Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PORTABLE NEAR INFRARED SPECTROMETER DENGAN SENSOR AS7263 UNTUK PENDUGAAN SIFAT KIMIA JERUK SIAM (CITRUS NOBILIS) SECARA NON-DESTRUKTIF Sulistyo, Susanto B.; Sudarmaji, Arief; Siswantoro, Siswantoro; Margiwiyatno, Agus; Masrukhi, Masrukhi; Mustofa, Asna; Ediati, Rifah; Listanti, Riana; Hidayat, Hety Handayani
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 22, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.074 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtp.2021.022.02.1

Abstract

ABSTRAKEvaluasi mutu buah jeruk secara umum masih dilakukan secara destruktif. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kandungan kimia buah jeruk siam secara non-destruktif menggunakan Near Infrared Spectrometer portable dengan sensor AS7263 dan aplikasi Neural Network Ensemble (NNE) dengan genetic algorithm (GA) untuk optimasi. Keluaran dari enam channel NIRS portable digunakan sebagai input NNE. NNE yang dikembangkan terdiri atas empat buah Backpropagation Neural Network (BPNN) dengan dua buah lapisan tersembunyi dan kombinasi transfer function yang berbeda-beda. Keluaran dari keempat BPNN ini digabung untuk menghasilkan keluaran NNE yang baru dan dioptimasi menggunakan GA. Karakteristik kimia buah jeruk yang diestimasi adalah total padatan terlarut (TPT) dan vitamin C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akurasi estimasi NNE lebih tinggi dibandingkan akurasi sebuah BPNN tunggal. Estimasi kadar TPT buah jeruk siam menggunakan NNE berbasis GA tergolong sangat akurat dengan nilai Mean Absolut Percentage Error (MAPE) 8,04%. Adapun estimasi kadar vitamin C menggunakan NNE berbasis GA tergolong akurat dengan MAPE sebesar 11,02%. Namun demikian, hasil penelitian ini masih perlu dilanjutkan untuk mengetahui performansi alat yang dikembangkan untuk memprediksi mutu internal jeruk varietas lain yang berbeda karakteristik fisikokimianya.ABSTRACT In general, the evaluation of the quality of citrus is still carried out destructively. This study aimed to predict the chemical characteristics, i.e. Total Soluble Solids (TSS) and vitamin C, of Siamese citrus non-destructively using a portable Near Infrared Spectrometer (NIRS) with the AS7263 sensor and the application of the neural network ensemble (NNE) with a Genetic Algorithm (GA) for optimization. The outputs of the six portable NIRS channels were used as predictors of the NNE. The developed NNE consisted of four backpropagation neural networks (BPNN) with two hidden layers and different combinations of transfer functions. The outputs of the four BPNNs were combined to produce new NNE outputs and were then optimized using GA. The results showed that the NNE estimation accuracy was higher than that of a single BPNN. The estimation of TSS content of Siamese citrus using GA-optimized NNE was classified as very accurate with a Mean Absolute Percentage Error (MAPE) of 8.04%. The estimation of vitamin C using GA-optimized NNE was classified as accurate with a MAPE of 10.01%. However, the results of this study still need to be continued to determine the performance of the instrument developed to predict the internal quality of other citrus varieties with different physicochemical characteristics.
Pengaruh Jadwal Irigasi dan Dosis Pupuk Organik Terhadap Sifat Fisik Tanah dan Pertumbuhan Serai Wangi Wijaya, Krissandi; Mustofa, Asna; Hardanto, Afik; Sumarni, Eni; Sudarmaji, Arief; Sulistyo, Susanto Budi; Kuncoro, Purwoko Hari; Siswantoro, Siswantoro; Margiwiyatno, Agus; Ropiudin, Ropiudin; Ritonga, Abdul Mukhlis; Novitasari, Dian
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.03.08

