Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP)

UPAYA PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN UNTUK BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN DENGAN MEDIA TANAM POLYBAG SEBAGAI PENYEDIA PANGAN MASA PANDEMI COVID-19 DI DESA WOISE KABUPATEN KOLAKA UTARA Masitah Masitah; Nursalam Nursalam; Syahrir Syahrir; Fitriani Fitriani; Juhuria Juhuria; Wahyu Agung; Arwis Syam
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 8 No. 1 (2022): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 8 NO. 1 OKTOBER 2022
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v8i1.19028

Abstract

Konteks pemberdayaan masyarakat sangat sesuai diterapkan dalam situasi dimana masyarakat memerlukan pendampingan untuk memberdayakan dirinya sendiri. Kondisi ini menjadi salah satu pertimbangan dilaksanakannya KKN di Desa Woise meskipun dalam keadaan pandemi Covid-19. Desa Woise merupakan salah satu Desa yang termasuk ke dalam Kecamatan Lambai, Kabupaten Kolaka Utara. yang terdiri dari 3 Dusun. Masalah yang dihadapi masyarakat di Desa Woise yaitu memiliki jenis tanah yang berpasir dan masih banyak masyarakat yang tidak tahu cara memanfaatkan lahan pekarangan rumahnya, sehingga masyarakat di Desa tersebut tersebut perlu diberikan bimbingan cara memanfaatkan pekarangan rumah, agar dapat membantu perekonomian keluarga mereka dimasa pandemi Covid-19. Kegiatan ini dilakukan di Desa Woise dengan beberapa tempat yang berbeda. Pemanfaatan pekarangan dilaksanakan pada tanggal 22 September 2021. Alat dan Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah cangkul untuk membersihkan lahan pekarangan, polybag ukuran kecil untuk menyemai benih cabai, dan benih terong tanah dan pupuk kandang untuk media tanam, polybag ukuran besar untuk media tanam, dan rak besi sebagai tempat tanaman. Metode dan bentuk kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan dan pelatihan pembuatan tanaman sayuran dengan menggunakan polybag. Masyarakat di Desa Woise sangat senang karena mahasiswa KKN Tematik dari Universitas Sembilanbelas November Kolaka melaksanakan program kerja pemanfaatan pekarangan rumah di Desa mereka. Dengan adanya program tersebut masyarakat menjadi tahu bagaimana cara memanfaatkan lahan atau pekarangan rumah menjadi efisien dan efektif. Capaian hasil kegiatan pelatihan tersebut diharapkan masyarakat Desa Woise dalam hal ini ibu-ibu rumah tangga dapat menanam segala jenis tanaman sayuran guna menopanang kebutuhan pangan keluarga. Kata kunci: Tanaman sayuran, Pekarangan, Budidaya, Covid-19. ABSTRACT The context of community empowerment is very suitable to be applied in situations where the community needs assistance to empower themselves. This condition is one of the considerations for implementing KKN in Woise Village despite the Covid-19 pandemic. Woise Village is one of the villages included in Lambai District, North Kolaka Regency. which consists of 3 hamlets. The problem faced by the people in Woise Village is that they have sandy soil types and there are still many people who do not know how to use their home yards, so the people in the village need to be given guidance on how to use their home yards, in order to help their family's economy during the Covid-19 pandemic. 19. This activity was carried out in Woise Village in several different places. Utilization of the yard will be carried out on September 22, 2021. The tools and materials used in this activity are hoes for cleaning the yard, small polybags for sowing chili seeds, and ground eggplant seeds and manure for planting media, large polybags for planting media, and iron shelves for plants. The methods and forms of activities carried out are counseling and training on the manufacture of vegetable crops using polybags. The people in Woise Village are very happy because the Thematic Community Service Program students from the Ninebelas November University Kolaka carry out a work program to utilize the yard of their house in their village. With this program, the community will know how to use land or yards to be efficient and effective. It is hoped that the results of the training activity will be for the Woise Village community, in this case housewives, to be able to plant all kinds of vegetable crops to support the family's food needs. Keywords: Vegetable crops, Yard, Cultivation, Covid-19.
PENGUATAN KEMAMPUAN MANAJERIAL KELOMPOK WANITA TANI MELALUI PELATIHAN LAPORAN KEUANGAN USAHATANI DI KABUPATEN KOLAKA Kabul Budiman; Masitah Masitah; Campina Illa Prihantini; Nursalam Nursalam; Hasbiadi Hasbiadi
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 7 No. 2 (2022): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 7 NO. 2 MEI 2022
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v7i2.22269

