Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : agriTECH

Reduksi Pemborosan untuk Perbaikan Value Stream Produksi “Mi Lethek” Menggunakan Pendekatan Lean Manufacturing Aditya Nugroho; Makhmudun Ainuri; Nafis Khuriyati
agriTECH Vol 35, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.229 KB) | DOI: 10.22146/agritech.9408

Abstract

"Mi Lethek" industry is an industry that produce dry noodles. In the production process of "Mi Lethek" industry, there were some waste that could inflict a financial loss for industry. Waste that occur in "Mi Lethek" industry were unnecessary = inventory and excessive transportation. To reduce that waste, lean manufacturing approach is required. Lean approach functionalized as a system for identified all of activities in "Mi Lethek" industry. That activities were classified into two kind activities, namely value added activity and non value added activity. The time of each activity used to calculate the process cycle efficiency (PCE). Based on the research, the existing score of PCE in "Mi Lethek" industry was 12,05%. The recommendations for increase PCE are relayouting the plant and change the order scheduling of raw materials. These recommendations could increase PCE score  to 15,68 %.ABSTRAKIndustri “Mi Lethek” merupakan industri yang menghasilkan produk berupa mi kering berbahan baku tepung tapioka. Pada proses pengolahan mi di industri “Mi Lethek”, terdapat berbagai pemborosan (waste) yang dapat merugikan industri. Diantara pemborosan yang terjadi berupa persediaan bahan baku yang belum diperlukan dan transportasi berlebih. Untuk mereduksi pemborosan tersebut diperlukan suatu perbaikan pada value stream  menggunakan pendekatan lean. Pendekatan lean difungsikan sebagai sebuah sistem yang digunakan untuk mengidentifikasi seluruh aktivitas yang ada pada industri “Mi Lethek”. Aktivitas-aktivitas tersebut kemudian digolongkan menjadi dua jenis aktivitas, yaitu aktivitas yang memberikan nilai tambah dan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah. Waktu dari masing-masing aktivitas tersebut yang selanjutnya digunakan untuk menghitung nilai process cycle effieciensy (PCE). PCE adalah efisiensi relatif dalam sebuah proses yang mer=wakili presentase waktu yang digunakan untuk menambah nilai pada produk dibandingkan total waktu yang digunakan produk selama dalam proses. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan nilai PCE awal dari industri "Mie Lethek" sebesar 12,05%. Perbaikan yang dilakukan ialah dengan mengubah tata letak pabrik dan melakukan perbaikan penjadwalan pemesanan bahan baku. Hasil perbaikan tersebut berhasil meningkatkan nilai PCE menjadi 15,08%.
Aplikasi Analisis Multivariat Berdasarkan Warna untuk Memprediksi Brix dan pH pada Pisang Yohanita Maulina Akbar; Rudiati Evi Masithoh; Nafis Khuriyati
agriTECH Vol 37, No 1 (2017)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.035 KB) | DOI: 10.22146/agritech.17022

Abstract

In this research, Multiple Linear Regression (MLR) model was used to predict Brix and pH of banana based on RGB and Lab color values. Banana samples varied in color and ripening level from less ripen to ripen. RGB and Lab values were measured non-destructively using colormeter, while Brix and pH were determined using conventional method in laboratory. Multivariate analysis was done using the Unscrambler ® X 10.3 (CAMO, AS, OLSO, Norway, and trial version). Results showed that calibration model using MLR was able to predict Brix and pH of banana based on RGB and Lab color values. Furthermore, validation data were used to test the selected models. MLR model to predict Brix based on RGB and Lab validation resulted in 0.8 and 0.84 of determination coefficient between observation and prediction data. The model was also able to predict pH based on RGB and Lab values with 0.71 and 0.79 of determination coefficient between observation and prediction data. ABSTRAKPada penelitian ini, model Multiple Linear Regression (MLR) digunakan untuk memprediksi Brix dan pH pada buah pisang berdasarkan nilai warna Red Green Blue (RGB) dan Lab. Pisang yang dianalisis mempunyai variasi warna dari kurang masak sampai masak. Parameter warna RGB dan Lab dilakukan secara non-destruktif dengan menggunakan colormeter, sedangkan pengukuran kualitas internal yaitu Brix dan pH ditentukan secara destruktif atau dengan prosedur konvensional di laboratorium. Aplikasi analisis multivariat yang digunakan adalah Unscrambler ® X 10.3 (CAMO, AS, OLSO, Norway, versi trial). Analisis data menunjukkan bahwa model kalibrasi MLR dapat digunakan untuk memprediksi Brix dan pH berdasarkan parameter warna RGB dan Lab pada buah pisang. Selanjutnya, data validasi digunakan untuk menguji model MLR terpilih. Model kalibrasi MLR dapat memprediksi Brix berdasarkan nilai RGB dan Lab dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,8 dan 0,84, secara berurutan. Sedangkan koefisien determinasi (R2) untuk pH berdasarkan warna RGB dan Lab adalah 0,71 dan 0,79.
Mitigasi Risiko pada Industri Pengalengan Gudeg Arsyad Sumantika; Adi Djoko Guritno; Nafis Khuriyati
agriTECH Vol 41, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.684 KB) | DOI: 10.22146/agritech.35704

Abstract