Claim Missing Document
Check
Articles

PENGENDALIAN MATERIAL PROYEK DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING PADA PEMBANGUNAN STAR SQUARE MANADO Wohos, Ivone Pricilia; Mandagi, Robert J. M.; Walangitan, D. R. O.
TEKNO Vol 12, No 61 (2014): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Material Requirement Planning adalah suatu metode untuk menentukan jumlah suatu material yang harus tersedia dan dibutuhkan dari suatu pelaksanaan proyek.Pemilihan teknik lot sizing yang tepat akan sangat membantu dan mempengaruhi keefektifan dari rencana kebutuhan material sehingga dapat memperoleh hasil yang memuaskan. Teknik yang dipakai dalam penelitian ini yakni teknik lot sizing untuk satu tingkat dengan kapasitas tak terbatas Fixed Period Requirement dan Silver Meal.Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik Fixed Period Requirement (FPR) untuk 2 minggu pemesanan persis dengan total perhitungan persediaan material dengan teknik Silver Meal (SM)tetapi kemudahan teknik Silver Meal (SM) adalah memberikan gambaran akurat secara simple melalui rumus yang digunakan untuk menentukan periode pemesanan material yang efektif dan efisien. Optimasi persediaan yang dihasilkan untuk material semen adalah sebesar 60.247 zak, pasir 166,694 m3, dan batu bata 53.460 buah. Total persediaan kumulatif masing-masing material dengan teknik Silver Meal yaitu semen sebesar Rp. 7.202.830.000,-, pasir Rp. 24.400.844,-, dan batu bata Rp. 166.505.600,-. Kata kunci: Material Requirement Planning, lot sizing, Fixed Period Requirement, Silver Meal
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA PROYEK AIR BERSIH DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA SELATAN Tumbelaka, Hence Rudolf; Supit, Cindy J.; Mandagi, Robert J. M.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 10, No 1 (2020): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The supply of clean water is one of the basic human needs and the social-economic rights to be required for the regional and central government to fulfill. In order to facilitate the development of SPAM at South Minahasa Regency, the local government is necessarily expected to have long-term planning to fulfill the demand for clean water. For this is a basic human needs in every activities, therefore an establishment of clean water system that can give optimal benefits and reach the expected planning age are needed, such attempt needs professional management that is sustainable and continually. The purpose of this research is to obtain the potential capacity of clean water supply system in four villages within the capital of Tareran sub-district using PVC typed pipes which before were GIP typed pipes that have exceeded its planning age, resulting change in dimension due to deposition and thickening on wall inside of the pipeand determine economic feasibility from the replacement of Galvanized Iron Pipe (GIP) distribution pipe to Polyvinyl Choloride Pipe (PVC) in 4 (four) villages within the capital of Tareran sub-district.The results obtained from this research and analysis are; (1) 4 inches (100 mm) and 6 inch (150 mm) Polyvinyl Chloride Pipes (PVC) after being technically analyzed are feasible to replace Galvanized Iron Pipes (GIP) that have exceeded planning age with the result for technical analysis of Tareran sub-district’s capital clean water supply production capacity to meet an increase from 230,36 m3/day to 240,84 m3/day. (2) The supply of clean water covers these four villages; RumoongAtas, RumoongAtasDua, LansotTimurdanLansot, which economically speaking  for the capital of Tareran sub-district are feasible to invest after being examined with several investment measures which are Net Present Value (NPV) for Rp8.810.252.490 (NPV > 0), Break Even Point (BEP) with investment value return to occur in 2nd year of the 1st month (2 years 1 month) exactly in 2019 or under the operational planning age and assuming 12% level of interests still produces positive valuewhere IRR value > 12% or still above the level of expected minimum interests of 10%, Keywords: Clean Water, Feasibility, Galvanized Iron Pipe, PolynivylCholoride Pipe, Based on Net Present Value, Break-even Point, Internal Rate of Return
