ABSTRAK Kawasan wisata Goa Jepang di Kalurahan Seloharjo, Bantul merupakan kawasan yang sarat akan nilai sejarah, budaya dan keindahan alam. Namun demikian, kawasan ini juga memiliki beberapa tantangan signifikan terkait kebencanaan dalam pengembangan pariwisata. Pengelola serta masyarakat di sekitar kawasan wisata perlu membekali diri dengan pengetahuan kebencanaan agar dapat meminimalisir kerugian ketika terjadi bencana di masa mendatang. Pelatihan mitigasi bencana menjadi salah satu upaya preventif untuk membekali kelompok masyarakat terdampak dengan pengetahuan terkait kebencanaan. Pelatihan ini bertujuan untuk membentuk kelompok masyarakat yang tangguh bencana dan memiliki kemampuan mandiri dalam penanggulangan bencana. Metode yang digunakan dalam mencapai tujuan dari pelatihan ini yaitu metode ceramah dan diskusi kelompok di dalam kelas. Tahapan dalam kegiatan ini yaitu identifikasi kebutuhan, desain program, pelaksanaan, dan evaluasi penilaian pelatihan. Hasil dari pelatihan adalah pemahaman Pokdarwis Seloharjo dan Kelompok Wanita Tani Ngentak terkait pengelolaan wisata ramah bencana melalui upaya mitigasi bencana. Pelatihan ini perlu ditindaklanjuti dengan fasilitasi teknologi tepat guna berupa sistem peringatan dini (early warning system) bencana yang dipasang di kawasan wisata Goa Jepang. Kata kunci: Mitigasi bencana; Pengembangan pariwisata; Pelatihan kebencanaan; Sistem peringatan dini; Wisata ramah bencana.ABSTRACT The Goa Jepang tourism area in Seloharjo sub-district, Bantul, consists of historical values, culture, and natural beauty. However, this area also faces some significant challenges related to disasters in tourism development. Managers and communities around the tourist area need to equip themselves with disaster knowledge to minimize losses when disasters occur in the future. Disaster mitigation training is one of the preventive efforts to equip affected community groups with disaster-related knowledge. This training aims to form disaster-resilient community groups and develop independent abilities in disaster management. The methods used in achieving the objectives of this training are lecture methods and group discussions in the classroom. The stages in this activity are needs identification, program design, implementation, and training assessment evaluation. The result of the training is the understanding of Pokdarwis Seloharjo and Ngentak Women Farmers Group regarding disasterfriendly tourism management through disaster mitigation efforts. This training needs to be followed up with the facilitation of appropriate technology in the form of a disaster early warning system installed in the Goa Jepang tourist area. Keywords: Disaster mitigation; Tourism development; Disaster training; Early warning system; Disasterfriendly tourism.