK dan 95% berkomitmen akan membantu orang lain dalam menyebarluaskan informasi penting yang mereka dapat pada waktu kegiatan.Kata kunci: Tuberkulosis (TB), Diabetes, Asam urat, Kolesterol, Yapase
Pemanfaatan Tanaman Daun Gatal (Laportea Decumana) Sebagai Obat Anti Capek Eva Susanty Simaremare; Rani Dewi Pratiwi; Rusnaeni Rusnaeni; Elsye Gunawan; Septriyanto Dirgantara
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 3 NOMOR 1 MARET 2019 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.057 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v3i1.3027

Abstract

Kampung WulukubunArso XIV, Distrik Skanto Kabupaten Kerombanyak ditumbuhi daun gatal yang bermanfaat sebagai obat tradisional sebagai antinyeri, mengurangi rasa capek, dan mengurangi pegal-pegal. Daun gatal banyak terdapat di kampung tapi sering sekali hanya dibiarkan kering, layu, mati, bahkan dibuang. Padahal nilai dari daun ini sangat besar jika dikembangkan tidak hanya lembaran daun gatal tetapi sebagai produk farmasi. Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan sosialisasi dan membuat sediaan topikal salep daun gatal di kampung Wulukubun Arso XIV Kabupaten Keerom Papua. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melakukan persiapan di kampus/ administrasi, menjalin kerjasama dengan mitra, instansi terkait, kegiatan hari H di kampung, evaluasi, laporan, dan publikasi. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah 7,4% peserta pernah mengikuti kegiatan yang sama. Sebanyak 88,9% peserta memperoleh manfaat dari kegiatan ini dan 70,4% berkomitmen akan membantu orang lain dalam menyebarluaskan informasi penting yang mereka dapat pada waktu kegiatan ini.
Identifikasi Asam Mefenamat Dalam Jamu Rematik Yang Beredar Di Distrik Heram Kota Jayapura, Papua Rusnaeni Rusnaeni; Desy Ilmawati Sinaga; Fitria Lanuru; Imelda Meriyanti Payungallo; Is Ika Ulfiani
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 13 No. 01 Juli 2016
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Jamu merupakan sediaan tradisional yang berasal dari bahan tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk tujuan pengobatan. Asam mefenamat adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang merupakan turunan antranilat. Rumus kimia asam mefenamat adalah C15H15NO2 dan mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% C15H15NO2 dihitung berdasarkan bobot kering senyawanya. Asam mefenamat merupakan obat analgesik dan antiinflamasi. Analgesik merupakan obat yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit dengan mekanisme meningkatkan ambang batas nyeri pada susunann syaraf pusat tanpa mempengaruhi keasadaran, sedangkan antiinflamasi adalah obat yang digunakan untuk mengobati inflamasi. Penelitian ini merupakan studi deskriptif. Obyek penelitian ini adalah jamu rematik yang beredar di Distrik Heram. Jamu rematik diperoleh dari toko-toko jamu yang berada di Distrik Heram. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi asam mefenamat dalam jamu rematik adalah Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Semua sampel jamu yang dianalisis negatif tidak mengandung asam mefenamat. Nilai Rf diidentifikasi pada berbagai kombinasi fase gerak. Fase gerak etil asetat : metanol : amonia memberikan bercak dengan nilai Rf 0,90; 0,16; dan 0,37 masing-masing untuk sampel 1, sampel 2, dan pembanding asam mefenamat. Fase gerak kloroform : metanol memberikan bercak dengan nilai Rf 0,34; 0,87; dan 0,94; masing masing untuk sampel 1, sampel 2, dan pembanding asam mefenamat. Fase gerak sikloheksana : kloroform : metanol : asam asetat glasial memberikan bercak dengan nilai Rf 0,67; 0,86; dan 0,40, masing-masing untuk sampel 1, sampel 2, dan pembanding asam mefenamat. Kata kunci: asam mefenamat, jamu rematik, Kromatografi Lapis Tipis. ABSTRACT Jamu is a traditional ingredient or ingredients in the form of plant material, animal, mineral materials, preparation sarian (galenik) or mixtures of these materials that have been used for generations to treatment based on experience. Mefenamic acid is one of the drugs known as NSAIDs (Non-steroidal Anti-Inflammatory Drugs), which is a derivative antranilat. Mefenamic acid has the chemical formula C15H15NO2 and contains not less than 98.0% and not more than 102.0% C15H15NO2, calculated on the dried substance. Mefenamic acid is an analgesic and anti-inflammatory drugs. Analgesics are drugs to relieve pain by increasing the pain threshold in the central nervous system without pressing consciousness, while the anti-inflammatory is a drug used to treat inflammation. This research is a descriptive survey. Object of this study is herbal preparation for rheumatic circulating in Heram District. Rheumatic jamu were obtained from herbal stores located in the District of Heram. Identification of mefenamic acid, in rheumatic jamu used Thin Layer Chromatography (TLC) method. All The sampel analized did not contain mefenamic Acid. The Rf value of the spots in each variation of mobile phase were observed. Mobile phase ethyl acetate: methanol: ammonia gave Rf value of 0.90; 0.16; and 0.37 for sample 1, sample 2, and mefenamic acid standart, respectively. Mobile phase chloroform : methanol gave Rf value of 0.34; 0.87; and 0.94 for sample 1, sample 2, and mefenamic acid standart. Mobile phase cyclohexane : chloroform: methanol: glassial acetic acid gave Rf value of 0.67; 0.86; 0.40 for sample 1, sample 2, and mefenamic acid standar, respectively. Key words: mefenamic acid, rheumatic jamu, Thin Layer Chromatography.
IDENTIFIKASI MAKANAN BERESIKO DI SMK KESEHATAN JAYAPURA: EDUKATOR KESEHATAN TEMAN SEBAYA Eva Susanty Simaremare; Allowisya Futwembun; Rusnaeni Rusnaeni; Elsye Gunawan; Rani Dewi Pratiwi; Septriyanto Dirgantara
JURNAL PENGABDIAN PAPUA Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : LPPM Uncen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2941.228 KB) | DOI: 10.31957/.v2i1.637

