Claim Missing Document
Check
Articles

Studi Zooplankton di Danau Teluk Kota Jambi Mahya Ihsan; Ummi Mardhiah Batubara; Hesti Riany; Ika Oksi Susilawati; Teguh Sumarsono
BIO-SITE |Biologi dan Sains Terapan Vol. 2 No. 1 (2016): Bio-Site
Publisher : Biology Department, Faculty of Science and Technology, Univeristas Jambi, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.853 KB)

Abstract

Lake Teluk natural potential is very rich in zooplankton. However, the there are many untapped potential, so that appropriate unknown environmental factors to support the growth, reproduction, and abundance of zooplankton that is potential as fish food can be cultivated properly. Therefore, there needs to be research related to environmental factors and abundance of zooplankton in Lake Teluk Jambi city in order to see the natural potential of fish forage in the area. This study was conducted at three stations in the Lake Teluk Jambi and Biotechnology Laboratory, Faculty of Science and Technology, the Jambi University. The method used in this research was the survery and analysis. Measured parameters were factors abundance of zooplankton and the physical and chemical environmental factors. The identification results obtained three phyla of zooplankton (protozoa, rotifers and sponges) and 14 genuses that were Platytrichotus, Centropyxis,Perispira, Corythion, Acropisthium, Turania, Trinema, Euglypha, Enteroplea, Proalinopsis, Pedipartia, Trocospheera, Filinia, Meyenia. Analysis of physical and chemical environmental factors showed solubility values (DO) range 4,8 - 6,8 mg/L, the water temperature ranges from 29-30 °C and oxygen consumption (BOD) in the range of 3,7 to 6,6 mg/L relatively optimal for the growth of zooplankton, but have not found any zooplankton that have the potential to be cultivated as a natural fish feed.
Asosiasi Cerbera manghas pada Komunitas Tumbuhan Bawah di Areal Hijau Universitas Jambi Mahya Ihsan
BIO-SITE |Biologi dan Sains Terapan Vol. 3 No. 1 (2017): Bio-Site
Publisher : Biology Department, Faculty of Science and Technology, Univeristas Jambi, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.154 KB)

Abstract

Berbagai jenis tumbuhan dalam komunitasnya cenderung hidup berdampingan dengan tumbuhan lain baik yang sejenis maupun yang berbeda jenis. Hubungan ketertarikan untuk tumbuh bersama pada tumbuhan dikenal dengan sebutan asosiasi. Salah satunya komunitas tumbuhan di Universitas Jambi didominansi oleh komunitas tumbuhan Cerbera manghas. Tumbuhan ini tumbuh menyebar di seluruh areal kampus. Berdasarkan hasil analisis, dari 24 spesies yang pada plot pengamatan tumbuhan yang memiliki INP ≥ 10% hanya 6 tumbuhan, yaitu Axonopus sp. , Albizia sp., Tinospora sp., Paspalum sp., Gleichenia sp. dan Lygodium sp. Sedangkan nilai indeks asosiasi IO, tingkat kekuatan asosiasi yang terbesar dimiliki oleh Albizia sp., Gleichenia sp. dan Lygodium sp. Hal tersebut menunjukkan ketiga tanaman tersebut memiliki hubungan asosiasi dengan tumbuhan Cerbera manghas yang ditunjukan dengan nilai Indeks Ochiai mendekati 1.
Kajian Tanaman Penyerap Timbal (Pb) dan Pengikat Karbon di Lingkungan Kampus Universitas Jambi Fitratul Aini; Siti Mardiyah; Fitri Wahyuni; Aulia Ul Millah; Mahya Ihsan
BIO-SITE |Biologi dan Sains Terapan Vol. 3 No. 2 (2017): Bio-Site
Publisher : Biology Department, Faculty of Science and Technology, Univeristas Jambi, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.354 KB) | DOI: 10.22437/bs.v3i2.4603

