Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PORTABLE NEAR INFRARED SPECTROMETER DENGAN SENSOR AS7263 UNTUK PENDUGAAN SIFAT KIMIA JERUK SIAM (CITRUS NOBILIS) SECARA NON-DESTRUKTIF Sulistyo, Susanto B.; Sudarmaji, Arief; Siswantoro, Siswantoro; Margiwiyatno, Agus; Masrukhi, Masrukhi; Mustofa, Asna; Ediati, Rifah; Listanti, Riana; Hidayat, Hety Handayani
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 22, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.074 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtp.2021.022.02.1

Abstract

ABSTRAKEvaluasi mutu buah jeruk secara umum masih dilakukan secara destruktif. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kandungan kimia buah jeruk siam secara non-destruktif menggunakan Near Infrared Spectrometer portable dengan sensor AS7263 dan aplikasi Neural Network Ensemble (NNE) dengan genetic algorithm (GA) untuk optimasi. Keluaran dari enam channel NIRS portable digunakan sebagai input NNE. NNE yang dikembangkan terdiri atas empat buah Backpropagation Neural Network (BPNN) dengan dua buah lapisan tersembunyi dan kombinasi transfer function yang berbeda-beda. Keluaran dari keempat BPNN ini digabung untuk menghasilkan keluaran NNE yang baru dan dioptimasi menggunakan GA. Karakteristik kimia buah jeruk yang diestimasi adalah total padatan terlarut (TPT) dan vitamin C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akurasi estimasi NNE lebih tinggi dibandingkan akurasi sebuah BPNN tunggal. Estimasi kadar TPT buah jeruk siam menggunakan NNE berbasis GA tergolong sangat akurat dengan nilai Mean Absolut Percentage Error (MAPE) 8,04%. Adapun estimasi kadar vitamin C menggunakan NNE berbasis GA tergolong akurat dengan MAPE sebesar 11,02%. Namun demikian, hasil penelitian ini masih perlu dilanjutkan untuk mengetahui performansi alat yang dikembangkan untuk memprediksi mutu internal jeruk varietas lain yang berbeda karakteristik fisikokimianya.ABSTRACT In general, the evaluation of the quality of citrus is still carried out destructively. This study aimed to predict the chemical characteristics, i.e. Total Soluble Solids (TSS) and vitamin C, of Siamese citrus non-destructively using a portable Near Infrared Spectrometer (NIRS) with the AS7263 sensor and the application of the neural network ensemble (NNE) with a Genetic Algorithm (GA) for optimization. The outputs of the six portable NIRS channels were used as predictors of the NNE. The developed NNE consisted of four backpropagation neural networks (BPNN) with two hidden layers and different combinations of transfer functions. The outputs of the four BPNNs were combined to produce new NNE outputs and were then optimized using GA. The results showed that the NNE estimation accuracy was higher than that of a single BPNN. The estimation of TSS content of Siamese citrus using GA-optimized NNE was classified as very accurate with a Mean Absolute Percentage Error (MAPE) of 8.04%. The estimation of vitamin C using GA-optimized NNE was classified as accurate with a MAPE of 10.01%. However, the results of this study still need to be continued to determine the performance of the instrument developed to predict the internal quality of other citrus varieties with different physicochemical characteristics.
Pengaruh Jadwal Irigasi dan Dosis Pupuk Organik Terhadap Sifat Fisik Tanah dan Pertumbuhan Serai Wangi Wijaya, Krissandi; Mustofa, Asna; Hardanto, Afik; Sumarni, Eni; Sudarmaji, Arief; Sulistyo, Susanto Budi; Kuncoro, Purwoko Hari; Siswantoro, Siswantoro; Margiwiyatno, Agus; Ropiudin, Ropiudin; Ritonga, Abdul Mukhlis; Novitasari, Dian
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.03.08

