Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGARUH SUPERVISI DAN DISIPLIN KERJA KEPALA SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DI SMP Sumarni, Eni; ., Aswandi; ., M.Syukri
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 5 (2015): Mei 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh supervisi dan disiplin kerja kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran di SMP Kota Bengkayang. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua model hipotesis yaitu hipotesis alternative (Ha) dimana peneliti berasumsi bahwa terjadi pengaruh yang signifikan dari supervisi dan disiplin kerja kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran, dan model hipotesis nol (Ho) dimana peneliti berasumsi bahwa tidak terjadi pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat tersebut.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing (parsial) variabel supervisi dan disiplin kerja kepala sekolah terhadap peningkatan pengelolaan pembelajaran dan secara simultan hasil penelitian ini juga menunjukan adanya pengaruh yang signifikan dari variabel supervisi dan disiplin kerja kepala sekolah terhadap peningkatan pengelolaan pembelajaran sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Kegiatan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah sangat diperlukan untuk meningkatkan peran guru dalam pengelolaan pembelajaran secara optimal. Kata Kunci: Supervisi, Disiplin Kerja, Pengelolaan Pembelajaran   Abstract : This study aimed to determine the effect of supervision and work discipline of the principal on teacher performance in the management of teaching at SMPs in Bengkayang town. In this study, researcher used two models of hypothesis, namely alternative hypothesis (Ha) where researchers assume that there is a significant effect of supervision and work discipline of the principal on teacher performance in the management of learning, and the model of the null hypothesis (Ho) where researcher assumed that did not have significant effects of the independent variables on the dependent variable. The results of this study indicated that there has been a significant influence of the both variables of supervision and work discipline of the principal toward teachers’ performance in the increase of teaching management. Either simultaneously or partially, the results of this study also showed that there has been a significant influence so that the alternative hypothesis (Ha) was accepted and the null hypothesis (Ho) was rejected. Supervision activities carried out by the principal is necessary to enhance the role of the teacher in the learning management optimally. Key word: Supervision, work discipline, teaching management  
Pengaruh Jadwal Irigasi dan Dosis Pupuk Organik Terhadap Sifat Fisik Tanah dan Pertumbuhan Serai Wangi Wijaya, Krissandi; Mustofa, Asna; Hardanto, Afik; Sumarni, Eni; Sudarmaji, Arief; Sulistyo, Susanto Budi; Kuncoro, Purwoko Hari; Siswantoro, Siswantoro; Margiwiyatno, Agus; Ropiudin, Ropiudin; Ritonga, Abdul Mukhlis; Novitasari, Dian
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.03.08

Abstract

Serai wangi memiliki nilai ekonomi sangat tinggi dan dapat dibudidayakan pada berbagai kondisi lahan. Lahan marginal umumnya kurang subur, kecuali setelah direhabilitasi melalui pengelolaan irigasi tepat dan pemupukan berimbang. Integrasi parameter kualitas lahan/tanah marginal yang direhabilitasi terhadap paremeter produktivitas serai wangi, yang sejauh ini belum banyak dikaji, mutlak diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh variasi jadwal irigasi dan dosis pupuk organik terhadap sifat fisik tanah dan pertumbuhan serai wangi. Sebanyak 9 demplot serai wangi (luas: @9 m2, jenis tanah: Inceptisol) disiapkan untuk 2 taraf perlakuan, yaitu variasi jadwal irigasi [per hari (SI1), per 3 hari (S13), per 5 hari (SI5)] dan variasi dosis pupuk organik [15 ton/ha (PO1), 25 ton/ha (PO2), 35 ton/ha (PO3)]. Variabel yang diamati meliputi pertumbuhan serai wangi [jumlah batang (JB), tinggi tanaman (TT), jumlah daun (JD)], sifat fisik tanah [kadar air basis Volume (θ), kerapatan isi (rb), permeabilitas (Ks)], serta debit irigasi dan curah hujan. Data pengamatan dianalisis secara statistik (ANOVA, α = 0.05) dan ditampikan secara grafis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jadwal irigasi dan dosis pupuk organik berpengaruh nyata terhadap JB, TT, dan JD serai wangi dengan nilai optimal masing-masing terdapat pada SI3PO3 (20.17 batang), SI1PO3 (137.83 cm), dan SI3PO3 (92.25 helai). Dilihat dari sifat fisik tanah, hanya dosis pupuk organik yang berpengaruh nyata, terutama terhadap θ, dengan nilai optimal terdapat pada PO2 (0.380 cm3/cm3). Kombinasi jadwal irigasi per-3-hari (SI3) dan dosis pupuk organik 35 ton/ha (PO3) sangat potensial untuk diaplikasikan pada budidaya serai wangi di lahan marginal.
BIMBINGAN TEKNIS PEMBUATAN PESTISIDA ORGANIK UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT TANAMAN SAYUR DATARAN TINGGI RAMAH LINGKUNGAN Sumarni, Eni; Soesanto, Loekas; Herliana, Okti; Leana, Ni Wayan Anik; Zulkifli, Lutfi; Priswanto, Priswanto; Purnomo, Widhiatmoko Herry
Jurnal Terapan Abdimas Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jta.v9i1.14563

