Claim Missing Document
Check
Articles

Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Proyek-Proyek Transmisi dan Jaringan 150 kV (Studi Kasus: Pekerjaan Proyek Transmisi dan Jaringan Lopana-Teling) Patkur, Hadi; Willar, Debby; Mandagi, Robert J. M.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 8, No 2 (2018): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The transmission and network project work from one substation to the next substation is thetransmission and electrical network work that will pass through some administrative areas so that: itwill have differences in the customs, culture, language, and geographical location of theadministrative region. This work are very vulnerable and potential to contain the risk of workaccidents, because the location of projects that tend to be in the middle of the forest, through valleys,mountains and yard residents, and the level of difficulty of the work itself that will lead tovulnerabilities in occupational safety and health such as erection work and withdrawal cable that mustwork on altitude of at least 30 meters. With such a risky background, all personnel involved in thiswork, whether directly or indirectly, should be aware of the importance of safety and health (OHS)implementation procedures that must be used at the time of this work process. All personnel should beaware and understand that at the time of the project location they must be obedient, ta'at, anddiscipline to always comply and implement the procedures of Occupational Safety and Health (OSH).This study is limited to the implementation of occupational safety and health (OHS)procedures on the 150 kV Transmission and Network project from Lopana to Teling located in SouthMinahasa, Minahasa Induk and Manado.The aims of this study was to develop a safety and health (OSH) implementation procedure tomotivate employees / workers successfully and successfully to be used or applied to transmission andnetwork project work. The method used is a survey with correlation approach, to reveal the real stateof things experienced by workers.Based on the results of the research and discussion above, it can be concluded that thevariables of OSH (X1) equipment, OSH (X2) training, OSH (X3) discipline, and companymanagement (X4) simultaneously affect the implementation of OSH on transmission and networkproject work of 80 , 7% and the remaining 19.3% are other variables not included in this research,where the effect of OSH equipment on OSH implementation is (0.563) 2 = 31,7%. The effect of OSHtraining on OSH implementation is (0.632) 2 = 39.9%. The magnitude of the effect of OSH disciplineon the implementation of OSH is (0.584) 2 = 34.1%. The magnitude of the effect of corporatemanagement on the implementation of OSH is (0.339) 2 = 11.5%. Keywords: occupational safety and health, work accident, transmission and network project.
Pemodelan Berdasarkan Penerapan Value Engineering Untuk Efisiensi Biaya Pada Proyek Jalan Di Kota Manado Rumpesak, Norio H; Mandagi, Robert J. M.; Jansen, Freddy
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 7, No 3 (2017): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the alternative methods in the effort to save budget cost in order to achieve the purpose of optimizing the regional development budget by applying Value Engineering in the planning of road improvement project. Because until now the application of VE method has never been done on road improvement project then of course this is an interesting thing to be studied. The road construction project consists of 10 (ten) work divisions, and for road improvement projects in Manado, the total cost is dominated by 3 (three) divisions: Division II: Drainage, Division V: Gilded Pile, and Division VI: Asphalt. By using regression method for various budget cost plan of road improvement project in Manado that has been through the process of appraisal using value engineering hence can be determined model which will represent the planning of budget project of road improvement in Manado. Based on the results of the analysis that has been done in the previous chapter, the equations of the estimated cost estimation model of road project in Manado city are: D5 = 722.035,135 (LPA) +813.598,967 (LPB) + 23.147,235 (ACWC) + 3.197.478,172 ; D5 + D6 = 182.681,383 (LPA) + 1.103.240,694 (LPB) + 2.395.243,112 (ACWC) - 35.405.642,200; D6 = -539.353,751 (LPA) + 289,641,726 (LPB) + 2,372,095,877 (ACWC) - 38,603,120,400; TotalBiaya = 779,595,726 (LPA) + 1,502,980,050 (LPB) + 2,381,140,834 (ACWC) - 57,391,692,800; D2 + D5 + D6 = 498.018,081 (LPA) + 920.192,655 (LPB) +2.248.914,833 (ACWC) +97.002.258,560.Keywords—Value Engineering, Construction Project, Road Improvement
ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMILIHAN LOKASI PERUMAHAN DI KOTA MANADO Kalesaran, Ronald C. E.; Mandagi, Robert J. M.; Waney, Estrelita Y.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 3, No 3 (2013): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perumahan dan permukiman merupakan permasalahan yang akan selalu berkembang sejalan dengan pertambahan penduduk. Intensitas pembangunan dikota yang semakin meningkat menyebabkan kebutuhan lahan untuk pembangunan perumahan, fasilitas umum, prasarana maupun kebutuhan lainnya akan semakin meningkat. Sementara itu kebutuhan akan hunian bagi penduduk kota harus dipenuhi mengakibatkan lokasi hunian bergeser kearah pinggiran kota. Demikian juga dengan keberadaan kota Manado yang merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Utara yang selain sebagai pusat pemerintahan, juga menjadi pusat kegiatan perekonomian, pendidikan, perdagangan dan sektor informal lainnya. Dengan kondisi demikian maka banyak pendatang dari daerah sekitar maupun dari luar daerah yang datang ke kota Manado dengan tujuan untuk bekerja, berdagang, sekolah dan lain-lain. Banyak faktor yang menjadi pertimbangan dari pembeli rumah/konsumen dalam memilih lokasi perumahan yang diinginkan. Dari setiap penghuni tentu memiliki alasan yang berbeda -beda sesuai dengan keinginannya. Penelitian ini difokuskan untuk menyusun dan membuat peringkat setiap dasar dan alasan pemilihan lokasi dari konsumen untuk dilihat mana yang sangat mempengaruhi keputusan pembelian sebuah tempat tinggal/rumah yang berada di kota Manado.Kata Kunci: faktor, konsumen, perumahan, pemukiman
MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) (Study Kasus Pada Pembangunan Gedung SMA Eben Haezar) Soputan, Gabby E. M.; Sompie, Bonny F.; Mandagi, Robert J. M.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 4, No 4 (2014): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu permasalahan yang banyak menyita perhatian berbagai organisasi saat ini karena mencakup permasalahan segi perikemanusiaan, biaya dan manfaat ekonomi, aspek hukum, pertanggungjawaban serta citra organisasi itu sendiri. Pada penelitian ini akan diteliti mengenai identifikasi risiko K3 , penilaian risiko K3 serta bagaimana tindakan pengendalian terhadap risiko K3 pada kegiatan proyek pembangunan infrastruktur gedung. Metode penilaian menggunakan matriks penilaian risiko yang bersumber dari AS/NZS 4360 : 2004. Sesuai dengan pengolahan data diperoleh nilai risiko yang tinggi, yaitu material terjatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja dengan indeks risiko sebesar 20 dan penggolongan risiko pada Very High Risk. Untuk penggolongan risiko pada level High Risk sebanyak 21 variabel yang dapat membahayakan pekerja dan pekerjaan, sedangkan untuk penggolongan pada level Medium Risk didapatkan sebanyak 18 variabel. Kata kunci: very high risk, high risk, medium risk, K3, identifikasi, indeks risiko.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB CHANGE ORDER DAN PENGARUHNYA YANG DOMINAN TERHADAP KINERJA BIAYA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI MALUKU UTARA Nurlaela, Sri Dewi; Mandagi, Robert J. M.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 3, No 1 (2013): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Change order adalah usulan perubahan secara tertulis antara pemilik dan kontraktor untuk mengubah beberapa kondisi dari dokumen kontrak awal.seperti menambah atau menguragi pekerjaan. Change Order memiliki dampak yang kompleks terhadap kinerja biaya pelaksanaan proyek konstruksi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Maluku Utara. Dalam pelaksanaannya proyek-proyek konstruksi ini diharapakan memiliki kinerja biaya proyek yang maksimal, dimana proyek dapat selesai tepat waktu, atau ini sangat mempengaruhi penyerapan dana dan realisasi fisik di lapangan , Faktor-faktor penyebab change order dibagi dalam 3 ( tiga ) kelompok : Konstruksi, Adminstrasi dan Sumber daya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan Faktor-faktor penyebab change order yang mempengaruhi kinerja biaya pelaksanaan proyek konstruksi, seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut dan menentukan faktor penyebab change order yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja biaya pelaksanaan proyek konstruksi Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Kuantatif. Data yang dibutuhkan adalah proyek konstruksi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Maluku Utara yang mengalami change order dalam pelaksanaannya.Data yang diperoleh kemudian di analisa dengan korelasi Person, metode Regresi Linier berganda dan uji Hipotesa ( Uji T dab Uji F ) serta uji adjusted R square. Dari metode regresi linier berganda diperoleh hasil Y = - 2,276 + 0.962X₄ + 0.064X₅ + 0.377X₆ + 0.023X₇ + 0.103X₁₂ + 0.214 X₁₄ + 0.395X₁₉ + 0.227X20. Koefesien yang didapat pada masing-masing model regresi tersebut mempunyai nilai koefisien yang positif. Hal ini menunjukan adanya pengaruh positif faktor-faktor penyebab change order terhadap kinerja biaya. Besarnya pengaruh variable-variabel bebas tersebut terhadap kinerja biaya pelaksanaan proyek adalah 0.907. Artinya 90,7 % faktor variabel bebas mempengaruhi kinerja biaya pelaksanaan proyek sedangkan sisanya sebesar 9,3% berhubungan dengan faktor-faktor lain. Dari hasil analisis pengolahan data juga didapat faktor yang paling nominal yang berpengaruh terhadap kinerja biaya pelaksanaan proyek, yaitu variabel Perubahan desain. Dimana variabel ini memiliki korelasi parsial 0.7885 (78,85 %), thitung= 7,625, probabilitas terkecil 0.000 dan koefesien regresi terbesar 0.964. Kata kunci : konstruksi, kinerja biaya, change order
ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN JADWAL PADA TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI DENGAN “ANALISIS NILAI HASIL” (EARNED VALUE ANALYSIS) Studi Kasus Pada Proyek Bangunan Pengaman Pantai di Provinsi Sulawesi Utara Rantung, Audy H. P.; Sompie, Bonny F.; Mandagi, Robert J. M.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 4, No 3 (2014): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengendalian biaya dan jadwal pada tahap awal pelaksanaan suatu konstruksi berdasarkan varians biaya dan varians jadwal serta indeks kinerja biaya dan indeks kinerja jadwal. Penelitian dilakukan terhadap 20 (dua puluh) paket pekerjaan Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai di Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014. Metode Analisis Nilai Hasil (Earned Value Analysis) digunakan untuk mengetahui proses pengendalian pada pekerjaan konstruksi, dengan menggunakan 3 (tiga) indikator (BCWS, BCWP, ACWP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai hasil 20 paket dengan menggunakan Varian Biaya (CV) lebih besar daripada menggunakan Varian Jadwal (SV). Sejalan dengan itu rata-rata Indeks Kinerja 20 paket dengan menggunakan Indeks Kinerja Biaya (CPI) lebih besar daripada menggunakan Indeks Kinerja Jadwal (SPI). Kata kunci: pengendalian biaya, jadwal, indeks kinerja, Analisis Nilai Hasil, konstruksi
MODEL ESTIMASI BIAYA TAHAP KONSEPTUAL KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DENGAN METODE PARAMETRIK (Studi Kasus pada Bangunan Gedung Publik di Wilayah Kota Manado dan Kabupaten/Kota sekitarnya) Roring, Hence S. D.; Sompie, Bonny F.; Mandagi, Robert J. M.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 4, No 2 (2014): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Estimasi biaya tahap konseptual dapat didefinisikan sebagai perkiraan biaya proyek yang dilakukan sebelum sejumlah informasi yang signifikan terkumpul dari detail desain, dengan lingkup pekerjaan yang masih belum lengkap. Estimasi biaya tahap konseptual dibutuhkan oleh pihak owner, pihak konsultan, dan pihak kontraktor untuk memberikan gambaran biaya yang diperlukan dalam suatu proyek sebelum informasi tentang detail proyek diperoleh. Estimasi tahap konseptual memiliki peran yang sangat penting dalam penentuan cakupan suatu proyek. Masalah yang mendasar adalah tingkat akurasi dari estimasi tahap konseptual. Penelitian ini bertujuan untuk suatu model matematis yang dapat digunakan dalam melakukan estimasi biaya pada tahap konseptual konstruksi yang dapat memberikan hasil estimasi yang cukup