Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Gorga : Jurnal Seni Rupa

ANALISIS TIMBRE RAPA’I BUATAN FAJAR SIDDIQ DI DESA KAYEE LHEU, KECAMATAN INGIN JAYA, KABUPATEN ACEH BESAR (KAJIAN MUSIK MULTIMEDIA) Benny Andiko; Berlian Denada
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 2 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i2.28382

Abstract

This research is entitled "Analysis of Timbre Rapa'i Made by Fajar Siddiq in Kayee Lheu Village, Ingin Jaya, Aceh Besar District. This study aims to determine the form of the Rapa'i timbre made by Fajar Siddiq, what are the steps for recording timbre and analyzing timbre using the Spectrum Analyzer on the PreSonus Studio One 5 software. Focusing on multimedia music studies, adopting the topic of recording stages with categories, namely; according to their nature and according to the sound system. The initial process of recording music is tracking. Timbre depends primarily on the acoustics of the stimulus, but also depends on the waveform. Timbre refers to the dimension of sound that allows the listener to identify the source of the sound and the content of the sound. Using a recording stage approach from Ambrosius Yuniart Lefaan and timbre analysis from Pratt and Doak. The research method used in this study is qualitative research as a research procedure that produces descriptive data in the form of written information and analysis results using a Spectrum Analyzer. Using the stages of data collection, namely: observation; literature review; interviews and documentation. The results and discussion of this research are; Rapa'i timbre which consists of four sound colors (dum, preng, breuk dan crik) recorded using digital recording equipment as follows; Audio Technica AT 2035 condenser microphone using ambient miking technique, Zoom R24 audio interface; multitrack recording technique with tracks separated from the four Rapa'i timbres; delivery media is a classification of membranophone namely Rapa'i; DAW (Digital Audio Workstation) storage media, namely PreSonus Studio One 5 software. The recording process with tracking stages uses four channels with mono audio recording type, 44.1 kHz sample rate with 24 bit resolution. The fundamental frequency is timbre dum 172Hz with SPL -17.8dB, preng 192Hz with SPL -16.8dB, breuk 172Hz with SPL -28.2dB and crik 192Hz with SPL -22.3 dB. Keywords: analysis, timbre, rapa’I, fajar, siddiq.AbstrakPenelitian ini berjudul “Analisis Timbre Rapa’i Buatan Fajar Siddiq di Desa Kayee Lheu, Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar (Kajian Musik Multimedia). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk timbre Rapa’i buatan Fajar Siddiq, bagaimana tahapan perekaman timbre dan analisis timbre menggunakan Spectrum Analyzer pada software PreSonus Studio One 5. Memfokuskan pada kajian musik multimedia, mengadopsi topik bahasan tahapan perekaman dengan kategori yaitu: menurut sifatnya dan menurut peralatan tata suara. Proses awal rekaman musik yaitu tracking. Timbre tergantung terutama pada akustik stimulus, tetapi juga tergantung pada bentuk gelombang. Timbre mengacu pada dimensi bunyi yang memungkinkan pendengar mengindentifikasi sumber