Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Piston: Journal of Technical Engineering

Rekayasa Ulang Mesin Sangrai Kopi Kapasitas 10 Kg Menggunakan Mekanisme Konveksi Prasetyo Prasetyo; Tantan Sholahuddin; Devi Eka Septiani; Ilham Azmy; Musyafak Musyafak
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/pjte.v6i2.24976

Abstract

Proses sangrai kopi adalah proses yang sangat penting sebelum proses grinder. Proses sangrai menciptakan rasa, aroma, kadar air, kadar kafein dan keasaman dalam biji kopi. Petani kopi Lembaga Masyarakat Desa Kopi (LMDH) menggunakan mesin sangrai kopi tipe rotari dalam proses penyangraian kopi secara konduksi. Namun, mesin sangrai yang digunakan memiliki beberapa kekurangan yang berdampak pada kualitas hasil sangrai yang tidak merata (warna medium /coklat tua 10% dan dark 90%). Sehingga dilakukan proses rekayasa ulang dalam rangka menghasilkan hasil sangrai yang inginkan. Rekaya ulang ini akan dirancang mesin sangrai dengan menggunakan metode pemanasan konveksi. Berdasarkan buku Pahl & Beitz proses perancangan terbagi dalam tiga tahapan yaitu: kajian produk eksisting, langkah perancangan konsep alat dan tahap embodiment design. Langkah kajian produk eksisting berupa identifikasi masalah terhadap mesin yang sudah ada di lapangan. Tahap perencanaan konsep, brainstorming untuk mendapatkan konsep rancangan yang optimal. Tahap perencanaan detail, perhitungan bagian kritis dalam desain. Luaran dari penelitian ini berupa konsep rancangan rekayasa ulang, implementasi hasil rancangan serta pengujian lapangan terhadap mesin sangrai kopi. Rancangan mesin sangrai menggunakan 1 buah silinder yang dipanaskan secara konduksi serta 1 buah silinder berlubang tempat penyimpanan biji kopi dengan jarak 5 mm antar kedua silinder. Kopi diputar di dalam silinder menggunakan tabung berlubang yang diputar sehingga kopi dapat tersangrai sempurna. Konsep rancangan terpilih menggunakan motor dengan daya 0.3 Kw, gearbox dengan ratio 1:20, luaran putaran 70 rpm, diameter poros 30 mm dan bantalan yang kuat bertahan sampai 5 tahun. Hasil pengujian menunjukan sangrai biji kopi dengan rasio warna medium (coklat tua) sebesar 70% medium (coklat tua) dan 30% light (coklat muda), dengan temperatur ruang 200 0C serta waktu pemanasan sebesar 21 menit untuk berat kopi seberat 10kg. Komsumsi energi yang digunakan selama proses penyangraian sebesar 0,105 kWh.
Rekayasa Ulang Mesin Sangrai Kopi Kapasitas 10 Kg Menggunakan Mekanisme Konveksi Prasetyo Prasetyo; Tantan Sholahuddin; Devi Eka Septiani; Ilham Azmy; Musyafak Musyafak
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/pjte.v6i2.24976

Abstract

Proses sangrai kopi adalah proses yang sangat penting sebelum proses grinder. Proses sangrai menciptakan rasa, aroma, kadar air, kadar kafein dan keasaman dalam biji kopi. Petani kopi Lembaga Masyarakat Desa Kopi (LMDH) menggunakan mesin sangrai kopi tipe rotari dalam proses penyangraian kopi secara konduksi. Namun, mesin sangrai yang digunakan memiliki beberapa kekurangan yang berdampak pada kualitas hasil sangrai yang tidak merata (warna medium /coklat tua 10% dan dark 90%). Sehingga dilakukan proses rekayasa ulang dalam rangka menghasilkan hasil sangrai yang inginkan. Rekaya ulang ini akan dirancang mesin sangrai dengan menggunakan metode pemanasan konveksi. Berdasarkan buku Pahl & Beitz proses perancangan terbagi dalam tiga tahapan yaitu: kajian produk eksisting, langkah perancangan konsep alat dan tahap embodiment design. Langkah kajian produk eksisting berupa identifikasi masalah terhadap mesin yang sudah ada di lapangan. Tahap perencanaan konsep, brainstorming untuk mendapatkan konsep rancangan yang optimal. Tahap perencanaan detail, perhitungan bagian kritis dalam desain. Luaran dari penelitian ini berupa konsep rancangan rekayasa ulang, implementasi hasil rancangan serta pengujian lapangan terhadap mesin sangrai kopi. Rancangan mesin sangrai menggunakan 1 buah silinder yang dipanaskan secara konduksi serta 1 buah silinder berlubang tempat penyimpanan biji kopi dengan jarak 5 mm antar kedua silinder. Kopi diputar di dalam silinder menggunakan tabung berlubang yang diputar sehingga kopi dapat tersangrai sempurna. Konsep rancangan terpilih menggunakan motor dengan daya 0.3 Kw, gearbox dengan ratio 1:20, luaran putaran 70 rpm, diameter poros 30 mm dan bantalan yang kuat bertahan sampai 5 tahun. Hasil pengujian menunjukan sangrai biji kopi dengan rasio warna medium (coklat tua) sebesar 70% medium (coklat tua) dan 30% light (coklat muda), dengan temperatur ruang 200 0C serta waktu pemanasan sebesar 21 menit untuk berat kopi seberat 10kg. Komsumsi energi yang digunakan selama proses penyangraian sebesar 0,105 kWh.
The Analysis of Current Variations on Mechanical Properties and Microstructure of ASS 316L Welded Joints by TIG Welding Riswanda; Wahyudin, Faris Khoiri; Azmy, Ilham; Mulyana, Deni; Saragih, Albert Daniel
Piston: Journal of Technical Engineering Vol. 8 No. 2 (2025)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/pjte.v8i2.48941

Abstract

Stainless steel 316L pipe welding joints are widely used in industry, especially in the Bio-Medical field. In order to develop research on this field, the Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) process was carried out on the butt joint of ASS 316L. In this study, the ASS 316L pipe of 89 mm (3.5 inches), a thickness of 2.6 mm, and a length of 100 mm was investigated. The effect of current variations of 30, 40, and 50A with shielding gas and Argon backing gas were analyzed. ER316L have been selected as filler metal for GTAW process. The results of microstructural observations for all currents showed the formation of dendritic and widmanstanten structures in the weld metal and austenitic phases in the base metal. The mechanical tests has been conducted to find out the ultimate tensile strength and and hardness as well as observations of the macro structure in the weld metal (WM), heat affected zone (HAZ), and base metal (BM) areas. Visual observation of the 40A current showed more stable surface and penetration results compared to the 30 and 50A currents. Observations of the macro structure were correlated with the results of visual observations of the 40A current, indicating good fusion and no defects exceeding the standard. The highest tensile strength test results were obtained in specimens with a current of 50A of 659 MPa, followed by a current of 40A of 651 MPa, and a current of 30A of 649.3 MPa. However, the highest elongation was found in specimens with a current of 40A, which was 45.3%, while specimens with currents of 30A and 50A had the same elongation value of 39.3%. The general distribution of hardness in the weld metal area was greater than in the heat affected zone and base metal areas.