Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGEMBANGAN BISKUIT MPASI BERBAHAN DASAR BERBAGAI MACAM TEPUNG SEBAGAI PRODUK INOVASI MPASI Paramitha Wirdani Ningsih Marlina; Raden Roro Dwi Agustine Maulianti; Maria Meylan Yuliany Fernandez
Media Gizi Mikro Indonesia Vol 10 No 1 (2018): Media Gizi Mikro Indonesia Desember 2018
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.883 KB) | DOI: 10.22435/mgmi.v10i1.587

Abstract

Latar Belakang. Masa balita merupakan periode emas pertumbuhan dan perkembangan manusia. Kebanyakan masalah gizi yang terjadi saat ini akibat tidak seimbangnya asupan makanan yang dikonsumsi oleh balita baik secara makro maupun mikro. Perlu dikembangkan biskuit Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) berbahan pangan lokal yang dapat memenuhi kebutuhan gizi mikro. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formulasi, menguji daya simpan, menganalisis kandungan zat gizi, dan menguji penerimaan konsumen dari biskuit yang dikembangkan, yaitu; berbasis campuran tepung terigu (TT), tepung ubi jalar ungu (TUJU), tepung kacang merah (TKM), dan tepung wijen (TW) sebagai alternatif produk MPASI. Metode. Desain penelitian adalah studi eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian dilakukan pada Mei-Juli 2017 di Laboratorium Gizi Kuliner STIK Sint Carolus dan Saraswati Indo Genetech, Bogor. Tahapan penelitian terdiri dari tiga tahap yaitu perancangan formula produk MPASI, analisis kandungan zat gizi dan uji daya simpan produk, serta analisis organoleptik dan penentuan produk terpilih. Data dianalisis menggunakan uji Kruskall Wallis untuk mengetahui perbedaan yang dimiliki oleh tiap produk yang dihasilkan. Hasil. Formulasi penambahan maksimal didapat dari tepung wijen dan tepung kacang merah sebesar 7,5 persen. Produk biskuit yang terpilih oleh 51,35 persen panelis adalah biskuit F367 dengan komposisi TT 30 persen, TUJU 60 persen, TKM 2,5 persen, dan TW 7,5 persen. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap warna, rasa, dan mutu tekstur dengan p-value ≤0,05. Hasil analisis kandungan zat gizi biskuit MPASI F367 seperti kadar abu, protein dan karbohidrat, fosfor, dan energi sudah memenuhi standar SNI 01-7111.2-2005. Daya simpan produk berlangsung selama 42 hari dengan mutu kerenyahan tergolong cukup renyah. Kesimpulan. Formulasi terpilih adalah F367 yang terdiri dari TT 30 persen, TUJU 60 persen, TKM 2,5 persen, dan TW 7,5 persen sebagai produk MPASI. Produk F367 ini dapat menjadi alternatif produk MPASI.
Bahaya Sering Mengonsumsi Mie Instan Pada Remaja Di Sma Santo Lukas Penginjil Jakarta Utara Cahya, Aloysius Prima; Jati, Mateus Bagas Nugroho; Marlina, Paramitha Wirdani Ningsih; Rasmada, Sada; Dampang, Damelya Patricksia; Wulandari, Agnes Maharani Puji
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 7, No 3 (2024): Juli 2024
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v7i3.3215