Abstract

Abstract. Secondary metabolites are organic compounds by-products of organisms metabolism. The use of antagonistic microbial secondary metabolites has been applied and can control several plant diseases. However, the socialization of antagonistic microbial secondary metabolites and their production among farmers has not been carried out. The aim of the activity was to increase farmers' knowledge about safe and environmentally friendly control of vegetable plant diseases, farmers' skills in effective, efficient, environmentally friendly plant disease control, the quantity and quality of crop production, and farmers' income through increasing farming efficiency. The target of this activity is the Rahayu Makmur Farmer Group Association (Gapoktan), Bansari District, Temanggung Regency. Gapoktan Rahayu Makmur, which consists of 21 farmer groups, is a highland horticultural crop farmer. Transfer of environmentally friendly plant disease management technology is carried out through education in the form of providing materials and discussions and practice. Technical guidance activities are able to increase farmers' knowledge regarding the manufacture of organic pesticides and the independence of farmers to produce organic pesticides. This is evidenced by the follow-up of two farmer groups who practice the manufacture of organic pesticides after the guidance. Abstrak. Metabolit sekunder merupakan senyawa organik hasil samping dari metabolisme organisme. Metabolit sekunder mikroba antagonis sudah diaplikasikan dan dapat mengendalikan beberapa penyakit tanaman. Akan tetapi, sosialisasi tentang metabolit sekunder mikroba antagonis dan pembuatannya di kalangan petani belum dilakukan, sehingga perlu diadakan bimbingan teknis (Bimtek) pembuatan pestisida organik berbasis metabolit sekunder mikroba antagonis untuk mengendalikan penyakit tanaman. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan petani tentang pengendalian penyakit tanaman sayur aman dan ramah lingkungan, ketrampilan petani tentang pengendalian penyakit tanaman yang efektif, efisien, ramah lingkungan, kuantitas dan kualitas produksi tanaman, serta pendapatan petani melalui peningkatan efisiensi usahatani. Sasaran kegiatan adalah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Rahayu Makmur, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung. Gapoktan Rahayu Makmur yang terdiri dari 21 kelompok tani merupakan petani tanaman hortikultura dataran tinggi. Transfer teknologi pengelolaan penyakit tanaman ramah lingkungan dilakukan melalui pendidikan berupa pemberian materi dan diskusi serta praktik pembuatan. Kegiatan Bimtek mampu meningkatkan pengetahuan petani mengenai pembuatan pestisida organik. Selain peningkatan pengetahuan petani, Bimtek juga meningkatkan kemandirian petani untuk memproduksi pestisida organik. Hal ini dibuktikan dengan adanya tindak lanjut dari dua kelompok tani yang mempraktekkan pembuatan pestisida organik berbasis metabolit sekunder pasca Bimtek. Pestisida organik berbasis metabolit sekunder tersebut mereka gunakan untuk mengendalikan hama penyakit pada tanaman yang dibudidayakan.
Makna Qoryah dalam Al-Quran dan Kaitannya dengan Lingkungan Pendidikan Islam (Analisis Semantik Karya Toshihiku Izutsu) Amatullah, Raihani Salma; Wahyudi, Wahyudi; Fm, D. Zahra As.; Nurrohmah, Mila; Sumarni, Eni
Al-Muhith: Jurnal Ilmu Qur'an dan Hadits Al-Muhith Vol. 2, No. 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v2i1.2943