Abstract

Serai wangi memiliki nilai ekonomi sangat tinggi dan dapat dibudidayakan pada berbagai kondisi lahan. Lahan marginal umumnya kurang subur, kecuali setelah direhabilitasi melalui pengelolaan irigasi tepat dan pemupukan berimbang. Integrasi parameter kualitas lahan/tanah marginal yang direhabilitasi terhadap paremeter produktivitas serai wangi, yang sejauh ini belum banyak dikaji, mutlak diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh variasi jadwal irigasi dan dosis pupuk organik terhadap sifat fisik tanah dan pertumbuhan serai wangi. Sebanyak 9 demplot serai wangi (luas: @9 m2, jenis tanah: Inceptisol) disiapkan untuk 2 taraf perlakuan, yaitu variasi jadwal irigasi [per hari (SI1), per 3 hari (S13), per 5 hari (SI5)] dan variasi dosis pupuk organik [15 ton/ha (PO1), 25 ton/ha (PO2), 35 ton/ha (PO3)]. Variabel yang diamati meliputi pertumbuhan serai wangi [jumlah batang (JB), tinggi tanaman (TT), jumlah daun (JD)], sifat fisik tanah [kadar air basis Volume (θ), kerapatan isi (rb), permeabilitas (Ks)], serta debit irigasi dan curah hujan. Data pengamatan dianalisis secara statistik (ANOVA, α = 0.05) dan ditampikan secara grafis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jadwal irigasi dan dosis pupuk organik berpengaruh nyata terhadap JB, TT, dan JD serai wangi dengan nilai optimal masing-masing terdapat pada SI3PO3 (20.17 batang), SI1PO3 (137.83 cm), dan SI3PO3 (92.25 helai). Dilihat dari sifat fisik tanah, hanya dosis pupuk organik yang berpengaruh nyata, terutama terhadap θ, dengan nilai optimal terdapat pada PO2 (0.380 cm3/cm3). Kombinasi jadwal irigasi per-3-hari (SI3) dan dosis pupuk organik 35 ton/ha (PO3) sangat potensial untuk diaplikasikan pada budidaya serai wangi di lahan marginal.
Audit Energi pada Industri Pengolahan Tahu (Studi Kasus Industri Kecil Menengah Desa Sampang dan Desa Brani Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap) Ropiudin, Ropiudin -; Yanti, Andina Lies; Ritonga, Abdul Mukhlis; Margiwiyatno, Agus
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 3 No 1 (2022): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research: Regular Issue
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jaber.2022.3.1.6345

Abstract

Tahu merupakan makanan yang mengandung protein dan terbuat dari sari kedelai yang diperoleh melalui proses fermentasi kacang kedelai. Adanya peningkatan konsumsi tahu mengakibatkan meningkatnya kebutuhan energi pada suatu industri pengolahan tahu. Penggunaan energi yang dilakukan secara efisiensi ini dapat dilakukan dengan cara audit energi yang akan mendapatkan energi yang digunakan dan mengatahui cara penghematannya. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui kebutuhan energi pada tiap proses pengolahan tahu, 2) mengetahui bentuk, sumber dan jumlah kebutuhan energi yang digunakan pada proses produksi pengolahan tahu di Desa Sampang dan Desa Brani, Kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, 3) mengetahui perbandingan tingkat efisiensi dari kedua industri pengolahan tahu di Desa Sampang dan Desa Brani, Kecamatan Cilacap, Jawa Tengah, dan 4) mengidentifikasikan hasil dari perbandingan data yang diperoleh dari kedua industri pengolahan tahu untuk melakukan suatu upaya penghematan energi atau diversifikasi penggunaan energi. Penelitian ini dilakukan pada dua industri kecil di Desa Sampang milik Bapak Maryo dan Desa Brani milik Bapak Sholeh yang berlokasi di Kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari 2021 hingga bulan April 2021. Pengambilan yang dilakukan pada kedua industri ini agar memperoleh data energi serta mengamati perbedaan alat yang digunakan saat pengolahan tahu tersebut. Metode pengambilan data dilakukan tiap produksi dalam satu hari. Variabel yang diperoleh dari pengambilan data seperti jumlah produksi tahu perhari, kebutuhan energi bahan bakar biomassa (sekam padi dan kayu bakar), kebutuhan energi manusia, kebutuhan energi listrik, kebutuhan energi bahan bakar solar, dan kebutuhann energi pada batu pemberat. Hasil penelitian menunjukan bahwa energi yang dibutuhkan di industri pengolahan tahu bapak Maryo sebesar 779,06 MJ atau 5,19 MJ/kg yang diperoleh dari sumber energi seperti energi manusia (33,47 MJ atau 0,22MJ/kg), energi bahan bakar biomassa (552,29 MJ atau 3,68 MJ/kg), dan energi bahan bakar solar (193,30 MJ atau 1,29 MJ/kg). Energi yang digunakan pada industri pengolahan tahu milik bapak Maryo ini sebesar 244,81 MJ atau 1,63 MJ/kg yang berasal dari energi yang digunakan pada industri ini seperti energi manusia (18,43 MJ atau 0,12 MJ/kg), energi bahan bakar biomassa (122,54 MJ atau 0,82 MJ/kg), dan energi bahan bakar solar (103,84 MJ atau 0,69 MJ/kg). Hasil penelitian pada industri pengolahan tahu bapak Sholeh sebesar (2205,77 MJ atau 6,30 MJ/kg) yang diperoleh dari sumber energi seperti energi manusia sebesar (33,47 MJ atau 0,10 MJ/kg), energi bahan bakar biomassa (2109,60 MJ atau 6,03 MJ/kg), dan energi listrik (62,70 MJ atau 0,18 MJ/kg). Energi yang digunakan pada industri pengolahan tahu milik bapak Sholeh sebesar (298,74 MJ atau 0,85 MJ/kg) yang berasal dari energi yang digunakan pada industri seperti energi manusia (32,22 MJ atau 0,09 MJ/kg), energi bahan bakar biomassa (214,11 MJ atau 0,61 MJ/kg), dan energi listrik (52,41 MJ atau 0,15 MJ/kg).
RANCANG BANGUN SISTEM IRIGASI OTOMATIS BERBASIS SENSOR KAPASITIF KELEMBAPAN TANAH Sudarmaji, Arief; Margiwiyatno, Agus; Siswantoro, Siswantoro; Masrukhi, Masrukhi; Wijaya, Krissandi; Kuncoro, Purwoko Hari; Ropiudin, Ropiudin; Mustofa, Asna; Sulistyo, Susanto Budi; Arsil, Poppy; Ritonga, Abdul Mukhlis; Irawadi, Irawadi
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 5 No 1 (2024): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research: Regular Issue
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jaber.2024.5.1.11349

