Iranata, Data
Assistant Professor, Department Of Civil Engineering, Sepuluh Nopember Institute Of Technology (ITS), ITS Campus, Sukolilo, Surabaya 60111, Indonesia.

Published : 26 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Numerical Investigation of Reinforced Concrete Beam Due to Shear Failure Piscesa, Bambang; Alrasyid, Harun; Prasetya, Dwi; Iranata, Data
IPTEK The Journal for Technology and Science Vol 31, No 3 (2020)
Publisher : IPTEK, LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j20882033.v31i3.7385

Abstract

This paper investigates the possibility of using a multi-surface plasticity model to predict shear failure in reinforced concrete beams. The analysis is carried out using the in-house software called 3D-NLFEA. The constitutive model for the concrete material is based on the plasticity-fracture model, which had previously developed to simulate the behavior of concrete cover spalling in reinforced concrete columns. To obtain the asymmetric shear failure pattern, random material properties imperfection for each meshed element is used. Two beams available in the literature are investigated and compared with the analysis results using 3D-NLFEA. From the comparisons, excellent agreement between the analysis and the test result was obtained. 3D-NLFEA can predict the peak load accurately. The peak load prediction only varies 2.19% for beam OA1 and 3.28 % for beam OA2, and it was lower than the test results. The failure crack patterns also show a typical diagonal crack extension from the support to the loading steel plate.
Comparative Analysis of Cost Structure Design Using Strength Based Design And Performance Based Design Method on Several Height Variation Data Iranata; Endah Wahyuni; Maheswari Dinda Radito; Shelvy Surya
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.036 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.17691

Abstract

Perencanaan gedung di Indonesia penting untuk memperhitungkan ketahanannya terhadap gempa karena Indonesia terletak pada kawasan ring of fire. Metode perencanaan berbasis kinerja atau Performance based design diketahui dapat memperkirakan kemampuan sebuah struktur dalam menahan gempa dengan lebih akurat. Dalam studi ini dibandingkan biaya material hasil perancangan struktur primer menggunakan metode strength based design atau perencanaan berbasis kekuatan dengan performance based design atau perencanaan berbasis kinerja. Metode perencanaan berbasis kekuatan akan mengacu pada peraturan tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung SNI 03-2847-2013 dan struktur gedung tahan gempa SNI 03-1726-2012. Sementara metode perencanaan berbasis kinerja mengacu pada peraturan Applied Technology Council ATC-40. Gedung ini didesain beraturan sesuai dengan denah dan berfungsi sebagai perkantoran. Ketinggian gedung yang dibandingkan adalah setinggi 8 lantai (32 meter), 12 lantai (48 meter), dan 16 lantai (64 meter). Dari hasil perencanaan metode strength based design diketahui harga material yang dibutuhkan untuk gedung 8 lantai sebesar Rp 4.586.617.911, gedung 12 lantai sebesar Rp 7.640.064.981, dan gedung 16 lantai Rp 11.027.895.731. Sementara harga material yang dibutuhkan pada perencanaan gedung dengan metode performance based design pada gedung 8 lantai sebesar Rp 4.781.793.143, gedung 12 lantai Rp 6.991.105.583, dan gedung 16 lantai Rp 9.979.777.516. Pada gedung 8 lantai dapat diketahui bahwa harga material struktur primer yang dibutuhkan lebih mahal pada perencanaan performance based design dibandingkan dengan strength based design dengan selisih sebesar Rp 195.175.232. Sebaliknya, pada gedung 12 lantai dan 16 lantai diketahui bahwa harga material struktur primer lebih murah perencanaan yang menggunakan metode performance based design dengan selisih yaitu masing-masing Rp 648.959.128 dan Rp 1.048.118.215. Hal tersebut menunjukkan bahwa metode performance based design lebih efisien pada perencanaan high rise building.
Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Tower C Apartemen Aspen Admiralty Jakarta Selatan Dengan Menggunakan Baja-Beton Komposit Yhona Yuliana; Data Iranata; Endah Wahyuni
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.782 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.25831