Abstract

Artikel ini menganalisis makna kata Qoryah yang terdapat dalam Al-Quran dan mempertautkannya dengan lingkungan pendidikan Islam melalui metode pendekatan semantik. Dalam kajian ini, pendekatan semantik digunakan untuk menguraikan dimensi linguistik dan kontekstual kata Qoryah dalam teks Al-Quran. Tujuan utama dari artikel ini adalah untuk mengungkap dan memahami secara lebih mendalam makna, implikasi, serta relevansi konsep Qoryah terhadap pendidikan Islam. Dengan merujuk pada teks Al-Quran dan mempertimbangkan aspek linguistik, artikel ini mencoba untuk menjelaskan bagaimana konsep Qoryah dapat diaplikasikan dalam konteks pendidikan Islam. Analisis ini mengungkap potensi konsep Qoryah dalam membentuk lingkungan pendidikan yang mencakup nilai-nilai agama, pembentukan komunitas, pengembangan identitas Islami, serta pemeliharaan budaya dan tradisi agama. Melalui pemahaman yang lebih mendalam terhadap makna Qoryah, artikel ini berharap dapat memberikan wawasan baru terkait penerapan konsep ini dalam meningkatkan kualitas lingkungan pendidikan Islam yang dapat menguatkan aspek pendidikan berbasis nilai-nilai islami. Kesimpulannya, artikel ini menekankan pentingnya pemahaman makna Qoryah sebagai fondasi untuk membentuk lingkungan pendidikan yang berakar pada ajaran Islam.
Performance Comparison of Microclimate Control ANFIS vs Fuzzy Logic in Plant Factory Hanifah, Ahmad Abu; Sumarni, Eni; Pusvyta, Yeny; Ardiansyah
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 13 No. 2 (2025): Jurnal Keteknikan Pertanian
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.013.2.340-361

Abstract

Population growth and the reduction of agricultural land necessitate the application of technology to enhance agricultural productivity. A plant factory is an advanced agricultural technology that enables indoor plant production by precisely regulating the microclimate for optimal growth. While fuzzy logic algorithms have been applied for microclimate control, the use of an adaptive neuro-fuzzy inference system (ANFIS) has not been explored. This research aims to develop a microclimate monitoring and control system based on ANFIS and fuzzy logic in a plant factory and compare their performance. The study involves five stages: designing control system schemes, developing hardware and software, testing, analyzing data, and comparing system performance. Microclimate data from both systems were analyzed using the Mean Absolute Error (MAE) metric and visualized through performance graphs. The results indicate that the plant factory with ANFIS control achieved MAE temperature values of 1.18°C and 1.48°C and MAE humidity values of 14.68% and 12.48%, while the fuzzy logic control system yielded MAE temperature values of 1.68°C and 1.60°C and MAE humidity values of 13.02% and 12.31%. Based on the MAE values, the ANFIS control system demonstrated better temperature regulation than fuzzy logic; however, neither system provided optimal microclimate control. These findings highlight the potential of ANFIS for improving temperature regulation in plant factories, suggesting the need for further refinement and optimization of control strategies to enhance overall system performance The research consists of five stages, namely designing ANFIS and fuzzy logic control system schemes, designing hardware, designing software, testing and analyzing data, and comparing the performance of the two control systems. Microclimate data from both control systems were then analyzed to see their performance by looking at the MAE (Mean Absolute Error) value. Analysis is also done by looking at the graph of running results. The results showed that the plant factory with ANFIS control system showed MAE temperature values of 1.18oC and 1.48oC and MAE humidity of 14.68% and 12.48% while the plant factory with fuzzy logic control system showed MAE temperature values of 1.68oC and 1.60oC and MAE humidity of 13.02% and 12.31%. The plant factory with ANFIS control system provides better performance in temperature regulation based on the MAE value obtained but has not provided good performance, either using ANFIS control system or using fuzzy logic control system.
Peningkatan Hasil dalam Belajar IPA Materi Ciri Khusus pada Hewan Melalui Metode Peer Teaching Sumarni, Eni
Jurnal Terapan Pendidikan Dasar dan Menengah Vol 2 No 1 (2022): Volume 2, Nomor 1, Maret 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/jtpdm.v2i1.316