Abstract

Precise and measurable water availability is an important aspect for optimal plant growth. It is necessary to monitor soil moisture continuously as a basis for watering. This paper presents the design of a soil moisture measurement system and testing of a capacitive type soil moisture sensor to obtain a calibration model on various types of soil. The measurement system is based on an Arduino-Mega microcontroller consisting of a soil moisture sensor, timer module, memory card module, keypad, LCD and irrigation actuator. In this research, five capacitive soil moisture sensors were tested on three types of soil, namely sand soil, and organic soil. Sand soil comes from the coast in Adipala Village, Cilacap Regency and organic soil comes from dry land in Kedungrandu Village, Banyumas Regency. The calibration process is based on the capacitive soil moisture sensor voltage (V) and soil water content (KA) values determined using the gravimetric method. The calibration model obtained for each soil is KA = 34.23 x V2 -182.84 x V + 249.45 (sandy soil), and KA = 2389 x V2 - 9252.6 x V + 9012.9 (organic soil). Soil moisture outputs, time data, and irrigation status are stored in the memory card.
Listrik Tenaga Surya Mandiri (Off-Grid) untuk Kontrol Irigasi Tetes pada Budidaya Sayuran di Desa Sirau Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas Sudarmaji, Arief; Margiwiyatno, Agus; Hari Kuncoro, Purwoko; Saparso
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI) Vol. 2 No. 3 (2022): Desember : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI)
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpkmi.v2i3.625

Abstract

Makalah ini menyajikan penerapan listrik teanga surya mandiri (off-grid) untuk menggerakan pompa air listrik yang digunakan untuk mengisi tandon air untuk irigasi tetes pada budidaya sayuran di Desan Sirau, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas. Penerapan dilakukan pada satu musim tanam untuk budidaya Kubis Bunga. Sumber energi listrik tenaga surya dimanfaatkan untuk menaikkan air ke tandon setinggi 2 meter dan kontrol otomatis irigasi tetes yang menggunakan dripper mikro. Piranti yang digunakan antara lain: 2x120Wp panel surya monocrystalline, PWM solar controller 20A, DC circuit breaker, Inverter puresine 500W, DC dan AC kWh meter, 60Ah aki kering, dan pompa air listrik 125 Watt. Pompa air digunakan untuk menaikkan air tanah ke dalam sebuah tandon air berukuran 270 liter. Sedangkan untuk irigasi tetes pada budidaya kubis bunga diterapkan sistem irigasi otomatis berbasis nilai kelembaban tanah yang menggerakkan katup elektronik untuk membuka/menutup secara otomatis. Hasil menunjukkan listrik tenaga surya dapat diterapkan dengan baik dan mencukupi untuk irigasi tetes selama budidaya kubis bunga untuk meningkatkan efisiensi operasional, biaya, dan penggunaan air.
Respon dan Akurasi Sensor Gas MOS (MQ-Series Module) Dalam Mengidentifikasi Minyak Nilam (Patchouli Oil) Kuncoro, Purwoko Hari; Sudarmaji, Arief; Sulistyo, Susanto Budi; Wijaya, Krissandi; Margiwiyatno, Agus
Journal of Tropical Agricultural Engineering and Biosystems - Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 11 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2023.011.01.03

