Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

KEPADATAN DAN POLA DISTRIBUSI KIJING (Glauconome virens, LINNAEUS 1767) DI EKOSISTEM MANGROVE BELAWAN Machrizal, Rusdi; Wahyuningsih, Hesti; Jumilawaty, Erni
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 19, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jpk.19.2.50-55

Abstract

The aims of this study were to determine density and distribution pattern of ki-jing (G. virens) in Belawan Mangrove Ecosystem. Sample were collected with a smallsquares 1x1 m 2 as much as 45 with interval 1 m. The results of this study showed thehighest value of the density was found in station III 2.93 Ind /m 2 , while at the station I2.80 Ind / m 2 . The lowest one was found in station II 1.16 Ind / m 2 . Distribution patternof Kijing on station I and II was uniform with id value 0.645 and 0.958, on the contra-vy on station III was clumped with id value 1.421.
PENGARUH KEJUTAN SUHU TERHADAP MASA INKUBASI DAN DERAJAT PENETASAN TELUR ABALONE (Haliotis asinina) Syafruddin Nasution; Rusdi Machrizal
Berkala Perikanan Terubuk Vol 37, No 1 (2009): Februari 2009
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.279 KB) | DOI: 10.31258/terubuk.37.1.%p

Abstract

The aims of this study were to understand the effect of thermal shock onthe incubation duration and hatching rate of abalone eggs. Experimental designemployed was the complete randomize design (CRD) with three treatment factorswith three replications. These treatment factors were the thermal shock of thedifferent temperatures namely 20o C, 26oC and 40oC. The result showed thatshock treatment have significant different among treatments on the incubationduration and hatching rate of abalone eggs. The shortest incubation duration foundon the treatment of 40oC (4,9 hours). While the longest incubation duration foundon the treatment of 20oC (6,67 hours). The highest hatching rate of eggs found onthe treatment of (26 oC (98 %), and the lowest hatching rate was on the treatmentof 20oC (87 %).
Powering Up Learning: How Interactive PowerPoint Transforms Student Engagement and Outcomes in Biology Dea Andini; Harahap, Hasmi Syahputra; Machrizal, Rusdi
Utamax : Journal of Ultimate Research and Trends in Education Vol. 6 No. 1 (2024): Utamax : Journal of Ultimate Research and Trends in Education
Publisher : LPPM Universitas Lancang Kuning. Pekanbaru. Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/utamax.v6i1.18588

Abstract

Innovative learning media, designed to meet students' needs, can boost motivation and improve learning outcomes. One such medium is interactive PowerPoint. This study aims to explore how developing interactive PowerPoint presentations affects students' motivation and their understanding of virus-related biology material. We adopted an experimental approach, comparing the effects on a control group and an experimental group chosen through random sampling. We assessed motivation through questionnaires and learning outcomes with multiple-choice tests, analyzing the data with covariance analysis (ANCOVA) at a significance level of 0.05 using SPSS 21.0. Our findings reveal that interactive PowerPoint significantly enhances both student motivation and learning achievements. Specifically, students learning with interactive PowerPoint (average score of 44.19 ± 13.175) performed significantly better than those in the control group (average score of 34.49 ± 12.433). Furthermore, motivation levels in class X3 (83.38 ± 6.605) were notably higher than in class X4 (82.58 ± 8.866). These results underline the impactful role of interactive PowerPoint in biology education, particularly for virus topics, suggesting it's a valuable addition to the curriculum. This finding offers fresh insight into the ongoing relevance and effectiveness of PowerPoint as an educational tool in biology, demonstrating its substantial benefits in presenting biological concepts in modern teaching strategies.
Analysis of Students' Scientific Attitudes in Learning Science in The Campus Teaching Program at SMP Negeri 5 People's Village Sitepu, Puja Arafah; Machrizal, Rusdi; Harahap, Hasmi Syahputra
JPP (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran) Vol 31, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jpp.v31i1.51110

