Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PENERAPAN METODE BERCERITA BAGI KEMAMPUAN NUMERASI SISWA USIA DINI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK [APPLICATION OF THE STORY METHOD FOR EARLY STUDENT NUMERATION ABILITY IN THEMATIC LEARNING] Sarwuna, Yostinawely; Ani, Yubali; Soesanto, Robert Harry
JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education Vol 7, No 1 (2023): JUNE
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/johme.v7i1.6468

Abstract

Based on the results of observations made at a Christian Kindergarten in Tangerang, it was found that there was an unevenness in the numeracy abilities of early-age students. Some students already have the ability to count numbers 1 and 3, but some others do not. Therefore, it is necessary to introduce numeracy skills by the teacher so that students have an even numeracy ability. The purpose of writing this scientific work is to describe the application of the storytelling method to the numeracy skills of early-age students in thematic learning. The research method used is descriptive qualitative research method. Based on the results of the discussion, it was found that the application of the storytelling method was carried out in six stage’s that were closely related to the introduction of numeracy skills, namely making preparations before learning, checking readiness and providing motivation to students, actively involving students, telling stories with attention to language, developing, and checking student understanding.  Through the application of the six stages of the storytelling method in thematic learning it can help teachers to assess and confirm the level of numeracy abilities of early age students. The next suggestion is to pay attention to various indicators of numeracy skills that have not been studied and to pay attention to the time allocation in teaching so that the effectiveness of the six stages of the storytelling method can be assessed.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada salah satu Taman Kanak-kanak Kristen di Tangerang ditemukan ketidakrataan kemampuan numerasi siswa usia dini. Beberapa siswa telah memiliki kemampuan membilang bilangan 1 dan 3 namun beberapa lainnya belum. Oleh sebab itu, diperlukan pengenalan kemampuan numerasi oleh guru agar siswa memiliki kemampuan numerasi yang merata. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah memaparkan penerapan metode bercerita bagi kemampuan numerasi siswa usia dini dalam pembelajaran tematik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Berdasarkan pemaparan hasil pembahasan ditemukan penerapan metode bercerita dilakukan dalam enam tahapan yang berkaitan erat dengan pengenalan kemampuan numerasi yaitu melakukan persiapan sebelum pembelajaran, mengecek kesiapan dan memberikan motivasi kepada siswa, melibatkan siswa secara aktif, bercerita dengan memperhatikan bahasa, melakukan pengembangan, dan mengecek pemahaman siswa. Melalui penerapan keenam tahapan metode bercerita dalam pembelajaran tematik dapat membantu guru untuk menilai serta mengkonfirmasi tingkatan kemampuan numerasi siswa usia dini.  Adapun saran selanjutnya adalah memperhatikan berbagai indikator kemampuan numerasi yang belum dikaji serta memerhatikan alokasi waktu dalam melakukan pengajaran sehingga keenam tahapan metode bercerita dapat dinilai keefektifannya.
Bentuk Representasi Diri Fashion Stylist Pada Media Sosial Instagram Janna Panayanti; Hendri Prasetyo; Yunita Sari; Yubali Ani
SABER : Jurnal Teknik Informatika, Sains dan Ilmu Komunikasi Vol. 2 No. 2 (2024): April : Jurnal Teknik Informatika, Sains dan Ilmu Komunikasi
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/saber.v2i2.995

Abstract

The aim of this research is to present a form of self-representation of a fashion stylist through the social media Instagram. This research uses a qualitative approach with phenomenological methods. Data collection was carried out by observing the four fashion stylists on Instagram social media. The research results show: The form of self-representation of a fashion stylist on Instagram social media must pay attention to: 1) The strategies used in self-presentation, namely Ingratiation and Self-Promotion; 2) The form of the upload that is uploaded displays the impression as expected; 3) Fashion stylists also control every upload they make on their social media, especially those related to their profession as a fashion stylist, and 4) Efforts to build their own identity.
ENGLISH LEARNING PROGRAM FOR CHILDREN IN ORPHANAGE, MUARA ANGKE, NORTH JAKARTA Recard, Michael Recard; Ani, Yubali; Cendana, Wiputra; Agustin, Atalya; Indriani, Siane; Sativa, Riza
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.2048

