Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD NEGERI II GEDONG TAHUN AJARAN 2013/ 2014 Yulia Maftuhah Hidayati; Fita Rahmawati; Astri Herawati
Profesi Pendidikan Dasar Vol. 1, No. 1, Juli 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ppd.v1i1.1554

Abstract

The study aims to understand the students’ learning motivation at Class V of the Indonesiancourse by applying a Cooperative Script strategy with comic media. It was aclass action research. The population included all the 17 students of the Class V at SDNegeri II Gedong Primary School. It consisted of two cycles. The data collection employedobservation and documentation. The technique of data analysis used a qualitativemethod with an interactive model, including data reduction, display data, and conclusion.The indicators were summarizing, listening, speaking, and expressing opinions.The class action research would be said to be successful if it met 80% of the indicatorsand 80% of the students achieved the KKM. The results of the study were summarizingat the early condition of 90.98%, cycle I of 74.51%, cycle II of 88.24%; listening at theearly condition of 50.98%, cycle I of 72.54%, cycle II of 90.20%; speaking at the earlycondition of 45.09%, cycle I of 64.71%, cycle II of 80.39%; and giving opinions at theearly condition of 43.20%, cycle I at 49.02%, cycle II of 80.39%. At the early condition,the students who achieved the KKM amounted to 9 people, at cycle I of 11 students, andat cycle II of 17 students (or 100%). At the cycle II, the students’ motivation had achievedthe indicators. It could be concluded that applying a cooperative script strategy withcomic media could increase the students’ Indonesian course.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN PENYAKIT KRONIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM Yovita Dwi Arini; Fita Rahmawati; Tri Murti Andayani
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 6, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.260

Abstract

Peranan farmasi klinik antara lain mengidentifikasi, mencegah, dan mengatasi Drug Related Problems (DRPs). Penelitian - penelitian sebelumnya menunjukkan faktor risiko terjadinya DRPs antara lain: usia, jenis kelamin, polifarmasi, jumlah obat yang diterima, diagnosa serta penyakit penyerta. Prevalensi penyakit dalam menurut Riskesdas pada tahun 2013 cenderung mengalami peningkatan. Oleh karena itu perlu adanya penelitian yang bertujuan untuk mengkaji hubungan faktor risiko terhadap kejadian DRPs pada pasien penyakit dalam. Penyakit kronis yang diteliti adalah diabetes melitus, hipertensi, hipertiroid, hipotiroid, sirosis hepatik dan PPOK.Penelitian ini merupakan penelitian case control dengan pengambilan data menggunakan metode purposive sampling. Data diambil dari resep rawat jalan poliklinik penyakit dalam pada bulan Mei 2015. Analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif untuk menunjukkan kejadian DRPs. Untuk melihat hubungan faktor risiko dengan DRPs digunakan Metode Chi square dengan tingkat kepercayaan 95%. Untuk mengetahui hubungan antar faktor-faktor risiko dianalisis dengan metode regresi linear logistik berpasangan (multivariat).Hasil peneltian menunjukkan sebanyak 185 kejadian DRPs pasien rawat jalan dengan penyakit kronis Jenis kejadian DRP berturut- turut dari yang paling banyak adalah indikasi tanpa terapi 46 kejadian (24,73%), dosis obat berlebih 41 kejadian (22,04%), ROTD 41 kejadian (22,04%), obat tidak efektif 38 kejadian (20,43%), terapi tanpa indikasi 11 kejadian (5,92%) dan dosis obat kurang sebanyak 9 kejadian (4,48%). Usia lanjut, multiple comorbid, dan polifarmasi, berpengaruh terhadap kejadian DRPs (p < 0,05).Kata kunci: faktor risiko, DRPs, peresepan rawat jalan, penyakit kronis
EVALUASI PHARMACY SUPPORT SYSTEM DALAM IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN PEDIATRIK RAWAT JALAN Irnayanti Irnayanti; Tri Murti Andayani; Fita Rahmawati
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 6, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.261