bunyi dan kandungan bunyi. Menggunakan pendekatan tahapan perekaman dari Ambrosius Yuniart Lefaan dan analisis timbre dari Pratt dan Doak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa informasi tertulis dan hasil analisis menggunakan Spectrum Analyzer. Menggunakan tahapan pengumpulan data yaitu: observasi; studi pustaka; wawancara dan dokumentasi. Hasil dan pembahasan dari penelitian ini yaitu; timbre Rapa’i yang terdiri dari empat warna bunyi (dum, preng, breuk dan crik) direkam menggunakan peralatan rekaman digital sebagai berikut; microphone condenser Audio Technica AT 2035 menggunakan teknik ambient miking, audio interface Zoom R24; teknik rekaman multitrack dengan track yang terpisah dari empat timbre Rapa’i; media penyampaian merupakan klasifikasi dari membranophone yaitu Rapa’i; media penyimpan DAW (Digital Audio Workstation) yaitu software PreSonus Studio One 5. Proses rekaman dengan tahapan tracking menggunakan empat channel dengan tipe rekam mono audio, sample rate 44.1 kHz dengan resolusi 24 bit. Frekuensi fundamental timbre dum 172Hz dengan SPL -17,8dB, preng 192Hz dengan SPL -16,8dB, breuk 172Hz dengan SPL -28,2dB dan crik 192Hz dengan SPL -22,3 dB.  Kata Kunci: analisis, timbre, rapa’I, fajar siddiq.  Authors:Benny Andiko : Institut Seni Budaya Indonesia AcehBerlian Denada : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh References:Andiko, Benny. (2021). “Timbre Rapa’I”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 12 September 2021, Desa Kayee Lheu.Bartlett, Bruce dan Jenny Bartlett. (2009). Practical Recording Techniques. Burlington: Elsevier.Ediwar. (2016). Rekonstruksi dan Revitalisasi Kesenian Rapa’I Aceh Pasca Tsunami. Resital, 17(1), 30-45.Huber, David. M. & Rustein, Robert. E. (2017). Modern Recording Techniques. Routledge: Focus Press.Lefaan, Ambrosius Yuniart. (2010). Studio Rekaman Musik di Yogyakarta. S1 Thesis. Yogyakarta: UAJY.Rossing, Thomas. D. (2002). The Science of Sound. Routledge: Focal Press. Rumsey, Francais. & McCormick, Tim. (2009). Sound and Recording: Applications and Theory (Audio Engineering Society Presents). Routledge: Focal Press.Sadiman, Arif. S. (2000). Peran Teknologi dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Dasar. Jakarta: Teknodik.Siddiq, Fajar. (2021). “Timbre Rapa’I”. Hasil Wawancara Pribadi: 12 September 2021, Desa Kayee Lheu.Technica, Audio. (2021). Cardioid Condenser Microphone AT2035. https://www.audio-technica.com/en-us/at2035 (diakses tanggal 7 Juli 2021).Walzer, Michael. (1997). On Toleration: Castle Lectures in Ethics, Politics, and Economics. Yale: University Press.Wijayanto. (2017). Analysis of Sound Pressure Level (SPL) and Lay Out of Engines in The Factory. Media Mesin, 8(1), 38-44.Zoomtech. (2021). Audio Interface Zoom R24. https://zoomcorp.com/en/us/digital-mixer-multi-track-recorders/multi-track-recorders/r24/ (diakses tanggal 7 Juli 2021).
SISTEM TATAKELOLA GRUP RAPA’I DABOH BUNGONG JEUMPA BANTIMOH DI KAWASA PEMUKIMAN PASCA TSUNAMI ACEH, CARE, KOTA JANTHO Rika Wirandi; Magfhirah Murni Bintang Permata; Berlian Denada
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 2 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i2.20659

