Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

EVALUASI FORMASI SUMURGJN UNTUK PENENTUAN CADANGAN GAS AWAL (OGIP) PADA LAPANGAN “X” Muhammad Fahdie; Asri Nugrahanti; Samsol .
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.150

Abstract

Evaluasi Formasi merupakan suatu metode untuk menganalisa sifat fisik dan juga kimia suatuformasi batuan serta fluida yang terkandung pada formasi tersebut sehingga dapat diketahuilapisan mana saja yang dapat menjadi reservoir minyak dan gas dari suatu sumur. Denganmengevaluasi suatu formasi dapat diketahui beberapa sifat fisik serta kimia suatu formasi sehinggaparameter-parameter tersebut dapat digunakan untuk perhitungan cadangan awal suatu lapanganmigas. Parameter tersebut kemudian dimasukkan ke rumus volume trik cadangan gas awal(OGIP). Didapat porositas rata-rata pada lapangan ini adalah 28.28%, satu rasi air sebesar 49.93%dan net pay setebal 41.3m. Setelah dihitung dengan metode volumetrik didapat hasil cadangangas awal (OGIP) lapangan “X” ini adalah sebesar 37.06 BSCF.
ANALISIS DATA LOG UNTUK PERHITUNGAN CADANGAN MINYAK AWAL FORMASI KAIS PADA LAPANGAN “Y” Sartika Sah Putri; Asri Nugrahanti; Slamet Soeharto
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.178

Abstract

Evaluasi formasi batuan adalah suatu proses analisis ciri dan sifat batuan di bawah tanah denganmenggunakan hasil pengukuran lubang sumur. Tujuan penulisan ini adalah untuk menghitungbesarnya cadangan minyak awal pada formasi kais yang terletak pada lapangan “Y” denganmetode volumetrik berdasarkan hasil interpretasi log yang dibantu oleh perangkat lunak (software).Berdasarkan analisa geologi berupa crosssection terlihat 3 sumur menggantung yaitu X-4, X-5,dan X-22. Berdasarkan analisa penilaian formasi, resistivitas air didapat denganmenggunakan metoda pickett plot. Cut off pada lapisan ini sebesar 12% untuk porositas, 30%untuk volume shale, dan 70% untuk saturasi air. Sehingga didapat porositas rata-rata sebesar22%, saturasi air rata-rata sebesar 29,3% dan volume shale rata-rata sebesar 17%. Hasil akhirdari perhitungan cadangan minyak secara volumetrik pada lapangan “Y” ini sebesar 51.253MMSTB.
ANALISA DATA LOG UNTUK MENENTUKAN ZONA PRODUKTIF DAN MEMPERKIRAKAN CADANGAN AWAL PADA SUMUR R LAPANGAN Y Riza Antares; Asri Nugrahanti; Suryo Prakoso
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.280