Abstract

Kampus Universitas Jambi di daerah Mendalo memiliki jumlah mahasiswa terbanyak dibandingkan dengan kampus UNJA yang lain, dan sebagian besar mahasiswa menggunakan kendaraan bermotor. Kampus ini juga berada di jalan lintas sumatera yang dilalui oleh banyak kendaraan yang menghasilkan asap yang mempengaruhi polusi udara di sekitar kampus. Berbagai jenis tanaman diyakini dapat menyerap karbon dan timbal (Pb) sehingga mampu mengurangi dampak polusi. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui tanaman yang efektif menyerapan timbal (Pb) dan mengikat karbon pada beberapa tanaman di Kampus Universitas Jambi, Mendalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan di Laboratorium Bioteknologi dan Rekayasa, FST UNJA dan Laboratorium Terpadu UNPAD Bandung. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode survei untuk menentukan lokasi penelitian yaitu gerbang utama (stasiun I), gerbang ATM (Stasiun II), area rektorat (Stasiun III), area fakultas ekonomi (Stasiun IV), dan area FST serta kehutanan (Stasiun V). Data yang dikumpulkan berupa kadar timbal (Pb) dan karbon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman yang mampu menyerap kadar timbal terbesar adalah bintaro sedangkan tanaman penyerap karbon terbaik adalah mahoni. Besarnya kadar timbal dan karbon tanaman dipengaruhi beberapa faktor diantaranya lokasi pengambilan sampel, intensitas kendaraan, umur daun tanaman, dan jenis tanaman
Isolasi dan Identifikasi Jamur Patogen pada Tanaman Nanas (Ananas comosus (L). Merr) Varietas Tangkit Selvi andriani; Fitratul Aini; Mahya Ihsan
BIO-SITE |Biologi dan Sains Terapan Vol. 5 No. 01 (2019): Bio-Site
Publisher : Biology Department, Faculty of Science and Technology, Univeristas Jambi, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/bs.v5i01.6579

Abstract

ABSTRACT Pineapple (Ananas comosus L. Merr) is a type of tropical fruits that is potential to be developed into trade commodity in Indonesia. Due to its strategic geographical condition and fertile type of soil to support their growth, the majority of Tangkit Baru villager utilize their land to cultivate the pineapples. One of the contributing factors that hinders the cultivation process is the presence of plant pest organisms that can interfere with the growth of the fruit and affect its production. The aim of this study is to determine the types of pathogenic fungi and symptoms of diseases caused by pathogenic fungi in pineapple farm in Tangkit Baru village. This study consisted of two steps: isolation and identification. Based on the result of the isolation and identification steps of pathogenic fungi in pineapple, it was found that there were three fungal isolates namely BD 01, BD 02 and LYA. BD 01 isolate was a type of fungus coming from the genus Penicillium which caused regular leaf spots, while the genus of BD 02 isolate was Phoma, which caused irregular leaf spots and LYA isolate’s genus was Trichocladium which caused wilt. Keyword : Pathogen fungi, Pineapple, Tangkit Baru Village Nanas (Ananas comosus (L). Merr) merupakan salah satu jenis buah tropis yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi komoditas perdagangan di Indonesia. Kondisi geografi dan jenis tanah yang mendukung pertumbuhan nanas, menjadikan sebagian besar masyarakat di Desa Tangkit Baru memanfaatkan lahannya untuk membudidaya tanaman nanas. Salah satu faktor yang menjadi kendala dalam proses budidaya adalah adanya organisme pengganggu tanaman (OPT) yang dapat mengganggu pertumbuhan dan mempengaruhi hasil produksi nanas. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jenis-jenis jamur patogen dan gejala penyakit yang disebabkan oleh jamur patogen pada tanaman nanas di Desa Tangkit Baru. Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu isolasi dan identifikasi. Tahap isolasi jamur patogen meliputi pengamatan gejala penyakit, penyiapan dan pembuatan media, pengukuran faktor lingkungan dan persiapan isolasi, dan isolasi. Tahap identifikasi meliputi pemurnian, karakterisasi dan identifikasi jamur patogen secara makroskopis dan mikroskopis. Hasil isolasi dan identifikasi jamur patogen pada nanas ditemukan lima isolat jamur yaitu BD 01A, BD 01B, BD 02A, BD 02B dan LYA. Isolat BD 01A dan BD 01B merupakan jamur dari genus Penicillium yang menyebabkan gejala penyakit berupa bercak daun beraturan, isolat BD 02A dan BD 02B merupakan jamur dari genus Phoma yang menyebabkan gejala penyakit berupa bercak daun tidak beraturan dan isolat LYA merupakan jamur dari genus Trichocladium yang menyebabkan gejala penyakit berupa layu. Kata Kunci: Fungi pathogen, nenas, desa Tangkit Baru
Nanofikasi Fraksi Tanah Gambut untuk Modifikator Nanomagnetit/AH-Kitosan sebagai Kandidat Penanggulangan Pencemaran Zat Warna Ngatijo Ngatijo; Restina Bemis; Mahya Ihsan; Nurul Gusmaini; Salim Hidayat; Rahmat Basuki
CHEMPUBLISH JOURNAL Vol. 5 No. 2 (2020): Chempublish Journal
Publisher : Universitas Jambi, Fakultas Sains dan Teknologi, Program Studi Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/chp.v5i2.11105