Abstract

Healthy behavior is related to efforts to maintain and improve health. One of the healthy behaviors is eating with a balanced menu. A healthy consumption pattern must be applied to meet daily nutrition. The provision of special education to adolescents is expected to be able to provide knowledge, especially about nutritious food. Activities to provide education about nutritious food and nutritious food categories, Health Education about the benefits of nutritious food, Health Education about the recommendation to consume instant noodles, and Health education about the dangers of consuming excessive amounts of instant noodles to 33 respondents. The method used is the test work before and after the intervention. The delivery of material using the media continued with questions and answers from the presenters. The data results showed that the level of knowledge before the intervention was 15.2% and after the intervention showed an increase of 54.5%. The purpose of providing this education is expected that respondents will not only understand but also be able to apply it in their personal and family habits.Keywords: instant noodles; balanced nutrition; msg Abstrak: Perilaku sehat adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan kesehatan. Salah satu perilaku sehat adalah makan dengan menu seimbang. Pola konsumsi yang sehat harus diterapkan untuk dapat memenuhi nutrisi sehari-hari. Pemberian edukasi khusus kepada remaja diharapkan mampu memberikan pengetahuan khususnya tentang makanan yang bergizi. Kegiatan pemberian edukasi mengenai makanan bergizi dan kategori makanan bergizi, Pendidikan Kesehatan tentang manfaat makanan bergizi, memberikan Pendidikan Kesehatan tentang anjuran mengonsumsi mie instan, memberikan edukasi Kesehatan tentang bahaya mengonsumsi mie instan dalam jumlah yang berlebih kepada 33 responden. Metode yang digunakan yaitu pengerjaan test sebelum dan sesudah intervensi. Penyampaian materi dengan menggunakan media dan dilanjutkan dengan tanya jawab dari pemateri. Hasil data menunjukkan bahwa Tingkat pengetahuan sebelum diberikan intervensi 15,2% dan setelah dilakukan intervensi menunjukan peningkatan sebesar 54,5%. Tujuan dari pemberian edukasi ini diharapkan responden tidak hanya mengerti, tetapi juga dapat menerapkannya dalam kebiasaan pribadi maupun keluarga.Kata kunci: gizi seimbang; mie instan; msg
GETAS penyakit jantung koroner dengan CERMAT Dampang, Damelya Patricksia; Wulandari, Agnes Maharani Puji; Miensugandhi, Aloysius Prima Cahya; Jati, Mateus Bagas Nugroho; Rasmada, Sada; Marlina, Paramitha Wirdani Ningsih
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v%vi%i.27247

Abstract

Abstrak Di Indonesia prevalensi jantung termasuk penyakit jantung koroner (PJK) berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk semua umur sebesar 1.5%. Hipertensi merupakan salah satu faktor terjadinya PJK. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan terkait penyakit PJK sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap PJK. Kegiatan ini dilakukan di Hall Asrama STIK Sint Carolus dengan sasaran pengunjung Klinik Pratama St. Carolus Paseban sebanyak 25 orang anggota prolanis hipertensi. Anggota prolanis hipertensi dipilih karena masih banyak persepsi yang salah terkait makanan, selain itu beberapa anggota tidak mengetahui dampak jika tekanan darah tidak terkontrol. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 10 November 2023 menggunakan media power point dan diberikan pre-posttest. Terdapat 10 pertanyaan yang digunakan untuk pre-posttest. Uji yang digunakan adalah Wilcoxon. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara sebelum dan setelah diberikan edukasi (p value = 0.052) tetapi terjadi peningkatan pengetahuan pada 32% responden dengan rata-rata nilai 84.40±8.20 menjadi 87.20±6.13, rata-rata peningkatan pengetahuan sebesar 15%. Pemberian edukasi gizi CERMAT dapat meningkatkan pengetahuan responden sehingga responden dapat meningkatkan kewaspadaan tehadap terjadinya PJK. Kata kunci: CERMAT; edukasi gizi; penyakit jantung koroner. Abstract In Indonesia, the prevalence of heart disease including coronary heart disease (CHD) based on a doctor's diagnosis in the population of all ages is 1.5%. Hypertension is one of the factors of CHD. The purpose of this activity is to increase knowledge related to CHD so that it can increase awareness of CHD. This activity was carried out at the Sint Carolus STIK Dormitory Hall with the target of visitors to the St. Carolus Paseban Primary Clinic as many as 25 hypertension prolanis members. Hypertension prolanis members were chosen because there are still many wrong perceptions related to food, besides that some members do not know the impact if blood pressure is not controlled. This activity was carried out on November 10, 2023 using power point media and given a pre-posttest. There were 10 questions used for the pre-posttest. The test used was Wilcoxon. The results of the analysis showed that there was no difference between before and after education (p value = 0.052) but there was an increase in knowledge in 32% of respondents with an average score of 84.40 ± 8.20 to 87.20 ± 6.13, an average increase in knowledge of 15%. Providing CERMAT nutrition education can increase respondents' knowledge so that respondents can increase awareness of the occurrence of CHD.  Keywords: CERMAT; coronary heart disease; nutrition education.
Pengaruh Edukasi Gizi Remaja Perkotaan Melalui Vlog dan Buku Diary: Pengetahuan, Kebiasaan Membaca Label, dan Konsumsi Minuman Berpemanis dalam Kemasan Marlina, Paramitha Wirdani Ningsih; Rasmada, Sada; Wulandari, Agnes Maharani Puji; Prastica, Hana
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 9 No 1 (2025): June
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v9i1.1781

