Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Pengaruh Video Tutorial Terhadap Hasil Belajar Menggambar Model pada Siswa Kelas X SMKN 1 Siborongborong Sihar Manaek Gultom; Sugito Sugito
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 4, No 3 (2022): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), February
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.113 KB) | DOI: 10.34007/jehss.v4i3.915

Abstract

This study aims to examine the effect of using video tutorial media on learning outcomes to draw models at SMK Negeri 1 Siborongborong and improve students' ability to draw models compared to learning that is being applied by cultural arts teachers, namely using image media that is imitated by students. The problem is focused on how much significant influence the use of video tutorial media has on learning outcomes to draw models. This research uses experimental quantitative research by determining the sample cluster random sampling in class X students at SMK Negeri 1 Siborongborong. This research data was given two stages of action, namely initial sampling with the teaching and learning process without using video tutorials and data collection methods used include documentation, observation and test methods.
Hubungan Metode Pembelajaran Discovery terhadap Hasil Belajar Menggambar Bentuk Peserta Didik Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pollung Yunniko Anrio Pandiangan; Sugito Sugito
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 4, No 2 (2021): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), November
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.506 KB) | DOI: 10.34007/jehss.v4i2.714

Abstract

Study aims to determine whether there is a relationship between the discovery learning method and the results of learning to draw shapes.The population in this study were all students of class X SMA Negeri 1 Pollung who took shape drawing lessons with a total of 288 students and a sample of 40 people, namely each The class consists of 5 students with sampling using the Quota Sampling technique. This research method uses correlational research. The findings of this study indicate that there is a correlation between the ability to draw shapes with the discovery learning method (X1) with the results of learning to draw shapes (Y) = 30.20 for DK = n-2 = 38 α = 0.05 ttable = 1.684 turns out that >  (30.20> 1.684), the ability to draw shapes using discovery learning method (X2) with the result of learning to draw shapes (Y) t _count = 3.46 for DK = n-2 = 38 α = 0.05  = 1.684 turns out that >  (3.46> 1.684). The magnitude of the relationship between the ability to draw shapes (X_1) (X_2) with learning outcomes to draw shapes (Y) has a correlation of 0.98 and 0.49, and the contribution is 96% and 24%.
COMPARATIVE STUDY OF LEARNING RESULTS TO DRAW PERSPECTIVE USING CULTURAL AND CONVENTIONAL PEER TEACHERS LEARNING METHODS Indra Mawan Sitepu; Sugito Sugito
Melayu Arts and Performance Journal Vol 4, No 2 (2021): Melayu Art and Performance Journal
Publisher : Pascasarjana Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/mapj.v4i2.2064

Abstract

This study aims to prove the comparison of student learning outcomes in perspective drawing using peer tutoring and conventional learning methods. The population in this study were all works of students of class X IPA (3 classes) and students of class X IPS (3 classes) and the research sample was 36 students or 72 works. In this sample, two stages of action were given, namely initial sampling with the teaching and learning process using conventional learning methods. Based on the results of the study, the first test score average was 71.43 and the second test score was 82.74. The results of the mean difference test show that the average of the second value is better than the first value. Based on the results of hypothesis testing with a significance of α = 0.5 with dk 70 obtained t table = 1.6669. So the results of hypothesis testing obtained tcount 5.52> ttable 1.6669. So Ha is accepted as well as rejected by Ho, then the conclusion is that there are significant differences in the work of perspective drawing with the peer tutor learning method.Keywords: Learning Methods ; Learning Outcomes.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk membuktikan perbandingan hasil belajar peserta didik dalam  menggambar perspektif menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya dan konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karya peserta didik  kelas X IPA (3 kelas) dan peserta didik  kelas X IPS (3 kelas) dan diperoleh  sampel  penelitian  yaitu  sebanyak 36 peserta didik atau 72 karya. Pada sampel ini diberi dua tahap tindakan yaitu pengambilan sampel awal dengan proses belajar-mengajar menggunakan metode pembelajaran konvensional. Berdasarkan  hasil  penelitian  diperoleh  rata-rata  nilai tes pertama sebesar 71,43 dan nilai tes kedua 82,74. Hasil uji perbedaan  rata-rata  menunjukkan bahwa rata-rata nilai kedua lebih baik dari pada nilai pertama. Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan signifikansi α = 0,5 dengan dk 70 didapat ttabel = 1,6669. Jadi hasil uji hipotesis diperoleh thitung 5,52 > ttabel 1,6669. Jadi Ha diterima sekaligus ditolak Ho kemudian kesimpulannya adalah terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil karya menggambar perspektif dengan metode pembelajaran tutor sebaya.Kata Kunci: Metode Pembelajaran, Hasil Belajar.   
Pengaruh Metode Discovery Terhadap Kemampuan Menggambar Ilustrasi Kartun Karya Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Pegajahan Nadya Nadya; Sugito Sugito
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 4, No 4 (2022): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), May
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.051 KB) | DOI: 10.34007/jehss.v4i4.1025

