Claim Missing Document
Check
Articles

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA PESERTA DIDIK SDN 1 UJUNG TANJUNG Arzet Mamelio; Muhamad Idris; Adrianus Dedy
Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 19 No. 1 (2021): Wahana Didaktika Jurnal Ilmu Kependidikan
Publisher : Faculty of teaching training and education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/wahanadidaktika.v19i1.4645

Abstract

AbstrakPenelitian ini memiliki tujuan yakni untuk mendeskripsikan Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada Peserta Didik SDN 1 Ujung Tanjung. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi sedangkan Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter disiplin dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di SDN 1 Ujung Tanjung sudah baik, hal ini terbukti dari peraturan yang ada di sekolah bahwa tidak bleh datang terlambat, berpakaian harus rapi sesuai dengan peraturan sekolah, berdoa sebelum belajar walaupun guru kelas belum ada di kelas, selalu mematuhi peraturan guru, serta peserta didik mematuhi peraturan dan tata tertib di sekolah dan juga terbukti dari nilai raport yang di dapat peserta didik yaitu di atas nilai rata-rata KKM mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.  Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Disiplin, Pembelajaran PKn
IMPLEMENTASI SIKAP DEMOKRATIS DALAM PEMBELAJARAN PKn PADA SISWA SD Mitra Ayu; M Idris; Adrianus Dedy
Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 18 No. 3 (2020): Wahana Didaktika Jurnal Ilmu Kependidikan
Publisher : Faculty of teaching training and education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/wahanadidaktika.v18i3.4562

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan dan mengetahui apakah Sikap-Sikap Demokratis sudah diterapkan dalam proses pembelajaran  PKn  kelas II SD Negeri 204 Palembang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini yang menjadi Subjek penelitian adalah siswa kelas II SD Negeri 204 Palembang yang berjumlah 33 orang. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Sikap Demokratis dalam Proses Pembelajaran adalah guru mengintegrasikan sikap demokratis dalam pembelajaran PKn. Pengimplementasi-an sikap demokratis dalam proses pembelajaran dilaksanakan menjadi tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan. Menggunakan perangkat pembelajaran seperti silabus dan RPP. Sedangkan pada tahap pelaksanaan, guru melaksanakan proses pembelajaran di kelas dengan penggunaan metode Tanya jawab untuk mendorong siswa agar bisa menerapkan sikap demokratis dalam proses tanya jawab di kelas. Implementasi sikap-sikap demokrasi yang dapat di implementasikan dalam proses pembelajaran PKn di sekolah Dasar Negeri 204 Palembang diantaranya (1) Kebebasan berpendapat, (2) Toleransi, (3) Kepercayaan diri, (4) Kesadaran akan perbedaan, (5) Menghormati orang lain.Kata Kunci : Sikap-Sikap Demokratis, Pembelajaran PKn
PENGEMBANGAN MEDIA PETA BENTUK PUZZLE DENGAN MEMANFAATKAN PLASTIK KEMASAN MAKANAN RINGAN PADA MATA PELAJARAN SEJARAH Muhammad Rehan Pradana; Muhamad Idris
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 5, No 2 (2019): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v5i2.4114

Abstract

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk berupa media peta bentuk puzzle dengan memanfaatkan plastik kemasan makanan pada mata pelajaran sejarah. Pada penelitian ini mengadaptasi model penelitian oleh Borg dan Gall adalah (1) penelitian dan pengumpulan informasi (research and information colletction), (2) perencanaan (planing), (3) pengembangan produk awal (develop preliminary from of product), (4) pengujian lapangan awal (preliminary field testing), (5) merevisi hasil produk awal (main product revision), (6) uji coba lapangan pertama (main field testing), (7) perbaikan dan penyempurnaan produk (operasional product revision). Subjek uji coba penelitian ini adalah kelas X sosial 1 pada SMA Insan Cendikia Sriwijaya degan melibatkan 7 siswa sebagai sempel dengan hasil semua rekapan penilaian siswa yaitu berjumlah 210 yang kemudian di persentasekan menjadi 75% jadi media peta bentuk puzzle ini dapat dikatan layak sebagai media pembelajaran
ANALISIS KONSEP GENDER DALAM UNDANG-UNDANG SIMBUR CAHAYA SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH Ruli Annisa; Muhamad Idris; Kabib Sholeh
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 7, No 1 (2021): KALPATARU: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v7i1.6276

Abstract

Undang-undang Simbur Cahaya merupakan hukum adat yang berkalu di wilayah Uluan Sumatera Selatan pada abad ke-17 Masehi pada masa Kesultanan Palembang Darusalam sampai zaman Kolonial pada akhir abad ke-20 Masehi yang digagaskan oleh Ratu Sinuhun terdiri dari 5 BAB yang salah satunya mengatur tentang bujang gadis dan hukum perkawinan. Masalah pada penelitian ini adalah bagaimana hasil analisis konsep gender yang terdapat dalam Undang-undang Simbur Cahaya sehingga dapat dijadikan sumber pembelajaran sejarah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis konsep gender yang terdapat dalam Undang-undang Simbur Cahaya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, wawancara mendalam. Teknik analisis data dilakukan dengan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa konsep gender yang terdapat Naskah Undang-undang Simbur Cahaya memiliki hubungan dengan hukum Islam yang berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran sejarah di sekolah.Kata Kunci: Gender, Simbur Cahaya,
SASTRA TUTUR DESA LEBAK BERIANG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH Muhamad Idris; Jeki Sepriady
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 3, No 1 (2017): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v3i1.1618