PERATAAN SUMBER DAYA BIAYA TENAGA KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT OFFICE PROJECT 2007 Kabangnga, Israel Y.; Mandagi, Robert J. M.; Tarore, Huibert
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 8 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biaya tenaga kerja merupakan salah satu komponen penting dalam kebutuhan sumber daya sebuah proyek, bahkan memiliki porsi terbesar dalam pendanaan suatu proyek. Oleh karena itu sudah merupakan suatu keharusan bagi seorang menejer proyek untuk memperhatikan hal tersebut agar tidak terjadi pemborosan. Dalam perencanaan, sumber daya yang dialokasikan mempunyai jumlah tertentu untuk suatu satuan waktu, demikian halnya dengan ketersedian sumber daya di lapangan. Apabila sumber daya dapat memenuhi permintaan, maka diharapkan proyek dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Pada kenyataannya, bagi kebanyakan proyek, sumber daya yang bersifat terbatas menjadi kendala untuk penjadwalan aktivitas di mana durasi proyek menjadi variabel dan ketersedian sumber daya yang terbatas menjadi kendala sehingga perlu dilakukan perataan sumber daya, dan dengan demikian diharapkan penggunaan sumber daya akan menjadi lebih efisien. Program aplikasi komputer menawarkan kemudahan dalam pekerjaan ini, salah satunya adalah Microsoft Project 2007.Untuk membuat perataan sumber daya biaya tenaga kerja pada Microsoft Project 2007 diperlukan data-data seperti time schedule, volume pekerjaan, hubungan antar pekerjaan dan alokasi tenaga kerja serta pembiayaannya. Data-data ini didapat dari kontraktor dan pengamatan langsung di lapangan. Dari hasil pengolahan data, grafik sumber daya biaya tenaga kerja yang awalnya berfluktuasi tidak beraturan, sudah menjadi teratur. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya biaya tenaga kerja. Kemudian umur proyek dapat dipersingkat 3 minggu, hal ini berarti dapat menghemat biaya tenaga kerja yang dibayar per minggu. Diperoleh lintasan kritis pada beberapa kegiatan pekerjaan antara lain pekerjaan sirtu, pekerjaaan batu pecah, pekerjaan lapis perekat dan lain-lain. Didapat juga penggunaan tenaga kerja terbesar pada minggu terakhir di bulan Juli dan minggu pertama dan ke dua di bulan Agustus 2008 di mana dibutuhkan tenaga kerja sebanyak 34 orang.Dari hasil yang didapat, jelaslah bahwa perataan sumber daya biaya tenaga kerja pada proyek perpanjangan landas pacu di bandara Melonguane Talaud dapat menghasilkan pemanfaatan sumber daya biaya tenaga kerja yang lebih baik, teratur, dan efisien. Dengan demikian diharapkan akan membawa keuntungan bagi kontraktor sebagai pelaksana proyek.Kata kunci: Biaya tenaga kerja, sumber daya, efisiensi
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI READY MIX CONCRETE DI PROVINSI SULAWESI UTARA Wior, Marlon Hendri Thomas; Mandagi, Robert J. M.; Tjakra, Jermias
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 7 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semakin banyaknya bangunan-bangunan baru membuat adanya peningkatan kebutuhan beton siap pakai (Ready Mix Concrete). Dalam hal ini menarik para investor untuk melakukan bisnis investasi dalam penyedian jasa Ready Mix Concrete. Pengambilan keputusan investasi ini perlu dilakukan studi kelayakan proyek yang ditinjau dari beberapa aspek diantaranya financial, hukum, lingkungan dan sebagainya. Dalam penelitian ini kriteria investasi yang digunakan untuk menganalisa kelayakan dan besar keuntungan investasi Ready Mix Concrete pada CV. Trimix Sulut Sejati adalah Metode Net Present Value (NPV), Metode Internal Rate of Return (IRR), Metode Break Event Point (BEP), Metode Annual Equivalent (AE) dan Metode Benefit Cost Ratio (BCR) apakah menguntungkan atai tidak. Melalui hasil penelitian NPV memberikan keuntungan Rp. 30.529.650.911, IRR diperoleh 10,00733%, BEP terjadi pada tahun 2014 sebesar Rp. 13.265.523.349, AE memberikan keuntungan Rp. 8.743.410.352 dan BCR nilainya lebih dari 1 yaitu 1,360. Dengan demikian investasi Ready Mix Concrete CV. Trimix Sulut Sejati memberikan keuntungan dan baik untuk dilaksanakan. Kata Kunci: Ready Mix Concrete, Investasi, Kristeria Investasi.
