Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

BEBAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN KIMIA DI PONDOK PESANTREN Nurwanda, Yayang; Milama, Burhanudin; Yunita, Luki
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 14, No 2 (2020): July (2020)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap siswa mempunyai kapasitas memori kerja yang berbeda. Banyakya kegiatan dan mata pelajaran di pondok pesantren yang kebanyakan menjadi salah satu penyebab berlebihnya kapasitas memori kerja siswa. Akibatnya, siswa merasakan beban pada proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beban kognitif siswa di pondok pesantren Al-Mizan khususnya pada pembelajaran kimia. Penelitian dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Dimana sampel pada penelitian ini sebanyak 35 siswa kelas XI IPA 1. Beban kognitif siswa dalam penelitian ini adalah Intrinsic Cognitive Load (ICL) berkaitan dengan kemampuan Menerima dan Mengolah Informasi siswa diukur dengan menggunakan lembar kerja peserta didik (LKPD). Extraneous Cognitive Load (ECL) berkaitan dengan Usaha Mental siswa diukur dengan menggunakan angket skala Likert. Germane Cognitive Load (GCL) berkaitan dengan Hasil Belajar siswa diukur dengan menggunakan latihan soal pilihan ganda. Hasil penelitian menyatakan bahwa kemampuan menerima dan mengolah informasi siswa dengan nilai rata-rata sebesar 70 dalam kategori baik. Usaha mental siswa dengan nilai rata-rata sebesar 71 dalam kategori baik. Hasil belajar siswa dengan rata-rata nilai sebesar 48 dalam kategori cukup. 
PERSEPSI CALON GURU KIMIA MENGENAI LITERASI DIGITAL SEBAGAI KETERAMPILAN ABAD 21 Mawarni, Puspa; Milama, Burhanudin; Sholihat, Rizqy Nur
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 15, No 2 (2021): July 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Calon guru sebagai kunci utama keberhasilan penggunaan teknologi di sekolah ke depannya harus mampu membangun literasi digital. Berbagai penelitian telah dilakukan sebagai upaya untuk mengasah kemampuan literasi digital ini, salah satunya dengan mengetahui sejauh mana pemahaman masyarakat mengenai literasi digital melalui persepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi calon guru kimia mengenai literasi digital sebagai keterampilan abad 21. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan instrumen berbentuk angket. Responden merupakan mahasiswa pendidikan kimia Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2016, 2017, dan 2018. Data penelitian diperoleh dari jawaban 187 orang responden terhadap angket yang diberikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada komponen literasi media dan informasi calon guru kimia memiliki persepsi yang sangat baik dengan persentase rata-rata sebesar 81,06%, begitupun pada komponen literasi TIK, calon guru kimia memiliki kriteria persepsi yang sangat baik dengan nilai persentase sebesar sebesar 84,47%. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa secara keseluruhan persepsi calon guru kimia mengenai literasi digital memiliki kriteria persepsi yang sangat baik dengan hasil persentase rata-rata dari keseluruhan indikatornya sebesar 82,19%. 
PERSEPSI CALON GURU KIMIA MENGENAI LITERASI DIGITAL SEBAGAI KETERAMPILAN ABAD 21 Mawarni, Puspa; Milama, Burhanudin; Sholihat, Rizqy Nur
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 15, No 2 (2021): July 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jipk.v15i2.28394

Abstract

Calon guru sebagai kunci utama keberhasilan penggunaan teknologi di sekolah ke depannya harus mampu membangun literasi digital. Berbagai penelitian telah dilakukan sebagai upaya untuk mengasah kemampuan literasi digital ini, salah satunya dengan mengetahui sejauh mana pemahaman masyarakat mengenai literasi digital melalui persepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi calon guru kimia mengenai literasi digital sebagai keterampilan abad 21. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan instrumen berbentuk angket. Responden merupakan mahasiswa pendidikan kimia Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2016, 2017, dan 2018. Data penelitian diperoleh dari jawaban 187 orang responden terhadap angket yang diberikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada komponen literasi media dan informasi calon guru kimia memiliki persepsi yang sangat baik dengan persentase rata-rata sebesar 81,06%, begitupun pada komponen literasi TIK, calon guru kimia memiliki kriteria persepsi yang sangat baik dengan nilai persentase sebesar sebesar 84,47%. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa secara keseluruhan persepsi calon guru kimia mengenai literasi digital memiliki kriteria persepsi yang sangat baik dengan hasil persentase rata-rata dari keseluruhan indikatornya sebesar 82,19%. 
PERANAN GURU IPA DAN IPS DALAM MENANAMKAN NILAI YANG TERKANDUNG DALAM KONTEN IPA DAN IPS DI MADRASAH IBTIDA’IYAH Nafia Wafiqni; Burhanudin Milama
TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society | Vol. 1 No. 2 December 2014
Publisher : Faculty of Educational Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/tjems.v1i2.1271