Abstract

Sastra tutur adalah sastra tutur yang disampaikan dari mulut ke mulut. Sastra tutur juga mengandung nilai sejarah dan nilai budaya kelompok masyarakat. Desa Lebak Beriang adalah desa hutan di Kabupaten OKI yang masih menyimpan sastra tutur. Permasalahan penelitian: 1) bagaimana bentuk sastra tutur di desa Lebak Beriang?; 2) Bagaimanakah nilai sejarah dan nilai budaya sastra tutur di desa Lebak Beriang? Tujuan penelitian untuk mengetahui 1) bentuk sastra tutur di desa Lebak Beriang.; 2) nilai sejarah sastra tutur di desa Lebak Beriang. Metodologi penelitian: deskriptif kualitatif dengan pendekatan ilmu bahasa. Sumber data: informan, dokumen, tempat. Teknik pengumpulan data: wawancara mendalam, kajian dokumen, observasi langsung. Teknik cuplikan dilakukan pada beberapa penutur sastra tutur di desa Lebak Beriang, validitas data dengan teknik triangualasi data dan metode. Teknik analisis yang dipergunakan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian: bentuk sastra tutur di desa Lebak Beriang berupa sejarah desa dan mantra. nilai sejarah sastra tutur desa Lebak Beriang mengungkap informasi migrasi kelompok penduduk desa Selapan ke Lebak Beriang pada perang agresi Belanda ke Selapan pada tahun 1945-1948 untuk mencari perlindungan dari peperangan dan politik bumi hangus yang dilakukan oleh tentara Belanda di kawasan Republik.
HUBUNGAN JAWA-MELAYU DALAM DUNIA ARSITEKTUR MELAYU SUMATERA SELATAN reyvaldy Uyun; Muhamad Idris; Ahmad Zamhari
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 7, No 1 (2021): KALPATARU: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v7i1.6309

Abstract

Hubungan Jawa dengan Melayu telah berlangsung setidaknya sejak masa Kedatuan Sriwijaya. Hubungan ini mempengaruhi sistem yang ada di tanah Melayu, tepatnya di Sumatera Selatan. Termasuk dalam hal arsitektur di Sumatera Selatan. Arsitekur adalah sebuah karya seni manusia yang dibuat dalam merancang dan membangun sebuah bangunan atau ruang dengan sebaik mungkin. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan cara mengumpulkan sumber-sumber data secara sistematis dan sumber data yang mendalam dan berhubungan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara survei lapangan, wawancara mendalam, pencatatan dokumen dan studi pustaka. Dalam penelitian kualitatif, ada empat teknik mencapai keabsahan data, yaitu: kredibilitas, transferabilitas, auditabilitas (dipendabilitas), konfirmabilitas dan triangulasi. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa adanya hubungan Jawa-Melayu dalam dunia arsitektur Melayu di Sumatera Selatan.
SEBARAN RUMAH BATU DI DESA TEGUR WANGI KOTA PAGARALAM SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH Munawati Munawati; Muhamad Idris
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 4, No 1 (2018): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v4i1.2444

Abstract

Rumah batu di situs Tegur Wangi kota Pagaralam merupakan peninggalan zaman megalitikum sebagai bentuk penghormatan terhadap arwah nenek moyang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah nilai apa sajakah yang terdapat pada sebaran rumah batu di desa Tegur Wangi kota Pagaralam yang dapat dijadikan sumber pembelajaran sejarah di SMA Negeri 22 Palembang?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai sejarah yang terdapat pada sebaran rumah batu di desa Tegur Wangi kota Pagaralam yang dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran sejarah di SMA Negeri 22 Palembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa nilai sejarah rumah batu di desa Tegur Wangi yaitu rumah batu merupakan peninggalan zaman prasejarah megalitikum, nilai religius rumah batu yaitu dibuat untuk keperluan pemujaan arwah nenek moyang, nilai gotong royong dapat dilihat  dalam pembuatan rumah batu, dan nilai kekeluargaan rumah batu yaitu pemakaman manusia prasejarah menyimbolkan nilai kekeluargaan dengan memberikan penghormatan pada anggota kelompok yang wafat
JEJAK KESULTANAN PALEMBANG DARUSSALAM DI KABUPATEN BANYUASIN Jeki Sepriady; Muhamad Idris
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 3, No 2 (2017): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v3i2.1624

