Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Fitoremediasi Tumbuhan Eceng Gondok dan Apu-Apu Terhadap Air Limbah Pabrik Pengolahan Tepung Kelapa PT. Royal Coconut Gorontalo Molina W.O.C Akely; Nerni O. Potalangi; Sonny D. Untu; Silvana L. Tumbel
Majalah INFO Sains Vol 1 No 1 (2020): April 2020
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.427 KB) | DOI: 10.55724/jis.v1i1.2

Abstract

Fitoremediasi adalah suatu metode penggunaan tumbuhan untuk menghilangkan polutan dari tanah atau perairan yang terkontaminasi. Tumbuhan yang telah diketahui memiliki kemampuan sebagai remediator untuk lingkungan tercemar fitoremediator adalah eceng gondok dan apu-apu. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kemampuan eceng gondok dan apu-apu sebagai agen fitoremediator pada air limbah tepung kelapa PT. Royal Coconut Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium. Parameter yang diukur, yaitu : BOD, COD, TSS, minyak lemak dan derajat keasaman (pH). Sampel Air Limbah di ambil di bak 8 PT. Royal Coconut Gorontalo. Hasil penelitian menunjukan bahwa tumbuhan Eceng gondok dan Apu-Apu mampu menurunkan kadar BOD sebesar 1643.16 ppm (98.39%) untuk eceng gondok, 1647.64 ppm (98.66%) untuk apu-apu; kadar COD sebesar 1995 ppm (90.68%) untuk eceng gondok, 2090 ppm (95.00%) untuk apu-apu; kadar TSS sebesar 224.67 ppm (92.07%) untuk eceng gondok, 231.67 ppm (94.94%) untuk apu-apu; kadar minyak lemak sebesar 75 ppm (91.46%) untuk eceng gondok, 80.7 ppm (98.37%) untuk apu-apu; dan menaikan pH 8.06 (82.50%) untuk eceng gondok, pH 7.83 (77.15%) untuk apu-apu pada air limbah tepung kelapa.
Analisis Mikrobiologi Bakteri Coliform Dan Enterobacter Terhadap Kualitas Tepung Kelapa Di Pt Royal Coconut Gorontalo Meifi Kaparang; Reky Palandi; Selvana Tulandi; Silvana Tumbel
Majalah INFO Sains Vol 1 No 1 (2020): April 2020
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.789 KB) | DOI: 10.55724/jis.v1i1.7

Abstract

Tepung kelapa merupakan hasil proses dari daging kelapa, tepung kelapa mengandung protein cukup tinggi, bebas gluten, dan memiliki kandungan karbohidrat digestible yang sangat rendah. Selain itu tepung kelapa memiliki kandungan serat pangan yang sangat tinggi. Kandungan serat pangan dalam tepung kelapa secara signifikan lebih besar dibandingkan pada sumber serat lainnya seperti tepung gandum, kasava, kentang, dan beras. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah koloni bakteri Coliform dan Enterobacter pada tepung kelapa menurut Standar Negara Indonesia No. 7388 Tahun 2009 mengenai batas cemaran mikroba pada pangan. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium PT Royal Coconut Gorontalo pada bulan Agustus-November 2019. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif uji laboratorium menggunakan metode pour plate atau metode tuang dengan media dua media agar khusus sebagai pertumbuhan bakteri Coliform dan Enterobacter dan dilanjutkan dengan metode Angka Lempeng Total untuk menghitung jumlah koloni. Penelitian ini dapat memberi manfaat bagi perusahan juga peneliti mengenai bakteri Coliform dan Enterobacter pada tepung kelapa.
PERBANYAKAN KRISAN Chrysanthemum indicum L Varietas RIRI MENGGUNAKAN ZAT PENGATUR TUMBUH KINETIN DENGAN TEKNIK KULTUR IN VITRO Sartika Pendong; Wenny Tilaar; Joke L. Tombuku; Silvana L. Tumbel
Majalah INFO Sains Vol 1 No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.15 KB) | DOI: 10.55724/jis.v1i2.12