akurat. Metode analisis yang digunakan adalah analisa regresi linier dan non-linier. Jumlah sampel yang ada adalah 25 data kontrak proyek bangunan gedung yang telah terlaksana yang diperoleh dari pihak kontraktor, konsultan pengawas maupun instansi terkait, proyek-proyek tersebut berada di wilayah Kota Manado, Kota Tomohon, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, dan Kabupaten Minahasa Utara di Propinsi Sulawesi Utara. Tahapan analisis data dilakukan sebagai berikut : penentuan parameter/variabel, normalisasi biaya terhadap lokasi dan waktu, uji normalitas data, desain model matematis dengan analisis regresi, evaluasi model, validasi model. Dari hasil analisis disimpulkan dua alternatif model estimasi biaya tahap konseptual, yaitu : 1) = -1,479 x 109 + 6,077 x 106 * X1 dimana variabel X1 adalah luas lantai. Persamaan ini telah divalidasi dengan persentase error estimate sebesar 5,31 %. Model estimasi biaya ini direkomendasikan untuk digunakan mengestimasi biaya tahap konseptual pada bangunan gedung dengan luas lantai lebih besar dari 650 m2, penggunaan model pada luas lantai lebih kecil dari 650 m2 akan menghasilkan hasil estimasi biaya yang tidak akurat, 2) = 5,022 x 106 *X1 dimana variabel X1 adalah luas lantai. Persamaan ini telah divalidasi dengan persentase error estimate sebesar 21,73 %. Model estimasi biaya ini direkomendasikan untuk mengestimasi biaya tahap konseptual pada bangunan gedung dengan luas lantai lebih kecil dari 650 m2. Bagi pihak owner, konsultan dan kontraktor, peneliti merekomendasikan untuk menggunakan model yang ada sebagai alternatif dalam melakukan estimasi biaya tahap konseptual konstruksi bangunan gedung. Kata-kata kunci: Estimasi, Metode Parametrik, Regresi Linier, Regresi Non-linier
MANAJEMEN RESIKO PROYEK PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 150 kV LOPANA-TELING Wantouw, Ferry; Mandagi, Robert J. M.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 4, No 4 (2014): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pasokan listrik di berbagai pusat beban seperti kota, kawasan industri, permukiman dan lainnya, diperlukan sarana yang mampu menyalurkan tenaga listrik. Salah satu bentuk sarana yang digunakan adalah Saluran Udara Tegangan Tinggi. Proyek pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Lopana – Teling merupakan proyek pembangunan saluran transmisi dengan tegangan 150 kiloVolt yang menghubungkan antara Gardu Induk Tegangan Tinggi Lopana ke Gardu Induk. Penelitian ini akan mengidentifikasi, menganalisis dan menentukan respon resiko yang ditimbulkan akibat adanya proyek pembangunan SUTT 150 kV Lopana–Teling. Analisis kejadian dan konsekuensi dibagi menjadi 7 aspek penting, yaitu aspek teknis pengurusan proyek, aspek kecelakaan kerja tak terduga, aspek lingkungan, aspek penyesuaian dalam proyek, aspek permasalahan tenaga kerja, aspek kecelakaan kerja yang diperkirakan, aspek penggunaan material. Klasifikasi resiko berdasarkan ranking, yaitu : high risk terdiri dari aspek teknis pengurusan proyek; significant risk terdiri atas aspek kecelakaan tak terduga, aspek lingkungan, aspek penyesuaian dalam proyek; dan low risk terdiri dari aspek permasalahan tenaga kerja, aspek kecelakaan kerja yang diperkirakan, aspek penggunaan material. Respon penanganan resiko terhadap 7 aspek yang dominan adalah melakukan koordinasi awal dengan pihak pemerintah setempat dan PT. PLN Persero selaku pemrakarsa proyek, diadakan pendidikan dan pelatihan K3, serta melakukan koordinasi dengan para tenaga ahli dan tenaga terampil, dan diadakan pendidikan dan pelatihan untuk para pekerja dari luar daerah, pekerja penduduk setempat yang dilalui jaringan T/L 150 kV Lopana-Teling, mengikut sertakan  para tenaga ahli dan tenaga terampil di dalam lokasi proyek, meningkatkan peralatan dan kelengkapan K3, mengikuti pendidikan dan pelatihan mengenai K3, serta mengikut sertakan warga sekitar proyek dalam proses pembangunan, dan melakukan berbagai pendekatan-pendekatan sosial kepada pemerintah setempat, tokoh masyarakat, tokoh agama yang berada di lingkungan proyek, serta memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai keamanan SUTT tersebut. Kata Kunci: teknis pengurusan proyek, kecelakaan kerja tak terduga, lingkungan, penyesuaian dalam proyek, permasalahan tenaga kerja, kecelakaan kerja yang diperkirakan.