Abstract

Serai wangi memiliki nilai ekonomi sangat tinggi dan dapat dibudidayakan pada berbagai kondisi lahan. Lahan marginal umumnya kurang subur, kecuali setelah direhabilitasi melalui pengelolaan irigasi tepat dan pemupukan berimbang. Integrasi parameter kualitas lahan/tanah marginal yang direhabilitasi terhadap paremeter produktivitas serai wangi, yang sejauh ini belum banyak dikaji, mutlak diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh variasi jadwal irigasi dan dosis pupuk organik terhadap sifat fisik tanah dan pertumbuhan serai wangi. Sebanyak 9 demplot serai wangi (luas: @9 m2, jenis tanah: Inceptisol) disiapkan untuk 2 taraf perlakuan, yaitu variasi jadwal irigasi [per hari (SI1), per 3 hari (S13), per 5 hari (SI5)] dan variasi dosis pupuk organik [15 ton/ha (PO1), 25 ton/ha (PO2), 35 ton/ha (PO3)]. Variabel yang diamati meliputi pertumbuhan serai wangi [jumlah batang (JB), tinggi tanaman (TT), jumlah daun (JD)], sifat fisik tanah [kadar air basis Volume (θ), kerapatan isi (rb), permeabilitas (Ks)], serta debit irigasi dan curah hujan. Data pengamatan dianalisis secara statistik (ANOVA, α = 0.05) dan ditampikan secara grafis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jadwal irigasi dan dosis pupuk organik berpengaruh nyata terhadap JB, TT, dan JD serai wangi dengan nilai optimal masing-masing terdapat pada SI3PO3 (20.17 batang), SI1PO3 (137.83 cm), dan SI3PO3 (92.25 helai). Dilihat dari sifat fisik tanah, hanya dosis pupuk organik yang berpengaruh nyata, terutama terhadap θ, dengan nilai optimal terdapat pada PO2 (0.380 cm3/cm3). Kombinasi jadwal irigasi per-3-hari (SI3) dan dosis pupuk organik 35 ton/ha (PO3) sangat potensial untuk diaplikasikan pada budidaya serai wangi di lahan marginal.
Teknologi Pemanen Air Hujan dan Drainase Vertikal Afik Hardanto; Ardiansyah Ardiansyah; Asna Mustofa
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) Vol 6, No 4 (2020): Desember
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1059.388 KB) | DOI: 10.22146/jpkm.44906

Abstract

Penurunan luas lahan terbuka akibat permukiman berdampak pada penurunan pengisian air tanah dan meningkatnya laju aliran permukaan. Teknologi Pemanen Air Hujan (PAH) dan Drainase Vertikal (DV) menjadi alternatif solusi. Selain aspek lingkungan, air hujanmemenuhi syarat kualitas air minum. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan mitra perihal konservasi dan teknologi sumber daya air serta replikasi dalam skala rumah tangga. Implementasi program pengabdian masyarakat dilaksanakan di Desa Kaliori, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Metode pelaksanaan meliputi pengumpulan data dasar kondisi masyarakat, penyuluhan, diseminasi teknologi, dan evaluasi program. Diseminasi teknologi dilakukan di rumah salah satu mitra yang berada di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kaliori. Setelah implementasi program, pengetahuan mitra tentang teknologi yang didesiminasikan meningkat. Pada saat program dijalankan, kinerja teknologi PAH dan DV belum bisa diaplikasikan karena kemarau panjang. Hal ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan mitra belum memiliki keinginan kuat untuk mereplikasi teknologi yang diperkenalkan. Peningkatan pengetahuan mitra tentang pentingnya air hujan bagi pemenuhankebutuhan rumah tangga dan pengisian air tanah diharapkan menjadi budaya baru bagi mitra dalam konservasi sumber daya air.
Rancang Bangun Turbin Cross-Flow Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Skala Laboratorium Wiludjeng Trisasiwi; Masrukhi Masrukhi; Asna Mustofa; Furqon Furqon
Dinamika Rekayasa Vol 13, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Dinamika Rekayasa - Februari 2017
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.dr.2017.13.1.164