Abstract

Food is all products consumed by humans either in the form of raw, semi-finished, or finished materials which include industrial products, restaurants, catering, traditional food or snacks. Students are often wrong to choose the healthy foods or snacks in schools.  This  study aims  to  support  students  of  SMK  Kesehatan  Jayapura  in identifying hazardous food in school or at home. Therefore they became health educator for others students. This  activity was conducted at SMK Health Analysis Jayapura on September 14, 2017 with several methods that were: 1). Lectured in small group; 2). Preparation administration at FMIPA Uncen and SMK, 3). activities lectured and discussions of risky food, (3) evaluation and data analysis through questionnaires istributed. The number of participants were 134 people. From the results showed that 8.2% of students know how to choose healthy food. About 5.2% of participants had been got the same activity. And 90.3% of the students committed to assist others in choosing good food.Keywords: Identification, food, SMK Health, Jayapura, snacks
Aktivitas Antikoagulan dari Tumbuhan Kayu Ular (Strychnos lucida R.Br.) Elsye Gunawan; Aris A.L. Toruan; Rusnaeni Rusnaeni; Felycitae E. Appa
Jurnal Biologi Papua Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.726 KB) | DOI: 10.31957/jbp.1494

Abstract

The stem of the snakewood plant (Strychnos lucida) has been used empirically as a malaria drug, relieves fever, treats stomach pain, hemorrhoids, rheumatism, stroke symptoms, and improves blood circulation. Tannins as one of the secondary metabolites of snakewood stems contain gallic acid compounds which are known to thin the blood. The purpose of this study was to determine the anticoagulant activity of the ethanolic extract of snakewood stems on blood group samples, namely A, B, AB, and O. The method used for extraction was maceration, for testing anticoagulants used method modified Lee-White and blood smears, as well as for data analysis carried out descriptively. The results obtained by the Lee-White modification method on blood group samples were visually not clotting. For anticoagulant activity by blood smear method, it was shown that microscopically snakewood bark extract prevented the presence of blood clots which could be observed with unrelated blood cells, intact and separated from each other.Key words: S. lucida; Lee-White modification; blood smear; anticoagulants
Uji Perbandingan Penetapan Kadar Sediaan Tablet Allopurinol 300 mg Generik dengan Nama Dagang Beredar di Distrik Sentani, Jayapura Rusnaeni Rusnaeni; Eva S. Simaremare
Jurnal Biologi Papua Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.124 KB) | DOI: 10.31957/jbp.770