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbanyakan krisan varietas riri dengan variabel yang diamati: waktu terbentuknya tunas, jumlah tunas, tinggi tunas, jumlah daun, jumlah akar dan panjang akar menggunakan zat pengatur tumbuh kinetin. Penelitian ini dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan, dengan perbandingan kinetin pada media: 0 ppm, 0,5 ppm, 1 ppm, 1,5 ppm dan 2 ppm. Eksplan yang digunakan berupa nodus dari kultur steril. Eksplan dikulturkan pada media Murashige and Skoog yang diperkaya dengan zat pengatur tumbuh kinetin. Berdasarkan analisis ragam bahwa terdapat pengaruh kinetin yang berbeda nyata terhadap waktu terbentuknya tunas, jumlah tunas, tinggi tunas, jumlah daun, jumlah akar dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi terbaik terdapat pada jumlah tunas. Jumlah tunas terbaik diperloeh pada konsentrasi 1 ppm dengan rata-rata 10,66.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMANGI Ocimum americanum L. TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT PADA TIKUS PUTIH JANTAN Rattus novergicus Hariawani Bauda; Haryadi Haryadi; Douglas N. Pareta; Silvana Tumbel
Majalah INFO Sains Vol 2 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.461 KB) | DOI: 10.55724/jis.v2i1.20

Abstract

Daun kemangi Ocimum americanum L mengandung senyawa bioaktif yang dapat menghambat terbentuknya asam urat dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efekstivitas dari ekstrak daun kemangi (Ocimum americanum L.) terhadap penurunan kadar asam urat pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus). Diduga ekstrak daun kemangi dengan dosis 10mg/200g BB, 20mg/200g BB, dan 40mg/200g BB dapat menurunkan asam urat pada hewan uji yang diinduksi jus hati ayam.. Hasil penelitian menggunakan uji anova nilai sig. 004 < α = 0,05, menunjukkan bahwa adanya pengaruh dalam pemberian ekstrak daun kemangi terhadap kadar asam urat pada tikus putih janta. Perbandingan menggunakan uji Tukey HSD 5%, terlihat bahwa perlakuan 2, 3 dan 4 memberikan efek yang sama untuk menurunkan kadar asam urat pada tikus putih dan ketiganya berbeda dengan perlakuan 1 (kontrol).
Uji Efektivitas Antibakteri Sari Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia, Swingle) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Dedy Whyts Mengga; Selvana S. Tulandi; Widya Astuti; Silvana L. Tumbel; Nerni O. Potalangi
Majalah INFO Sains Vol 2 No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.849 KB) | DOI: 10.55724/jis.v2i2.33

Abstract

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia, Swingle) merupakan tanaman obat keluarga yang banyak digunakan sebagai obat tradisional. Sari buahnya sering digunakan untuk mengurangi ketombe, mengobati berbagai infeksi seperti jerawat dan infeksi saluran kemih. Kandungan fitokimia yang terdapat dalam sari buah jeruk nipis adalah minyak atsiri, flavonoid, saponin serta asam organik seperti asam sitrat dan asam askorbat yang memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbedaan efektivitas antibakteri dari konsentrasi sari buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia, Swingle) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan desain penelitian rancangan acak lengkap, empat perlakuan tiga kali ulangan. Sari buah didapat dengan cara pemerasan secara langsung dari daging buah jeruk nipis. Pengambilan data menggunakan parameter angka lempeng total dan data yang diperoleh dianalisis ragam, dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil pada taraf signifikan (α) 0,01 menggunakan perangkat lunak SPSS 22.Hasil penelitian menunjukkan sari buah jeruk nipis 10% efektif secara nyata terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN BANDOTAN Ageratum conyzoides L SEBAGAI HEMOSTATIS TERHADAP LUKA POTONG PADA TIKUS PUTIH. Rivaldy Lobot; Olvie Datu; Wilmar Maarisit; Silvana Tumbel
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 1 No. 1 (2018): Oktober 2018
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.451 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v1i1.30

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol daun bandotan (Ageratumconyzoides L) sebagai hemostatis terhadap luka potong pada tikus putih. Metode penelitian yangdigunakan adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan lima kelompok perlakuandengan tiga kali ulangan. Kelompok pertama yaitu kelompok tanpa perlakuan, kelompok kedua,pemberian ekstrak daun bandotan konsentrasi 50%, kelompok ketiga, pemberian ekstrak daunbandotan konsentrasi 75%, kelompok keempat, pemberian ekstrak daun bandotan konsentrasi 100%,kelompok kelima, kontol positif betadin povidone iodine 10%. Data dianalisis menggunakan metodeANOVA (Analysis of variant) dengan tingkat kepercayaan 95% (?=0,05). Dan dilanjutkan denganuji LSD (Least Significant Different) untuk melihat perlakuan mana yang menberikan efek yangberbeda. Hasil penelitian terdapat perbedaan waktu berhentinya pendarahan dari setiap perlakuan.Ekstrak daun bandotan memiliki efektivitas sebagai hemostatis terbaik pada konsentrasi 75%
Uji Stabilitas Fisik Sediaan Salep Ekstrak Etanol Daun Nangka Artocarpus heterophyllus Lamk Tiara Misericordia Lasut; Gideon Tiwow; Silvana Tumbel; Einstein Karundeng
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.959 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.40