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai diagnostik software Pharmacy Support System (sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positif dan nilai duga negatif) dalam mengidentifikasi DRPs, prevalensi dan jenis DRPs potensial yang diidentifikasi oleh apoteker dengan bantuan PSS pada pasien pediatrik rawat jalan.Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain crosssectional di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan RSUD Kabupaten Sleman. Data yang diambil secara retrospektif pada bulan Oktober-Desember 2014 sebanyak 198 pasien yang digunakan sebagai rujukan untuk uji diagnostik. Kriteria inklusi yaitu pasien pediatrik rawat jalan usia 0-18 tahun yang mendapatkan terapi. Data dianalisa menggunakan crosstabs (tabel IIx2) untuk mendapatkan nilai diagnostik.Hasil penelitian menunjukkan DRPs potensial yang diidentifikasi oleh apoteker dengan PSS terjadi pada 125 (63,13%) pasien pediatrik rawat jalan dengan angka kejadian sebesar 232 kejadian DRPs. PSS memiliki sensitivitas 96,5%; spesifisitas 62,5%; nilai duga positif 66,4%; dan nilai duga negatif 95,8%.Kata kunci: DRPs, pediatrik, pharmacy support system, uji diagnostik
EVALUASI PHARMACY SUPPORT SYSTEM DALAM IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN GERIATRIK RAWAT JALAN Arissa Dwiningrum; Tri Murti Andayani; Fita Rahmawati
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 6, No 1
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.233

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk validitas software Pharmacy Support System melalui uji diagnostik (sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positif dan nilai duga negatif) dari Pharmacy Support System dalam mendeteksi DRPs potensial pada pasien geriatrik rawat jalan dan untuk mengetahui perbedaan antara jenis DRPs yang terdeteksi oleh farmasis dan farmasis dengan dukungan PSS.Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan desain cross sectional. Pengambilan data pada penelitian secara retrospektif (Oktober- Desember 2014) dari RS PKU Muahmmadiyah dan RSUD Kabupaten Sleman dengan jumlah sampel 200 pasien. Kriteria inklusi yaitu pasien dengan usia ≥60 tahun, pasien berasal dari poli penyakit dalam dan saraf. Untuk mengetahui nilai diagnostik dari PSS dianalisis menggunakan cross tabulation (tabel 2x2) dan analisa menggunakan uji Goodness of fit.Pharmacy Support System memiliki sensitivitas 99%, spesifisitas 60%, nilai duga positif 76% dan nilai duga negatif 98% dalam mendeteksi DRPs potensial pada pasien geriatri rawat jalan. PSS memiliki sensitivitas dan spesifisitas dalam mendeteksi jenis DRPs yaitu terapi tanpa indikasi (81,4%;98,8%), kondisi yang perlu diterapi (80%;96%), obat tidak tepat (94%;94%), dosis tidak tepat (100%;79%), efek samping obat (89%; 100%) dan interaksi obat (95%; 85%). Dan juga terdapat perbedaan bermakna antara jenis DRPs yang terdeteksi oleh farmasis dan farmasis dengan dukungan PSS.Kata kunci: geriatrik, DRPs, clinical decision support system, sistem informasi klinik farmasi
EVALUASI PHARMACY SUPPORT SYSTEM DALAM IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN KARDIOVASKULAR Deby Afriani Mpila; Fita Rahmawati; Tri Murti Andayani
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 6, No 1
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.234