Abstract

This study aims to determine whether there is an effect of the discovery method on the ability to draw cartoon illustrations. The objects drawn are cartoon illustrations using conventional methods and discovery methods by guided discovery learning, namely by providing an illustrated image module that has been designed in such away. The population in this study were all students of class VIII Pegajahan 1st Junior High School with a total sample of 224 students and the sample taken was class VIII-6, amounting to 32 students taken by cluster random sampling technique. The research method used is quasi-experimental research with a randomized control group pretest-posttest design. The research findings show that there is a significant positive effect from the application of the discovery method on the ability to draw cartoon illustrations of class VIII students of Pegajahan 1st Junior High School, as evidenced by tcount = 2.55 and ttable for degrees of freedom = (n₁ + n₂)-2 = 62 at the level of significance (α) = 0.05 is ttable = 1.9989, it turns out that tcount > ttable (2.55 > 1.9989). The big influence of the discovery method on the ability to draw cartoon illustrations is 3.79% or equivalent to 4%.
Hubungan Kemampuan Menggambar Bentuk dan Perspektif dengan Kemampuan Melukis di SMA Negeri Unggul Subulussalam Heri Syahputra; Sugito Sugito
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 4, No 3 (2022): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), February
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.4 KB) | DOI: 10.34007/jehss.v4i3.844

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan kemampuan menggambar bentuk dan perspektif dengan kemampuan melukis. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri Unggul Subulussalam dengan jumlah sampel 150 siswa dan sampel yang diambil adalah kelas XI MIPA 2 yang berjumlah 30 siswa, sampel diambil dengan teknik Cluster Random Sampling. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan correlational research. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan menggambar bentuk dan menggambar perspektif dengan kemampuan melukis, yang dibuktikan dengan Fhitung = 3,67 dan Ftabel untuk derajat kebebasan (dk) = n-k-1 = 27 pada taraf nyata (α) = 0,05 Ftabel = 3,35 ternyata Fhitung > Ftabel (3,67 > 3,35). Besar hubungan antara kemampuan menggambar bentuk dan perspektif terhadap kemampuan melukis yaitu berkorelasi 0,46, dan besar sumbangan atau kontribusi yaitu sebesar 21%.
ANALISIS GAMBAR KARYA SISWA SEKOLAH DASAR MENURUT LOWENFELD Agustia Simorangkir; Mesra Mesra; Adek Cerah Kurnia Azis; Sugito Sugito
ELEMENTARY SCHOOL JOURNAL PGSD FIP UNIMED Vol 12, No 1 (2022): ELEMENTARY SCHOOL JOURNAL PGSD FIP UNIMED
Publisher : FIP Unimed

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/esjpgsd.v12i1.32968

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan kemampuan menggambar pemandangan alam karya siswa kelas V SD Swasta Karang Sari Medan ditinjau dari aspek bentuk dan warna berdasarkan tipe gambar anak menurut Lowenfeld. Subjek penelitian ini adalah 48 peserta didik di SD Karang Sari. Metode penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi dengan analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Berdasarkan bentuk gambar anak, maka diperoleh sebesar 69% (33 karya) bertipe visual dan 31% (15 karya) bertipe haptik. Gambar siswa ditinjau dari aspek warna, maka diperoleh sebesar 61% (29 karya) dengan warna bersifat visual dan 39% (19 karya) bersifat haptic.
MOTIVASI AKTUALISASI KEMAMPUAN DALAM MENGGAMBAR PADA SISWA KELAS XI DI SMAS PERSIAPAN STABAT Zuanda Zuanda; Sugito Sugito
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 2 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i2.39345