Abstract

Pada dasarnya dalam dunia minyak dan gas bumi, perlu diperkirakan besarnya jumlah cadanganhidrokarbon yang terdapat di reservoir. Salah satu metode untuk menentukan besarnya cadanganhidrokarbon adalah dengan analisa penilaian formasi dengan menggunakan data hasil rekamanalat logging. Sumur R-1, R-2, R-3, dan R-4 ini merupakan sumur yang akan dihitung besarcadangannya, meskipun data produksi dari keempat sumur tersebut tidak tersedia karena keempatsumur tersebut merupakan sumur eksplorasi, diharapkan tulisan ini mampu memperkirakanbesarnya cadangan hidrokarbon dari sumur eksplorasi R-1, R-2, R-3, dan R-4. Terdapat l (satu)lapisan permeabel pada masing-masing sumur, namun lapisan permeabel pada sumur R-3 tidakmengandung fluida. Lapisan permeabel pada sumur R-1, R-2 dan R-4 terbagi menjadi 2 (dua)yaitu A yang berisi hidrokarbon dan B yang berisi air. Volume shale rata-rata dari lapisan R-1A, R-2A, dan R-4A adalah 29.3%, 12.1%, dan 22%. Nilai a, m, dan n diperoleh dari data special coreanalisis sumur R-1 yaitu 1, 1.8127, dan 1.8572. Rw diperoleh dari metode Pickett Plot yaitu 0.152ohmm pada R-1B, 0.093 ohmm pada R-2B, dan 0.0908 ohmm pada R-4B. Porositas rata-rata darilapisan R-1A, R-2A, dan R-4A adalah 21.1%, 19.4%, dan 22%. Saturasi rata-rata ketiga lapisantersebut adalah 5.1%, 6.5%, dan 2%. Netpay ketiga lapisan tersebut adalah 415.5 ft, 474.5 ft, dan598 ft. GIP pada sumur R-1 sebesar 175.661 MMCuft, sumur R-2 181.721 MMCuft, dan sumur R-4272.212 MMCuft. Cadangan hidrokarbon dari 4 (empat) sumur diatas adalah 629.594 MMCuft.
INTEGRASI DATA GEOLOGI, GEOFISIKA DAN RESERVOIR DALAM PEMODELAN GEOLOGI DI LAPANGAN “X” Indah Putri Halim; Asri Nugrahanti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2016
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.2303

Abstract

Sistem pemodelan 3D geologi dan geofisika saat ini sangat berpengaruh terhadappengeboran minyak bumi diseluruh dunia. Dalam Integrasinya data Geologi, Geofisikadan Reservoir dimaksudkan untuk mendapatkan distribusi reservoir dan porositas zonaproduksi. Mengetahui gambaran pola tutupan dan sesar serta pengaruhnya terhadappemerangkapan hidrokarbon di struktur tersebut. Hal ini dilakukan dengan tujuan untukmendefinisikan konsep geologi serta pengembangan struktur disebuah lapangan dan jugamemberikan kemungkinan usulan pemboran pengembangan untuk lapangan tersebut.Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan suatu pemodelan reservoir untuk mendapatkangambaran pelamparan reservoir. Data yang digunakan adalah data sumur dan dataseismik yang kemudian akan diinterpretasikan sehingga akan menghasilkan sebuah petadengan nilai volumenya dan patahan-patahan yang akan membantu pembuatan model3D. Setelah itu data petrofisik juga dibutuhkan untuk disebarkan dalam model yang sudahada nanti.
PERHITUNGAN KONTRAK PSC INDONESIA DAN PSA LIBYA DALAM SATU LAPANGAN JUVE Devanda Rizki Abdul Khafid; Asri Nugrahanti; Havid Pramadika
Prosiding Seminar Nasional Pakar Prosiding Seminar Nasional Pakar 2019 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.4215

Abstract

Libya dan Indonesia merupakan dua negara yang mempunyai perbedaan systemkontrak dalam pengelolaan Migas. Libya dalam pengelolaanya yang disebut PSALibya menitik beratkan pada B to B yang memiliki arti pemerintah tidak ikutcampur dalam eksploitasi migas tapi sepenuhnya diserahkan ke National OilCompany dan tender yang diperuntuhkan bagi semua kontraktor baik di negaratersebut maupun internasional. Berbeda dengan system PSC di Indonesia yangbagaimanapun pemerintah masih ikut campur. Kedua system kontrak bedanegara tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan yang bisa di exploitasi untuk menutupi kekurangan system tersebut. PSA Libya menggunakan Cost Recovery 100% sedangan PSC Indonesia Cost Recovery didapat dari nilai Gross Revenue – FTP dan juga pada PSA Libya Profit Share bergantung pada jumlah produksi dari minyak tersebut. Secara teori PSA Libya lebih menguntungkan tetapi dalam perhitungannya secara ekonomis lebih menguntungkan PSC Indonesia dan bisa dilihat dalam skema perhitungan antara kedua sistem kontrak tersebut
Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu Harapan Maju, Cimanggis, Depok sebagai Media Kultur Spirulina sp. Mustamina Maulani; Asri Nugrahanti; Mohammad Apriniyadi; Bayu Satyawira; Zakiah Darajat Nurfajrin; Gabriella Jasmine; Henry David Young; Rakha Handika Putra
Abdimas Universal Vol. 4 No. 2 (2022): Oktober
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Balikpapan (LPPM UNIBA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/abdimasuniversal.v4i2.211