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan hasil belajar IPA materi ciri khusus pada hewan melalui metode Peer Teaching. (2) Mendeskripsikan pelaksanaan metode Peer Teaching. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, selama 3 bulan mulai tanggal 23 Agustus sampai dengan 28 Oktober 2017, dengan subyek 20 siswa. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa, aktivitas guru dalam pembelajaran, pada siklus I pertemuan pertama dicapai 50,00% kategori kurang (K), pada pertemuan kedua menjadi 60,00% kategori cukup (C), pada siklus II pertemuan pertama 78,00% kategori baik (B) pada petemuan kedua meningkat menjadi 92,50% kategori sangat baik (SB). Peningkatan juga terjadi pada aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 adalah 50,00% kategori kurang (K), pada pertemuan 2 adalah 61,50% dengan kategori cukup (C), pada siklus II pertemuan 1 adalah 83,50% kategori sangat baik (B), pada pertemuan 2 adalah 92,00% kategori sangat baik (SB). Hasil belajar pada siklus I, rata-rata kelas adalah 74,25 dengan persentase ketuntasan 65,00% (13 siswa) telah mencapai angka ketuntasan belajar. Pada siklus II, rata-rata kelas menjadi 83,25 dengan persentase ketuntasan 90,00% (18 siswa) telah mencapai angka ketuntasan belajar. Sedangkan yang tidak tuntas pada siklus I adalah 35,00% (7 siswa), pada siklus II tinggal 2 siswa (10,00%). Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan behwa melalui metode Peer Teaching dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi ciri khusus pada hewan pada siswa kelas VI SD Negeri Kedunguneng Kec. Bangsal Kab. Mojokerto Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018. Kata kunci : Peer Teaching, Hasil Belajar, IPA.
Pemberdayaan Kelompok PKK dengan Budidaya Sayuran Organik secara Hidroponik Sistem Rakit Apung di Desa Tambaksogra Sumbang Banyumas Pratama, Rama Adi; Widarawati, Rosi; Sumarni, Eni
PESARE: Jurnal Pengabdian Sains dan Rekayasa Vol 2, No 2 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/pesare.v2i2.36978

Abstract

The agricultural sector as a source of income for some communities, because most of Indonesia's area is agricultural land. Productive agricultural land is becoming narrower, and the population is increasing, so there is a need for a medium of cultivation that can replace the use of land as a medium for cultivation. One way to use narrow land as an effort to develop agricultural produce, is by hydroponically matching crops. The purpose of this community service is to provide knowledge and to apply hydroponically hydroponic vegetable crops cultivation techniques to the peasant groups in Tambaksogra Village Sumbang Banyumas. The method of implementation of this activity is to provide training, dissemination and support to the peasant group in Tambaksogra Sumbang Banyumas village. The result of the activities that have been carried out is to provide training and support on hydroponic design of shovel rack systems in the use of parkland land, the production of hydro-ponic media, the seeding of hydroponic vegetables, the planting of aquatic spinach, spinach, paccoy and lettuce hydroponically. The activities continued with maintenance up to the harvesting and packaging of hydroponic vegetable crops to become a product with a higher economic value. This activity increases the knowledge of the PKK group about the hydroponic cultivation of vegetable crops in the fountain rackets in the village of Tambaksogra Sumbang Banyumas.
Comparison of Two Fuzzification Algorithms (EC-pH and EC-pH Error Error Difference Fuzzifications) of Nutrient Solution Control in Plant Factory Ardiansyah, Ardiansyah; Aji, Bastian Seno; Sumarni, Eni
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol. 13 No. 4 (2024): December 2024
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v13i4.1361-1371

