Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PROGRAM POS PEMBINAAN TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR DI PUSKESMAS MARTAPURA 2 Herry Setiawan; Supriyatna, Eka; Pertiwiwati, Endang; Setiawan, Herry
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpkmi.v7i1.8786

Abstract

ABSTRAK Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) merupakan usaha pemerintah dalam menanggulangi penyakit tidak menular. Masih rendahnya angka pemanfaatan Posbindu oleh masyarakat dalam memanfaatkan pelayanan posbindu menyebabkan tingginya angka kesakitan dan kematian. Tujuan dari penelitian adalah menjelaskan hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan Posbindu PTM oleh masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 2. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik purposive sampling pada 85 orang masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan pada periode Bulan Maret - April tahun 2019. Pada penelitian ini menggunakan uji chi square hasil menunjukkan  yaitu pendidikan (p-value = 0,029), pekerjaan (p-value = 0,022) OR = 4,30 (1,32 - 14,04), dukungan keluarga (p-value= 0,001) OR = 7,71 (2,70 - 22,06) , dukungan petugas kesehatan (p-value= 0,001) OR= 8,27 (2,80 - 24,49), dukungan kader kesehatan (p-value= 0,001) OR= 7,07 (2,23 - 22,45), dan dukungan teman sebaya (p-value= 0,001) PR= 5,84 (2,11 - 16,15). Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan, pekerjaan, dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan, dukungan kader kesehatan dan dukungan teman sebaya memiliki hubungan pada pemanfaatan Posbindu PTM. Kata-kata kunci: Determinan, pemanfaatan, Posbindu, Puskesmas, Martapura  ABSTRACT Integrated Post Training of Non-Communicable Diseases (Posbindu PTM) is a government effort in tackling non-communicable diseases. The low utilization rate of Posbindu by the community in utilizing posbindu services can be seen from the PTM Posbindu visit data for the last three months of 2018 for long visits namely in October 365 visits, then in November it decreased to 348 visits and in December it decreased by 297 visits. Theoretically, a person is said to utilize a health service if attending the health service regularly in the last three months without causing disruption to daily activities. The purpose of this research is to explain the relationship between the factors that influence the utilization of Posbindu PTM by the community in the Work Area of Martapura Public Health Center 2.1,315-14,036), family support (p-value= 0.001) PR= 7,714 (95% CI2,698-22,057), support of health workers (p-value  0.001) PR= 8.273 (95% CI 2,795-24,488), support for health cadres (p-value= 0.001) PR= 7.071 (95% CI 2,227-22,454), and peer support (p-value= 0.001) PR= 5.844 (95% CI2,114-16,151. This shows that education, employment, family support, health worker support, health cadre support and peer support have a relationship to the use of Posbindu PTM.Keywords : Determinant, utilization, Posbindu, Primary Health Care, Martapura
Play Therapy as a Method of Trauma Healing in PTSD Children Victims of Flood Disaster in West Martapura, South Kalimantan Endang Pertiwiwati; Irfan Maulana; Fitriani Az Zahra; Ida Yuliana
Berkala Kedokteran Vol 17, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.166 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v17i2.11673

Abstract

Abstrat: Banjar Regency was recorded as the area most affected by flooding and the West Martapura District was the sub-district area that suffered the most damage. Children as disaster victims who are prone to PTSD, they need to get serious treatment so that the consequences are not prolonged and hamper their development. One form of intervention that can be applied to restore the psychological condition of children affected by disasters is counseling through play therapy. This study aims to analyze the effectiveness of Play Therapy as a Trauma Healing Method in Children With PTSD Flood Disaster Victims. The research design used a quasi-experimental one pre-post test group research design. The research subjects were 35 children with mild to moderate PTSD based on the PLC C version of the PTSD questionnaire, aged 4-6 years. The study was conducted for 5 weeks with various play therapy media and the intervention was carried out for 3 weeks. The results showed that there was a significant difference between the scores of the pretest and posttest scores on the PTSD questionnaire (p = 0.000) with the Wilcoxon test after trauma healing with the play method was performed. The conclusion of the study was  trauma healing with the play therapy method is effectived for treating pediatric patients with PTSD victims of the post-flood South Kalimantan. Keywords: Trauma Healing, Play Therapy, PTSD, Flood, Children, PTSD Questionnaire
Pelatihan Deteksi Dini Gangguan Stress Paska Trauma pada Anak Korban Bencana Banjir di Kalimantan Selatan Ida Yuliana; Maria Ulfah; Endang Pertiwiwati; Irfan Maulana; M Kholilurahman; Nurhkalisa Putri Azzahra
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i4.5154