Abstract

Gedung Tower C Apartemen Aspen Admiralty Jakarta Selatan terdiri dari 23 lantai dan 2 basement yang pada awalnya didesain dengan menggunakan struktur beton bertulang. Perencanaan sebelumnya didesain dengan ukuran kolom dan balok yang relatif besar, sehingga menambah berat sendiri dan akan membebani pondasi. Dengan alasan tersebut, perlu diupayakan perampingan konstruksi strukturnya yaitu dengan memodifikasi struktur bangunan tersebut dengan menggunakan struktur beton komposit. Untuk penyelesaiannya akan dilakukan perancangan dimensi struktur komposit dan kemudian dilakukan analisa struktur dengan menggunakan program SAP2000 v14 untuk mendapatkan dimensi struktur yang optimal. Tujuan dari studi ini adalah menghasilkan perencanaan struktur gedung komposit baja-beton yang rasional dengan memenuhi persyaratan keamanan struktur berdasarkan SNI 2847:2013, SNI 1729:2015, SNI 1726:2012, dan PPIUG 1983. Dari analisa dan hasil perhitungan diperoleh hasil, yaitu tebal plat bondeks 10 cm, dimensi balok induk WF 450x30x11x18, dimensi kolom lantai 1-5 K588x300x12x20, dimensi kolom 6-15 K500x200x10x16, dimensi kolom lantai 8-23 K400x200x8x13. Perencanaan pondasi menggunakan tiang pancang beton pracetak diameter 60 cm dengan kedalaman 30 m.
Desain Modifikasi Struktur Gedung Star Hotel dan Apartemen Lombok Barat dengan Sistem Ganda dan sebagian Balok Pratekan Fajrin Ramadhani; Januarti Jaya Ekasaputri; Data Iranata
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.745 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.26618

Abstract

Pada tugas akhir ini penulis mendesain gedung Star Hotel dan Apartemen Lombok barat dimana desainnya menggunakan desain Star Hotel dan Apartemen Semarang, yang sebagian strukturnya telah dimodifikasi yang mana nantinya pada lantai 11 akan dibuat sebuah ruangan yang bebas kolom atau hanya terdapat kolom ditepi, yang berfungsi sebagai ballroom. Dari modifikasi tersebut diperlukan suatu struktur balok yang bisa menjangkau bentang panjang pada ruangan tersebut. Dari sini alternatif yang diperlukan adalah menggunankan balok Pratekan yang dapat menahan lendutan yang besar. Selain itu gedung ini direncanakan menggunakan sistem ganda, yaitu gabungan antara sistem rangka pemikul momen dengan dinding geser. Perencanaan struktur gedung ini meliputi plat, balok, kolom, shearwall dan tangga mengikuti peraturan beton bertulang (SNI 2847-2013) dan perhitungan gempa mengikuti peraturan SNI 1726-2012. Hasil dari tugas akhir ini adalah struktur gedung termasuk kategori desain seismik D,sehingga dapat menggunakan sistem ganda dengan sistem rangka pemikul momen khusus yang dimana direncanakan saat terjadi gempa mengalami simpangan maksimum sebesar 31,4 mm. Sedangkan untuk perencanaan balok beton pratekannya didapatkan 60/80 cm yang terdiri dari 1 tendon dengan 22 strand.
Modifikasi Perencanaan Jembatan Cincin Lama Widang Menggunakan Sistem Extradosed Muhammad Anhar Prakoso; Hidajat Sugihardjo; Data Iranata
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.58382

Abstract

Jembatan Cincin lama merupakan jembatan penghubung antara kecamatan babat lamongan, dan kecamatan widang. Struktur utama jembatan merupakan rangka batang yang memiliki profil WF dengan bentang 260 m. Sistem Jembatan rangka batang umumnya diperuntuhkan untuk jembatan dengan bentang 60 -100 m. Hal ini tidak sesuai pada jembatan cincin lama yang menggunakan struktur rangka batang dengan bentang 260 m. Oleh karena itu dilakukan modifikasi pada Jembatan Cincin Lama menggunakan sistem exstradosed. Jembatan extradose merupakan modifikasi jembatan bentang panjang yang didapatkan dari kombinasi antara jembatan girder dan jembatan cable stay. Jembatan extradose memiliki tinggi tower yang lebih pendek serta sudut kabel antara pylon dan gelagar relatif lebih landai dibandingkan dengan jembatan cable stay pada umumnya. Perencanaan modifikasi ini mengacu pada SNI 1725-2016, SNI 2833-2016, dan Peraturan Kementrian PU mengenai Pedoman Perencanaan Teknis Jembatan Beruji Kabel 2015. Dari hasil perencanaan digunakan lantai kendaraan berupa tapered box gider dengan lebar 16 m dan ketinggian 3 m hingga 4,5 m, dengan tinggi tower setinggi 14 m dari lantai kendaraan. Kabel jembatan menggunakan VSL dengan unit 6-127-115, 6-109-107, 6-85-84, 6-55-52, 6-19-16, 6-61-59, 6-73-64, 6-85-81, 6-109-103, 6-127-114.
Studi Pengaruh Kekuatan dan Kekakuan Dinding Bata Pada Bangunan Bertingkat Redha Sadhu Leksono; Data Iranata; Heppy Kristijanto
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.489 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.1024

