Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

TRANSFORMASI HUKUM KELUARGA ISLAM DI INDONESIA: Telaah Pemikiran Rifyal Ka’bah Desi Asmaret; Alaiddin Koto; Afrizal M
Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol. 12 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ahwal.2019.12203

Abstract

This research discusses about Rifyal Ka'bah’s idea on the transformation of  Islamic family law to become the national law. This research focuses on how does Rifyal Ka’bah formulate the methods of the transformation of Islamic family law into national law? What is the influence of  the idea of the transformation to the development of Islamic legal thought in Indonesia? This research is a type library research with qualitative descriptive analysis.This research argues that Rifyal Ka’bah believes that gradual transformation of Islamic family law to become National law is the best way to make Islamic family law going down to earth. This can be performed by the issuance of judge's decision with a fair and consistent attitude. From the perspective of theoretical Islamic law, it is very useful to  use of ra'y and urf as sources of Islamic law after al-Qur’an, Hadis, and Ijma’ through the process of ijtihad jamā'i and tarjih. Rifyal Ka'bah has given significant influences to the emergence of various efforts of Islamic jurists in revising laws and regulations in accordance with the substance contained in Islamic law, jurisprudence guided by judges throughout Indonesia and changes in the mindset judges to apply the theory of diyāni and qaḍā 'i.Penelitian ini mengkaji pemikiran Rifyal Ka’bah dalam mentransformasikan hukum keluarga Islam menjadi hukum Nasional. Permasalahan utamanya: Bagaimana pemikiran dan sikap Rifyal tentang transformasi hukum keluarga Islam? Apakah metode penggalian hukum yang diterapkan Rifyal? Bagaimana posisi dan pengaruh pemikiran Rifyal dalam khazanah pemikiran hukum Islam di Indonesia? Penelitian bertujuan mewujudkan harmonisasi syari’at Islam dengan hukum Nasional. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pustaka dengan analisis deskriptif kualitatif. Temuan penelitian: Pertama, Pemikiran dan sikap Rifyal Ka'bah tentang transformasi hukum keluarga di Indonesia adalah mengubah fikih munakahat menjadi hukum Nasional, yakni memasukkan substansinya berangsur-angsur melalui putusan hakim dengan sikap adil dan konsisten. Kedua, metode penggalian hukum Rifyal Ka'bah adalah pengembangan metodologi uṣul al-fiqh dengan menempatkan ra'yu dan urf sebagai sumber hukum Islam setelah Alquran, hadits dan Ijma’ melalui metode ijtihad jamā'i dan tarjih. Ketiga, Pemikiran Rifyal Ka'bah mempengaruhi berbagai upaya para ahli hukum Islam dalam merevisi hukum dan peraturan sesuai dengan substansi hukum Islam, yurisprudensi yang dipedomani oleh hakim seluruh Indonesia, dan perubahan mindset hakim untuk menerapkan teori diyāni dan qaḍā'i.
Ontologi Hukum Islam Desi Asmaret
Jurnal Al Himayah Vol. 2 No. 1 (2018): Al Himayah
Publisher : Jurnal Al Himayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1261.458 KB)