Abstract

ABSTRAK  Kabupaten Banjar tercatat sebagai daerah yang paling terdampak banjir di Kalimantan Selatan di awal tahun 2021 dan wilayah Kecamatan Martapura Barat merupakan wilayah kecamatan yang paling banyak mengalami kerusakan. Anak merupakan kelompok masyarakat yang paling rentan  mengalami gangguan stress paska trauma (PTSD) akibat bencana banjir  sehingga perlu mendapat penanganan yang serius agar akibat yang ditimbulkan tidak berkepanjangan dan menghambat perkembangannya. Ada metode deteksi dini PTSD yang sederhana dengan menggunakan instrumen kuisioner yang bisa dilakukan orang awam sehingga gejala PTSD pada anak dapat segera di ketahui oleh keluarga dan segera mendapat penanganan sesuai tingkat keparahannya. Untuk ini maka dilakukan kegiatan   pengabdian berupa pelatihan cara mendeteksi dini PTSD menggunakan kuisioner PTSD PLC C dengan peserta adalah orang tua/wali anak dari beberapa perwakilan sekolah PAUD dan kader POSYANDU di wilayah Martapura Barat sebanyak 50 orang. Dari hasil nilai pretes dan postes yang diberikan sebelum dan sesudah pelatihan terdapat perbedaan yang bermakna (p=0.00) tentang pemahaman peserta tentang pentingnya mendeteksi dini kondisi trauma akibat banjir pada anggota keluarga mereka.  Berdasarkan hasil kegiatan dapat dikatakan kegiatan pelatihan mampu membuat peserta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dan kesadaran para orang tua tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dalam keluarga mereka akibat trauma paska bencana banjir di Kalimantan Selatan. Kata Kunci: Bencana, Deteksi Dini, Kuisioner PLC C, Trauma, Pelatihan  ABSTRACT Banjar Regency was listed as the area most affected by flooding in South Kalimantan in early 2021 and the West Martapura District was the sub-district area that suffered the most damage. Children are the most vulnerable group of people to experience post-traumatic stress disorder (PTSD) due to floods, so they need to get serious treatment so that the consequences are not prolonged and hamper their development. There is a simple PTSD early detection method using a questionnaire instrument that can be done by ordinary people so that the symptoms of PTSD in children can be immediately recognized by the family and immediately treated according to the severity level. For this, service activities were carried out in the form of training on how to detect PTSD early using the PTSD PLC C questionnaire with the participants being parents/guardians of children from several PAUD school representatives and POSYANDU cadres in the West Martapura area as many as 50 people. From the results of the pretest and posttest scores given before and after the training, there was a significant difference (p=0.00) regarding the participants' understanding of the importance of early detection of trauma conditions due to flooding in their family members. Based on the results of the activity, it can be said that the training activities were able to make the participants increase the knowledge and skills and awareness of parents about the importance of maintaining mental health in their families due to post-flood trauma in South Kalimantan. Keywords: Disaster, Early Detection, PLC C Questionnaire, Trauma, Training
Fungsi Pengawasan Supervisor Dengan Pengetahuan Perawat Dalam Pencegahan Flebitis Fitria Noviana; Endang Pertiwiwati; Ichsan Rizany
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Vol. 4 No. 1 (2021)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jkmk.v4i1.730

Abstract

Flebitis adalah Healthcare Associated Infections yang dialami oleh pasien selama 3x24 jam dengan munculnya tanda gejala selama dirawat dirumah sakit. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam pencegahan flebitis yaitu pengetahuan perawat dan pengawasan dari supervisor berhubungan erat terhadap keselamatan pasien di ruang rawat inapagar dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan fungsi pengawasan supervisor dengan pengetahuan perawat dalam pencegahan flebitis di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah Idaman Kota Banjarbaru. Metode penelitian non-eksperimen dengan cross sectional. Teknik yang digunakan yaitu probability sampling dengan stratified random sampling. Sampel penelitian 81 perawat pelaksana di Rumah Sakit Daerah Idaman Kota Banjarbaru. Pengambilan data menggunakan 3 instrumen berupa kuesioner data demografi, fungsi pengawasan supervisor,dan pengetahuan perawat dalam pencegahan flebitis. Analisis data menggunakan korelasi spearman. Hasil penelitian menggambarkan fungsi pengawasan supervisor didapatkan nilai median  sebesar 32,00 (75% dari nilai tertinggi) dan nilai median pengetahuan perawat dalam pencegahan flebitis sebesar 13,00 (72,2 dari nilai tertinggi). Hasil analisis didapatkan adanya hubungan yang positif antara fungsi pengawasan supervisor dengan pengetahuan perawat dalam pencegahan flebitis di ruang rawat inap RSD Idaman Kota Banjarbaru (p value=0,00002). Fungsi pengawasan supervisor yang baik dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dapat menghasilkan perawat dengan pengetahuan yang baik dan saling berkesinambungan dengan pencegahan terhadap flebitis.
Hubungan Fungsi Manajemen Kepala Ruang dengan Penerapan Keselamatan Pasien Nur Khalisah Hayati; Endang Pertiwiwati; Eka Santi
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jkmk.v5i2.1810