Abstract

Dalam mendesain suatu struktur seperti portal, para perencana umumnya tidak memperhitungkan komponen dinding pengisi seperti batu bata sebagai komponen struktural (dianggap sebagai komponen non structural/beban terbagi rata). Pada kenyataannya, dinding pengisi tersusun atas  batu bata dengan mortar yang memiliki kekuatan dan kekakuan tertentu. Dinding pengisi, batu bata, ini juga memilki kecenderungan untuk berinteraksi bersama portal yang ditempatinya, terutama bila terkena gaya lateral (akibat gempa) yang cukup besar. Dalam studi ini akan dianalisa sampai pada tingkat berapakah kekuatan dan kekakuan  dinding bata berpengaruh cukup signifikan terhadap suatu struktur gedung bertingkat. Dinding bata dianggap sebagai bracing tekan dan akan dimodelkan dengan batang diagonal, lalu akan dibandingkan dengan dinding bata yang dianggap sebagai beban mati terbagi rata (open frame). Untuk analisa strukturnya akan digunakan metode Analisa Statik Non-Linier (Pushover) dengan program bantu SAP 2000. Hasil studi ini menunjukkan bahwa struktur open frame memiliki perilaku struktur yang lebih baik daripada struktur dengan bracing tekan. Hal ini ditunjukkan pada nilai target perpindahan saat performance point,  struktur open frame memiliki nilai yang lebih besar. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa dinding bata dapat mengganggu kinerja struktur utama untuk berdeformasi secara maksimal. Semakin tinggi tingkat lantai suatu gedung, maka tingkat pengaruh kekuatan dan kekakuan dinding bata semakin besar terhadap kinerja struktur utama. Oleh karena itu, perencanaan suatu desain bangunan harus memperhatikan kekuatan dan kekauaan dinding bata.
Modifikasi Perencanaan Struktur Apartemen One East Residence Surabaya dengan Struktur Komposit Baja Beton dan Base Isolator: High Damping Rubber Bearing Adnan Fadhlullah Muharam; Endah Wahyuni; Data Iranata
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.622 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.25114

Abstract

Pada saat ini, penggunaan struktur komposit baja-beton dalam pembangunan konstruksi sipil sangatlah banyak dilakukan. Komponen struktur komposit ini dapat menahan beban sekitar 33% sampai 50% lebih besar daripada beban yang dapat dipikul oleh balok baja saja tanpa adanya perilaku komposit. Penggunaan teknologi Base Isolator sebagai peredam gempa juga dinilai sangat penting bagi konstruksi bangunan gedung karena mengurangi gaya gempa yang diterima oleh struktur. Apartemen One East Residence Surabaya pada kondisi sebenarnya dibangun dengan menggunakan struktur beton bertulang biasa dan memiliki 33 lantai dan 1 basement. Dalam Tugas Akhir ini, gedung tersebut akan dimodifikasi dengan menggunakan struktur komposit baja-beton dan Base Isolator: High Damping Rubber Bearing (HDRB). Berdasarkan perhitungan dan analisa struktur didapatkan hasil, yaitu : tebal pelat atap 9 cm, pelat lantai 9 cm, dimensi balok anak terbesar WF 450x300x11x18, dimensi balok induk terbesar WF 800x300x14x26, dimensi kolom terbesar HSS 700x700x28x28 berintikan beton, dimensi base isolator eksterior 900 mm, dimensi base isolator interior 1100 mm, pondasi menggunakan bored pile diameter 80 cm dengan kedalaman 30 m, dimensi pedestal terbesar 1500 mm, dimensi pilecap terbesar 960x640x110 cm dan dimensi sloof 450x600 mm. Perencanaan tersebut telah memenuhi persyaratan keamanan struktur berdasarkan SNI 1727:2013, SNI 1726:2012, SNI 1729:2015 dan SNI 2847:2013.
Modifikasi Perencanaan Apartemen Puncak CBD Wiyung dengan Menggunakan Sistem Ganda dan Balok Pratekan pada Lantai Atap Nadia Jasmine Setianty Simanjuntak; Endah Wahyuni; Data Iranata
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.072 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i2.35329