PENGARUH PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA MANUSIA (TENAGA KERJA) TERHADAP HASIL PEKERJAAN (STUDI KASUS PERUMAHAN TAMAN MAPANGET RAYA(TAMARA)) Bertan, Cindy Viane; Dundu, A. K. T.; Mandagi, Robert J. M.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 1 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek, seringkali ditemui berbagai permasalahan yang bisa mempengaruhi hasil pekerjaan proyek tersebut. Masalah-masalah ini berupa : terbatasnya sumber daya yang ada (waktu, dana, peralatan, tenaga kerja/manusia, material dan lain-lain), organisasi proyek yang tidak tertata rapi, sistem pengendalian yang tidak tepat, ataupun masalah alam berupa pengaruh iklim/cuaca yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Setiap pelaksanaan proyek tentunya mempunyai suatu tujuan dasar yaitu berusaha untuk mencapai ketepatan waktu, mutu dan ketepatan biaya sesuai dengan yang direncanakan dimana pencapaiannya sangat bergantung pada suatu sistem manajemen yang baik, dimana salah satu aspek manajemen ini adalah pengurus tenaga kerja. Analisa regresi merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh pendayagunaan sumber daya manusia (tenaga kerja) terhadap hasil pekerjaan dengan terlebih dahulu menghitung korelasinya. Penerapan metode ini digunakan pada pelaksanaan pekerjaan penyusunan batako dan pelaksanaan pekerjaan plesteran dinding di perumahan Taman Mapanget Raya (TAMARA). Kegunaan untuk memprediksi variabel terikat (Y) sebagai volume pekerjaan bila variabel bebas (X) sebagai pendayagunaan sumber daya manusia (tenaga kerja) terhadap hasil pekerjaan diketahui. Dari hasil pengolahan data variabel X dan Y dengan Tabel 4.1 menghitung angka statistk dapat dilakukan uji regresi sederhana untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan persamaan regresi maka diperoleh hasil pengaruh pendayagunaan sumber daya manusia (tenaga kerja) terhadap hasil pekerjaan sebesar 91.8%. Kata kunci : Pendayagunaan Tenaga kerja, Penyusunan Batako, Plesteran Dinding, Perumahan Taman Mapanget Raya
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PROYEK PT. TRAKINDO UTAMA) Kani, Bobby Rocky; Mandagi, Robert J. M.; Rantung, Johan p; Malingkas, Grace Y.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 6 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKMasalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di Indonesia masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja. Sektor jasa konstruksi adalah salah satu sektor yang paling berisiko terhadap kecelakaan kerja, disamping sektor utama lainnya yaitu pertanian, perikanan, perkayuan, dan pertambangan. Jumlah tenaga kerja disektor konstruksi yang mencapai sekitar 4.5 juta orang, 53% diantaranya hanya mengenyam pendidikan sampai dengan tingkat Sekolah Dasar, bahkan sekitar 1.5% dari tenaga kerja ini belum pernah mendapatkan pendidikan formal apapun.Di dalam penelitian ini, perencanaan K3 dibuat berdasarkan pedoman/standar OHSAS 18001 juga sesuai dengan peraturan dan standar teknik terkait konstruksi di Indonesia bahkan juga menurut undang-undang dan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah.Pada penelitian ini peneliti langsung mengadakan survey di lapangan untuk mengidentifikasi mengenai risiko K3, kemudian langsung memberikan penilaian tentang risiko-risiko K3 yang terjadi di lapangan, serta mempelajari bagaimana tindakan penanganan yang baik terhadap risiko K3 pada kegiatan proyek pembangunan PT. Trakindo Utama.Dari hasil penelitian didapat bahwa masih banyak tenaga kerja yang tidak mengetahui tentang K3. Apa yang dimaksud dengan K3, bagaimana cara penerapan K3, dan lain-lain sebagainya. Ini menunjukkan bahwa masih kurangnya perhatian ataupun komitmen dari perusahaan kontraktor untuk melaksanakan program K3 dengan baik.Kata kunci: K3, tenaga kerja, penilaian resiko
PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE ANALISIS NILAI DAN HASIL DENGAN MICROSOFT PROJECT 2010 (STUDI KASUS : GEDUNG MANTOS TAHAP III) Pinontoan, Mitchel D. M.; Mandagi, Robert J. M.; Mangare, Jantje B.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 12 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengendalian dalam proyek merupakan fungsi paling pokok dama pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Pengendalian sebagai alat untuk membantu mengendalikan proyek, membantu pelaksanaan dan penyelesaian dalam suatu proyek konstruksi. Pelaksanaan suatu proyek umumnya sering terjadi penyimpanan – penyimpangan dimana biaya yang dikeluarkan dan jadwal yang direncanakan melampaui batas yang direncanakan. Pengendalian proyek bertujuan untuk mengendaliakn biaya dan waktu agar sesuai dengan biaya dan jadwal yang direncanakan. Metode nilai hasil merupakan pengembangan teknik pengendalian grafik S sampai mampu menganalisis varians biaya secara stimulant sehingga dapat melihat kemajuan proyek dari jadwal dengan anggaran yang telah dialokasikan. Metode nilai hasil ini mencakup rencana anggaran dan biaya (RAB), daftar harga satuan upah dan bahan, analisa harga satuan serta laporan kemajuan proyek di olah untuk mendapatkan BCWS (Budgeted Cost of Work Schedule), ACWP (Actual Cost of Work Performance) dan BCWP (Budgeted Cost of Work Performance) Dari hasil penerapan metode konsep nilai hasil diketahui sampai hasil tinjauan pada minggu ke 6 di dapatkan BCWS = Rp. 46,932,747,947.29; ACWP = Rp. 45,928,815,000.00; BCWP = Rp. 47,633,716,500.77; sedangkan varian biaya (CV) pada bulan satu sampai tiga adalah negative (-) dan pada bulan ke empat sampai akhir pelaksanaan proyek adalah positif (+) begitu pun varian jadwal. Dan dapat diketahui prakiraan biaya akhir proyek EAC (Estimate At Complection) adalah Rp. 70,829,440,000.00, dengan anggaran rencana sebesar Rp. 72,391,666,414.54. Estimate Complection Date (ECD) proyek mengalami sedikit kemajuan terhadap jadwal yang direncanakan yaitu 2 hari Kata Kunci : Rencana anggaran biaya, Kurva S, Penerapan konsep nilai hasil
Pengendalian Bahan Proyek Dengan Pendekatan Manajemen Konstruksi (Studi Kasus : Pembangunan Gedung Sekolah SMP/SMA St. Thedorus Kotamobagu-Sulut) Lesar, Adelia Syutrika; Mandagi, Robert J. M.; Walangitan, D. R. O.
TEKNO Vol 13, No 64 (2015): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan suatu proyek konstruksi,tidak pernah terlepas dengan pengetahuan akan pengendalian bahan. Maka ada tiga hal yangharus diperhatikan. Yaitu waktu pelaksanaan,biaya pelaksanaan dan sumber daya.Dalam pelaksanaan proyek, masalah terbatasnya sumber daya dapat mengakibatkan terlambatnya pelaksanaan proyek tersebut. Seperti yang kita ketahui umtuk keberhasilan suatu proyek harus disertai dengan manajemen konstruksi yang baik agar suatu proyek dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.salah satu factor utamanya adalah pengendalian terhadap bahan bahan yang digunakan meliputi segi kuantitas ,tujuan dari penelitian ini dalam proyek pembangunan Sekolah SMP/SMA St. Theodorus adalah untuk mengetahui bagaimana pemakaian bahan dilapangan dan mencegah agar tidak terjadinya pemakaian bahan yang berlebihan dengan adanya peranan manajemen konstruksi. Dari hasil penelitian dilapangan penulis dapat menyimpulkan bahwa telah terjadi adanya penyimpangan yaitu penggunaan bahan dilapangan berbeda dengan yang direncanakan proyek.dari hasil perencanaan proyek (Mx Design Beton K-225) dengan pemakaiandilapangan untuk bahan semen=45 zak, pasir= 9.6 m³ dan kerikil= 2.0 m³,  dari jumlah yang di dadapat penggunaan bahan di lapanagan meningkat dari yang direncanakan maka dari itu pengendalian bahan yang baik digunakan adalah model persediaan deterministic. Kata kunci : pengendalian bahan, deterministik, mix design K225
Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lingkungan Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Pada Proyek Konstruksi Polla, Prima Billy; Mandagi, Robert J. M.; Walangitan, D. R. O.