Abstract

Keselamatan pasien merupakan prioritas utama, keberhasilan penerapan keselamatan pasien salah satunya dengan penerapan kepala ruang dalam melaksanakan fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, mengatur staf, mengarahkan serta mengendalikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fungsi manajemen kepala ruang dengan penerapan keselamatan pasien di Rumah Sakit “X” Kota Banjarbaru. Jenis penelitian ini dengan penggunaan pendekatan kuantitatif desain cross sectional, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan didapat 106 perawat pelaksana. Penelitian menggunakan kuesioner dan analisis dengan alternatif uji Fisher Exact. Hasil analisis penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan antara fungsi manajemen kepala ruang dengan penerapan keselamatan pasien di Rumah Sakit “X” Kota Banjarbaru dengan p-value=0,024 (p<0,05). Pihak rumah sakit diharapkan dapat memberikan rekomendasi pelatihan terkait keselamatan pasien sehingga perawat pelaksana mempunyai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman yang lebih luas terhadap penerapan keselamatan pasien. Serta memberikan pembekalan terhadap kepala ruang dalam pengaturan keselamatan pasien di ruang rawat inap sehingga perawat pelaksana dapat menjalankan fungsinya dengan optimal.
the EFEKTIVITAS MEDIA POSTER DAN VIDEO TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI SMAN 3 BANJARBARU Nurkhalisa Putri Azzahra; Santi Eka; Pertiwiwati Endang
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak Vol. 5 No. 2 (2022): November 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jika.v5i2.1308

Abstract

Latar belakang: Pengetahuan tentang anemia akan mempengaruhi pola perilaku dan kebiasaan remaja dalam mengkonsumsi makanan rendah zat gizi sehingga terhambatnya absorpsi sel darah merah yang mengakibatkan anemia. Tujuan: Mengetahui perbedaan pengetahuan remaja putri tentang anemia pada kelompok poster dan video di SMAN 3 Banjarbaru. Metode: Penelitian ini berupa kuasi eksperimen dengan sebelum-sesudah kontrol grup, sampel berjumlah 20 orang setiap kelompok yang diambil acak. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan media pada kelompok perlakuan serta kuesioner bagi seluruh kelompok. Data dianalisis dengan uji normalitas, homogenitas dilanjutkan uji T berpasangan dan tidak berpasangan. Hasil: Analisis T berpasangan menunjukkan perbedaan pengetahuan remaja putri sebelum dan sesudah pada kelompok perlakuan di SMAN 3 Banjarbaru. Pada uji T tidak berpasangan terdapat perbedaan pengetahuan remaja putri pada kelompok perlakuan dibandingkan kelompok kontrol di SMAN 3 Banjarbaru dan terdapat perbedaan pengunaan media poster dan video. Kesimpulan: pengunaan media video dalam pemberian informasi tentang anemia efektif dibandingkan poster, karena dilihat sekaligus mendengarkan yang mampu memberikan daya tarik lebih.
Gaya Kepemimpinan Kepala Ruang Dengan Kepuasan Kerja Perawat Muhammad Rijali Rahman; Endang Pertiwiwati; Ichsan Rizany
JURNAL KEPERAWATAN RAFLESIA Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Keperawatan Raflesia, Prodi Keperawatan Curup, Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.2 KB) | DOI: 10.33088/jkr.v2i2.502

Abstract

Nurse job satisfaction is one of the factors affecting work productivity. Job satisfaction is influenced by the leadership style applied by the chief nurse in leading his subordinates. The purpose of this study was determined the relationship between the leadership style of the chief nurse and the nurse's job satisfaction in the inpatient room at Idaman City Hospital in Banjarbaru. This research approach used cross sectional. The population was all nurses in the inpatient room with a total of 119 nurses. Sampling used quota sampling as many as 102 respondents. There were 3 research instruments used, consisted of questionnaire respondent characteristics, nurse job satisfaction and leadership style of the chief nurse. The method used by events that carry out actions on respondents, has been observed. The correlational and survey approaches used in this study were to present a questionnaire. The leadership style of nurse manager has an average of 57.90 (50-72). Nurse job satisfaction has rather average of 62,82 (38-96). There was a relationship between the leadership style of the chief nurse and the nurse's job satisfaction in the inpatient room at Idaman City Hospital in Banjarbaru (p-value = 0,000 <0.05). The leadership style of the head of the room in accordance with the situation and conditions and good application can produce nurses who are satisfied with their work and can also improve performance in carrying out their duties.
Hubungan Fungsi Manajemen Kepala Ruang dengan Motivasi Perawat dalam Melakukan Discharge Planning Herry Setiawan; Tazkia Rahman; Endang Pertiwiwati; Herry Setiawan
JURNAL KEPERAWATAN RAFLESIA Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Keperawatan Raflesia, Prodi Keperawatan Curup, Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.536 KB) | DOI: 10.33088/jkr.v2i2.510