Abstract

Dalam penelitian ini dilakukan pengujian terhadap sensor gas MOS tipe MQ (MQ-2.1, MQ-2.2, MQ-3, MQ-4, MQ-5, MQ-6 MQ-7, MQ-8, MQ-9, dan MQ-135) untuk mendeteksi kemurnian minyak nilam. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: 1) mempelajari respons sensor gas MOS tipe MQ dalam mengidentifikasi kemurnian minyak nilam, dan 2) mempelajari akurasi sensor gas MOS tipe MQ dalam mengidentifikasi kemurnian minyak nilam. Minyak nilam yang digunakan adalah minyak nilam pada berbagai tingkat pencampuran dengan minyak zaitun. Terdapat 2 jenis perlakuan yang diamati, yaitu: dengan pemanasan dan tanpa pemanasan. Pengukuran dilakukan terhadap nilai Baseline measurement (Ro) dan Atsiri measurement (Rg) guna menentukan nilai sensitivitas sensor (S). Selanjutnya nilai Rg dan S digunakan untuk membuat grafik loading plot berdasarakan metode PCA (Principal Component Analysis) untuk menentukan respon individu setiap sensor. Tingkat akurasi sensor dalam mendeteksi minyak nilam ditentukan berdasarkan: identifikasi minyak nilam menggunakan grafik score plot, klasifikasi data menggunakan metode COG (Center of Gravity) dan ED (Euclidean Distance), serta penghitungan akurasi. Dari kesepuluh sensor gas yang diujikan, terdapat 2 sensor yang memberikan respon rendah yaitu MQ-3 dan MQ-7. Sedangkan 8 sensor yang lain memberikan respon yang baik dan relatif stabil, dengan respon tertinggi diperoleh dari sensor MQ-4. Rerata tingkat akurasi sensor yang dihasilkan pada nilai resistensi (Rg) lebih tinggi dibandingkan nilai sensitivitas (S), dan lebih tinggi pada perlakuan tanpa pemanasan dibandingkan perlakuan dengan pemanasan. Pada perlakuan tanpa pemanasan nilai rerata akurasi Rg dan S masing-masing adalah 88.79% dan 79.51%, sedangkan pada perlakuan dengan pemanasan masing-masing adalah 80.84% dan 74.52%. 
PENERAPAN TEKNOLOGI ENERGI TERBARUKAN PADA SEKTOR PERTANIAN: TINJAUAN KRITIS Ropiudin, Ropiudin -; Syska, Kavadya; Soolany, Christian; Margiwiyatno, Agus
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 5 No 2 (2024): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research: Regular Issue
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jaber.2024.5.2.14506

Abstract

Kajian ini berfokus tinjuan kritis pada pemanfaatan bioenergi sebagai alternatif sumber energi dalam sektor pertanian. Analisis dilakukan untuk mengevaluasi potensi teknologi seperti fotovoltaik, biogas, dan energi biomassa dalam memperkuat integrasi energi terbarukan di sektor ini. Selain itu, kajian ini juga mengidentifikasi dinamika konsumsi energi di sektor pertanian, termasuk tantangan utama dalam transformasi pertanian menjadi prosumer energi yang mandiri dan berkelanjutan. Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan teknologi energi terbarukan mampu meningkatkan efisiensi energi serta mengurangi ketergantungan pada energi fosil di sektor pertanian. Teknologi seperti biogas, yang berbasis pada pengelolaan limbah organik, terbukti dapat menyediakan energi yang berkelanjutan sekaligus mendukung pengelolaan lingkungan. Strategi yang melibatkan integrasi teknologi modern, efisiensi energi, dan kerjasama multisektor direkomendasikan untuk mempercepat transformasi sektor pertanian ke arah yang lebih ramah lingkungan. Kajian ini memberikan wawasan penting bagi pengembangan sektor pertanian yang berorientasi pada efisiensi energi dan keberlanjutan. Dampak hasil kajian ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi pemerintah, akademisi, dan praktisi dalam mengintegrasikan energi terbarukan ke dalam sistem pertanian modern.
Introduksi Konsep “Green Food Technology” untuk Meningkatkan Daya Saing dan Pembangunan Berkelanjutan di Desa Syska, Kavadya; Ropiudin, Ropiudin; Soolany, Christian; Budiyah, Feriani; Siswantoro, Siswantoro; Margiwiyatno, Agus; Priswanto, Priswanto
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 9 (2024): Desember
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14874395