Abstract

Pengobatan pada penyakit kardiovaskular berpotensi menyebabkan drug related problems (DRPs). Software Pharmacy Support System (PSS) telah dikembangkan untuk mengidentifikasi DRPs potensial yang dapat membantu apoteker dalam mengambil keputusan klinik dan menghindari kejadian DRPs. Penelitian ini bertujuan untuk validitas software PSS melalui uji diagnostik dalam membantu apoteker mengidentifikasi DRPs potensial pada terapi pasien dengan penyakit kardiovaskular; dan untuk mengetahui perbedaan antara prevalensi dan jenis DRPs yang teridentifikasi oleh apoteker secara manual dan apoteker dengan bantuan PSS.Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional yang dilakukan pada terapi pasien di Poliklinik Jantung RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Pengambilan data secara retrospektif pada bulan Mei 2015 dengan jumlah sampel sebanyak 200 pasien. Kriteria inklusi yaitu pasien yang berasal dari Poliklinik Jantung. Analisis data menggunakan analisis deskriptif crosstabs untuk mengetahui nilai diagnostik dan untuk mengetahui perbedaan prevalensi dan jenis DRPs dianalisis dengan goodness of fit.Hasil penelitian menunjukkan PSS memiliki nilai sensitivitas yang baik (95%), tetapi nilai spesifisitasnya rendah (32%). Kategori DRPs interaksi obat, obat tidak efektif, dosis obat terlalu rendah, dosis obat terlalu tinggi dan interaksi obat dapat diidentifikasi secara optimal oleh apoteker dengan PSS (kisaran sensitivitas 90,48–100%). Namun, sistem ini kurang optimal pada kategori DRPs indikasi tanpa terapi (sensitivitas 43,39%). Terdapat perbedaan signifikan pada prevalensi dan jenis DRPs kategori indikasi tanpa terapi, dosis obat terlalu rendah, dosis obat terlalu tinggi dan reaksi obat yang tidak diinginkan (p < 0,05).Kata kunci: pharmacy support system, drug related problems, penyakit kardiovaskular, resep rawat jalan
PERESEPAN OBAT TIDAK TEPAT DAN ADVERSE DRUG EVENTS PADA PASIEN GERIATRI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM Radiyanti Radiyanti; Fita Rahmawati; Probosuseno Probosuseno
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 6, No 1
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.238

Abstract

Pasien geriatri merupakan pasien yang memiliki karakteristik khusus, umumnya telah terjadi berbagai penyakit kronis, fungsi organ yang menurun, dan penurunan status fungsional (disabilitas). Kriteria STOPP merupakan alat untuk mengidentifikasi ketepatan peresepan obat / potentially inappropriate prescription (PIP) pada pasien geriatri. Beberapa bukti klinis menunjukkan bahwa inappropriate prescription sering terjadi pada pasien geriatri dan berhubungan dengan meningkatnya risiko adverse drug events (ADEs). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui angka kejadian dan gambaran PIP, mengetahui hubungan antara PIP dengan ADEs, serta mengetahui faktor risiko kejadian ADEs. Penelitian ini merupakan observasional cross sectional dan pengumpulan data dilakukan secara prospektif. Penelitian ini dilakukan pada pasien berumur ≥60 tahun yang dirawat inap di Kelas III RSU PKU Muhammadiyah I dan II Yogyakarta, sejak bulan September sampai bulan Oktober 2015. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Data dianalisis menggunkan statistik Uji Chi Square untuk data variabel kategorik dan independent t-test /Mann Whitney untuk data variabel kontinyu. Hasil penelitian menunjukan jumlah pasien laki-laki sebanyak 53 orang (43,4%) dan perempuan sebanyak 69 orang (56,6%). Angka kejadian PIP pada penelitian ini sebesar 27,05% (33 dari 122 pasien), dengan 42 kejadian penggunaan PIP. Penggunaan PIP paling banyak berhubungan dengan NSAID. Angka kejadian ADEs sebesar 24,6% (30 dari 122 pasien), dengan 43 kejadian ADEs. PIP berhubungan signifikan dengan kejadian ADEs (p<0,05), OR 3,36; 95% CI 1,38-8,08. Faktor risiko kejadian ADEs adalah jenis kelamin laki-laki (p<0,05); OR 2,44; 95% CI 1,05-5,67, dan indeks komorbiditas charlson (p<0,05).Kata kunci: potentially inappropriate prescription, adverse drug events, geriatri, faktor risiko
PERBANDINGAN RESPON KLINIK NIKARDIPIN DENGAN DILTIAZEM PADA HIPERTENSI EMERGENSI Poppy Diah Palupi; Fita Rahmawati; Robosuseno Robosuseno
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 5, No 3
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.206