Abstract

To provide quality and equitable education (SDG4), starting from one small area in Jakarta, a community service English Program was held by the Sunda Kelapa Sector Police, North Jakarta and UPH lecturers to teach English to elementary school children at the Orphanage in Muara Angke, Tanjung Priok, North Jakarta. This program was assisted by tutors from students of the Faculty of Education, Pelita Harapan University, while the lecturers supervise the planning and teaching process. This activity aims to train children's communication skills using English. As an international language, English is chosen to be taught to children. Holistic and collaborative technological innovation is used to understand the social and cultural context. Storytelling, conversation, coloring, naming, pronunciation, roleplay, and gamification are used in the learning method. The results of the service show reading and writing skills, increased learning motivation, introduction to material that still needs to be improved, training tutors' teaching skills in guiding and knowing the material properly, and teaching equipment that needs to be improved. In addition, from the learning experience they had, they could learn and play at the same time, feel more confident, and be more active as they increase their sense of competition to achieve the learning goals.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN FASILITATOR BELAJAR Appulembang, Oce Datu; Munthe, Ashiong Parhehean; Kusumah, Indra Praja; Ani, Yubali
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.2068

Abstract

Pendampingan belajar bagi siswa menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi anak usia sekolah. Rendahnya perekonomian masyarakat salah satu daerah pinggiran Bogor dapat menjadi salah satu kendala terpenuhinya kebutuhan ini. Pendidikan merupakan salah satu pendekatan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan juga memperbaiki taraf hidupnya. Oleh sebab itu, Yayasan Emmanuel yang berpusat di Sentul memberikan bantuan dana pendidikan bagi sekelompok siswa SMK. Salah satu kerinduannya adalah sekelompok siswa ini dapat memberikan dampak bagi lingkungan tempat tinggalnya dalam hal pendidikan. Mereka diharapkan dapat memberikan pendampingan yaitu sebagai fasilitator belajar bagi anak-anak usia sekolah di sekitarnya. Namun kendalanya adalah siswa SMK tersebut belum memiliki pengalaman bahkan mereka pun membutuhkan pendampingan untuk menjadi fasilitator belajar. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada siswa SMK untuk menjadi fasilitator belajar. Adapun pelaksanaan kegiatan ini merupakan sebuah workshop yang diadakan setiap dua minggu sekali dalam satu semester di Sentul. Kegiatan ini memberikan dampak yang positif bagi para peserta pelatihan dan pendampingan. Sebagai fasilitator belajar, mereka dapat mempraktikkan secara langsung hasil pelatihan ini terhadap adik-adik yang didampingi baik secara kognitif, psikomotor, keaktifan belajar maupun karakter. Mereka lebih siap dan percaya diri untuk menjadi fasilitator belajar. Mereka juga dapat mengaplikasikannya dalam mengatasi kesulitan belajarnya maupun adik-adiknya bimbingannya. Kata Kunci : fasilitator belajar, pelatihan, pendampingan
BIMBINGAN BELAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR DI SALAH SATU PESANTREN DI JAKARTA UTARA Recard, Michael; Ani, Yubali; Cendana, Wiputra; Agustin, Atalya
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bersinergi Inovatif Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bersinergi Inovatif
Publisher : PT. Gelora Cipta Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pelita Harapan bersama Polsek Sunda Kelapa, Resor Jakarta Utara melakukan Program Pengabdian Masyarakat kepada anak-anak Pondok Pesantren Nurul Bahri Jakarta Utara dengan melakukan pengajaran Bahasa Inggris. Pengajaran ini sangat bermanfaat baik dalam bidang akademis maupun non-akademis karena Bahasa Inggris merupakan bahasa pengantar komunikasi internasional sehingga dapat menumbuhkan daya saing siswa di era perkembangan yang begitu cepat. Pembelajaran yang dilakukan menggunakan pendekatan holistik dan kolaboratif, yaitu anak-anak dapat belajar bahasa lebih komprehensif, kontekstual, dan praktikal serta memunculkan relasi yang baik kepada sesama secara efektif. Program ini dilakukan kepada 30 siswa SD-SMA sebanyak 8 kali pertemuan selama bulan September-November 2022 di Pondok Pesantren Nurul Bahri. Program ini didampingi oleh 10 tutor dari mahasiswa Universitas Pelita Harapan bersama dosen sebagai pengarah. Dalam proses pembelajaran, para tutor menggunakan media pembelajaran yang beragam untuk membantu siswa lebih mudah memahami materi, melakukan asesmen melalui beragam cara misalnya observasi, tes/Quiz, dan penilaian melalui presentasi dan memberikan umpan balik. Program ini juga dapat berjalan dengan baik berkat sosialisasi yang dilakukan oleh SatBinMas Polsek Sunda Kelapa terkait kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris gratis. Dengan berhasilnya kegiatan yang dilaksanakan di Pesantren Nurul Bahri, kerjasama ini dilanjutkan di tempat yang berbeda agar anak-anak memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang semakin baik yang dapat memperlengkapi mereka untuk masa depan yang lebih baik.