Abstract

The nanomagnetite/HA-Chitosan adsorbent has been successfully synthesized by the co-precipitation method. HA was synthesized from the peat soils of Geragai village, Tanjung Jabung Timur, Jambi province and chitosan isolated from marine animal shell waste around the city of Jambi. The results of FT-IR analysis showed that nanomagnetite/AH-chitosan has a spectra which was combination of the characteristic spectra of magnetite, HA and chitosan. Morphological analysis using SEM showed that nanomagnetite/AH-chitosan was in the form of fractal agglomerates. TEM image of magnetite/AH-chitosan showed that magnetite/AH-chitosan has nano scale magnetite core particles with a size between 4-22 nm. Crystallinity analysis showed that magnetite/AH-chitosan has 2θ characteristics of magnetite i.e., 30.1°, 35.4°, 43.1°, 57.0°, 62.68° and 74.5°. The magnetic saturation strength (Ms) decreased from 80.23 (magnetite) to 30.63 (magnetite/AH-chitosan) due to the coating of AH-chitosan on magnetite which was still effectively attracted by the external magnet with 96% effectiveness of adsorption of 25 mL Methylene Blue 10 mg/L.
Pelatihan pembuatan souvenir gantungan kunci berbasis daun di Desa Tahtul Yaman Kecamatan Pelayangan Kota Jambi Revis Asra; Mahya Ihsan; Ade Adriadi; Anggit Prima Nugraha; Dawam Suprayogi
Unri Conference Series: Community Engagement Vol 2 (2020): Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/unricsce.2.559-565

Abstract

This aims of dedication community to uplifting entrepreneurial activities in order and increas the economy of the people in Pelayangan sub-district, Jambi city. The service location is the closest location to the tourist area “Gentala Arasy” bridge which is the icon of Jambi city. Through this service, it is hoped that the community at the service location can develop this activity to increase the collection of souvenirs sold at that location. The easy process of making and the availability of abundant leaves is one of the criteria for this dedication. This activity is carried out in two stages, namely counseling and practice. The extension stage is carried out by presenting participants about the manufacturing process and the equipment used. Practical stage is working directly into a product. The result is some of key chain products that are ready to be used as souvenirs. This activity provides knowledge to the community to generate interest in entrepreneurship. All stages of the event went well and was attended by all participants. This service activity will continue to be carried out in order to improve the community's economy and to support the vision of Jambi University as a World Class & Entrepreneurship University.
POTENSI TUMBUHAN LOKAL SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI UNTUK MENURUNKAN KADAR LOGAM MERKURI (Hg) PADA LAHAN BEKAS PENAMBANGAN EMAS TANPA IZIN DI KABUPATEN SAROLANGUN, JAMBI Fatur Rahman; Freddy Ilfan; Zuli Rodhiyah; Mahya Ihsan
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol 13 No 2 (2021): Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.938 KB) | DOI: 10.33005/envirotek.v13i2.128

Abstract

Illegal Gold Mining (PETI) is activity of gold mining by gold miners have not license. The negative impacts PETI is mercury contamination. The efforts minimize mercury contamination by phytoremediation. This research aimed to discover local plants have potential reducing mercury (Hg) contamination. This research used purposive sampling technique and conducted in Monti Village, Sarolangun, Jambi. Inventory plants obtained 14 species specifically, Macaranga sp., Paspalum sp., Trema tomentosa, Imperata cylndrica, Lophatherum sp., Eleusine sp., Molineria sp., Lycopodium sp., Gleichenia linearis, Ipomea sp., Scleria sp., Eleocharis interstincta, Melastoma sp., and Phragmites sp. 14 plants, three plants dominated particularly, Phragmites sp. (37.35%), Melastoma sp. (30.64%), and Eleocharis interstincta (25.41%). Phragmites sp. have BAC values ​​(0.381), BCF (0.606), TF (0.628), Melastoma sp. have BAC values ​​(0.170), BCF (0.333), TF (0.511), and Eleocharis interstincta have BAC values ​​(0.245), BCF (0.441), TF (0.555). The calculation result BAC, BCF and TF obtained Phragmites sp. have hight values.
PELATIHAN TEKHNIK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) BERBAHAN DASAR KULIT NENAS DI TANGKIT BARU PROPINSI JAMBI Mahya Ihsan; Anggit Prima Nugraha; Dawam Suprayogi; Ade Adriadi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 5 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i5.1702-1709