Abstract

Desa memegang peranan penting dalam ekosistem pangan nasional sebagai penghasil utama bahan pangan. Namun demikian, tantangan seperti rendahnya efisiensi produksi, penggunaan metode konvensional yang tidak berkelanjutan, dan pengelolaan limbah yang kurang optimum masih menjadi kendala. Konsep Green Food Technology (GFT) menawarkan solusi inovatif melalui pendekatan yang berfokus pada keberlanjutan, efisiensi sumber daya, dan pengelolaan limbah berbasis ekonomi sirkular. Kegiatan ini membahas potensi penerapan GFT di desa, yang mencakup penggunaan energi terbarukan, teknologi pengolahan pangan ramah lingkungan, dan diversifikasi produk berbasis bahan lokal. Melalui program pendidikan, pelatihan, dan pendampingan, masyarakat desa mulai memahami manfaat GFT dalam meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat, efisiensi produksi, dan diversifikasi produk yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Kegiatan ini menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat guna menerapkan GFT sebagai strategi keberlanjutan di desa.
Introduksi Konsep “Green Food Technology” untuk Meningkatkan Daya Saing dan Pembangunan Berkelanjutan di Desa Syska, Kavadya; Ropiudin, Ropiudin; Soolany, Christian; Budiyah, Feriani; Siswantoro, Siswantoro; Margiwiyatno, Agus; Priswanto, Priswanto
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 9 (2024): Desember
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14874395

Abstract

Desa memegang peranan penting dalam ekosistem pangan nasional sebagai penghasil utama bahan pangan. Namun demikian, tantangan seperti rendahnya efisiensi produksi, penggunaan metode konvensional yang tidak berkelanjutan, dan pengelolaan limbah yang kurang optimum masih menjadi kendala. Konsep Green Food Technology (GFT) menawarkan solusi inovatif melalui pendekatan yang berfokus pada keberlanjutan, efisiensi sumber daya, dan pengelolaan limbah berbasis ekonomi sirkular. Kegiatan ini membahas potensi penerapan GFT di desa, yang mencakup penggunaan energi terbarukan, teknologi pengolahan pangan ramah lingkungan, dan diversifikasi produk berbasis bahan lokal. Melalui program pendidikan, pelatihan, dan pendampingan, masyarakat desa mulai memahami manfaat GFT dalam meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat, efisiensi produksi, dan diversifikasi produk yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Kegiatan ini menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat guna menerapkan GFT sebagai strategi keberlanjutan di desa.
Introduksi Irigasi Otomatis Berenergi Surya pada Tanaman Klengkeng untuk Meningkatkan Kemandirian Pangan dan Ekonomi Berkelanjutan di Desa Ropiudin, Ropiudin; Syska, Kavadya; Rostaman, Rostaman; Budiyah, Feriani; Margiwiyatno, Agus; Aji, Dhimas Oki Permata; Ridwan, Muhammad; Verry, Verry; Ridlo, Abdullah
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 4, No 4 (2025): July 2025
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.16760198

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengintroduksi sistem irigasi otomatis berbasis energi surya pada budidaya tanaman klengkeng khususnya di Desa Kedungweru, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Permasalahan utama di wilayah ini adalah rendahnya efisiensi penggunaan air dan tingginya ketergantungan pada irigasi manual yang menghambat produktivitas dan berisiko terhadap keberlanjutan pertanian. Metode pelaksanaan meliputi identifikasi permasalahan, pelatihan teknis, demonstrasi lapangan, serta pendampingan dan evaluasi berbasis partisipatif. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan efisiensi penggunaan air hingga 60%, penurunan kebutuhan tenaga kerja manual sebesar 50%, serta peningkatan hasil panen klengkeng hingga 50% per pohon. Selain itu, kualitas buah juga meningkat, ditandai dengan peningkatan kadar °Brix dan daya simpan yang lebih baik. Program ini juga membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya teknologi hijau dan memperkuat fondasi kemandirian pangan serta ekonomi lokal berbasis energi terbarukan. Model ini dapat direplikasi ke wilayah lain dengan karakteristik serupa guna memperluas dampak transformasi pertanian berkelanjutan.