Abstract

Plant factory is a model of intensive indoor cultivation with microclimate conditioning and lighting. This research aims to develop a fuzzy-based control and monitoring system for TDS, pH, and EC parameters in hydroponic integrated with Internet of Things (IoT) technology. The research was conducted at the Laboratory of Bio-environmental Management and Control Engineering, Department of Agricultural Technology, Faculty of Agriculture, Universitas Jenderal Soedirman. The research results showed that the monitoring and control system using the Fuzzy control algorithm with EC and pH fuzzification and the Fuzzy control algorithm with error and error difference fuzzification were successfully implemented. The data obtained indicated that the Fuzzy control algorithm with error and error difference fuzzification performed better in terms of accuracy and energy efficiency. The Fuzzy control algorithm with error and delta error difference fuzzification was more accurate because a single set pint value used as a reference resulted in better control, and this algorithm also consumed less energy than the Fuzzy control algorithm with EC and pH fuzzification, with a difference of 30 minutes in EC control and 5 minutes in pH control. Keywords: AB Mix Nutrient, Arduino, ESP8266, Fuzzy Logic Controller, Plant Factory.
Analisis Penilaian Sikap Siswa Pada Pembelajaran PPKn Melalui Media Daring Utami, Purwani Puji; Maghfiroh, Maghfiroh; Sumarni, Eni; Fauzan, Ahmad; Aldi, Muhammad Afrizal
Jurnal Citizenship Virtues Vol. 2 No. 2 (2022): Civic Education Dalam Perspektif Global
Publisher : LPPM STKIP Kusuma Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.833 KB) | DOI: 10.37640/jcv.v2i2.1372

Abstract

Dimasa pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19),untuk mengukur sikap peserta didik agak sedikit berbeda dari biasanya,tentu saja keadaan tidak seperti keadaan normal. Pembelajaran yang seharusnya bisa berlangsung di kelas, berubah menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dilakukan dirumah, standart penilaianpun menyesuaikantidak seperti ketika pembelajaran berlangsung secara tatap muka.Penilaian sikap merupakan kegiatan untuk mengetahui kecenderungan perilaku spritual dan sosial peserta didik dalam kehidupan sehari hari,baik di dalam maupun di luar kelas sebagai hasil pendidikan. Dalam proses belajar mengajar, penilaian mempunyai peranan yang sangat penting. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Teknik yang digunakan guru PPKn dalam mengukur sikap peserta didik, 2. Untuk mengetahui hambatan yang di dapati oleh guru PPkn dalam mengukur sikap peserta didik pada masa pandemi. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui teknik yang dilakukan guru dalam menilai dan mengukur sikap peserta didik; (2) untuk mengetahui hambatan dalam Mengukur sikap peserta didik pada pembelajaran PPKn melalui media daring. Penelitian yang dilaksanakan merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, yang diambil secara acak dari jumlah kelas sebanyak 8 kelas, dimana masing masing kelas terdiri dari 34 peserta didik.
Pendinginan Zona Perakaran (Root Zone Cooling) pada Produksi Benih Kentang menggunakan Sistem Aeroponik Sumarni, Eni; Suhardiyanto, Herry; Seminar, Kudang Boro; Saptomo, Satyanto Krido
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 41 No. 2 (2013): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.779 KB) | DOI: 10.24831/jai.v41i2.7522

Abstract

High temperature is the major constraint to potato cultivation in the lowland for it causes stress and inhibit initiation of potato tuber. This study was designed to investigate the effects of root zone cooling upon seed potato production using aeroponics system in lowland wet tropical climates. Cultivation techniques used in this study was the aeroponics system with three cooling temperatures (10, 15, and 20 oC) and control (greenhouse room temperature). Plantlet of potato ‘Granola’ variety derived from tissue culture propagation were used. The results showed that the highest number of tuber and tuber weight that can be harvested up to 90 days after planting were obtained from cooling the root zone temperature at 10 °C with the average number of tuber 14.85 tubers plant-1and average weight of tubers 409.15 mg tuber-1. Plants grown at root zone cooling at 15 and 20 °C treatments produced lower number of tubers and lower tuber weight than at 10 oC, while plants grown at greenhouse temperature did not produce tubers.Keywords: cultivation techniques, Granola, high temperature, lowland tropical, potato tuber