Abstract

This study aims to determine whether there is a relationship between learning motivation and self-actualization with the ability to draw shapes. To measure learning motivation and self-actualization using a questionnaire containing the basic aspects of the ability to draw shapes, while to see the ability to draw shapes, the objects drawn in drawing shapes are 1 kitchen utensil (glass), 1 school utensil (book) and 1 utensil. fruit object (apple). The population in this study were all students of class XI SMAS Preparation Stabat with a sample of 170 students and the sample taken was class XI IPA 2 which amounted to 34 students, the sample was taken with the Cluster Random Sampling technique. This method uses a correlational approach. The results of the research findings indicate that there is a significant relationship between learning motivation and self-actualization with the ability to draw shapes, as evidenced by Fcount = 6 and Ftable for degrees of freedom = n-k-1 = 31 at the question level (α) = 0.05 is Ftable = 3.30. This means that Fhit is greater than Ftable (6 > 3.30). The relationship between the ability to learn motivation and self-actualization with the ability to draw shapes is 0.58 and the contribution or contribution is 29%.Keywords: motivation, learning, actualization, self, drawing. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan motivasi belajar dan aktualisasi diri dengan kemampuan menggambar bentuk. Untuk mengukur motivasi belajar dan aktualisasi diri menggunakan sebuah angket yang berisi tentang aspek dasar tentang kemaupan dalam menggambar bentuk sedangkan untuk melihat kemampuan menggambar bentuk, objek yang digambar dalam menggambar bentuk berupa 1 peralatan dapur (gelas kaca), 1 peralatan sekolah (buku) dan 1 objek buah (apel). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAS Persiapan Stabat dengan sampel 170 siswa dan sampel yang diambil adalah kelas XI IPA 2 yang berjumlah 34 siswa, sampel diambil dengan teknik Cluster Random Sampling. Metode ini menggunakan pendekatan korelasional. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan aktualisasi diri dengan kemampuan menggambar bentuk, yang dibuktikan dengan Fhitung = 6 dan Ftabel untuk derajat kebebasan = n-k-1 = 31 pada taraf nanya (α) = 0,05 adalah Ftabel = 3,30. Hal ini berarti Fhit lebih besar dari Ftabel (6 > 3,30). Besar hubungan antara kemampuan motivasi belajar dan aktualisasi diri dengan kemampuan menggmbar bentuk yaitu berkorelasi 0,58 dan besar sumbangan atau kontribusi yaitu sebesar 29%.Kata Kunci: motivasi, belajar, aktualisasi, diri, menggambar.Authors:Zuanda : Universitas Negeri Medan Sugito : Universitas Negeri Medan  References:Alwi, H. (2008). Kampus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.Boeree, G. C. (2013). General Psychology: Psikologi Kepribadian, Persepsi, Kognisi, Emosi, & Perilaku. Terj. Helmi J Fazi. Yogjakarta: Prismasophie.Kompri, K. (2018). Motivasi Pembelajaran : Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Dalimunthe, L. E. (2019). Hubungan Kemampuan Menggambar Bentuk dan Menggambar Ornamen Dengan Hasil Belajar Modifikasi Motif Ornamen Batak Angkola Pada Siswa SMP Negeri 28 Medan. Gorga Jurnal Seni Rupa, 8(1), 80-85. Mesra, M (2014). Menggambar Bentuk 1. Medan: Unimed Press.Suciati, S. (2004). Ketentuan Umum Kurikulum Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: Depdiknas.Sugito, S., & Harahap, S. (2020). Metode Penelitian Pendidikan Seni Rupa. Medan: Unimed Press.
KARAKTERISTIK PATUNG MONUMEN DAN TUGU DI KOTA MEDAN Tetty Mirwa; Sugito Sugito; Khaerul Saleh; Nelson Tarigan
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 12, No 1 (2023): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v12i1.38907

