Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Pandu Husada

Perbandingan Sensitivitas Amoxicillin Dan Eritromicin Terhadap Streptococcus ?-Hemolyticus Pada Perokok Karina Ramadhani; Ance Roslina
JURNAL PANDU HUSADA Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jph.v1i2.4603

Abstract

Perokok aktif dan mereka yang telah terpapar asap rokok beresiko tinggi untuk terinfeksi bakteri. Paparan dari asap tembakau pada rokok dapat meningkatkan kerentanan infeksi saluran pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan sensitifitas amoxicillin dan eritromisin terhadap bakteri Streptococcus ?-hemolyticus pada perokok. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional. Pengambilan sampel diambil dengan metode purposive sampling sejumlah 25 sampel. Data dioilah dengan statistik nonparametrik dengan analisis multivariat, uji Wilcoxon. Diperoleh rata-rata sensitifitas antibiotik amoxicilin adalah 17,7188 dan sensitifitas antibiotik eritromisin adalah 16,7012 dengan selisih sentifitas sebesar 1,017. Hasil analisis data dengan uji Wilcoxon diperoleh p= 0,619 (0.05) yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok amoxicillin dengan eritromicin terhadap bakteri Streptococcus ?-hemolyticus pada perokok.
KARAKTERISTIK PENDERITA HERNIA INGUINALIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Drs. H. AMRI TAMBUNAN TAHUN 2021-2022 Putra, Kevin Rhesa; Roslina, Ance
JURNAL PANDU HUSADA Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jph.v5i2.20748

Abstract

Abstrak : Hernia inguinalis merupakan kasus bedah terbanyak setelah apendisitis. Hernia adalah penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan.Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik dinding perut. Ini dapat menyebabkan seseorang kehilangan pekerjaan serta dapat mengakibatkan kecacatan dan berujung kematian. Hernia dapat terjadi akibat kelainan kongenital maupun didapat. Pada balita kejadian hernia inguinalis lebih sering disebabkan oleh kurang sempurnanya prosesus vaginalis menutup seiring dengan turunnya testis atau buah zakar. Metode : Jenis penelitian yang digunakan yakni deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 43 sampel dari rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah Drs. H. Amri Tambunan periode Januari 2021-Juni 2022 dilakukan dengan cara total sampling. Hasil : Hasil penelitian di per oleh dari 43 sampel didapatkan kelompok usia tertinggi penderita hernia inguinalis adalah 56-65 tahun dan terendah adalah kelompok usia 0-5 tahun. Karakteristik hernia berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh laki-laki daripada perempuan. Pekerjaan didapatkan kelompok pada pekerjaan berat dan terendah kelompok pekerjaan ringan. Klasifikasi hernia inguinalis didapatkan bahwa hernia inguinalis indirect (Lateralis) lebih banyak dijumpai daripada hernia inguinalis direct (Medialis) dan penanganan dengan tindakan operasi. Kesimpulan : penderita hernia ingunalis banyak terdapat pada hernia inguinalis indirect (Lateralis) dengan jenis kelamin didominasi oleh laki-laki pada usia 56-55 tahun dan pekerjaan dengan aktivitas berat dengan penanganan tindakan operasi.
Penyakit Diabetes Melitus Berhubungan Dengan Kejadian Herpes Zoster Harahap, Habib Al Rasyid; Roslina, Ance
JURNAL PANDU HUSADA Vol 6, No 3 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jph.v6i3.21003

Abstract

Abstrak : Diabetes melitus merupakan salah satu faktor risiko herpes zoster. Beberapa studi menunjukkan insiden herpes zoster meningkat pada penyandang DM tipe 2 dibanding kontrol. Sekitar 13% kasus herpes zoster terjadi pada penyandang DM tipe 2. Hal tersebut karena adanya penurunan sistem imun spesifik pada penyandang diabetes sehingga mencetuskan reaktivasi dari virus Varicella zoster. Prevalensi herpes zoster tidak dipengaruhi oleh ras, jenis kelamin, atau musim. Insiden penyakit ini meningkat sejalan dengan pertambahan usia dan jarang ditemukan pada anak-anak. Herpes zoster dapat terjadi pada anak yang memiliki riwayat infeksi primer intrauterin, kondisi imunokompromi, dan yang terinfeksi varisela pada tahun pertama kehidupannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan penyakit diabetes melitus dengan kejadian herpes zoster. Jenis penelitian yang digunakan yakni observasional analitik dengan pendekatan case control. Setelah dilakukan analisis uji statistik menggunakan uji Fisher Exact, didapatkan P value 0,017 dengan α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara DM dengan Kejadian Herpes Zoster. Terdapat hubungan yang signifikan antara   Diabetes melitus dengan kejadian herpes zoster.