Abstract

AbstrakPenelitian ini berjudul “Sistem Tatakelola Grup Rapa’i Daboh Bungong Jeumpa Bantimoh di Kawasan Pengungsian Pasca Tsunami, CARE, Kota Jantho”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem tatakelola yang diterapkan dalam Grup Rapa’i Daboh Bungong Jeumpa Bantimoh (GRDBJB), yang dikaitkan dengan bagaimana suatu kelompok kesenian tradisional mampu bertahan dan berkembang oleh suatu masyarakat di tengah perubahan sosio-geografis dan ekonomi, yang semulanya menetap di Pulau Aceh kemudian berpindah ke kawasan pengungsian Pasca Tsunami Aceh, CARE, di Kota Jantho. Memfokuskan pada kajian bentuk tatakelola, dengan mengambil topik bahasan sistem pengelolaan yang meliputi: pembentukan grup; sistem pengurusan; kepemimpinan; evaluasi kinerja; pengelolaan keuangan; sistem pewarisan rekrutmen dan pelatihan; dan strategi pertunjukan/ promosi/ pemasaran. Menggunakan pendekatan sistem pelembagaan seni dan sistem pengelolaan seni dari Jazuli. Metode penelitian yang digunakan dalam rencana penelitian ini nantinya dalah metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dengan menggunakan beberapa tahapan pengumpulan data yaitu: observasi; studi pustaka; wawancara; dan dokumentasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa, GRDBJB dibentuk atas alasan pembinaan dan pengembangan dengan tujuan pemeliharaan, penyelamatan, pelestarian, pengelolaan dan termasuk di dalammnya adalah upaya memberikan bimbingan, pengarahan, penggalian, pencatatan, dan peningkatan kualitas dari kalangan orang tua yang merupakan seniman pelaku kesenian rapa’i yang tergabung dalam GRDBJB. Sistem pengelolaan atau tatakelola GRDBJB didasari oleh sistem pengelolaan semi-profesional berbasis kolektif-partisipatif-domokratis masyarakat dusun CARE. GRDBJB merupakan grup asuh atau grup cabang yang dibentuk dengan tujuan pelestarian dan pewarisan kepada generasi muda CARE yang berorientasi pada sistem pengelolaan non-komersil dan orientasi sosial.              Kata Kunci: tatakelola, rapa’i daboh, GRDBJB, CARE.AbstractThis research is entitled "Management System of the Rapa'i Daboh Bungong Jeumpa Bantimoh Group in the Post-Tsunami Refugee Area, CARE, Jantho City". This study aims to determine the governance system applied in the Rapa'i Daboh Bungong Jeumpa Bantimoh Group (GRDBJB), which is associated with how a traditional art group is able to survive and develop by a society in the midst of socio-geographic and economic changes, which originally settled in The island of Aceh then moved to the post-Tsunami refugee area in Aceh, CARE, in the City of Jantho. Focusing on the study of governance forms, taking the topic of management systems which include: group formation; management system; leadership; performance evaluation; financial management; recruitment and training inheritance system; and performance / promotion / marketing strategy. Using the approach of art institutionalization systems and art management systems from Jazuli. The research method used in this research plan is a qualitative research method as a research procedure that produces descriptive data in the form of written words from people and behavior that can be observed using several stages of data collection, namely: observation; literature review; Interview; and documentation. This study concludes that GRDBJB was formed for the reason of coaching and development with the aim of maintaining, saving, preserving, managing and including efforts to provide guidance, direction, excavation, recording, and quality improvement among parents who are artists who do the art of rapa ' i who is a member of GRDBJB. The GRDBJB management or governance system is based on a semi-professional management system based on the collective-participatory-domocratic community of the CARE hamlet. GRDBJB is a foster group or branch group that was formed with the aim of preservation and inheritance to the young generation of CARE which is oriented towards a non-commercial management system and social orientation.  Keywords: management, rapa’i daboh, GRDBJB, CARE.
KAJIAN MUSIKALITAS DAN PROSES REGENERASI ASSUBHUBADA SEBAGAI MEDIA DAKWAH MELALUI SENI DI KOTA BANDA ACEH Berlian Denada; Rico Gusmanto
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.38586