Abstract

Tulisan ini mengungkap kebenaran tentang realitas hukum Islam dan ruang lingkupnya. Pemahaman secara ontologis berarti membahas kebenaran suatu fakta secara mendalam. Ontologi hukum Islam di sini adalah objek kajian hukum Islam atau bagian-bagian yang terdiri dari kajian pembidangan hukum Islam dan kajian geografis hukum Islam. Pemahaman tentang ontologi hukum Islam ini menjadi bahasan yang sangat menarik karena berawal dari perbedaan penafsiran tentang syariat dan fikih. Meskipun kedua-duanya merujuk pada sumber yang sama yakni al-Qur’an dan Sunnah. Pertanyaan mendasar dalam penelitian ini adalah apakah hukum Islam tersebut sama dengan syariat dan fikih? Bagaimanakah ruang lingkup (ontologi) atau objek kajian hukum Islam? Pembahasan ini menggunakan metodologi risearch pustaka dengan pendekatan kualitatif. Yakni mengumpulkan data-data melalui jurnal-jurnal, buku-buku teks, karya ilmiyah dan sumber- sumber yang relevan, melakukan analisis dan menarik kesimpulan. Tulisan ini menemukan bahwa sebenarnya hukum Islam adalah suatu istilah dalam bahasa Indonesia (yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Islamic law), sering dipakai untuk dua pemahaman yaitu fikih dan syariat. Jika hukum Islam dipahami dengan makna syariat maka cenderung bersifat absolut, sebaliknya bila hukum Islam dipahami dengan makna fikih, maka berarti hukum Islam adalah jabaran dari syari’at. Hukum Islam dalam makna syari’at mengatur segala aspek kehidupan meliputi aqidah (keyakinan), ubudiyah (ibadah), akhlak (perilaku), dan muamalah (kemasyarakatan). Sedangkan hukum Islam dalam makna fikih dapat dirangkum dalam dua kategori besar yaitu fikih ibadah dan fikih mu’amalah (fikih al-‘Adah). Dari segi fikih mu’amalah inilah objek kajian pembidangan hukum Islam ini berkembang menjadi berbagai macam pembidangan yang sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan ummat.
Penunjukan Lafazh Terhadap Hukum (Dilalah) Berbentuk Ibarah al-Nash Desi Asmaret
Jurnal Al Himayah Vol. 3 No. 1 (2019): Al Himayah
Publisher : Jurnal Al Himayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini mencari jawaban bagaimana cara memahami penunjukan lafadzh terhadap hukum (dilalah) terutama dilalah lafziyah dalam bentuk ibarah al-nash, bagaimana penunjukan hukum dan kekuatan penunjukannya. Metodologi yang digunakan adalah risearch pustaka dengan pendekatan kualitatif yaitu mengumpulkan data-data sumber primer Alquran dan Sunnah Nabi saw., buku-buku ushul fikih dan sumber-sumber sekunder yang relevan, menganalisis dan menarik kesimpulan. Temuan penelitian bahwa dilalah ibarah al-nash bisa menjadi hujjah, penunjukan hukumnya pasti (qath’i) selama tidak ada dalil yang mentakhsis (mentakwilkannya, dan menjadi dzanni apabila ia termasuk kategori lafal umum yang ditakhsis. Ibarah al-nash ini dapat dijadikan hujjah. Sebab penunjukan lafazh kepada hukumnya muncul dari lafazh nash itu sendiri. Adapun penetapan dengan dilalah nash ialah penetapan secara lughawi saja. Penetapan itu adalah dengan perantaraan pemahaman bahasa bukan dengan cara ijtihad.
Penguatan Keluarga Menghadapi Kekerasan Terhadap Anak di Era Digital Desi Asmaret
Jurnal Al Himayah Vol. 4 No. 2 (2020): Al Himayah
Publisher : Jurnal Al Himayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena kasus kekerasan terhadap anak di era digital, menjadi masalah pokok yang harus dicarikan solusinya, diawali dari penyebab dan alasan mengapa korban enggan melaporkan, serta bagaimana penguatan keluarga menghadapinya. Metode penelitian ini menggunakan metode pustaka (library research) bersifat kualitatift. Data-data diperoleh dari sumber skunder dan primer yang diolah secara analistik deskriptik. Hasil penelitian ini menemukan bahwa penyebab utama kekerasan terhadap anak di era digital adalah lemahnya perlindungan yang diberi-kan oleh keluarga terhadap anak. Pada umumnya korban kekerasan anak takut melapor karena malu atau takut disudutkan sehingga mengalami kekerasan selanjutnya, justeru itu penguatan keluarga dalam bentuk perlindungan terhadap anak dimulai dari pemahaman orang tua terhadap posisi anak dalam keluarga dan kesiapan memberikan keteladanan sejak dini
PENERAPAN PERILAKU ISLAMI MAHASISWA KEPERAWATAN POLITEKNIK ‘AISYIYAH SUMATERA BARAT DALAM KEHIDUPAN PRIBADI DAN KELUARGA SESUAI PHIWM Desi Asmaret; Nurhaida Nurhaida; Trisna Jayati
Menara Ilmu Vol 16, No 2 (2022): VOL. XVI NO. 2 APRIL 2022
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v16i2.3039