Abstract

Hipertensi emergensi merupakan suatu kedaruratan medik dan memerlukan tindakan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita. Secara umum, obat antihipertensi yang digunakan pada pasien hipertensi emergensi diberikan secara parenteral. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui respon klinik nikardipin dengan diltiazem intravena dalam menurunkan tekanan darah, mean arterial pressure, dan denyut jantung pada pasien hipertensi emergensi. Penelitian merupakan penelitian analitik dengan rancangan retrospective cohort study. Data diambil dari rekam medik pasien hipertensi emergensi yang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD), Intensive Care Unit (ICU), maupun bangsal rawat inap selama periode Januari sampai Desember 2014 di RSUD Kota Semarang. Jumlah subjek penelitian sebanyak 117 pasien, terdiri dari 66 pasien kelompok nikardipin dan 51 pasien kelompok diltiazem. Nikardipin dapat menurunkan mean arterial pressure (MAP) sebesar 14,45%, sedangkan diltiazem sebesar 12,20%. Nikardipin menurunkan tekanan darah sistolik 17,69%, sedangkan diltiazem sebesar 17,63%. Nikardipin menurunkan tekanan darah diastolik 21,56% dan denyut jantung sebesar 1,74%, sedangkan diltiazem menurunkan tekanan darah sebesar 20,30% dan denyut jantung sebesar 7,83%. Tidak terdapat perbedaan signifikan dalam menurunkan tekanan darah dan MAP antara nikardipin dan diltiazem. Namun, terdapat perbedaan signifikan dalam menurunkan denyut jantung antara nikardipin dan diltiazem.Kata kunci : hipertensi emergensi, tekanan darah, nikardipin, diltiazem
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI RAWAT INAP Avianti Eka Dewi Aditya Purwaningsih; Fita Rahmawati; Djoko Wahyono
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 5, No 3
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.211

Abstract

Meluasnya penggunaan antibiotik yang tidak tepat merupakan isu besar dalam kesehatan masyarakat dan keamanan pasien. Masalah utama pemakaian antibiotik pada anak adalah penentuan jenis antibiotik, dosis, interval, dan rute pemberian. Penelitian bertujuan untuk mengetahui persentase antibiotik yang rasional (kategori 0) dan apa saja jenis ketidakrasionalan (kategori II-V), serta untuk mengetahui hubungan rasionalitas penggunaan antibiotik dengan luaran terapi yang di capai. Penelitian merupakan penelitian observasional menggunakan metode cohort. Pengambilan data pada penelitian dilakukan secara retrospektif dan prospektif selama periode November 2014 sampai Februari 2015. Sampel penelitian adalah pasien pediatri di bangsal rawat inap Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang, yang memenuhi kriteria inklusi. Evaluasi rasionalitas antibiotik menggunakan metode Van der Meer dan Gyssens kemudian dianalisis secara deskriptif. Hubungan antara rasionalitas antibiotik dengan luaran terapi dianalisis menggunakan Chi-square dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil evaluasi terhadap penggunaan antibiotik pada 385 regimen menunjukkan 23,9% penggunaan antibiotik rasional. Jenis ketidakrasionalan, yaitu kategori V (8,6%); kategori IV A (22,3%); kategori IV C (20%); kategori IV D (1,6%); kategori II A (44,4%); kategori IV B (37,7%). Hasil analisis hubungan rasionalitas dengan luaran terapi menunjukkan tidak ada hubungan antara rasionalitas penggunaan antibiotik dengan luaran terapi (p>0,05).Kata kunci: antibiotik, pediatri, rasionalitas, Gyssens
FAKTOR RISIKO KEJADIAN DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN GERIATRIK Gita Mayasari; Tri Murti Andayani; Fita Rahmawati
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 5, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.140