Abstract

Daun nangka mengandung senyawa yang berkhasiat sebagai antibakteri sehingga dapatmenghambat pertumbuhan bakteri jerawat. Untuk mempermudah penggunaan daun nangkasehingga dibuat menjadi suatu sediaan topikal berupa salep. Penelitian ini bertujuan untuk membuatsediaan salep dan mengetahui basis salep yang memenuhi syarat uji stabilitas fisik. Salep ekstraketanol daun nangka dibuat dalam dua basis salep yaitu basis hidrokarbon dan basis larut air. Ujistabilitas salep menggunakan uji stabilitas Freeze Thaw Cycle dan diuji sifat fisik salep meliputi ujiorganoleptik, uji homogenitas, uji pH dan uji daya sebar. Sediaan salep ekstrak etanol daun nangkadiamati selama 12 hari (6 siklus). Hasil penelitian menunjukkan basis hidrokarbon memilikikestabilan yang baik dalam uji organoleptik, uji homogenitas dan uji pH. Sedangakan untuk basislarut air hanya memiliki kestabilan yang baik pada uji homogenitas.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kayu Kapur Melanolepis multiglandulosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Bakteri Escherichia coli Deo Tampongangoy; Wilmar Maarisit; Amal Ginting; Silvana Tumbel; Selvana Tulandi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.961 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.51

Abstract

Bakteri adalah salah satu penyebab terjadinya infeksi, Staphylococcus aureus menjadi penyebabinfeksi pada kulit dan luka sedangkan Escherichia coli menyebabkan peradangan pada salurankemih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri serta nilai MIC dan MBCekstrak daun Kayu Kapur (Melanolepis multiglandulosa) terhadap bakteri Staphylococcus aureusdan bakteri Escherichia coli. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah difusi agarmenggunakan kertas cakram. Hasil penelitian semua konsentrasi ekstrak daun Kayu Kapur(Melanolepis multiglandulosa) mulai dari 400, 500, 600, 700, 800, 900 hingga 1000 µg/10 µLmenunjukan adanya aktivitas antibakteri yang ditandai dengan terbentuknya zona hambat padabakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Dari penelitian yang dilakukan dapatdisimpulkan bahwa ekstrak daun Kayu Kapur memilki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcusaureus dan Escherichia coli. Nilai MIC ekstrak daun Kayu Kapur terhadap bakteri Staphylococcusaureus adalah 43,1 µg/10 µL dan nilai MBC-nya adalah 172,4 µg/10 µL, sedangkan nilai MICekstrak daun Kayu Kapur terhadap bakteri Escherichia coli adalah 43,975 µg/10 µL dan nilai MBCnya adalah 175,9 µg/10 µL.
Identifikasi Formalin Pada Ikan Teri Kering Yang Beredar Di Pasar Tradisional Girian Dan Winenet Di Kota Bitung Rafika Madonsa; Olvie S. Datu; Amal R. Ginting; Silvana L. Tumbel; Joke Luise Tombuku
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.095 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i2.107

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi ada tidaknya kandungan formalin pada ikan teri-teri kering yang beredar di pasar tradisional di Kota Bitung. Jenis penelitian ini yaitu uji laboratorium untuk mengetahui kandungan formalin melalui pereaksi Schiff, pereaksi KMnO4 0,1 N, dan test kit formalin. Sampel yang digunakan adalah 3 sampel Ikan teri kering yang dijual dipasar winenet dan girian di Kota Bitung. Hasil identifikasi kandungan formalin pada ikan teri yang dijual di pasar tradisional dikota Bitung yakni pasar winenet dan girian dengan menggunakan pereaksi KMnO4 dan Schiff positif mengandung formalin dan menggunakan teskit negatif.
Identifikasi Rodamin B Pada Kue Kuk Yang Beredar Di Pasar Traditional Kota Bitung Jessy Lintongan; Jeane Mongi; Amal R. Ginting; Silvana Tumbel
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.383 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i2.108

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi ada tidaknya kandungan zat pewarna Rhodamin B Kue kuk Pasar Tradisional di Kota Bitung. Penelitian ini merupakan analisis laboratorium, dengan menggunakan metode analisis kualitatif Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kandungan zat pewarna sintetik Rhodamin B pada Kue kuk yang dijual di area pasar Girian dan Winenet di Kota Bitung yang ditunjukan oleh nilai Rf dari 6 sampel yang menyatakan tidak terdapat sampel yang menyamai nilai Rf larutan standar Rhodamin B.