Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ANALISIS PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PENANGANAN ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DI KOTA BENGKULU Rosi L. Vini Siregar; Desy Afrita
Jurnal Ilmiah Widya Sosiopolitika Vol 3 No 2 (2021): MEDIA, POLITIK, DAN PANDEMI
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JIWSP.2021.v03.i02.p02

Abstract

ABSTRACT Sexual violence experienced by children can have an impact on the physical, psychological and social conditions of children that affect the growth and development of children in the future. On that basis, handling child victims of sexual violence requires the role of various parties, including social workers. Child social workers aim to provide assistance, rehabilitation, and protection of children's rights. The purpose of this study seeks to describe the roles and obstacles in dealing with child victims of sexual violence in Bengkulu City. This study uses a descriptive qualitative approach, with 5 informants using interview, observation and documentation studies. The results showed that the role of social workers in dealing with child victims of sexual violence could be in the form of facilitator, broker, initiator, protector, and advocate. There are five inhibiting factors in carrying out the role: (a) Barriers in funding (b) lack of facilities and infrastructure related to protection, (c) social welfare service centers that are not yet available (d) lack of professional human resources in dealing with children's problems, (e) Limited networks make it difficult for social workers to refer victims of child sexual abuse to clinical psychologists. Keywords: Role, Social Worker, Child Victim of Sexual Violence
Komunikasi Mitigasi Bencana oleh BPBD Provinsi Bengkulu pada Masyarakat di Daerah Aliran Sungai Lemau Dionni Ditya Perdana; Rosi L. Vini Siregar
Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/komunikologi.v6i1.12464

Abstract

AbstrakKeberadaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah di Provinsi Bengkulu memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya mitigasi bencana dikarenakan Bengkulu merupakan wilayah rentan terjadi bencana. Salah satu potensi bencana yang menjadi perhatian besar di provinsi Bengkulu yakni banjir. Oleh karena itu penelitian terkait pola komunikasi bencana yang dilakukan terhadap masyarkat di sekitar daerah aliran sungai Lemau yang mana merupakan wilayah rentan terdampak banjir perlu untuk dianalisis dan dievaluasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi dan wawancara. Observasi yang dilakukan yakni berupa pengamatan terhadap media komunikasi yang digunakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bengkulu yakni media sosial (facebook dan instagram). Wawancara dilakukan kepada Kepala Bidang Pra-Bencana BPBD Provinsi Bengkulu. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pola komunikasi yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bengkulu dalam hal mitigasi bencana berupa koordinasi antar satuan kerja pemerintah daerah. Sedangkan komunikasi dengan memanfaatkan media sosial belum terfokus pada upaya mitigasi bencana melainkan kegiatan ceremonial instansi tersebut. AbstractThe existence of the Bengkulu Province Regional Disaster Management Agency has a very important role in disaster mitigation efforts because Bengkulu is a disaster-prone area. One of the potential disasters that is of great concern in Bengkulu province is flooding. Therefore, research related to disaster communication patterns carried out on the community around the Lemau river basin, which is a vulnerable area affected by floods, needs to be analyzed and evaluated. This research was conducted by observation and interview methods. The observations made were in the form of observations on the communication media used by the Regional Disaster Management Agency of Bengkulu Province, namely social media (Facebook and Instagram). The interview was conducted with the Head of the Pre-Disaster Division of BPBD Bengkulu Province. The findings in this study showed that the communication pattern carried out by the Regional Disaster Management Agency of Bengkulu Province in terms of disaster mitigation in the form of coordination between local government work units. At the same time, communication by utilizing social media has not been focused on disaster mitigation efforts but rather on ceremonial activities of the agency 
AKSESIBILITAS ANAK TUNAGRAHITA DI SLB NEGERI 01 BENGKULU SELATAN Siregar, Rosi L. Vini; Osira, Yessilia; Meliani, Tesa; Samosir, Fransiska Timoria
Jurnal Ilmiah Widya Sosiopolitika Vol 6 No 1 (2024): ISU-ISU PEMBANGUNAN
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JIWSP.2024.v06.i01.p02