Abstract

Tingginya konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) memicu obesitas remaja di DKI Jakarta. Edukasi gizi diperlukan untuk meningkatkan kebiasaan membaca label pangan dan menekan asupan gula berlebih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh edukasi gizi menggunakan Vlog dan Buku Diary terhadap pengetahuan, kebiasaan membaca label, dan konsumsi MBDK pada remaja perkotaan. Penelitian menggunakan desain Pretest-Posttest With Control Group, dengan sampel 91 remaja yang dibagi dalam tiga kelompok: kelompok kontrol, kelompok perlakuan dengan Vlog, dan kelompok perlakuan dengan Buku Diary. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner dan recall 1x24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa edukasi gizi berhasil meningkatkan pengetahuan dan mengubah kebiasaan remaja, terutama dalam membaca label makanan dan minuman. Kelompok perlakuan yang menerima edukasi melalui Vlog mengalami penurunan konsumsi gula yang lebih besar (26,5 gram) dibandingkan dengan kelompok yang menggunakan Buku Diary (19 gram). Perubahan kebiasaan membaca label dan konsumsi gula menunjukkan pengaruh signifikan pada kelompok perlakuan dengan p-value 0,000 dan 0,049. Meskipun tidak ada perbedaan signifikan dalam peningkatan pengetahuan, hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan media yang tepat, seperti Vlog dan Buku Diary, dapat mendorong perubahan perilaku yang positif pada remaja.
Peningkatan Pengetahuan Siswa SMK Jurusan Tata Boga tentang Bahan Tambahan Pangan (BTP) Marlina, Paramitha Wirdani Ningsih; Rasmada, Sada; Jati, Mateus Bagas Nugroho; Wulandari, Agnes Maharani Puji; Dampang, Damelya Patricksia; Miensugandhi, Aloysius Prima
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 8, No 3 (2025): Juli 2025
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v8i3.3799

Abstract

Food Additives (BTP) are materials added to food to affect the taste, color, aroma, shape and properties of a food product, as well as maintain or improve nutritional value, inhibit food damage, maintain food freshness, improve food appearance. Vocational high school students majoring in culinary arts often use BTP for food products. This activity aims to improve students' knowledge about BTP at SMKN 33 Jakarta. The theme raised is ACETATE: Observe Carefully Food Additives that are Safe for the Body. The number of participants involved was 56 students. The series of activities began with a pretest, presentation of materials, discussion, games and posttest. The materials provided include; session 1: understanding and types of BTP, session 2: BTP that is safe to use and dangerous, session 3: characteristics of foods that use dangerous BTP and the impact of BTP on the body. The method used was counseling using powerpoint. The results of student knowledge before and after participating increased in the good category by 78.6%. It was seen that 41 students had an increase in knowledge scores on the posttest.Keywords: Food additives; nutrition education; adolescent  Abstrak: Jurusan tata boga merupakan salah satu jurusan SMK yang saat ini mulai berkembang sesuai dengan kebutuhan dan minat. Siswa SMK jurusan tata boga sering mempergunakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) untuk membuat produk makanannya. Berdasarkan hasil pengamatan awal dan diskusi dengan guru SMKN 33, ditemukan bahwa sebagian besar siswa belum terpapar banyak mengenai BTP alami dan sintesis, serta belum terbiasa membaca label pangan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatan pengetahuan siswa tentang BTP di SMKN 33 Jakarta. Jumlah partisipan yang terlibat sebanyak 56 siswa. Adapun rangkaian kegiatan dimulai dengan pretest, pemaparan materi dengan ceramah, lalu dilanjutkan dengan diskusi, games dan posttest. Materi mencakup pengertian dan jenis BTP, BTP yang aman dan berbahaya, ciri makanan dengan BTP berbahaya, serta dampaknya bagi tubuh. Media yang digunakan dengan penyuluhan menggunakan powerpoint. Hasil yang diperoleh yaitu sebelum edukasi, sebanyak 25% siswa berada pada kategori pengetahuan baik, dan setelah edukasi, jumlah tersebut meningkat menjadi 78,6%. Selain itu, 41 siswa mengalami peningkatan nilai pengetahuan pada saat posttest.Kata kunci: Bahan tambahan pangan; edukasi gizi; remaja
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan Orang Tua Selama Menunggu Anaknya Menjalani Tindakan Operasi Di RS Wilayah Jakarta Sihombing, Enna Rossalina; Muhamad Hilman; Paramitha Wirdani Ningsih Marlina
Journal of Pubnursing Sciences Vol 1 No 03 (2023): Journal of Pubnursing Sciences (JPS)
Publisher : PT. Pubsains Nur Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69606/jps.v1i03.73