Abstract

Allupurinol is a medicine to treat gout especially to minimize the quantity of uric acid inside human blood. This study aims to understand the quality of gout drugs particularly the standard of Allupurinol between generic 300 mg and others Allupurinol tablet in retails at Jayapura Regency. Survey method has been used and samples were collected from Sentani district, Jayapura Regency. Spectrophotometer was used to determine the rate of Allupurinol. The results proved that in Allupurinol generic (A) the rate was 100.28% and generic (B) was 99.044%. For others tablet non generic with naming (a) the rate of Allupurinol as 99.46% while (b) was 100.77%. It means the averages of Allupurinol contain in generic was 99.6% and non-generic was 100.12%. According to Indonesian Farmakope Manual 4th Edition, the rate of Allupurinol contains in a drug must be 93.0% for minimum and can’t be more than 107.0%. Our study shown that Allupurinol generic with (A) label and non-generic with (b) label are based on the Indonesian Farmakope Standard 4th Edition.  Key words: Tablet Allopurinol, Penetapan generik, Jayapura.  
FACTORS ASSOCIATED WITH RATIONALITY OF ANTIMALARIA PRESCRIPTION IN PAPUA PROVINCE Irene Sondang Lingga; Sarhana Sarhana Rassya Aulyah Said; Dina Ayomi; Rusnaeni Rusnaeni; Elsye Gunawan; Nur Fadilah Bakri; Elfride Irawati Sianturi
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 9 No 1 (January-April 2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v9i1.8207

Abstract

Malaria remains a leading cause of death in Papua and combination of Dihydroartemisin -Piperaquine (DHP) and Primaquine (PQ) is recommended treatment to replace chloroquine out since chloroquine resistance present. Moreover, awareness of rational prescription and adherence may be the first priority in malaria treatment in preventing death and resistance in Papua. This study aimed to assess the rationality of antimalaria prescription in the public and private sectors of Papua Province. This cross-sectional study was conducted. Overall, 571 prescriptions were included in this study and more than half of prescription was rational (65%). This study was predominantly female (65%). More than half was diagnosed by P. falciparum (54%), using referred using the public hospital for treatment (54%) and self-identified as Papuan (50%). According to type of malaria, incorrect of prescription DHP and PQ were 20% and 18%, respectively. The multiple logistic regression model showed that female was significantly associated to receive irrational of prescriptions than males (OR = 1.549; 95% CI =1.004-2.389). Participants who had P. falciparum increased the likelihood of irrational of prescriptions (OR= 1.641; 95% CI =1.144-2.355). There is a need to have a continuum strategy to improve access and utilization of malaria case management in both public and private health facilities. Inequality gender based on prescribers needs to be investigated. Competence improvement among healthcare providers needs to be a priority to prevent antimalarial resistance.
PELATIHAN MEMBUAT JAMU INSTAN KEKINIAN PADA SISWA SMK N 2 BISNIS MANAJEMEN JAYAPURA Rani Dewi Pratiwi; Rusnaeni Rusnaeni; Krisna Dewi; Elsye Gunawan; Nur Fadilah Bakri
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 5 (2023): martabe : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i5.1722-1727