Abstract

Aksesibilitas bagi anak tunagrahita merupakan hal penting ketika melakukan aktivitas pembelajaran di sekolah. Penyediaan aksesibilitas fisik dan non fisik yang aksesibel akan memudahkan anak tunagrahita untuk melakukan aktivitas secara mandiri. Sekolah Luar Biasa menjadi lembaga pendidikan khusus bagi anak berkebutuhan khusus seperti anak tunagrahita. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan aksesibilitas anak tunagrahita di SLB Negeri 01 Bengkulu Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan memilih informan secara purposive sebanyak 10 informan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa aksesibilitas anak tunagrahita di SLB Negeri 01 Bengkulu Selatan sudah baik jika dilihat dari aksesibilitas fisik (sarana dan prasarana). Sementara aksesibilitas non fisik (informasi, komunikasi, dan teknologi) masih sulit diakses anak tunagrahita walaupun sekolah telah menyediakan group whatsaap, website, Instagram, facebook, dan memodifikasi proses penyampaikan materi dengan menggunakan teknologi. Aksesibilitas tersebut dilihat dari 4 asas, yaitu asas kemudahan, kegunaan, kemandirian, dan keselamatan.
PAMERAN BATIK SUNGAI LEMAU SEBAGAI UPAYA PENGUATAN IDENTITAS BUDAYA DAN BRANDING KAMPUNG BATIK DI KABUPATEN BENGKULU TENGAH Angraini, Noverina; Anugrah Mahesya, Andes; Okta Asmaranti, Arini; L. Vini Siregar, Rosi; Purnama Sari, Julia; Sugara, Ayub; Lubis, Bustanudin; Makhrian, Andi; Afriliani, Dia
TRIBUTE: JOURNAL OF COMMUNITY SERVICES Vol. 5 No. 2
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/tribute.v5i2.37409

Abstract

Pameran Batik Sungai Lemau merupakan upaya yang signifikan dalam penguatan identitas budaya dan branding kampung batik di Kabupaten Bengkulu Tengah. Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa Universitas Bengkulu. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat desa Panca Mukti, maka terjadi sinergi antara perguruan tinggi dengan masyarakat sebagai wujud knowledge demokrasi. Pengabdian ini bertujuan untuk untuk mengenalkan batik Sungai Lemau sebagai warisan budaya khas Bengkulu Tengah. Batik sungai Lemau dalam penguatan identitas budaya dan branding Kampung Batik di Kabupaten Bengkulu Tengah. Metodelogi pelaksaan kegiatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pameran Batik Sungai Lemau mampu memperkuat identitas budaya lokal melalui pengenalan motif batik yang khas, serta meningkatkan daya tarik kampung batik sebagai destinasi wisata budaya. Namun, tantangan masih ditemukan, terutama dalam hal kontinuitas pelaksanaan pameran dan dukungan dari berbagai pihak terkait serta keterbatasan Sumber Daya Manusia. Diperlukan kolaborasi yang lebih kuat antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri kreatif dalam upaya pelestarian budaya dan pengembangan Kampung Batik.
Fundraising Strategies in Improving Student Organizations At Al-Maun Shelter in Bengkulu City Fadlurrohim, Ishak; Rosi L Vini Siregar; Yessilia Osira
Society : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): Vol.5 No.2, April 2025
Publisher : Universitas Dinamika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37802/society.v5i2.808

Abstract

Community service activities are carried out by providing knowledge and skills about fundraising strategies in improving student organizations at the al-maun shelter in Bengkulu City. Fundraising strategy is one of the efforts that can be made to obtain funding sources in carrying out activities and activity programs, through this fundraising strategy can reduce dependence on major donor institutions. The method applied during the service activity is qualitative descriptive using the case study menggunakan tools the PRA (Participatory Rural Appraisal) and Focus Group Discussion approach by determining purposive sampling informants with the criteria of 40 volunteers who are active at the Al-Maun Shelter House in Bengkulu City, improve and analyze knowledge about fundraising strategies. data collection through FGD, in-depth interviews, and field surveys. There are 2 strategies that have been implemented but need to be improved, namely, first, the Donor Retention and Development Strategy, fund collecting units and bookkeeping are needed for transparency to donors and the involvement of community leaders. Second, Multichannel Fundraising Strategy is needed to expand information networks and the role of community leaders can play an important role in providing understanding to the community. Corporate Fundraising dan Strategi Dialogue Fundraising have limitations in the implementation of activities that depend on other institutions/organizations. So, a written agreement is needed.
Peran Pengasuh dalam Membina Disiplin pada Anak di Panti Asuhan Ar’ Raudah Bengkulu Selatan Septriani, Monica; Siregar, Rosi L Vini; Permata, Sri Putri
Jurnal Intervensi Sosial Vol. 4 No. 1 (2025): Inklusi Sosial dan Permasalahan Kemiskinan
Publisher : Talenta usu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/intervensisosial.v4i1.21291