Abstract

Introduction: Surgery is a stressor that requires physical and psychosocial adaptation both for patients and families and this stressor will create anxiety. Objective: This study aims to find out the factors related to the level of parents' anxiety while waiting for their children to undergo surgery at the hospital in Jakarta area. Method: This research uses a descriptive correlation method with a cross-sectional approach. Data was collected with a questionnaire of 80 respondents, namely parents who were waiting for their children who were undergoing operations at the hospital in Jakarta area. Sampling technique is total sampling. This study was conducted in May-August 2022 in the family waiting room who were undergoing operational actions at the hospital in Jakarta area. This study uses a questionnaire as a measurement tool, a statistical test using the Chi-Square Test. Results: There is no relationship between age (p value: 0.754), sex (p value: 0.774), education (p value: 0.599) and work (p value: 0.673) with an anxiety level of parents. While the surgery time (p value: 0.010), experience (p value: 0.028), type of operation (p value: 0.021) and type of anesthesia anathesi (p value: 0.036) has something to do with the level of anxiety of parents while waiting for their children to carry out the action Operations at hospitals in Jakarta area. Conclusion: There is no relationship between age, gender, education and work with the level of anxiety of parents while waiting for their children to carry out operations at the hospital in Jakarta area. Whereas the time of surgery, experience, type of operation and type of anesthesia has to do with the level of anxiety of parents of parents while waiting for their children to carry out surgery at the hospital in Jakarta area
Pengembangan brownies bar berbasis tepung talas dan kacang merah sebagai inovasi kudapan pangan lokal Marlina, Paramitha Wirdani Ningsih; Refialy, Meicavita Daniela Putri
Seminar Nasional Penelitian dan Abdimas Vol 3 No 1 (2025): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/senapas.v3i1.12649

Abstract

Prevalensi anemia pada remaja usia 15–24 tahun di Indonesia terus mengalami peningkatan. Salah satu upaya pencegahan dapat dilakukan melalui pengembangan makanan selingan tinggi zat besi, seperti Brownies Bar berbasis tepung talas dan tepung kacang merah. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh substitusi tepung talas dan tepung kacang merah terhadap kandungan gizi, daya terima, dan estimasi harga produk. Desain penelitian menggunakan studi eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan tiga formulasi, yaitu F280 (tpung terigu 100%), F211 (tepung terigu 37,5%: talas 50%: kacang merah 12,5%), serta F229 (tepung terigu 37,5%: talas 12,5%: kacang merah 50%). Pembuatan produk dan estimasi biaya dilakukan di Laboratorium Gizi Kuliner STIK Sint Carolus, analisis gizi di Laboratorium Saraswanti, dan uji organoleptik di SMK Santa Maria. Data dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis. Formula terbaik diperoleh pada F121 dengan kandungan zat besi 5,91 mg dan daya simpan lima hari tanpa pertumbuhan jamur. Sebanyak 90,2% panelis menyukai warna, aroma, tekstur, dan rasa formula tersebut. Satu porsi saji 50 gram mampu memenuhi sekitar 20% kebutuhan zat besi harian remaja putri usia 16–18 tahun dengan harga Rp6.055. Hasil uji sensori menunjukkan tidak terdapat perbedaan nyata antarformula, sehingga Brownies Bar berbasis talas maupun kacang merah dapat diterima konsumen setara produk kontrol.