Abstract

Pesatnya penularan covid-19 menyebabkan WHO menetapkan status covid-19 menjadi pandemi di seluruh dunia pada tahun 2020. Covid-19 masuk dalam kategori penyakit yang dapat menular dan disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Penularan Covid-19 termasuk sangat cepat sehingga mengharuskan masyarakat untuk tetap siaga dan memastikan daya tahan tubuh tetap terjaga sehinggatidah mudah tertular covid-19, satu cara untuk mempertahankan daya tahan tubuh salah satunya dengan mengkonsumsi minuman tradisional yaitu ramuan dengan kandungan bahan-bahan alami seperti Jahe, Kunyit, temulawak dan lain-lain. Pembuatan ramuan seperti rebusan membutuhkan waktu pembuatan yang tidak cepat, sehingga pemilihan jamu instan merupakan hal yang tepat karena lebih praktis dan mudah. Masyarakat perlu mengetahui pembuatan jamu instan agar mempermudah mengkonsumsi ramuan tradisional dengan membuat sendiri di rumah. Siswa SMK N 2 Bisnis Manajemen Jayapura merupakan remaja aktif yang perlu menjaga daya tahan tubuh, tetapi banyak dari para remaja yang menganggap jamu merupakan minuman yang tidak popular selain rasanya yang kurang enak. Pengabdian ini bertujuan meperkenalkan jamu instan dan melakukan pelatihan membuat jamu instan kepada Siswa SMK N 2 Manajemen Bisnis Jayapura. Hasil pengabdian menunjukkan adanya kenaikan pemahaman siswa tentang bahan dan jamu instan. Sekitar 67,74% siswa ingin membuat jamu instan sendiri di rumah dan sekitar 96,77% siswa ingin membagi ilmu membuat jamu instan ke orang lain.   
Upaya Peningkatan Pengetahuan Stunting dan Pencegahannya di Wilayah Abepura, Papua. Sianturi, Elfride Irawati; Lingga, Irene Sondang; Soltief, Sitti Nurdjaja; Irpa, Makdalena; Rumanasen, David W; Rusnaeni, Rusnaeni
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v6i1.4992

Abstract

Angka prevalensi stunting secara nasional sangat tinggi dan angka nasional prevalensi stunting di Indonesia berada di sekitar 37 persen. Dalam menanggulangi ini beberapa program telah ditawarkan pemerintah untuk menanggulangi segera masalah ini. Ternyata capaian Indeks Khusus Penanganan Stunting (IKPS) di provinsi Papua sangat rendah di antara provinsi yang ada di Indonesia. Angka stunting di Jayapura terhitung sangat tinggi dimana kejadian stunting sangat berhubunan dengan kemiskinan serta kurangnya pemahaman ibu mengenai komposisi gizi. Abepura sebagai salah satu distrik dimana tingkat perekonomian yang rendah serta jumlah anak balita yang relatif tinggi menjadi salah satu perhatian untuk dilakukan kegiatan pengabdian dalam rangka pencegahan stunting. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan mengenai faktor yang berkaitan dengan kejadian stunting serta pencegahan stunting di kalangan ibu di daerah Jayapura. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan penyuluhan, serta sesi tanya jawab untuk mengukur penerimaan para partisipan terhadap materi. Dari 21 wanita sebagai partisipan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini diperoleh antusias yang sangat positif. Hal yang menarik dari kegiatan ini beberapa pertanyaan diajukan oleh partisipan di mana hal ini berfokus pada hal pengetahuan para ibu dalam melakukan modifikasi makanan agar kebutuhan gizi anak dapat terpenuhi. Hal lain yang tidak kalah pentingnya bahwa ada keingintahuan para partisipan mengenai langkah langkah yang harus dilakukan para ibu serta kader posyandu bila ada anak yang tidak dapat melakukan vaksinasi dengan tepat dikarenakan masalah kesehatan anak yang terganggu. Hasil yang diperoleh bahwa antusias dan animo partisipan cukup tinggi dimana selain mengenai gizi ada pula beberapa pertanyaan partisipan yang erat hubungannya dengan kesehatan balita, gizi dan vaksinasi. Dari hal tersebut maka pada kegiatan berikutnya dicanangkan untuk bekerjasama dengan tenaga kesehatan di Puskesmas terdekat dalam menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan vaksinasi dan malaria serta diare