Abstract

Kabupaten Banyumas mempunyai banyak sungai yang potensial untuk dikembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Salah satu tujuan pengembangan PLTMH adalah untuk mensubstitusi energi BBM. Konsep listrik berbasis mikrohidro dengan memanfaatkan sumber air yang berada di sekitar pemukiman untuk pengembangan ekonomi produktif di pedesaan. Tujuan dari penelitian adalah: membuat peta potensi sungai di wilayah Kabupaten Banyumas untuk dikembangkan PLTMH skala 100-500 kW, membuat rancangan dan prototipe PLTMH skala laboratorium, dan uji performansi. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pembuatan profil potensi PLTMH di sungai di Kabupaten Banyumas; pembuatan prototipe turbin; dan uji performansi PLTMH skala laboratorium. Pelaksanaan penelitian meliputi: pengumpulan data iklim, pengukuran debit sungai dan ketinggian terjunan (head) di sungai yang potensial di wilayah Kabupaten Banyumas; Pembuatan prototipe turbin tipe cross-flow; serta uji performansi protipe PLTMH dilakukan di Laboratorium Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. Berdasar data penelitian diperoleh hasil rancangan turbin cross-flow belum menunjukkan performansi optimum, tetapi peralatan transmisi dapat bekerja dengan baik, sistem penyaluran energi bekerja cukup baik memutar turbin pada kondisi tanpa beban maupun dengan beban. Hasil pengujian dengan menggunakan kekuatan motor pompa penuh didapatkan hasil 1.114,7 rpm generator; voltase 77,7 V; dan arus 0,5 A pada saat tanpa beban, serta 1.018,6 rpm generator; voltase 70,2 V, dan arus 0,5 A pada saat diberi beban lampu LED 5 W.Kata kunci —  Mikrohidro, PLTMH, turbin, cross-flow, transmisi
Strawberry is a commercial fruit. It’s Growth and quality is influenced by soil condition, climate, and its self. Irrigation influences soil characteristic, such as: physical, chemical, and microbiological than influence an environment of its growth. this research used drip irrigation method with debit variation and organic matter composition. RCBD was used in this research. Variation of irrigation debit and organic matter composition are the independent variables, whereas dependent variables ar Afik Hardanto; Asna Mustofa; Sumarni .
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 23 No. 1 (2009): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.023.1.%p

Abstract

Strawberry is a commercial fruit. It’s Growth and quality is influenced by soil condition, climate, and its self. Irrigation influences soil characteristic, such as: physical, chemical, and microbiological than influence an environment of its growth. this research used drip irrigation method with debit variation and organic matter composition. RCBD was used in this research. Variation of irrigation debit and organic matter composition are the independent variables, whereas dependent variables are C-Organic, N-available, characteristic of soil, and quality of strawberry fruit. Variation of debit irrigation did not significant influence to C-Organic, whereas organic matter composition had significant influence to C-Organic in 63th, 84th, and 105th day of planting. The highest C-Organic content on D3P3 treatment that is 17.92% and the lowest on D2P2 treatment that is 5.19%. Debit of irrigation influence to N-available content in 105th day of planting. The highest N-available content in D3P1 treatment that is 0.88 ppm, whereas the lowest N-available content in D2P3 treatment that is 0.67 ppm. Result of analysis, debit irrigation had significant influence and could increase fruit weight and reduction sugar-content. Organic matter composition had significant influence to increase fruit weight, vitamin C, total of soluble-solid, and reduction sugar-content. Combination of irrigation debit and organic matter composition had significant influence to fruit weight. In the treatment, debit ofirrigation that make good influence to fruit quality is 300 ml/day/polybag and 1:2 ratio of organic matter composition.Keywords: drip irrigation, organic matter, strawberryDiterima: 16 September 2008; Disetujui: 25 Pebruari 2009
Pengaruh Proporsi Sukrosa dan Lama Osmosis Terhadap Kualitas Sari Buah Naga Putih (Hylocereus undatus) Krissandi Wijaya; Asna Mustofa; Afik Hardanto; Eni Sumarni; Arief Sudarmaji; Susanto Budi Sulistyo; Purwoko Hari Kuncoro; Siswantoro Siswantoro; Agus Margiwiyatno; Ropiudin Ropiudin; Abdul Mukhlis Ritonga; Dian Novitasari
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.866 KB)