Abstract

The aim of this research is to determine the scientific attitude towards science learning in campus teaching programs for class VIII students at SMP Negeri 5 Kampung Rakyat. The research method used in this research is a descriptive method with a qualitative approach. The results of this research analysis show that four dominant scientific attitudes are seen in science learning in campus teaching programs, namely a curious attitude such as students having a high sense of curiosity about new things so that students are enthusiastic about asking questions. Indicators of respect for facts like students can appreciate and accept the opinions expressed by teachers and friends. Indicators of attitudes of willingness to change views such as students being able to realize changes to a more reasonable view of the facts. Students can convey the results of the discussion according to existing facts. The final indicator is a critical thinking attitude, such as students doubting the opinions or answers of other friends, students asking about learning they have just learned about, and students being able to express their opinions if there are differences in opinion between what the teacher conveys and the opinions of other discussion groups.
DISTRIBUSI SPASIAL DAN KARAKTERISTIK HABITAT UDANG KELONG (Penaeus indicus) PADA PERAIRAN EKOSISTEM MANGROVE SICANANG-BELAWAN, SUMATERA UTARA Dimenta, Rivo Hasper; Machrizal, Rusdi; Khairul, Khairul
JURNAL PEMBELAJARAN DAN BIOLOGI NUKLEUS Vol 4, No 1: Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus Februari 2018
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpbn.v4i1.1317

Abstract

Perairan ekosistem mangrove Sicanang-Belawan merupakan salah satu wilayah pasang-surut yang dipengaruhi oleh arus dari sungai Belawan dan arus laut pantai timur Sumatera yang mempengaruhi adanya perbedaan karakteristik habitat yang berdampak pada sebaran kelimpahan udang kelong (P. indicus). Penelitian bertujuan untuk mengetahui distribusi spasial dan karakteristik habitat udang kelong menerapkan metode deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan September - November 2017 di sekitar perairan ekosistem mangrove Sicanang-Belawan. Alat tangkap udang menggunakan jaring ambai berbahan nilon polyfilament. Stasiun pengamatan ditentukan menggunakan metode purposive random sampling. Analisa data menggunakan metode statitik multivariabel yang didasarkan pada Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis, PCA) dan Analisis Korelasi (Corresponden Analysis, CA). Hasil analisis PCA menunjukkan bahwa parameter lingkungan membentuk pengelompokkan yang mampu menggambarkan karakteristik habitat udang kelong (P. indicus). Habitat dikelompokan menjadi tiga kelompok karakter, yaitu kelompok habitat dekat daratan (asosiasi stasiun 1, 4 dan 5), kelompok habitat dekat estuaria (asosiasi stasiun 2), dan kelompok habitat dekat aliran sungai besar Belawan (asosiasi stasiun 3). Hasil analisis CA menunjukkan bahwa letak lokasi sampling terbukti mempengaruhi pengelompokkan dari distribusi populasi udang kelong (P.indicus) berdasarkan ukuran, jenis kelamin dan tingkat kematangan gonadnya
STUDI KEANEKARAGAMAN PLANKTON SEBAGAI PAKAN ALAMI UDANG PADA PERAIRAN EKOSISTEM MANGROVE BELAWAN, SUMATERA UTARA Dimenta, Rivo Hasper; Khairul, Khairul; Machrizal, Rusdi
JURNAL PEMBELAJARAN DAN BIOLOGI NUKLEUS Vol 4, No 2: Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus Agustus 2018
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpbn.v4i2.1501