Abstract

Industrial waste in Depok still a problem raised because its contents were not following the government’s quality standards. Contaminants were considered pollutant are Chemical Oxygen Demand (COD), Biochemical Oxygen Demand (BOD), and Total Suspended Solids (TSS) were quite high. One of these wastes was tofu wastewater which produced a foul odor and pollutes the environment when discharged directly into water bodies. Lack of industrial owners' education of the economic value of the waste caused direct disposal without being utilized first. Therefore, this Community Service activity aims to determine the feasibility of tofu industrial wastewater as a Spirulina sp. culture medium and provided education to the tofu factory owners, to utilize their liquid waste. In the implementation several stages are carried out, namely literature studies, sampling, implementing wastewater assessments, counseling also training. The result of this activity is tofu industrial wastewater can be utilized as a medium for cultivating Spirulina sp. which added economic value while reducing the environmental pollution. This can be seen from the results of Spirulina cultivation on the 10th day where the Optical Density (OD) continues to increase and harvested for further use.
Utilization of tofu industrial waste treatment using bentonite Mustamina Maulani; Bayu Satiyawira; Asri Nugrahanti; Mohammad Apriniyadi; Zakiah D. Nurfajrin; Henry Young; M. Kemal Disaputra
Community Empowerment Vol 6 No 10 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.48 KB) | DOI: 10.31603/ce.5602

Abstract

Seamanan District, West Jakarta has a tofu industrial center which is managed by the primary Indonesian tofu production cooperative (which will be used as an educational tourism area. This is caused by wastewater from the tofu industry which does not carry out processing before being discharged into water bodies. Departing from the existing problems, the community service team conducted counseling to tofu industry person and the surrounding community regarding the urgency of wastewater treatment and how to overcome it. Based on laboratory studies, the wastewater treatment of the Seamanan tofu industry using bentonite and PAC resulted in a TSS removal of 53% and a TDS reduction of 95%. In addition, the BOD and COD values can decrease significantly, namely BOD by 87% and COD by 84%. This shows that the wastewater treatment of the Seamanan tofu industry has reached the quality standard of the Minister of Environment Regulation 5/2014, with the raw materials used being economical and environmentally friendly.
ANALISIS METODE CASING WHILE DRILLING UNTUK SETTING CASING 16” PADA SUMUR C2 Bobby Rifki Saputra; Asri Nugrahanti; Rizki Akbar
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 7 No. 4 (2018): DESEMBER (EDISI KHUSUS)
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (924.087 KB) | DOI: 10.25105/petro.v7i4.4284

Abstract

C2 well is an exploration well located in south sumatera area managed by PT. MEPI in planned CSS field will be drilled to a depth of 12.000 ftTVD vertically. Planning the use of casing while drilling is done by using 16" protective casing on the trajectory 17-1/2" from a depth of 1.500 ft to 4.600 ft. The use of casing while drilling (CWD), is expected by using the casing as drillstring, then the clearance between the boreholes wall with the OD casing becomes small which will cause the event "Plastering Effect". This phenomenon is expected to isolate the wall of the drill hole which is easy to happen lost circulation. On vertical wells only need a casing method while drilling level-2 (non-retrievable) because at level-2 only casing with bits (drillshoe) only, where drillshoe will be left in the shoe casing. From the analysis results can be said on well C2 can be applied casing method while drilling because in terms of hydraulics drilling which the drill hole clearance with horsepower square inch method (HSI) and cutting lift based on cutting carrying index (CCI) is good, but for mechanics drilling needs to be considered torque, drag, and buckling loads. In terms of torque loads MLT Rings should be installed for 16” protective casing, from drag loads where the 2.000 HP rig can withstand maximum load of hookload, and 16" protective casing might not occur buckling as the maximum weight on bit (WOB) is still under critical buckling load.
PENENTUAN ISI AWAL MINYAK DI TEMPAT MENGGUNAKAN SOFTWARE IPM-MBAL PADA LAPISAN R25 LAPANGAN RFR ridha Husla; Alief Mahadika Putra; Asri Nugrahanti
PETRO: Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 9 No. 3 (2020): SEPTEMBER
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (773.718 KB) | DOI: 10.25105/petro.v9i3.7897