Abstract

Drug Related Problems (DRPs) pada pasien geriatrik dipicu oleh semakin meningkatnya jumlah diagnosis dan jumlah obat yang dikonsumsi. Meskipun sebagian besar resep yang ada di rumah sakit berasal dari rawat jalan namun hanya sedikit diketahui mengenai kejadian DRPs dibandingkan dengan rawat inap. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jumlah dan jenis DRPs yang terjadi pada pasien geriatrik rawat jalan serta untuk mengetahui faktor risiko terjadinya DRPs pada pasien geriatrik rawat jalan. Penelitian ini bersifat kuantitatif observasional dengan desain analitik cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara prospektif pada Bulan Oktober sampai Desember 2014 di unit rawat jalan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan RSUD Kabupaten Sleman dengan jumlah sampel 200 pasien. Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah pasien geriatrik unit rawat jalan, pasien yang saat dilakukan penelitian berusia lebih dari atau sama dengan 60 tahun dan pasien yang berasal dari poli penyakit dalam dan syaraf. Untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko DRPs seperti usia pasien, jenis kelamin, faktor penyakit, dokter yang meresepkan, dan jumlah obat yang diperoleh dengan angka kejadian DRPs dianalisis dengan Chi-square. Jumlah total diagnosis adalah 383 dan total jumlah obat 898 dengan 257 kejadian DRPs yang terjadi pada 140 pasien (70%). Frekuensi DRPs tertinggi berupa interaksi obat yaitu 65 kejadian (25,29%) dengan digoksin dan furosemid sebagai penyumbang terbanyak yaitu 11 kejadian. Di antara kelima faktor risiko yang diamati, jumlah obat menjadi satu-satunya faktor risiko yang memiliki hubungan dengan kejadian DRPs (p < 0,05).
DRUG RELATED PROBLEMS PASIEN PEDIATRIK DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT Maya Arfania; Tri Murti Andayani; Fita Rahmawati
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 5, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.132

Abstract

Drug related problems (DRPs) merupakan bagian dari suatu medication error yang dihadapi hampir semua negara di dunia dan menyebabkan biaya pengobatan menjadi mahal. Pediatrik menempati peringkat kedua sebagai spesialis medis yang sering mengalami DRPs. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi DRPs dan mengetahui angka kejadian DRPs pada peresepan pasien pediatrik rawat jalan serta mengetahui faktor yang berhubungan dengan terjadinya DRPs pada peresepan rawat jalan. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara prospektif. Penelitian dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan RSUD Kabupaten Sleman pada bulan Oktober sampai Desember 2014. Subyek penelitian ini adalah pasien pediatrik rawat jalan sebesar 198 pasien dengan metode pengambilan sampel secara consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi adanya DRPs pada peresepan pasien pediatrik rawat jalan, kemudian menentukan faktor yang berhubungan dengan terjadinya DRPs pada pasien. Hubungan faktor usia, jenis kelamin, jumlah obat, jumlah diagnosis, dan dokter penulis resep dengan DRPs dianalisis menggunakan Chi square/ Fisher exact test sedangkan untuk melihat besarnya rasio jenis obat yang dapat menyebabkan DRPs dilakukan dengan menghitung drug risk ratio (DRR). Hasil penelitian menunjukkan DRPs terjadi pada 99 (50%) pasien pediatrik dengan total kejadian DRPs sebanyak 172 kejadian. Tipe DRPs yang mayoritas terjadi adalah interaksi obat sebesar 97 (56,40%) kejadian, dosis terlalu kecil 42 (24,42%) kejadian, kepatuhan 17 (9,88%) kejadian, obat tidak tepat 13 (7,56%) kejadian, dan ESO 3 (1,74%) kejadian. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian DRPs adalah usia, jumlah obat, dan dokter penulis resep.