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman plankton yang menjadi pakan alami dari udang kelong (P. indicus). Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan di sekitar perairan muara sungai yang memiliki ekosistem mangrove Belawan, pada bulan Mei hingga Juni 2017. Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi sampling untuk pengambilan sampel plankton adalah ”Purposive Sampling” pada 5 (lima) stasiun pengamatan dengan 2 kategori zona yaitu zona alami dan zona pemanfaatan, dilakukan 3 (tiga) kali ulangan setiap stasiun. sampel plankton diambil dengan menggunakan Plankton Net. Analisa data Kelimpahan Plankton menggunakan persamaan (APHA, 1998), untuk indeks keanekaragaman Plankton dengan persamaan Indeks Shannon-Wiener (H’), dan Analisa Korelasi Kelimpahan Terhadap Parameter Biologi (udang dan mangrove) menggunakan analisis korelasi Pearson dari perangkat lunak SPSS versi 20. Hasil penelitian diperoleh Kelimpahan plankton tertinggi dijumpai pada stasiun 1 dan 3 yang didominasi oleh kelompok fitoplankton dari genus Melosira, Gonatozygon, Skeletonema, Asterionellopsis, Ceratium, Thalassionema, Odontella, Nitzchia, dan Coscinodiscus, serta Kelompok zooplankton dari genus Brachionus dan Cyclops. Sedangkan Kelimpahan plankton terendah dijumpai pada stasiun 2 dan 5. Nilai indeks keanekaragaman (H’) plankton tertinggi ditemukan pada stasiun 1 (2,26) yang merupakan kawasan alami dengan minim aktivitas manusia dan memiliki ragam jenis mangrove, serta merupakan area pasang-surut yang baik. Sedangkan nilai indeks keanekaragaman (H’) plankton terendah pada stasiun 2 (0,97) yang berlokasi paling jauh dari muara sungai Belawan. Hasil analisis korelasi pearson antara kelimpahan plankton terhadap faktor biologi lingkungan (kerapatan mangrove dan populasi udang kelong P. indicus) menunjukkan korelasi positif/searah yang sangat kuat dengan nilai masing-masing sebesar 0.91 dan 0.94
Hubungan Kualitas Perairan Dengan Kepadatan Populasi Ikan Terubuk (Tenualosa ilisha) Di Sungai Bilah Kabupaten Labuhanbatu Machrizal, Rusdi; Dimenta, Rivo Hasper; Khairul, Khairul
JURNAL PEMBELAJARAN DAN BIOLOGI NUKLEUS Vol 5, No 2: Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus September 2019
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpbn.v5i2.1375

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan parameter kualitas air dengan kepadatan populasi ikan Terubuk (Tenualosa ilisha) di Sungai Bilah, Kabupaten Labuhanbatu. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Februari – April 2019 dengan metode ekplorasi. Ikan terubuk ditangkap menggunakan jaring insang dengan 3 ukuran berbeda, 2, 3, dan 4 inchi. Titik sampling di bagi menjadi tiga lokasi berdasarkan informasi nelayan setempat. Parameter kualitas air yang diamati meliputi suhu, salinitas, pH, DO, BOD, COD, Nitrat dan Posfat. Analisis hubungan parameter kualitas air dengan kepadatan populasi ikan dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS ver 22 for windows. Hasil penelitian menunjukkan kepadatan populasi ikan terubuk berada diantara 0,39-1,14 ekor/100 m2. Analisis korelasi memperlihatkan bahwa terdapat korelasi searah antara suhu dan salinitas terhadap kepadatan populasi ikan terubuk (T. ilisha) dengan nilai koefisien masing-masing 1,00 (suhu) dan 0,976 (salinitas). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa suhu dan salinitas merupakan faktor yang mempengaruhi kepadatan populasi ikan terubuk (T. ilisha) di Sungai Bilah
Informasi Morfologi Reproduksi Dan Nisbah Kelamin Udang Mantis Cloridopsis scorpio (Latreile, 1828) Di Perairan Ekosistem Mangrove Belawan Dimenta, Rivo Hasper; Machrizal, Rusdi; Khairul, Khairul
JURNAL PEMBELAJARAN DAN BIOLOGI NUKLEUS Vol 5, No 2: Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus September 2019
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpbn.v5i2.1462