TEKNO Vol 13, No 63 (2015): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pelaksanaan proyek konstruksi sering terjadi kecelakaan pada waktu kerja. Hal ini berakibat fatal bagi tenaga kerja, dan membuat kerugian besar bagi perusahaan jasa konstruksi, karena produktivitas kerja yang menurun dan terlambatnya penyelesaian pekerjaan. Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja lingkungan bertujuan untuk menciptakan kondisi yang mendukung kenyamanan serta kegairahan kerja sehingga mampu meningkatkan prestasi dan produktivitas kerja. Pada pelaksanaan penelitian, dilakukan wawancara, observasi dan kuesionar yang dibagikan kepada 80 orang tenaga kerja yang bekerja pada proyek pembangunan Manado Town Square 3 untuk mendapatkan data pengujian. Data yang didapatkan adalah data tentang status tenaga kerja, masa kerja, dan pendidikan. Serta variabel yang diukur adalah variabel X (manajemen keselamatan dan kesehatan kerja lingkungan) dan variabel Y (produktivitas tenaga kerja). Pengolahan data dilakukan Analisis Korelasi, Analisis Regresi, Uji F dan Uji t. Berdasarkan variabel bebas X (manajemen keselamatan dan kesehatan kerja lingkungan), dan variabel terikat Y (produktivitas tenaga kerja) maka dari analisis Korelasi didapatkan Koefisien Korelasi r sebesar 0,730 dan Koefisien Penentu (R. Square) sebesar 53,29%. Hasil dari Analisis Regresi Linear sederhana didapatkan persamaan regresi sebagai berikut: Y' = 9,39 + 0,16X. thitung= 9,428 > ttabel = 1,66462. Serta Fhitung = 88,883 > Ftabel = 3,96.Dengan demikian hipotesis H1 diterima, artinya ada pengaruh signifikan antara penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja lingkungan dengan peningkatan produktivitas tenaga kerja.   Kata kunci : manajemen keselamatan dan kesehatan kerja lingkungan, produktivitas
ANALISIS PENGELOMPOKAN DAN PENGENDALIAN RISIKO KECELAKAAN KERJA BERDASARKAN ATURAN SMK3 MENGGUNAKAN METODE RANKING PADA PROYEK PEMBANGUNAN INSTALASI RAWAT INAP RSUD MARIA WALANDA MARAMIS MINAHASA UTARA Mantiri, Deisy H. M.; Malingkas, Grace Y.; Mandagi, Robert J. M.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 10, No 2 (2020): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Risiko kecelakaan kerja tidak dapat dihindari pada proyek konstruksi yang sedang berlangsung. Sektor konstruksi memiliki hubungan erat dengan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang menjadi penyebab dan menjadi poin penting yang tidak dapat diabaikan oleh berbagai pihak, karena meliputi permasalahan dari sisi biaya, benefit ekonomi, regulasi, hubungan antar manusia dan pertanggungjawaban. Hampir semua proyek yang sudah berjalan tetap diperhadapkan dengan risiko kecelakaan dalam pekerjaan. Kondisi ini menarik untuk diteliti karena membutuhkan peran manajemen risiko yang eksplisit untuk menanggulangi atau meminimalisasi potensi risiko dalam aktivitas kerja, baik yang belum atau yang sudah dialami selama pekerjaan konstruksi.Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan dengan survey awal dan wawancara di lapangan terkait dengan risiko yang sudah atau belum pernah terjadi ketika proyek dimulai. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan metode yang telah dipilih untuk memperoleh hasil analisis yang diharapkan sesuai dengan tujuan riset ini yaitu mengelompokkan risiko dan melakukan pencegahan terhadap dampak risiko yang telah terjadi.Pengelompokan risiko diurutkan berdasarkan skala indeks yaitu 1-5. Output hasil analisis ini menjadi penentu nilai ranking dari indeks risiko yang sering muncul maupun yang tertinggi. Hasil analisis data menunjukkan skala indeks 4 untuk subvariabel P19 yang merupakan nilai paling tinggi. Analisis ranking Spearman dengan alat ukur SPSS menunjukkan subvariabel P12 dengan nilai mean 2,69 merupakan yang paling tinggi. Demikian halnya dengan analisis validitas dan reliabilitas menunjukkan hasil yang valid untuk semua data yang dianalisis. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa treatment dalam pengelolaan atau pengendalian risiko yang digunakan sebagai acuan adalah OHSAS 18001:2004, dimana penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) adalah langkah terbaik untuk meminimalisir dampak risiko.  Kata kunci : risiko, faktor K3, manajemen risiko, analisis ranking, APD