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran pengasuh dalam membina disiplin pada anak di panti asuhan Ar’Raudah Bengkulu Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan 10 informan diantaranya 2 orang pengasuh, 2 orang tua yang tinggal disekitar panti, 6 orang anak panti asuhan. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan Teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data meliputi tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa panti asuhan Ar’Raudah hanya mampu maksimal 3 terlaksana indikator peran pengasuh sebagai pembimbing, Pembina dan penasehat. Sebagai pembimbing adalah dimana pengasuh memiliki tugas membimbing anak asuh agar anak dapat lebih mandiri dan tidak tidak bergantung dengan orang lain, sebagai pembina berperan memberikan arahan untuk membina sikap dan perilaku anak di panti asuhan agar anak tersebut menjadi pribadi yang baik, sebagai penasehat berperan memberikan masukan dan mendorong anak dalam menghadapi berbagai permasalahan di kehidupan sehari-hari yang mereka hadapi. Peran pengasuh terdiri dari 6 indikator yaitu sebagai pendidik, pembimbing, pembina, penasehat, motivator dan teladan. Akan tetapi dari ke 6 indikator tersebut, peran pengasuh yang terlaksana maksimal dalam membina disiplin anak di Panti Asuhan Ar’Raudah Bengkulu Selatan hanya terdiri dari tiga peran, yaitu peran pengasuh sebagai pembimbing, Pembina, dan penasehat.
Dinamika Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dalam Mengelola Usaha Ekonomi Kreatif (Studi Kasus KUBE Mentari di Desa Sukarami, Kecamatan Seluma Selatan, Provinsi Bengkulu) Siregar, Rosi L Vini; Batubara, Elia Uliarta Batubara; Jaya Putra, Novi Hendrika
Jurnal Intervensi Sosial Vol. 1 No. 1 (2022): Community Intervention (Community Development & Community Organization)
Publisher : Talenta usu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/intervensisosial.v1i1.9078

Abstract

Kelompok Usaha Bersama merupakan kelompok keluarga miskin yang dibentuk, tumbuh, dan berkembang atas prakarsanya dalam melaksanakan Usaha Ekonomi Produktif. Keberhasilan KUBE bergantung pada kekuatan dan kemampuan mengelola kelompok dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi.Suatu konsep yang menunjukkan keefektifan kelompok dalam mencapai tujuan-tujuannya adalah konsep dinamika ulukelompok.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika kelompok pada kelompok usaha bersama dalam mengelola usaha ekonomi produktif.Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif.Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.Penelitian ini dilakukan di KUBE Mentari di Desa Sukarami, Kecamatan Seluma Selatan dengan informan berjumlah 7 orang. Hasil penelitian dilapangan berdasarkan indikator aspek-aspek dinamika kelompok dan unsur-unsur dinamika kelompok pada kelompok KUBE Mentari menemukan bahwa,Komunikasi dalam kelompok KUBE terjalin dengan semestinya, anggota kelompok saling bertukar ide dan informasi. Konflik dalam kelompok jarang terjadi, kohesi kelompok terdapat dua kesimpulan jawaban yang berbeda dari informan. Pertama karena sistem kerja sama yang dapat memperingan pekerjaan anggota dan bantuan stimulan yang diberikan Pemerintah, yang kedua karena faktor eksternal yaitu merupakan suatu kewajiban bagi anggota PKH. Kekuatan kelompok ada pada Ketua kelompok, serta pemecahan masalah dilakukan dengan diskusi.Tujuan kelompok KUBE Mentari sesuai yang terjadi dilapangan, memiliki struktur kelompok dan pembagian tugas yang jelas serta fungsi tugas kelompok terlaksana dengan semestinya.
Dampak Pertambangan Batubara Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Merapi Barat Kabupaten Lahat Yesi Julitra; Siregar, Rosi L Vini; Afrita, Desy
Jurnal Intervensi Sosial Vol. 1 No. 1 (2022): Community Intervention (Community Development & Community Organization)
Publisher : Talenta usu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/intervensisosial.v1i1.9079