Abstract

Orang asli Banyuasin adalah suku Melayu kelompok manusia yang pertama menetap di Banyuasin. Mereka selalu bermusyawarah dan mufakat setiap ada sesuatu yang penting. Falsafah hidupnya beragam Islam dan menggunakan bahasa Melayu. Semuanya ini ada dalam perkembangan sejarah kehidupan masyarakat Banyuasin. Rumusan masalah: bagaimanakah jejak Kesultanan Palembang Darussalam di kabupaten Banyuasin?. Tujuan penelitian: untuk mengetahui jejak Kesultanan Palembang Darussalam di kabupaten Banyuasin. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi, observasi, dan wawancara. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penerikan kesimpulan. Bayuasin sebagai wilayah kekuasaan kesultanan Palembang Darussalam termasuk kategori daerah sikep. Sama dengan sistem pemerintahan marga daerah di daerah Uluan, wilayah Banyuasun zaman marga kesultanan Palembang Darussalam tidak mempunyai pemerintahan sendiri, tetapi diperintah langsung oleh jenang atau pegawai yang ditunjuk raja Palembang.
CAGAR BUDAYA DI PALEMBANG ILIR TIMUR SEBAGAI SUMBER PENULISAN BUKU SAKU SEJARAH DI PALEMBANG Wahyudi Hermawan; Muhamad Idris; Eva Dina Chairunisa
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 6, No 1 (2020): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v6i1.4654

Abstract

Buku saku adalah suatu buku yang berukuran kecil yang bisa berisi informasi dan sebagai media pembelajaran di sekolah. Sub fokus penelitian: Benda Cagar Budaya di Palembang Ilir Timur sebagai Sumber Penulisan Buku Saku Sejarah. Rumusan masalah dalam penelitian ini: Benda cagar budaya apa saja yang ada di Palembang Timur yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber penulisan buku saku sejarah. Tujuan penelitian menjadikan benda cagar budaya di Palembang Ilir Timur sebagai sumber penulisan buku saku sejarah Palembang. Manfaat Penelitian adalah bagi sekolah, meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah. Bagi guru, tersdianya sumber pembelajaran moral pada mata pembelajaran sejarah yang terkandung dalam Cagar Budaya di Palembang Ilir Timur sebagai sumber penulisan buku saku sejarah di Palembang. Bagi peserta didik, dapat menambah pengetahuan dan wawasan tantang Cagar Budaya. Bagi peneliti, tersedianya data penelitian tentang Cagar Budaya di Palembang Ilir Timur. Metode Penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan multi disipliner, yaitu: arkeologi, ilmu budaya dan geografi untuk mengungkap fenomena sejarah dan budaya Palembang Timur. Teknik pengumpulan data dengan teknik dokumentasi, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian tersedianya buku saku cagar budaya Palembang Ilir Timur mencakup situs, benda cagar budaya, kontemporer dan toponim.
AKULTURASI BUDAYA HINDU-BUDHA DAN ISLAM DALAM SEJARAH KEBUDAYAAN PALEMBANG Muhamad Idris; Eva Dina Chairunisa; Riki Andi Saputro
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 5, No 2 (2019): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v5i2.3552

Abstract

Makam merupakan bentuk kebudayaan Islam Melayu yang sangat penting, penempatan dan pembangunan sebuah bangunan makam mempertimbangkan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat pada zamannya. Makam raja adalah sebuah simbol dan status serta bentuk penghormatan pada penguasa dan keluarganya. Permasalahan  penelitian: bagaimanakah bentuk akulturasi budaya Hindu-Budha dan Islam dalam sejarah kebudayaan Palembang studi pada makam Ki Ranggo Wirosentiko? Tujuan penelitian: untuk mengungkap bentuk akulturasi kebudayaan Hindu-Budha dan Islam pada kebudayaan Palembang. Manfaat penelitian: menghasilkan kajian akulturasi budaya Hindu-Budha dan Islam pada kebudayaan Palembang. Tersedianya data bahan perkuliahan kajian akulturasi budaya Hindu-Budha dan Islam diPalembang. Penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitisan: akulturasi kebudayaan Hindu-Budha, Islam dan Eropa tampak pada kebudayaan di makam Kiranggo Wirosentiko.menggambarkan terjadinya kontak budaya yang terus menerus antara penduduk Palembang pra-Islam dengan pedagang Islam dari luar, sehingga penduduk dan penguasa Palembang bertransformasi ideologimenjadi muslim. Akan tetapi setelah menjadi muslim tidak bertransformasi menjadi nasrani. Hasil interaksi yang terus menerus menghasilkan karya arsitektur makam Ki Ranggo Wirosentiko. Perubahan tersebut dalam kebudayaan Melayu, simbol-simbol kebudayaan Melayu-India digantikan dengana simbol Melayu-Arab. Jenis-jenis akulturasi pada makam Ki Ranggo Wirosentiko termasuk jenis akulturasi democratic acculturation. Kerangka kerja akulturasi pada makam Ki Ranggo Wirosentiko termasuk akulturasipsikologis. Strategi akulturasi pada makam Ki Ranggo Wirosentiko menunjukkan penerapkan strategi integrasi. Aspek-aspek akulturasi di makam Ki Ranggo Wirosentiko meliputi cultural maintenance dan contact participation.