Abstract

This research was conducted to explore the works of monuments in the city of Medan. This study aims to reveal, explain and document the works of monuments and monuments. Related to this, this research is also: (1) to find out in real terms the techniques, materials of manufacture, visualization of ideas, shape characteristics, and layout arrangements in terms of the observer's perspective on the art of sculpture, monuments, and monuments, (2) to produce teaching materials for Sculpture. with local content in the Department of Fine Arts at the State University of Medan. The study was conducted on a population and a sample of 3 works. Data were collected by using the methods of observation, documentation, and questionnaires. Data analysis was used descriptively and qualitatively with the type of taxonomic analysis. The results of the analysis and discussion conclude that the meaning of monumental sculpture in the city of Medan expresses the value of state ideology, history, and culture. The meaning is contained in the shape, color, size of the material, and the location of the work which is based on the philosophy of Pancasila, the history of struggle, and the culture of the Indonesian nation. While the techniques used were the grain technique and cast iron reinforced concrete, the techniques were also modeling (printing), then the materials used were cement, concrete, and bronze. The average visualization of the work displayed human figures, while the monument displayed rectangular concrete objects towering upwards.Keywords: statues, monuments, teaching materials. AbstrakPenelitian ini dilakukan untuk mendalami tentang karya patung monumen dan tugu yang terdapat di Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan, menjelaskan, dan mendokumentasikan karya patung monumen dan tugu. Terkait hal ini, penelitian ini juga adalah: (1) mengetahui secara nyata teknik, bahan pembuatan, visualisasi ide, karakteristik bentuk, pengaturan tata letak ditinjau dari perspektif pengamat pada seni patung monumen dan tugu, (2) menghasilkan bahan ajar Seni Patung yang bermuatan lokal pada Jurusan Seni Rupa di Universitas Negeri Medan. Penelitian dilakukan terhadap populasi dan 3 sampel karya. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi dan kuesioner. Analisis data digunakan secara deskriptif kualitatif dengan jenis analisis taksonomi. Hasil analisis dan pembahasan menyimpulkan bahwa makna karya seni patung monumen di Kota Medan mengungkapkan nilai pada ideologi negara, sejarah dan budaya. Makna tersebut terkandung pada bentuk, warna, ukuran, bahan dan lokasi karya yang berlandaskan pada falsafah Pancasila, sejarah perjuangan dan budaya bangsa Indonesia. Sedangkan teknik yang digunakan adalah teknik butsir, cor beton bertulang besi, juga teknik modelling (cetak), selanjutnya bahan yang digunakan rata-rata semen beton dan ada perunggu. Rata-rata visualisasi karya menampilkan sosok/figur manusia, sedangkan tugu menampilkan benda bentuk beton persegi panjang menjulang ke atas.Kata Kunci: patung, tugu pengayaan, bahan ajar.Authors:Tetty Mirwa : Universitas Negeri MedanSugito : Universitas Negeri MedanKhaerul Saleh : Universitas Negeri MedanNelson Tarigan : Universitas Negeri MedanReferences:Gie, L. (1976). Garis Besar Estetik. Yogyakarta: UGM.Hoeve, V. W. (1950). Ensiklopedia Indonesia. Bandung: Hoeve Press.Muchtar, B. (1992). Seni Patung Indonesia. Yogyakarta: ISI Yogyakarta.Primadi, P. (1978). Proses Kreasi dan Apresiasi Seni. Jakarta: Ghalia Indonesia.Saylor, H. H. (1952). Dictionary of Architecture. New York: John Wilcy and Son Inc.Sirait, B. (1985). Komposisi Seni Rupa. Medan: IKIP Medan.Soedarso, S.P. (1976). Tinjauan Seni. Yogyakarta: ASRI.Soekadarman, M. S. (1977). Filsafat Seni dan Fenomenologi Karya Seni. Malang. Malang: IKIP Malang.Suryabrata, S. (2012). Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.Webster, M. (1971). Webster Seven New Dictionary. New York: G & C Merriam Company. 
Pengaruh Model Outbound Terhadap Kemampuan Menggambar Bentuk Siswa SMP Pahlawan Swasta Medan Fadli Rafi; Sugito Sugito; Adek Cerah Kurnia Azis
V-art: Journal of Fine Art Vol 2, No 2 (2023): Januari-Juni 2023
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/vartjofa.v2i2.3658