Abstract

Kelompok wanita tani merupakan salah satu kelompok masyarakat yang memiliki potensi yang besar untuk diberdayakan. Terlebih kelompok wanita tani yang berada di daerah pedesaan dengan kawasan yang memiliki lahan pekarangan yang cukup luas. Lahan pekarangan dapat menjadi sumberdaya produksi yang jika dikelola dengan baik akan menjadi salah satu sumber penerimaan bagi wanita tani. Kelompok wanita tani di Desa Lamondape pada umumnya adalah ibu rumahtangga yang memiliki aktivitas bertani di lahan perkebunan atau sawah milik mereka. Jika tidak sedang berproduksi, mereka memanfaatkan lahan pekarangan dengan menanam tanaman hortikultura seperti sayur mayur. Pelatihan laporan keuangan usahatani sayur mayur diberikan kepada kelompok wanita tani agar mereka mampu mengelola keuangan usahatani sampingan dengan baik sehingga usahatani sayur mayur dari lahan pekarangan dapat menjadi sumber penghasilan alternatif bagi rumahtangga mereka. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa mereka sangat antusias dan adanya perubahan pola pikir dalam memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber penerimaan alternatif mereka. Kata kunci: Keuangan, Laporan, Manajerial, Wanita, Tani. ABSTRACT Women farmer group is one of the community groups that has great potential to be empowered. Moreover, the group of women farmers who are in rural areas with areas that have a fairly large yard. Yards can be a production resource which, if managed properly, will be a source of income for women farmers. Women farmer in Lamondape village are generally housewives who have farming activities on their plantations or rice fields. If they are not in production, they use their yards by planting horticultural crops such as vegetables. Vegetable farming financial report training is given to women farmer group so that they are able to manage sideline farming finances well so that vegetable farming from their yards can be an alternative source of income for their households. The results of the service program show that they are very enthusiastic and there is a change in their mindset in utilizing their yard as an alternative source of income. Keywords: Report, Finance, Managerial, Woman, Farmer.
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PELATIHAN PENGOLAHAN IKAN LURE DAN IKAN CAKALANG MENJADI PRODUK BERNILAI TINGGI DI KAMPUNG BAJO, KELURAHAN ANAIWOI, KABUPATEN KOLAKA Nurfadila Nurfadila; Ferawati Ferawati; Campina Illa Prihantini; Masitah Masitah; Erik Hardianti; Yuli Purbaningsih; Ramlah Saleh; Dini Solihah
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 8 No. 1 (2022): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 8 NO. 1 OKTOBER 2022
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v8i1.23578

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pengolahan bahan ikan cakalang dan ikan lure yang dapat memberdayakan warga perempuan kampung bajo, Kelurahan Anaiwoi, Kecamatan Tanggetada. Selain itu, pengabdian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang pengolahan ikan cakalang dan ikan lure agar mendapat nilai tambah lebih tinggi dibandingkan yang tanpa diolah. Objek pengabdian terdiri dari warga perempuan yang terdiri atas nelayan wanita dan istri nelayan Suku Bajo yang berjumlah 45 orang Dusun V Kelurahan Anaiwoi, Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka. Kegiatan pengabdian diawali dengan sosialisasi mengenai pentingnya pengolahan ikan hasil tangkapan nelayan agar lebih memiliki nilai ekonomi, dilanjutkan dengan praktik langsung dan diakhiri dengan diskusi dengan masyarakat mengenai keberlanjutan program. Hasil dari kegiatan pengabdian ini di antaranya adalah bertambahnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat nelayan Kampung Bajo, serta diperolehnya pendapatan hasil usaha penjualan produksi ikan cakalang dan ikan lure. Keberlanjutan program pemberdayaan perempuan ditunjukkan dengan telah adanya pengembangan produk atau variasi produk dan terbentuknya kemandirian tim. Kata kunci: Pemberdayaan perempuan, Pelatihan, Bahan pangan ikan. ABSTRACT This service aims to provide training on the processing of skipjack and lure fish ingredients that can empower the women of Bajo Village, Anaiwoi Village, Tanggetada District. In addition, this service aims to increase knowledge about the processing of skipjack and lure fish so that they get higher added value than those without processing. The object of service consists of female residents consisting of female fishermen and the wives of fishermen from the Bajo Tribe, totaling 45 people from Hamlet V, Anaiwoi Village, Tanggetada District, Kolaka Regency. The service activity begins with socialization about the importance of processing fish caught by fishermen to have more economic value, followed by direct practice and ending with discussions with the community about the sustainability of the program. The results of this service activity include increasing the knowledge and skills of the fishing community of Kampung Bajo, as well as obtaining income from the sale of skipjack and lure fish production. The sustainability of the women's empowerment program is indicated by the development of products or product variations and the formation of team independence. Keywords: Women empowerment, Training, Fish food.