Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Pendampingan Pengembangan Usaha Gula Semut dalam Meningkatkan Inovasi Lokal Widiastuti, Wiwi; Sarofah, Riska; Yuliawati, Fitriyani; Nurohman, Taufik; Ramdhani, Hilal
Aksi Kita: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2025): APRIL 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/bx5vpb86

Abstract

Pengabdian menjelaskan tentang pengembangan usaha UMKM salah satunya adalah usaha gula semut. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilaksanakan di Desa binangun, Kota Banjar. Kegiatan ini merupakan Kerjasama mitra dengan tujuan pada pengembangan ekonomi lokal. Berdasarkan pada hasil Focus Group Discussion (FGD) dan observasi ditemukan permasalahan bahwa usaha home industry yang dijalankan oleh masyarakat setempat terkesan berjalan masing-masing dan tidak terkoordinasi dengan baik oleh desa. Padahal potensi lokal seperti gula semut bisa menjadi salah satu branding produk lokal desa yang sangat memadai. Karakteristik masyarakat di Desa Binangun cukup menarik misalnya terdapat salah satu dusun yang mata pencaharian masyarakatnya mayoritas sebagai pengrajin industry yaitu Dusun Priyagung. Selama ini produksi gula semut masih mengemas produknya dengan sangat sederhana dan belum memiliki merek dagang yang familiar di mata konsumen. Selain itu, kesulitan dalam manajemen pemasaran dan keuangan menjadi salah satu tantangan perkembangan dari home industry gula semut. Oleh karena  itu, kegiatan pengabdian berfokus meningkatkan inovasi lokal dengan pengembangan industy gula semut. Pengabdian akan memberikan beberapa pendampingan penyusunan business plan, manajemen pemasaran, dan pembukuan keuangan. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa kelompok masyarakat melaksanakan kegiatan UMKM yang merupakan Kerjasama antara pemerintah desa dengan kelompok perempuan. Beberapa hasil produk misalnya pembuatan dodol dengan bahan dasar gula semut dan pembuatan kripik. Kegiatan ini memberikan pendampingan yang intensif mulai dari cara penentuan kualitas produk, pembukuan usaha dan pemasaran. Diharapkan program pengabdian ini dapat membantu pemerintah desa untuk berkolaborasi dengan para pelaku home industry sehingga pengembangan industry gula semut memiliki kelompok usaha, rumah produksi yang memadai, dan manajemen pemasaran yang baik dan terintegrasi dengan potensi wisata lokal lainnya. Pada akhirnya, kegiatan ini akan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Binangun.
Penguatan Ketahanan Pangan Masyarakat Desa Sukajaya Kabupaten Ciamis Melalui Program Menanam Kebutuhan Dapur di Pekarangan Rumah Widiastuti, Wiwi; Abdu Chalik, Alex; Yuliawati, Fitriyani; Nurohman, Taufik; Sarofah, Riska
Aksi Kita: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2025): JUNI 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/bmkv5t69

Abstract

Pengabdian pada masyarakat yang sudah dilakukan menggunakan skema Ketahanan Pangan. Pengabdian ini dilakukan untuk menindaklajuti hasil observasi pemetaan profil, permasalahan dan potensi yang ada di Desa Sukajaya Kabupaten Ciamis, hasil observasi lapangan ditemukan bahwa di wilayah Desa Sukajaya sejalan dengan program desa tentang ketahanan pangan, selain mengadakan penyuluhan tentang isu resesi ekonomi tahun 2023, Dalam rangka meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan yang bergizi, program ini mengedukasi masyarakat untuk menanam kebutuhan dapur sehari-hari di pekarangan rumah. Pendekatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan eksternal, tetapi juga untuk menciptakan kemandirian pangan jangka panjang. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi pelatihan teknik bertani di pekarangan rumah, penyediaan bibit tanaman yang sesuai dengan iklim lokal, serta pendampingan dalam perawatan dan panen. Program ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Sukajaya dengan mengoptimalkan potensi lahan pekarangan rumah mereka sebagai sumber pangan yang berkelanjutan. Program ini juga memberikan kontribusi pada peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keberagaman konsumsi pangan dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Program Penguatan Ketahanan Pangan Masyarakat Desa Sukajaya Kabupaten Ciamis berhasil mencapai beberapa tujuan utama yang telah direncanakan. Sebanyak 80% dari peserta pelatihan menunjukkan peningkatan pemahaman yang signifikan mengenai teknik bertani di pekarangan rumah. Selain itu Masyarakat Desa Sukajaya kini lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari mereka. Dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam bahan pangan, mereka berhasil mengurangi ketergantungan pada pasar dan mengurangi biaya belanja pangan. Hal ini juga berdampak positif terhadap pola makan keluarga, yang kini lebih bergizi dan beragam. Sebagai hasil dari program ini, terbentuk kelompok masyarakat yang secara rutin berkumpul untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait pertanian rumah tangga. Kelompok ini diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang terus mengembangkan pengetahuan pertanian di desa dan memperluas jaringan kerja sama dengan instansi terkait.
Practices Of Local Democracy And Power Sharing In The Indigenous Community Of Kampung Kuta Widiastuti, Wiwi; Nurohman, Taufik; Yuliawati, Fitriyani; Yusoff, Kamarul Zaman Haji
ARISTO Vol 14 No 2 (2026): July : Forthcoming
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper aims to explain local democracy in indigenous communities. To understand how local democracy is practiced in indigenous communities, it is necessary to trace how power is distributed in these communities. This study uses qualitative research methods that allow for in-depth exploration of local democracy and power distribution in the Kuta indigenous community. The practice of democracy in indigenous communities is not only present in formal mechanisms regulated by the state, but also through informal mechanisms rooted in tradition and local wisdom. In indigenous communities, regulations in various aspects of life are not only part of the functioning of formal government but also become a realm of regulation based on local customary values. Meanwhile, the democratic values of indigenous Indonesian communities generally stem from a spirit of togetherness and kinship. The tradition of deliberating to resolve issues, followed by consensus-based decision-making, is a manifestation of these values of togetherness and kinship. An important finding of this study is that the formal power structure in Kampung Kuta is divided into two structures, namely the formal structure run by the village government and the informal structure run by the customary leader, which includes the kuncen, customary elders, and village elders. The results of the study show that the practice of local democracy in Kampung Kuta can balance the division of formal and informal power, which serves to maintain community identity, strengthen social life, and ensure the sustainability of cultural values. This confirms how local democracy can adapt to traditional values.