Abstract

Reservoir merupakan tempat minyak dan gas terakumulasi di dalam bumi pada suatu perangkap struktural maupun stratigrafi. Dengan terperangkapnya hidrokarbon dalam reservoir, maka perlu diketahui berapa jumlah isi awal minyak di tempat yang ada pada lapangan tersebut. Tujuan karya tulis ini adalah untuk menentukan jenis tenaga dorong reservoir, nilai volume isi awal minyak di tempat, dan nilai recovery factor dari lapisan R25, struktur RDH, lapangan RFR. Total Sumur yang sudah dibor di lapangan RFR sebanyak 58 sumur (10 sumur produksi, 45 sumur suspended, dan 3 sumur abandon). Mekanisme pada lapangan RFR adalah natural flow dan lifting (ESP dan HPU). Pada penelitian ini lapisan yang digunakan adalah lapisan R25. Pada penelitian ini menggunakan dua metode penentuan jenis tenaga dorong reservoir yaitu metode kualitatif, dan Ganesh Thakur. Berdasarkan metode kualitatif didapatkan jenis tenaga dorongnya adalah solution with weak water drive, dan pada metode Ganesh Thakur didapatkan jenis tenaga dorongnya adalah solution drive. Dari hasil perhitungan nilai volume awal minyak di tempat menggunakan metode volumetrik didapatkan nilai sebesar 27,43 MMSTB, dan hasil perhitungan dengan menggunakan software Mbal sebesar 27,65 MMSTB. Selisih hasil perhitungan antara metode volumetrik dengan software IPM-Mbal sebesar 0,82%. Untuk hasil perhitungan nilai recovery factor menggunakan metode JJ Arps didapatkan nilai sebesar 26,76%.
PELATIHAN LUMPUR PEMBORAN BERBAHAN DASAR AIR ASIN BAGI GURU DAN SISWA SMK MIGAS CIBINONG, JAWA BARAT Cahaya Rosyidan; Bayu Satiyawira; Mustamina Maulani; Havid Pramadika; Maman Djumantara; Asri Nugrahanti; Arinda Riswati
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia (JAMIN) Vol 1 No 1 (2019): JURNAL ABDI MASYARAKAT INDONESIA (JAMIN)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.448 KB) | DOI: 10.25105/jamin.v1i1.5316

Abstract

Pada operasi pemboran digunakan fluida pemboran untuk membantu kelancaran operasi pemboran. Fluida tersebut adalah lumpur pemboran dan lumpur. Lumpur pemboran yang digunakan ada dua jenis yaitu lumpur berbahan dasar air dan minyak. Lumpur berbahan dasar air sering digunkan pada operasi pemboran karena lebih murah. Namun pada kondisi terterntu harus ditambahkan zat aditif. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk mengenalkan kepada mahasiswa bagaimana membuat lumpur pemboran berbahan dasar air asin. Selain itu siswa – siswa SMK diharapkan mampu untuk menggunakan alat – alat praktikum dan bahan – bahan kimia yang digunakan. Sebelum memulai kegiatan pelatihan semua alat – alat yang digunakan harus di kalibrasi terlebih dahulu untuk mengetahui kelayakan dari alat tersebut. Sehingga data yang diperoleh valid dan dapat dipertanggung jawabkan oleh para siswa. Kegiatan pemboran dikenal sebagai suatu kegiatan yang sangat berbahaya, beresiko tinggi, dan berbiaya tinggi. Penggunaan lumpur pemboran yang baik, akan dapat meningkatkan produktivitas kegiatan pemboran.