Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ners

Phytochemical Screening And Antioxidant Activities Of Several Bamboo Leaves Species From Garut Indonesia Wibowo, Diki Prayugo; Muharom, Ahmad Wahid; Noviyanti, Noviyanti; Mariani, Ria
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.46935

Abstract

Tumbuhan kaya akan senyawa antioksidan yang memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit yang berkaitan dengan radikal bebas. Senyawa antioksidan tersebut umumnya disintesis sebagai metabolit sekunder. Salah satu tumbuhan yang memiliki aktivitas antioksidan adalah bambu. Beberapa spesies bambu yang tumbuh di daerah Garut antara lain bambu kuning, bambu aur, dan bambu tali. Penelitian mengenai metabolit sekunder dan aktivitas antioksidan dari daun bambu yang berasal dari Garut belum ada. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kandungan metabolit sekunder dan aktivitas antioksidan dari daun ketiga spesies bambu tersebut. Penapisan fitokimia dilakukan dengan menggunakan beberapa pereaksi identifikasi, sedangkan uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Hasil penapisan fitokimia menunjukkan bahwa serbuk simplisia dan ekstrak daun bambu kuning, bambu aur, dan bambu tali mengandung senyawa fenol, saponin, dan steroid/triterpen. Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa ekstrak daun bambu kuning, bambu aur, dan bambu tali memiliki aktivitas antioksidan yang kuat, dengan nilai IC50 masing-masing sebesar 51,64; 82,04; dan 76,67 µg/ml. Penelitian ini menunjukkan bahwa daun bambu kuning, bambu aur dan bambu tali yang berasal dari Garut memiliki potensi besar sebagai sumber antioksidan alami yang dapat membantu mencegah dan mengobati penyakit yang berkaitan dengan stres oksidatif.
Review: Antioxidant Activity Of Indonesian Banana Peels Mariani, Ria; Noviyanti, Noviyanti; Inayah, Rahifa; Wibowo, Diki Prayugo
Jurnal Ners Vol. 9 No. 4 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i4.50701

Abstract

Pisang merupakan buah yang paling banyak dikonsumsi di dunia dan memiliki berbagai manfaat kesehatan. Kulit pisang, yang sering dianggap sebagai limbah, ternyata mengandung senyawa bioaktif dengan aktivitas antioksidan yang signifikan. Aktivitas antioksidan dari kulit pisang telah banyak dilaporkan, termasuk kulit pisang dari Indonesia. Review ini membahas aktivitas antioksidan kulit pisang Indonesia serta kandungan senyawa aktif di dalamnya. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa terdapat ekstrak kulit pisang dari Indonesia yang memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat, antara lain ekstrak kulit pisang Ambon mentah, kulit pisang Barangan mentah, dan kulit pisang Muli. Penelitian juga menunjukkan bahwa kulit pisang yang masih mentah memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang sudah matang, yang disebabkan oleh kandungan flavonoid dan tanin yang lebih tinggi. Potensi antioksidan dari kulit pisang terutama disebabkan oleh keberadaan flavonoid, saponin dan tanin yang berperan penting dalam menetralkan radikal bebas.
Studi Perbandingan : Penapisan Fitokimia Serta Aktivitas Antioksidan Daun dan Batang Ketepeng Cina (Senna Alata (L.) Roxb) Wibowo, Diki Prayugo; Mariani, Ria; Yusuf, Aldy Fadlillah
Jurnal Ners Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i1.20082

Abstract

Antioksidan sangat penting dalam kehidupan kita karena antioksidan dapat menetralkan radikal bebas sehingga dapat mencegah penuaan dini dan penyakit degeneratif. Salah satu tumbuhan obat yang memiliki aktivitas antioksidan adalah ketepeng cina atau Senna alata. Ekstrak daun ketepeng Cina memiliki aktivitas antioskidan lebih kuat daripada ekstrak bunga dan polong. Pada ekstrak daun juga telah berhasil diisolasi senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. Berdasarkan penapisan fitokimia, daun ketepeng cina teridentifikasi senyawa glikosida, tanin, flavonoid, antrakuinon, saponin dan triterpenoid/steroid. Sedangkan pada bunga teridentifikasi senyawa flavonoid, fenolik, saponin dan tanin. Penelitian mengenai identifikasi fitokimia pada batang ketepeng cina serta uji membandingkan aktivitas antioksidan daun dan batang ketepeng cina belum ada. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penapisan fitokimia, aktivitas antioksidan daun dan batang ketepeng cina. Penapisan fitokimia dilakukan dengan menggunakan beberapa perekasi identifikasi sedangkan uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (2,2 difenil-1-pikrilhidrazil). Berdasarkan hasil penapisan fitokimia daun ketepeng cina teridentifikasi senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, kuinon, saponin dan steroid/triterpenoid. Sedangkan pada batang ketepeng cina teridentifikasi alkaloid, flavonoid, kuinon, saponin dan triterpenoid/steroid. Berdasarkan hasil uji aktivitas antioksidan dengan DPPH, IC50 ekstrak daun ketepeng cina adalah 18,524 µg/ml dan IC50 ekstrak batang adalah 26,437 µg/ml. Aktivitas antioksidan ekstrak daun dan batang ketepeng cina dikategorikan antioksidan sangat kuat.