ANALISIS KONSTRUKSI BAWAH DERMAGA LAUT DENGAN METODE REKAYASA NILAI (RN) Dunggio, Suharto Dj.; Sompie, Bonny F.; Mandagi, Robert J. M.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 2, No 3 (2012): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pelaksanaan pemancangan yang paling ekonomis dari empat jenis alat pancang pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi bawah dermaga laut serta menghitung penghematan biaya pelaksanaan pemancangan terhadap tiga alternatif yang terpilih dengan tetap memenuhi ketentuan kekuatan yang disyaratkan.Metode yang digunakan adalah Metode Rekayasa Nilai dengan proses berpikir dan memecahkan masalah, mulai dari penelitian pendahuluan, penemuan masalah, pengamatan, pengumpulan data baik dari referensi tertulis maupun observasi langsung di lapangan, serta melakukan pengolahan data sampai penarikan kesimpulan atas permasalahan yang diteliti.Empat alternatif yang diusulkan untuk memperoleh tinggi potensi penghematan yang paling baik pada pelaksanaan pemancangan disaring melalui empat tahapan penilaian yaitu kriteria penilaian, menganalisis keuntungan dan kerugian, menganalisis tingkat kelayakan dan analisis matriks. Pengambilan keputusan dilakukan menggunakan proses hirarki analisis (PHA), dan terpilih 3 (tiga) jenis pelaksanaan pemancangan pada struktur bawah dermaga laut yang dapat digunakan untuk pembangunan dermaga laut di Tagulandang yaitu pelaksanaan pemancangan dengan menggunakan alat pancang jenis pancang darat (sistem rel), pelaksanaan pemancangan dengan menggunakan alat pancang jenis pancang dengan ponton (rakit) dan wings dan pelaksanaan pemancangan dengan menggunakan alat pancang ponton (tongkang) dengan crane.Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pekerjaan pemancangan struktur bawah dermaga laut yang paling ekonomis adalah pelaksanaan pemancangan dengan menggunakan alat pancang darat (sistem rel), dengan selisih biaya sebesar 2,66 % terhadap pelaksanaan pemancangan dengan menggunakan alat pancang ponton (rakit) dengan wings dan sebesar 34,79% terhadap pelaksanaan pemancangan dengan menggunakan alat pancang ponton (tongkang) dengan crane.Kata kunci: pemancangan, metode rekayasa nilai, PHA
OPTIMASI PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR DI KOTA MANADO DENGAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Sudamara, Yoktan; Sompie, Bonny F.; Mandagi, Robert J. M.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 2, No 4 (2012): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah banjir cenderung meningkat dari tahun ketahun terutama disebabkan oleh adanya perubahan watak banjir serta pesatnya pembangunan berbagai kegiatan manusia di dataran banjir.Bencana banjir yang terjadi akan memberikan dampak negatif dan buruk bagi suatu daerah dimana masyarakat mengalami kerugian yang besar secara materi. Penelitian ini bertujuan menentukan bobot prioritas dari setiap faktor resiko dalam upaya untuk meminimalkan resiko terjadinya bencana banjir di Kota Manado dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process).Penelitian ini dilakukan di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara yang dilaksanakan dari bulan Maret 2012 sampai Juli 2012. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif, dengan menggunakan metode analisa data kualitatif.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa faktor resiko kebiasaan masyarakat memiliki bobot terbesar yaitu 52%, faktor resiko kedua yang perlu diseriusi adalah daerah resapan dengan bobot 17 %, faktor resiko ketiga yang perlu menjadi perhatian adalah pengelolaan DAS dengan bobot 17 % yang sama pentingnya dengan faktor resiko daerah resapan, faktor resiko keempat yaitu aliran permukaan dengan bobot 13 %, dan faktor resiko kelima yaitu pendangkalan sungai dengan bobot 4.Kata kunci : banjir, bobot prioritas, dampak negatif, faktor resiko, metode AHP