Abstract

Assubhubada is one form of Islamic performing arts that contains praise to Allah SWT and Prophet Muhammad SAW. The main element in this art is the chanting of selawat accompanied by membranophone musical instruments. The Al Quzah Group located in Banda Aceh City is estimated to be the only group that still preserves this prayer until now. The purpose of this research as a whole is to find out the form of musicality of the Assubhubada selawat of the Al Quzah Group in conveying da'wah through art. In addition to revealing the musicality in Assubhubada, this study also aims to determine the regeneration process of Assubhubada as an effort to preserve the cultural locality of the Acehnese people. Assubhubada is considered important to be preserved because da'wah with art media is the right way to do so that people can be interested in learning things related to religion. The method used in this research is descriptive qualitative, while the approach used is the theory of musicality from Bambang Sunarto and the inheritance system from Cavalli S and Feldman. The results of this study indicate that musicality in Assubhubada can be viewed from three aspects, namely construction, instrumentation, and cultivation. While the regeneration process can be viewed from two aspects, namely the process of vertical transmission and horizontal transmission.Keywords: assubhubada, Al Quzah, musicality, regeneration, selawat. AbstrakAssubhubada merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan islami yang berisikan pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Unsur utama dalam kesenian ini adalah lantunan selawat yang diiringi dengan instrumen musik membranophone. Grup Al Quzah yang bertempat di Kota Banda Aceh diperkirakan sebagai satu-satunya kelompok yang masih melestarikan selawat ini hingga sekarang. Tujuan dari penelitian ini secara menyeluruh adalah untuk mengetahui bentuk musikalitas dari selawat Assubhubada Grup Al Quzah dalam menyampaikan dakwah melalui seni. Selain mengungkap musikalitas di dalam Assubhubada, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui proses regenerasi Assubhubada sebagai upaya pelestarian lokalitas budaya masyarakat Aceh. Assubhubada dianggap penting untuk dilestarikan karena dakwah dengan media seni adalah cara yang tepat untuk dilakukan agar masyarakat dapat tertarik mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan agama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah teori musikalitas dari Bambang Sunarto dan sistem pewarisan dari Cavalli S dan Feldman. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa musikalitas dalam Assubhubada dapat ditinjau dari tiga aspek, yaitu konstruksi, instrumentasi, dan penggarapan. Sedangkan proses regenerasi dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu proses secara vertical transmission dan horizontal transmission.Kata Kunci: assubhubada, Al Quzah, musikalitas, regenerasi, selawat.Authors:Berlian Denada : Institut Seni Budaya Indonesia AcehRico Gusmanto : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh References:Adriyana, R. A. (2021). Ali Kribo Penggagas Darbuka, Alat Musik dari Timur Tengah di Indonesia. https://www.ketiknews.id/tokoh-bicara/pr-3012057645/ali-kribo-penggagas-darbuka--alat-musik-dari-timur-tengah-di-indonesia (diakses tanggal 30 Agustus 2022).Banoe, P. (2003). Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.Dhuhri, S. (2017). Aceh Serambi Mekkah (Studi tentang Peran Ibadah Haji dalam Pengembangan Peradaban Aceh). Jurnal Ilmiah Islam Futura, 16(2), 188-195. https://doi.org/10.22373/jiif.v16i2.750Karina, A. E., Widyastutieningrum, S. R., & Hirza, H. (2022). Transkrip Musikal Pertunjukan Rapai Pasee Di Aceh Utara. Grenek: Jurnal Seni Musik, 11(1), 38-45. https://doi.org/https://doi.org/10.24114/grenek.v11i1.34695Kasih, S. D. (2018). Regenerasi Seni Kuda Lumping Sari Muda Budaya Dusun Sangkalan, Desa Bapangsari, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Imaji: Jurnal Seni Dan Pendidikan Seni, 16(1), 9–17.Manalu, N. A., & Febryanti Sukman, F. (2020). Tari Seudati Inong Sebagai Wujud Representasi Kesetaraan Gender di Kabupaten Aceh Besar. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(2), 367-376. https://doi.org/https://doi.org/https://doi.org/10.24114/gr.v9i2.20673Mikaresti, P., & Mansyur, H. (2022). Pewarisan Budaya Melalui Tari Kreasi Nusantara. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 11(1), 147-155. https://doi.org/10.24114/gr.v11i1.33333Rahman, S., & Gusmanto, R. (2021). Pemanfaatan Batok Kelapa Sebagai Media Pembuatan Bio-Instrumen Musik. Besaung: Jurnal Seni Desain dan Budaya, 5(2), 135-140. https://doi.org/10.36982/jsdb.v5i2.1855Rohana, S., & Juhadi. (2019). Sistem Pewarisan dan Keberlanjutan Pengelolaan Usaha Tambak Garam Desa Genengmulyo, Kecamatan Juwana. Edu Geography, 7(3), 263-271. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/edugeo.v7i3.33574Sugiyono, S. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.Sunarto, B. (2006). Sholawat Campurngaji: Studi Musikalitas, Pertunjukan, dan Makna Musik Rakyat Muslim Pinggiran. Surakarta: Institut Seni Indonesia Surakarta.Wamirza, E., Sihombing, L. B., & Wiflihani, W. (2021). Metode Pembelajaran dan Bentuk Penyajian Musik Ansambel Campuran pada Musik Keroncong. Jurnal Pendidikan dan Penciptaan Seni, 1(2), 90-97. https://doi.org/https://doi.org/10.34007/jipsi.v1i2.146Wirandi, R., & Permata., M. M. B. (2021). Fungsi Musik dalam Upacara Perayaan Ritual Thaipusam Etnis Hindu Tamil di Banda Aceh. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(2), 415–422. https://doi.org/10.24114/gr.v10i2.28379Wiyono, H., Firmansyah, H., & Ramadhan, I. (2022). Perubahan Sosial Budaya. Klaten: Penerbit Lakeisha.