Abstract

Pemanfaatan Limbah kulit Nenas untuk pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) sebagai Pupuk Alternatif Murah di Desa Tangkit Baru Propinsi Jambi dilakukan dengan tujuan memanfaatan limbah organik hasil produksi nenas serta membantu kelompok UMKM di Desa Tangkit Baru untuk memperoleh pupuk yang murah dan berkualitas. Pelaksanaan dilakukan dalam tiga sesi yaitu sesi pemaparan, tanya jawab dan diskusi serta praktek secara langsung dilapangan. Melalui kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) oleh Tim Pengabdian Program Studi Biologi FST-UNJA maka target yang ingin dicapai adalah mitra mampu memanfaatkan limbah nenas secara maksimal untuk dijadikan barang yang lebih bermanfaat atau dijadikan sebagai bentuk usaha. Berdasarkan hasil survey kuesioner yang dubagikan, 94,44% masyarakat bersedia ikut Kembali dalam pelatihan serupa, 89,47% masyarakat menilai pelayanan selama pelatihan berlangsung sangat baik, 58,82% masyarakat mengaku bahwa pelatihan ini sangat sesuai dengan harapan selebihnya mengaku sesui dengan harapan. Dalam pengentasan limbah, 55,56% masyarakat berpendapat bahwa kegiatan ini dapat mengurangi limbah.
BLENDED LEARNING BERBASIS PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PADA MATAKULIAH MORFOLOGI TUMBUHAN PRODI BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI Ade Adriadi; Revis Asra; Mahya Ihsan; Nanda Rayani
Bio-Lectura : Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 9 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/bl.v9i2.11502

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa pada matakuliah Morfologi Tumbuhan dengan penerapan Blended Learning berbasis Project Based Learning. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, subjek penelitian ini adalah mahasiswa yang mengambil Mata Kuliah tersebut. Pembelajaran berlangsung secara Synchronous dan Asynchronus dengan menggunakan beberapa media seperti WhatApp, Zoom Meeting, Materi dan Video pembelajaran yang dapat diakses di LMS UNJA. Pembelajaran Synchronous dilakukan secara Virtual dan Live sementara Asynchronous dilakukan secara Collaborative dan Mandiri. Dari penelitian ini didapatkan data Kemampuan berpikir kritis mahasiswa meningkat dari siklus I yang hanya 64% menjadi 91% pada siklus II. Peningkatan yang terjadi sangat signifikan yakni sebanyak 28%. Sedangkan persentase siswa yang melakukan tiap aspek kegiatan pembelajaran pada pertemuan I siklus I awalnya hanya 66% meningkat menjadi 72% pada pertemuan II Siklus I. Kemudian dilakukan observasi lagi pada pertemuan I siklus II dan diperoleh persentase aktivitas mahasiswa dalam berpikir kritis sebesar 75% kemudian meningkat menjadi 87%. Peningkatan ini sudah mencapai kriteria karena minimum keterlaksanaan aktivitas pembelajaran yang baik adalah 85% dari jumlah seluruh siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil pengukuran kemampuan berpikir kritis mahasiswa dan observasi aktivitas mahasiswa maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model blended learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa pada Mata Kuliah Morfologi Tumbuhan Kelas R001 Semester 2 Program Studi Biologi Universitas Jambi.
Indeks Beban Pencemar Sebagai Penentu Tingkat Pencemaran Pada Lahan Bekas Pertambangan Emas Tanpa Izin Surya Sumando Putra Panggabean; Zuli Rodhiyah; Freddy Ilfan; Mahya Ihsan
INSOLOGI: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 5 (2022): Oktober 2022
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/insologi.v1i5.942

Abstract

Sarolangun Regency is a district that has the potential for gold metal mineral natural resources. This potential causes many illegal gold mining activities (PETI) in the area. It is also suspected that PETI activities can cause environmental damage and pollution in the activity area and downstream from the PETI location. Environmental pollution that occurs is caused by the disposal of gold processing waste (tailings) into water bodies and groundwater. Waste generated from gold mining activities mainly contains mercury (Hg) and lead (Pb). The purpose of this study was to analyze the level of heavy metal pollutants (Hg and Pb) using the contamination factor (CF), the pollutant load index (PLI), and the geoaccumulation index (I_geo) on former PETI in Sarolangun Regency. The sampling technique was carried out by a purposive sampling technique and the sample taken was soil. Heavy metal concentration data will be calculated using the CF, I_geo, and PLI index formulas.  Hg concentrations were 0.86 mg/kg, 0.77 mg/kg, and 0.80 mg/kg in three sampling areas, and lead concentrations were 0.51 mg/kg, 0.54 mg/kg, and 0.53 mg/kg. Based on the analysis of CF calculations and I_geo, Hg(mercury) has more potential to become a pollutant at the study site (CF>6), (2<I_geo<3). On the other hand, the study site was not polluted by lead based on the CF value and geoaccumulation index. The overall PLI calculation of Hg and Pb stated that the research location was not included in the polluted category with a PLI value <1.