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan, sikap dan tindakan mahasiswa Keperawatan Diploma Tiga Politeknik ‘Aisyiyah Sumatera Barat dalam menerapkan Perilaku Islami dalam kehidupan Pribadi dan Keluarga sesuai Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM). Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi yaitu jenis penelitian kualitatif. Data-data dikumpulkan dengan cara melakukan observasi dan partisipasi, pertanyaan tertulis dilakukan melalui google form, wawancara dan dokumentasi. Data itu kemudian diolah secara analitis deskriptif. Responden penelitian terdiri atas mahasiswa keperawatan berjumlah tujuh puluh enam orang. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa pengetahuan, sikap, dan tindakan mahasiswa keperawatan bernilai sangat Sangat baik 36,8 %, Baik  57,9 %, Cukup 5,3 %, kurang 0 % sesuai dengan PHIWM. Artinya secara umum dalam implementasi PWIM rata-rata adalah baik, meskipun setelah dikonfirmasi masih ada yang tidak konsisten menjalankan sholat dan mengaji dalam keluarga dan di antaranya keluarga masih ada yang bersikap kasar. Hasil ini berimplikasi kepada pentingnya pihak kampus melakukan peningkatan dan pengembangan pembinaan Al-Islam Kemuhammadiyahan/ Ke’Aisyiyahan (AIKA) dibidang PHIWM dengan memperhatikan lima indikator PHIWM dalam kehidupan pribadi dan enam indikator PHIWM dalam kehidupan keluarga mahasiswa. Kata Kunci: Pribadi, Keluarga, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM). Politeknik ‘Aisyiyah Sumatera Barat. 
KAJIAN TENTANG GENDER PERSPEKTIF ISLAM (Studi Analisis Tentang Posisi Perempuan dan Laki-laki dalam Islam) Desi Asmaret
JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah) Vol 17, No 2 (2018)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Batusangkar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.485 KB) | DOI: 10.31958/juris.v17i2.1164

Abstract

The aim of this study is to find out the position of women and men in Islamic beliefs to encounter the challenges of feminists or feminism who have always questioned the differences in gender roles between women and men who have been considered lame and asismestris. Is this because of a false understanding of the structure of religious teachings normatively or not? The method used was library research with a qualitative approach. The data were collected from the Qur'an and Sunnah of the Prophet, books on gender and sociology and other relevant sources, then analyzing and drawing conclusions qualitatively. The results of the discussion found that differences between women and men were only privileges and groupings. Men and women are clearly different, but this difference is not intended so that each of them looks for their own ways, but to reach each other to achieve one goal, namely the continuity of life and human civilization itself. For this reason, it is recommended that Islamic law researchers reproduce research with a gender analysis perspective. So that the norms and substance of Islamic law are more easily understood and implemented.
Budikdamber: Produktivitas Dari Kampus Upaya Membantu Ekonomi Mahasiswa Politeknik ‘Aisyiyah Di Masa Pandemi Covid-19 Desi Asmaret; Fitri Yulianis
COMSEP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): COMSEP : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Asosiasi Dosen Akuntansi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.12 KB)

Abstract

The Covid-19 pandemic has brought drastic changes to the economic conditions of parents of students who on average work as farmers, traders, and fishermen. It is necessary to find a solution that contributes to overcoming the problem. This community service aims to help students find practical solutions during the Covid-19 Pandemic in meeting their daily needs while boarding in the city of Padang by means of Budikdamber, namely Fish Cultivation in buckets filled with kale plants. The service method that will be carried out is practical training or Participation Action Research service, namely service that requires active participation from the servant. The Budikdamber PAR method is used as a way to help the student's economy so that they are responsible for themselves in maintaining the continuity of their life goals as family members. This budikdamber service is very important to be trained for students as a practical solution in increasing income to help ease the economy of parents, especially to overcome difficulties in paying tuition fees.
PENINGKATAN KOMPETENSI DOSEN DAN KARYAWAN POLITEKNIK ‘AISYIYAH SUMATERA BARAT DALAM IBADAH PRAKTIS “SHOLAT” Desi Asmaret; Syaf lin Halim; Mandria Yun Delfa
Menara Pengabdian Vol. 1 No. 2 (2021): Vol. 1 No. 2 Desember 2021
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.391 KB) | DOI: 10.31869/jmp.v1i2.3052