Abstract

Batubara merupakan salah satu bahan galian strategis yang menjadi sumber daya energi besar. Kenyataan bahwa beberapa wilayah pertambangan batubara juga menimbulkan dampak seperti kerusakan lingkungan, masalah kesehatan, dan tercemarnya lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang dampak pertambangan batubara terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Merapi Barat Kabupaten Lahat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Penelitian ini melibatkan 4 informan yang terdiri dari masyarakat, perangkat desa, karyawan PT Batubara, pihak Kecamatan, dan tenaga kesehatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya pertambangan batubara menimbulkan beberapa dampak bagi masyarakat Merapi Barat, diantaranya : 1). Dampak pekerjaan, mayoritas masyarakat bekerja ditambang batubara karena tingkat pendidikan dan skill yang dimiliki kurang jadi banyak masyarakat yang kena PHK, bagi petani yang lahannya sudah terjual kepada PT mereka beralih mengambil batu dan pasir, petani juga mengalami gagal panen dikarenakan limbah batubara masuk ke lahan warga. 2). Dampak kesehatan, masyarakat mengalami penyakit kulit dan ISPA akibat aktivitas pertambangan batubara. 3). Dampak pendidikan, tambang batubara memberikan setiap sekolah satu satpam demi keamanan anak-anak bersekolah. 4). Dampak lingkungan, kerusakan jalan lalu lintas, polusi udara, tanaman mati atau hutan gundul dan lingkungan tercemar. 5). Dampak aktivitas sosial, bagi masyarakat yang rumahnya tidak jauh dari jalan lalu lintas, masyarakat kurang berinteraksi dikarenakan debu batubara sering masuk kerumah warga, untuk mengatasi masalah tersebut masyarakat melakukan musyawarah.
Perilaku Kesehatan Masyarakat di Kecamatan Pinang Belapis Kabupaten Lebong Pasca Pandemi COVID-19 Siregar, Rosi L Vini; Fauzan; Ishak Fadlurrohim
Jurnal Intervensi Sosial Vol. 3 No. 1 (2024): Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial
Publisher : Talenta usu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/intervensisosial.v3i1.17110

Abstract

World Health Organization (WHO) menetapkan COVID-19 sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KMMD) pada 30 Januari tahun 2020 dan kemudian berubah sebagai Pandemi Global tepatnya pada 11 Maret tahun 2020. Kasus pertama Covid-19 di Indonesia di konfirmasi pada 2 Maret tahun 2020 sebanyak 2 kasus. Kecamatan pinang belapis sendiri memiliki kasus persebaran covid-19, 3 terendah dari total 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Lebong (Dinas Kesehatan Kabupaten Lebong, 2022). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Perilaku Kesehatan Masyarakat Di Kecamatan Pinang Belapis Kabupaten Lebong Pasca Pandemi Covid-19. Penelitian ini melibatkan informan yang terdiri dari Aparatur Pemerintahan Kecamatan Pinang Belapis, 17 orang masyarakat Kecamatan Pinang Belapis dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Penelitian ini mengklasifikasikan perilaku kesehatan menjadi tiga domain, yakni pengetahuan kesehatan (health knowledge), sikap terhadap kesehatan (health attitude) dan praktek kesehatan (health practice). Untuk aspek pengetahuan masyarakat kecamatan pinang belapis mayoritas memahami dampak dan cara pencegahan covid-19, untuk sikap itu sendiri masyarakat pinang belapis masih melakukan kegiatan memelihara kesehatan pasca covid-19, dan untuk praktek kesehatan masyarakat kecamatan pinang belapis masih melakukan beberapa kegiatan kesehatan seperti membuat ramuan jamu, ada yang berjemur di pagi hari dan sebagainya.
Implementation of the Child-Friendly City Policy in Bengkulu: An Analysis of Child-Friendly Play Spaces Provision: Implementasi Kebijakan Kota Layak Anak di Bengkulu: Analisis Penyediaan Ruang Bermain Ramah Anak Junanti, Dwi Fitriani; Bangsu, Tamrin; Rosi L Vini Siregar
JKMP (Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik) Vol 13 No 2 (2025): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/jkmp.v13i2.1950

Abstract

Child-Friendly Play Spaces (CFPS) are critical indicators of Child-Friendly City (CFC) implementation, yet significant gaps persist between policy and practice. This study will address the progress gap in the CFSP in Bengkulu City based on George C. Edward III's understanding of policy implementation. The researcher investigates the issue qualitatively, conducting in-depth interviews, direct observation of CFPS in 13 locations, and document analysis using a qualitative approach. An examination of the technical standards of the CFPS and the Ministry of Women's Empowerment and Child Protection indicates that none of the CFPS are compliant. This study faces four obstacles: a lack of inter-agency relationships, with only two or three meetings throughout the year; a lack of human and financial support; a lack of appropriate and positive disposition from implementers who focus on achieving administrative objectives rather than substantive targets; and a weak bureaucratic structure due to the absence of Standard Operating Procedures. This study adds to the literature on policy implementation by describing the phenomenon of decoupling by detailing the recognition of the administrative side of implementation (six consecutive Pratama awards) and the lack of quality on the substantive side of implementation. The study recommends institutional transformation, capacity building, adequate budget allocation, and systematic cross-sectoral coordination to genuinely fulfill children's rights to safe and appropriate play spaces.