Abstract

The function head of the room is a first line nursing manager who has the functions of planning, organizing, directing and supervising. Motivation is a problem for nurses in achieving and improving the quality of nursing services, especially on discharge planning. The phenomenon found in RS Kota X was the function of the head of the room management has not been carried out to the maximum and the motivation of the implementing nurse in discharge planning is still not optimal. The purpose of this research is to analyze the relationship between management function of the head of the room with motivation of nurses in discharge planning at RS Kota X. The study design was cross sectional with proportional stratified random sampling and data collectionntechniques carried out on 92 respondent nurses in RS Kota X from September 13, 2018 till February 28, 2019. The research instrument used a management function and motivation of nurses in discharge planning questionnaire. The results of the study was 60.9% poor and the motivation of nurses in discharge planning was 67,4% moderate. The relationship between the management function of the head of the room with the motivation of nurses in carrying out discharge planning in RS Kota X with a p value of 0.009 <0.05.The function of good head of the room management can increase motivation in discharge planning.
Penguatan Pengetahuan Kader Posbindu – PTM (Penyakit Tidak Menular) Dalam Memanfaatkan Terapi Herbal Dan Massage Di Puskesmas Martapura Barat Endang Pertiwiwati; Hery Wibowo; Yusyifa Salsabila; Nur Syifa Laila
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 3, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v3i3.10988

Abstract

Peningkatan prevelensi penyakit tidak menular (PTM) menjadi ancaman serius dalam pembangunan, karena mengancam pertumbuhan ekonomi nasional.salah satu permasalahan yang dihadapi saat ini dalam pembangunan kesehatan adalah beban ganti penyakit., Dalam menghadapi masalah tersebut perlu adanya Kader Posbindu. karena keberadaan kader kesehatan menjadi salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam mewujudkan masyarakat sehat. Kader Posbindu merupakan garda terdepan pelaksanaan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular. Kegiatan kader lebih mengutamakan upaya preventif dan promotif.  Agar bisa menjalankan itu, kader kesehatan perlu mendapatkan penguataan pengetahuan, pelatihan dan pendampingan dalam peningkatan kesehatan masyarakat terutama lansia yang berkunjung ke posbindu. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader Posbindu melalui pelatihan dan pendampingan memanfaatkan tanaman sirih merah, dan terapi massage untuk  Meningkatkan status kesehatan para lansia yang berkunjung di Posbindu. Keberhasilan ini berupa munculnya kesadaran pentingnya meningkatkan Kesehatan dimasyarakat salah satunya peran kader posbindu selaku garda terdepan dalam penggerak Posbindu PTM yang tersebar di 16 posbindu di wilayah Martapura Barat. Setelah dilakukan kegiataan kepada kader posbindu didapatkan peningkatan pengetahuan dari 21 orang kader posbindu. Hasil akhir dari  nilai pengetahuan kader posbindu mdidapatkan  89,00 sudah lebih 80% pengetahuan yang ditargetkan tercapai
WAKTU TUNGGU PELAYANAN RAWAT JALAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN Endang Ernawati; Endang Pertiwiwati; Herry Setiawan
Nerspedia Vol. 1 No. 1 (2019): Nerspedia
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Waktu tunggu pelayanan pasien di rawat jalan adalah salah satu komponen yang menyebabkan ketidakpuasan pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan waktu tunggu pelayanan rawat jalan dengan tingkat kepuasan pasien di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya.Penelitian observasional analitik dengan desain pendekatan cross sectional, responden dalampenelitian ini menggunakan teknik purposivesamplingberjumlah 199 orang. Dengan kategori tidak baik (> 60 menit) sebanyak 159 orang (79,9%) dan baik (≤ 60 menit) sebanyak 40 orang (20,1%). Kepuasan pasien dengan kategori puas sebanyak 183 orang (92%)dan tidak puas sebanyak 16 orang (8%). Hasil analisis statistik uji fisher’s exact test menunjukkan bahwa nilai p = 0,046, p < α (0,05) terdapat hubungan waktu tunggu pelayanan rawat jalan dengan tingkat kepuasan pasien di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya.Waktu tunggu pelayanan yang lama berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Disarankan kepada rumah sakit untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan sesuai standar pelayanan minimal terutama dalam waktu tunggu di rawat jalan.