Abstract

Abstrak Sholat adalah kewajiban bagi semua muslim tanpa terkecuali. Namun, tidak semua muslim memahami tata cara pelaksanaannya sesuai tuntunan Rasulullah SAW. termasuki dosen dan karyawan Politeknik ‘Aisyiyah Sumatera Barat. Kegiatan ini dirancang dalam bentuk pelatihan secara luring dan daring yang melibatkan dosen dan karyawan sebagai sasaran kegiatan sekaligus menjadi contoh bagi mahasiswa dan lingkungan dalam institusinya sebagai tujuan dari kegiatan ini. Hasil kegiatan pelatihan ini dapat dilihat dari peningkatan pemahaman praktis dari dosen dan karyawan dalam pelaksanaan ibadah sholat yang dikerjakan setiap hari di kampus. Sedangkan hasil pemahaman dosen dan karyawan dibuktikan secara kognitif yang diperoleh secara praktis dalam kegiatan workshop melalui tata cara praktis ibadah sholat melalui praktik lansung oleh peserta dengan bimbingan nara sumber. Kata Kunci: Sholat, ibadah, Politeknik ‘Aisyiyah Sumatera Barat. Abstrak Prayer is an obligation for all Muslims without exception. However, not all Muslims understand the procedures for its implementation according to the guidance of the Prophet Muhammad. including lecturers and staff of Polytechnic 'Aisyiyah West Sumater. This activity is designed in the form of a work shop that involves lecturers and employees as the target of the activity as well as being an example for students and the environment within the institution which is the goal of this activity. The results of this work shop activity can be seen from the increase in practical understanding of lecturers and employees in the implementation of prayer services that are carried out every day on campus. Meanwhile, the results of the understanding of lecturers and employees are proven cognitively which is obtained practically in workshop activities through practical prayer practices through direct practice by the participants with the guidance of resource persons. Keywords: Prayer, worship, Polytechnic ‘Aisyiyah West Sumatra
The Intersection of Religion and Pancasila in Dalihan Na Tolu Husna Amin; Nanda Saputra; Desi Asmaret
JUPIIS: JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL Vol 14, No 2 (2022): JUPIIS (JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL) DECEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jupiis.v14i2.39745

Abstract

Humans' characteristics as social beings and God-created creatures are shaped by culture's past.) As long as there is life, culture will never disappear. Genoside occurs when the state commits ethnic massacres, inter-ethnic conflicts, inter-religious conflicts, and so forth. The diverse South Tapanuli community is relatively active, and kinship relationships are highly mobile. Descriptive qualitative research is used in this study. In order to keep the dalihan na tolu community strong and united, some disputes should go through mediation instead of the courts. The authority to control the land over communal land rights belonged to indigenous people in the ulayat lands of the Harahap, Siregar, and other clans, such as the Dalimunthe, Daulay in Angkola. If the land is not used, it will once again be a communal right that is protected by the Angkola Batak indigenous people's village heads and/or customary holders. The act of selling and buying rights causes these activities to become deviant.In order to strengthen indigenous peoples and ulayat lands in the future, cooperation is required. In order to keep the dalihan na tolu community strong and united, some disputes should go through mediation instead of the courts.
Pandangan Hakim Pengadilan Agama Solok Terhadap Upaya Damai Di Luar Persidangan Pada Masa Upaya Hukum Verzet Almujaddedi Almujaddedi; Desi Asmaret; Desminar Desminar
Jurnal Kajian dan Pengembangan Umat Vol 6, No 1 (2023): Vol. 6, No. 1 Juni 2023
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jkpu.v6i1.4382

Abstract

Latar belakang penelitian ini yaitu adanya surat keterangan damai yang disahkan oleh panitera yang membatalkan putusan Nomor 213/Pdt.G/2018/PA.Slk dengan perkaracerai gugat yang diputus secara verstek pada masa upaya hukum verzet. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana pandangan hakim Pengadilan Agama Solok tentang status hukum upaya damai yang dilakukan oleh para pihak berpekerara di depan panitera pada masa upaya hukum verzet setelah putusan verstek No. 213/Pdt.G/2018/PA.Slk? 2) Bagaimana impilkasi status perkawinan para pihak setelah diterimanya proses damai oleh panitera yang membatalkan putusan verstek? Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Data dikumpulkan melalui sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan metode wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah hakim Pengadilan Agama Solok. Analisis data menggunakan analisis deksiptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah 1) Pandangan hakim Peradilan Agama tentang upaya damai yang dilakukukan di luar persidangan pada masa upaya hukum verzet adalah upaya damai yang dibuat oleh para pihak melalui surat pernyataan dalam perkara perceraian setelah perkara tersebut diputus secara verstek (tanpa hadirnya tergugat) tidak dapat diakui. Putusan pengadilan hanya dapat dibatalkan dengan putusan pengadilan.  2) Status hubungan perkawinan para pihak dalam perkara tersebut hingga saat ini masih tetap dalam status perceraian. Implikasi dari talak yang dijatuhkan oleh Pengadilan Agama Solok tersebut antara para pihak masih terwujud. Dengan demikian, secara hukum hubungan pasangan suami istri tersebut telah putus dengan talak bain sughra baik secara negara maupun secara Islam serta Surat Keterangan Damai yang dikeluarkan panitera Pengadilan Agama Solok tidak berlaku.