Abstract

ABSTRAKThis research aimed to investigate the effect model of outbound on shape art in the subject of culture art in the first semester of grade VIII Junir High School (SMP) Swasta Pahlawan Nasional Medan T.P. 2023/2024. This research is a quasi experimental population of all class VIII SMP Swasta Pahlawan Nasional Medan , which consists of nine classes. Samples were taken one class determined by simple random sampling technique, VIII 1 as the experimental class and class VIII 1 as the control class. The results were obtained value – average pretest experimental class and the control class 67 at83. After the study was completed, given the posttest and average values obtained 83. It can be concluded thatt there is a significant influence othe model n the model of problem based outbound skills of students in the sbuject shape art in grade VIII SMP Swasta Pahlawan Nasional Medan T.P. 2023/2024.Keywords: outbound, shape art ability, culture art.ABSTRAK Model outbound dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan visualisasi dan pengetahuan tentang bentuk secara interaktif dan menyenangkan. Dengan demikian, penelitian ini dapat memberikan informasi tentang sejauh mana model outbound dapat meningkatkan kemampuan menggambar bentuk siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh model outbound terhadap kemampuan menggambar bentuk siswa pada mata pelajaran seni budaya di kelas VIII semester I Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pahlawan Swasta Medan T.P. 2023/2024. Tujuan lainnya yaitu menganalisis pengaruh model outbound terhadap kemampuan menggambar bentuk siswa pada mata pelajaran seni budaya di kelas VIII semester I Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pahlawan Swasta Medan T.P. 2023/2024. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas VIII SMP Swasta Pahlawan Medan yang terdiri dari 9 kelas. Sampel penelitian diambil 1 kelas yang ditentukan dengan teknik simple random sampling. Kelas VIII 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII 1 sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pre test kelas eksperimen 67 dan pada kelas kontrol sebesar 83. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan model outbound terhadap kemampuan menggambar bentuk pada mata pelajaran seni budaya di kelas VIII SMP Swasta Pahlawan Nasional Medan T.P. 2023/2024. Kata Kunci: outbound, kemampuan menggambar bentuk, seni budaya.
ORNAMEN MELAYU DITINJAU DARI KETEPATAN WARNA, MODIFIKASI MOTIF, REPETISI, DAN KERUMITAN MOTIF Dania Rahmadani; Sugito Sugito; Adek Cerah Kurnia Azis
Educraf : Journal Of Craft Education, Craft Design And Creative Industries Vol 2, No 2 (2023): Educraft
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/educraf.v2i2.3786

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan tentang karya ornamen Melayu siswa kelas XI Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan yang ditinjau dari keragaman warna, bentuk modifikasi motif, repetisi, dan kerumitan motif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI MAN 1 Medan dan objek penelitian adalah karya gambar ornamen Melayu berjumlah 20 karya siswa dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa nilai rata-rata karya secara keseluruhan dikategorikan baik dengan rata-rata 83, 08 (baik). Karya ornamen Melayu dinilai berdasarkan aspek ketepatan warna, modifikasi motif, repetisi, dan kerumitan motif. Aspek penilaian dengan nilai tertinggi adalah modifikasi motif dengan nilai rata-rata 83,83, yaitu sudah mampu memberikan ide yang lebih menarik lagi dalam memodifikasi motif. Aspek ketepatan warna dengan nilai rata-rata 82, 77, yaitu warna yang digunakan sudah sesuai dengan warna yang terdapat pada ornamen Melayu dan sudah mampu memvariasikan keragaman warna. Aspek kerumitan motif dengan nilai rata-rata 82, 04, yaitu variasi ukuran motif yang sudah tertata dan menyatu, dan aspek repetisi dengan nilai rata-rata 83,5 yaitu pengulangan susunan bentuk sudah kontinue. Apabila di rincikan secara keseluruhan berdasarkan capaian siswa, maka karya dengan kategori sangat baik berjumlah 1 karya ornamen sebesar 10%. Kategori baik berjumlah 19 karya ornamen sebesar 90% dan karya dengan kategori cukup tidak ada