Abstract

Sari buah adalah cairan yang dihasilkan dari pemerasan atau penghancuran buah segar yang telah masak. Proses pengolahan produk sari buah umumnya masih dilakukan secara sederhana yaitu dengan metode ekstraksi osmosis. Ekstraksi dengan metode osmosis merupakan ekstraksi yang dilakukan dengan penambahan sukrosa. Pada metode osmosis, buah-buahan direndam dengan bahan atau sukrosa yang mempunyai tekanan didalam lebih tingggi, sehingga air dari dalam bahan akan keluar kearah media untuk menyeimbangkan tekanan osmosis. Ekstraksi menggunakan gula lalu didiamkan pada suhu rendah yang kemudian terjadi pengeluaran air dari dalam sel buah, sehingga rasa dan aroma yang dihasilkan murni dari buah yang diekstraksi. Dengan menggunakan variasi jumlah proporsi sukrosa dan lama osmosis masing-masing sebesar 1:0.5, 1:0.75, dan 1:1 kemudian lama osmosis yang ditambahkan 12 jam, 24 jam, 36 jam dan 48 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik adalah sari buah naga dengan proporsi buah:sukrosa adalah 1 : 0.5 dan lama osmosis 48 jam. Hasil pengujian untuk kualitas tidak jauh mengalami perbedaan yang signifikan yaitu meliputi pH yang berkisar 3,88 – 4,35, Total Gula 5- 9,73 %brix, dan Total Padatan Terlarut 10 – 10,3 %brix. Kata kunci : Ekstraksi Osmosis, Proporsi buah naga dan sukrosa,  Sari Buah Naga
Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk Menilai Kesiapan Implementasi Modernisasi Irigasi Antara Daerah Irigasi Kewenangan Pusat dan Daerah Heru Sulistiawan; Asna Mustofa; Afik Hardanto
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2020.008.02.07

Abstract

Modernisasi irigasi merupakan proses adaptasi sistem irigasi terhadap perubahan dengan tujuan meningkatkan kinerja sistem irigasi dari aspek manajemen, metodologi, dan komponen sistem. Modernisasi irigasi di Indonesia dilakukan dengan pendekatan lima pilar irigasi yaitu ketersediaan air, sarana prasarana irigasi, institusi/kelembagaan, sistem pengelola, dan sumber daya manusia. Modernisasi dapat diimplementasikan apabila nilai Indeks Kinerja Modernisasi Irigasi (IKMI) pada suatu Daerah irigasi (DI) minimal 80. Nilai IKMI merupakan nilai kesiapan suatu Daerah Irigasi (DI) berdasarkan pada lima pilar modernisasi irigasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kesiapan modernisasi irigasi pada dua kewenangan DI yang berbeda dengan menggunakan pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP). Penelitian dilaksanakan di dua DI, yaitu DI Serayu (luas 20.795 ha; kewenangan pemerintah pusat) dan DI Karangnangka (390,8 ha; kewenangan pemerintah Kabupaten Banyumas). Pengambilan data dilakukan selama 4 bulan (April-Juli 2019). Berdasarkan nilai IKMI dari dua kewenangan DI, didapatkan bahwa DI Serayu memiliki kesiapan implementasi modernisasi irigasi lebih baik (rerata ~ 79.2) daripada DI Karangnangka (rerata ~49.2). Perhatian pada aspek sistem pengelolaan (0,221) perlu diperhatikan sebelum implementasi modernisasi di DI Serayu sedangkan aspek peningkatan sarana prasarana menjadi faktor penting di DI Karangnangka (0,261). Perbedaan tingkat kesiapan tersebut dimungkinkan karena aspek faktor sumberdaya manusia, luas areal dan kekuatan institusi. Tantangan modernisasi irigasi pada perbedaan sistem pengelolaan adalah fleksibilitas dan adaptasi terhadap keragaman suatu DI.
Groundwater Potential Zone Classification Using Geospatial Approach Afik Hardanto; Asna Mustofa; Ardiansyah Ardiansyah
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 12, No 2 (2023): June 2023
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v12i2.288-301