Abstract

Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui morfologi alat reproduksi dan nisbah kelamin jantan-betina pada udang mantis Cloridopsis scorpio telah dilakukan selama 3 bulan, sejak bulan Maret hingga Mei 2019 pada perairan ekosistem mangrove Belawan. Pengambilan sampel udang mantis Cloridopsis scorpio dilakukan menggunakan jaring ambai berbahan nilon polyfilament dengan peletakan posisi jaring melawan pergerakan arus air. Penentuan stasiun pengamatan ditetapkan dengan metode purposive random sampling sehingga diharapkan dapat memperoleh data yang mewakili lokasi. Data nisbah kelamin dianalisis menggunakan analisis chi-square (χ2) (Sugiono, 2006) dan data sebaran frekuensi matang gonad udang dianalisa dengan rumus Walpole (1993). Hasil analisis nisbah kelamin menunjukkan nisbah kelamin jantan C. scorpio lebih sedikit dibandingkan betina dengan perolehan nilai chi-square hitung > chi-square tabel(0,05.10) (63,20 >18,30). Dari hasil analisa data sebaran frekuensi udang ditemukan C. scorpio kategori belum matang gonad (BMG) paling banyak ditemukan pada ekosistem mangrove Belawan dengan selang ukuran panjang tubuh 32 mm hingga 128,72 mm, dan udang mantis yang matang gonad (MG) ditemukan mulai pada selang kelas ukuran panjang tubuh 128,72 mm hingga 298,00 mm Kata kunci: Belawan, Nisbah Kelamin, Cloridopsis scorpio, Reproduksi
Korelasi Faktor Fisika Kimia Perairan terhadap Densitas Belangkas di Pantai Timur Sumatera Utara Khairul, Khairul; Siregar, Zunaidy Abdullah; Machrizal, Rusdi
CHEESA: Chemical Engineering Research Articles Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.6 KB) | DOI: 10.25273/cheesa.v2i1.3850

Abstract

Belangkas merupakan hewan yang dilindungi oleh Pemerintah Indonesia. Keberadaanya di alam sudah semakin jarang ditemukan. Banyak faktor yang diduga menjadi penyebab menurunnya densitas belangkas di habitatnya. Salah satu penyebabnya karena menurunnya kualitas air yang diakibatkan pencemaran perairan. Kondisi fisika kimia perairan merupakan faktor pembatas bagi belangkas. Kualitas air tentunya mencakup faktor fisika kimia, dimana harus sesuai dengan baku mutu dipersyaratkan.  Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kondisi faktor fiisika kimia perairan dan korelasinya terhadap densitas belangkas di Pantai Timur Sumatera Utara. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif, dimana penentuan titik stasiun pengamatan menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan korelasi faktor fisika kimia perairan terhadap densitas belangkas di Pantai Timur Sumatera Utara mempunyai hubungan yang positif (+). Nilai korelasi tertinggi diperoleh pada suhu (0,936), kecerahan (0,702), salinitas (0,603), Hg (0,578), Cd (0,545), Pb (0,508), pH (0,405), kecepatan arus (0,148), dan DO (0,045).
ANALYSIS OF LEARNING INTEREST ON BIOLOGY LEARNING OUTCOMES ON EXCRETORY SYSTEM MATERIAL IN SENIOR HIGH SCHOOL Sirait, Diana Khairiyah; Harahap, Hasmi Syahputra; Machrizal, Rusdi
JURNAL EDUSCIENCE Vol 11, No 2 (2024): Jurnal Eduscience (JES), (Authors from Nigeria, Korea, and Indonesia)
Publisher : Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jes.v11i2.6060

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat belajar biologi pada materi sistem ekskresi kelas XI SMA Negeri 2 Rantau Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan ex-post facto dengan sampel penelitian sebanyak 64 murid yang di tentukan secara Cluster Random Sampling dengan rumus Taro Yamane. Instrumen penelitian menggunakan angket minat belajar dengan jumlah 25 pernyataan. Teknik analisis yang di gunakan dengan cara menghitung hasil angket berdasarkan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Perolehan hasil nilai rata-rata minat belajar siswa kelas XI IPA sebesar 77,4%-89,4% menunjukkan minat belajar berkategori baik sampai sangat baik (2) Terdapat perolehan nilai indikator minat belajar yang signifikan di setiap kelas XI Ipa dengan nilai sebesar 74%-98% kategori baik sampai sangat baik. (3) perolehan minat belajar berdasarkan gender nilai siswi perempuan 84% > nilai siswa laki-laki 78%. Harapan ke depannya penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi solusi untuk lebih meningkatkan minat belajar siswa, diharapkan orang tua dan kepada guru untuk senantiasa berupaya memberikan pengawasan belajar baik di rumah maupun disekolah.