Abstract

Abstrak – Gedung Apartemen Puncak CBD merupakan hunian vertikal yang terdiri dari 37 lantai untuk unit kamar yang terletak di daerah Wiyung, Surabaya Barat. Apartemen ini dibangun dengan struktur beton bertulang biasa pada keseluruhan lantai dan dilakukan modifikasi pada lantai atap. Modifikasi ini bertujuan untuk mengubah lantai paling atas gedung menjadi suatu ruang serbaguna. Ruang serbaguna didesain memiliki panjang 30 meter dan lebar 13,65 meter dimana kolom-kolom interior ruangan akan dihilangkan dan digantikan fungsinya oleh balok pratekan agar luas ruangan menjadi optimal. Metode beton pratekan yang digunakan dalam modifikasi ini adalah metode post tension (pasca tarik) yang cocok diterapkan pada konstruksi gedung. Perencanaan gedung ini juga menggunakan Sistem Ganda karena apartemen terletak di Kategori Desain Seismik D. Dari hasil Analisa yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa syarat Sistem Ganda terpenuhi, dimana rangka utama gedung mampu menahan beban lateral X dan Y sebesar 29,63% dan 27,39%. Gaya pratekan yang dikenakan pada balok pada saat jacking sebesar 1840 kN dengan kehilangan gaya sebesar 19,06%.
Analisis Perilaku Material dan Komposisi Engineered Cementitious Composite : Review Studi Indra Komara; Priyo Suprobo; Faimun Faimun; Data Iranata
Cantilever: Jurnal Penelitian dan Kajian Bidang Teknik Sipil Vol 10 No 2 (2021): Cantilever
Publisher : Department of Civil Engineering and Planning, Faculty of Engineering, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.208 KB) | DOI: 10.35139/cantilever.v10i2.103

Abstract

Engineered Cementitious Composite (ECC) concrete or micromechanical modeled concrete using analysis of a mixture of fiber and other added materials can produce a tensile strain capacity of up to three hundred to five hundred times compared to the strain capacity of conventional concrete. A review related to several studies that have been carried out previously on the properties of ECC and their constituent materials is presented in this paper. The behavior of the material is reviewed as an investigation parameter followed by determining the composition of the mixture, namely the effect of the water-cement ratio, the shape and length of the fiber and the addition of additives. The fiber volume fraction review was limited to between 2% to 3%, which resulted in outstanding tensile strain behavior. As it is known, ECC has an excellent capacity in terms of strain behavior which is accompanied by a large number of mico cracking patterns. ECC crack widths are usually predominantly less than 100 μm. ECC behavior is closer to that of steel which can bend or be ductile, whereas conventional concrete is brittle.
Non-linear finite element analysis of reinforced concrete deep beam with web opening Ferry Alius; Bambang Piscesa; Faimun Faimun; Harun Alrasyid; Data Iranata
Journal of Civil Engineering Vol 35, No 1 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j20861206.v35i1.7480

Abstract

The use of Reinforced Concrete (RC) deep beams in building may requires web openings or holes for electrical and mechanical utilities passage. This web opening will change the behavior of RC deep beam and may resulted in early cracks even at service load. Hence, it is important to use a suitable tool to predict the full response of RC deep beam with opening. For that purpose, nonlinear finite element method using 3D-NLFEA software package which utilize a plasticity-fracture model is used to predict the behavior of RC deep beam. One deep beam specimen available in the literature is investigated. To study the effect of using structured and unstructured mesh, as well as different element types on the load deflection curve, hexahedral and tetrahedral solid element was used. From the comparisons, it was observed that the crack pattern between two different meshes was not similar. Structured mesh often has straighter crack propagation compared to the unstructured mesh. The load deflection curve for both models are similar and both models were performed satisfactorily in predicting the peak load of the deep beam.