Abstract

Groundwater is an important process in the watershed hydrological system. Serayu watershed, the largest in Central Java Province, has bio-physic spatial variability that influences groundwater recharging. The aim is to derive the groundwater potential zone of the Serayu watershed. Five thematic maps used and applied for groundwater potential analysis, were lithology, land use land cover, lineament density, drainage density, and slope gradient. Distribution of Lithology data, Digital Elevation Model (DEM), and Landsat 8 image were analyzed to thematic raster with 1 x 1 km resolution. Weighted index was calculated regarding the relation of five influence parameters then were overlaid and calculated by using QGIS-calculator. Groundwater classified into five categories, namely poor, low, moderate, good, and very good. Based on the final groundwater potential map, 0.02% of 3,727 km2 is poor category, however most of Serayu watershed have moderate to good (48.77 and 29.77 %, respectively). The percentage of very good (10.57%) and low (10.87%) classes were rather similar. Spatial variability of groundwater distribution indicates the complex characteristics of the Serayu watershed, so more serious attention from the perspective of research and management of water resources in the future, is needed.    Keywords:  Groundwater, Multi-criteria, QGIS, Recharging, Serayu watershed.  
Erosion of Potato Field as Affected by Drainage Canal Intervals of a Horizontal-ridge System Kuncoro, Purwoko Hari; Wijaya, Krissandi; Mustofa, Asna; Sudarmaji, Arief; Sulistyo, Susanto Budi; Soolany, Christian
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 12 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jrpb.v12i1.596

Abstract

Previously, horizontal-ridge system has been shown effective in reducing soil erosion. But, it could cause water logging, which is detrimental to crop growth and yield. To solve this problem, drainage canal establishment might be reasonable. However, the evidence remains scarce. In this study, effect of drainage canal intervals on the volume of runoff, soil loss, and nutrient loss (N-total and P-total) were investigated. There were 4 drainage canal intervals applied to the 12 targeted plots (each sized 3 m x 3 m): R0, R1, R1.5, and R2 namely 0 m, 1 m, 1.5 m, and 2 m, respectively. In this case, R0 had no drainage canals and taken as the control. The measured runoff, soil loss, N-total loss, and P-total loss ranged 24.714 – 0.951 m3 ha-1, 0.002 – 0.507 ton ha-1, 0.849 – 204.881 kg ha-1, and 0.685 – 176.505 kg ha-1, respectively. The results revealed that existence of drainage canal increased runoff, soil loss, and nutrient loss compared to the control. Amongst them, R1 gave the highest values of soil and nutrient losses followed by R1.5, R2, and R0 as the lowest, which was probably due to the difference in number of drainage canal existing: 12, 7, 5, and 0, respectively. In addition, it was noticeable for a sufficient data trend conformity of the measured nutrient loss to the data of soil loss, runoff, and rainfall within a positive correlation amongst them. The data further confirmed the effect of soil structure condition on the volume changes of both runoff and soil loss.
PENGARUH JENIS TEKNIK FERTIGASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MELON Hardanto, Afik; Ardiansyah, Ardiansyah; Mustofa, Asna; Siswantoro, Siswantoro; Masrukhi, Masrukhi; Minarni, Endang Warih
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 4 No 1 (2023): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research: Regular Issue
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jaber.2023.4.1.9091

Abstract

Air dan nutrisi merupakan kebutuhan esensial tanaman. Perkembangan saat ini, budidaya melon dilakukan secara hidropononik dengan pemberian air irgasi dan nutrisi secara bersamaan (fertigasi). Nutrient Film Technique (NFT) dan irigasi tetes merupakan dua tipe teknik fertigasi yang banyak diterapkan. Kelemahan dan kelebihan dari kedua teknik fertigasi tersebut banyak dibahas mengenai aspek keteknikannya, sedangkan pengaruh terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman masih jarang diteliti terutama pada varietas tertentu. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui pengaruh teknik fertigasi terhadap pertumbuhan dan produktivitas melon pada budidaya secara hidroponik. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 2 faktor bebas yaitu jenis teknik fertigasi (NFT dan irigasi tetes) dan varietas melon (varietas Jumbo F1 dan Golden aroma). Sedangkan variabel terikat yaitu pertumbuhan dan mutu melon (yaitu: tinggi tanaman, berat buah, diameter buah, dan kemanisan buah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis sistem fertigasi dan varietas melon berpengaruh nyata terhadap semua variabel terikat, meskipun tinggi tanaman baru terlihat berbeda nyata ketika masuk pada 3 minggu setelah pindah tanam. Berdasarkan parameter berat, diameter, dan tingkat kemanisan buah, kombinasi perlakuan terbaik dihasilkan pada perlakukan menggunakan NFT dan varietas Golden Aroma. Penelitian ini diharapkan dapat membantu petani melon dalam memilih jenis sistem fertigasi dan varietas unggul untuk mendapatkan hasil melon terbaik