Abstract

This study aimed at determining the role of science and social studies teachers in instilling the values contained in science and social studies content at Government Elementary School. The method used in this research was descriptive qualitative. Through a case study, this qualitative approach was intended to gain in dept understanding of social situation, and find patterns, hypotheses and theories. Subjects in this study were 10 teachers who teach science and social studies at Islamic elementary schools that were selected from randomly chosen elementary schools from North Jakarta, South Jakarta, Central Jakarta, West Jakarta and East Jakarta. The results of the study revealed  that responsibility, collaborative work, mutual respect, and respect could be developed by teachers through teaching and learning process. Yet, other values that were specifically generated from the material content of science and social studies have not been tried out to be developed except in teachers’ lesson plans. DOI: 10.15408/tjems.v1i2.1271
Students Metacognitive Level on Solving Chemistry Problems Burhanudin Milama; Ade Ira Nurjanah; Dila Fairusi
TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society | Vol. 4 No. 1 June 2017
Publisher : Faculty of Educational Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/tjems.v4i1.5846

Abstract

Abstract Metacognitive is knowledge and understanding of the cognitive process or knowledge of mind, and it’s work. Metacognitive is needed on solving the problem. Every student has different metacognitive abilities. This research is to describe students metacognitive level on solving chemicals molarity problem. This research was held in SMAN in South Tangerang, by 104 students as the subject research. This research is a quantitative descriptive by the essay results as the data. This result is analyzed, and the metacognitive level is stated based on the indicators. As the results of this research are 14.42% students are in Aware Use level, 73.08% in metacognitive Strategic Use level and 12.50% in metacognitive Reflective Use level. Metacognitive Reflective Use is the level for the high score students. Metacognitive Strategic Use is for middle score students. And metacognitive Aware Use for the low score students. Metacognitive Strategic Use level as the average. Most of the students can use and realized the right strategy on solving problems. Male students have a metacognitive level that is higher than for women. Abstrak Metakognitif adalah pengetahuan dan kesadaran tentang proses kognisi, atau pengetahuan tentang pikiran dan cara kerjanya. Dalam memecahkan masalah kimia, memerlukan keterlibatan metakognitif. Setiap siswa memiliki kemampuan metakognitif yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan level metakognitif siswa dalam memecahkan masalah pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri di Tangerang Selatan dengan subjek penelitian sebanyak 104 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif sehingga datanya berupa hasil tes essai. Hasil tes essai tersebut  dianalisis dan ditentukan level metakognitifnya berdasarkan indikator yang telah dibuat. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebanyak 14.42 % siswa berada pada level metakognitif Aware Use, sebanyak 73.08 %  siswa berada pada level metakognitif Strategic Use dan sebanyak 12.50 % siswa berada pada level metakognitif Relective Use. Siswa yang memiliki hasil belajar yang tinggi di dalam kelas berada pada level metakognitif Reflective Use. Siswa yang memiliki hasil belajar yang sedang di dalam kelas berada pada level metakognitif Strategic Use. Dan siswa yang memiliki hasil belajar yang rendah di dalam kelas berada pada level metakognitif Aware Use. Rata-rata level metakognitif siswa berada pada level metakognitif Strategic Use, karena rata-rata siswa dapat menggunakan dan menyadari strategi yang tepat dalam menyelesaikan masalah, tidak hanya mampu memahami masalah. How to Cite : Nurjanah, A., I. Milama, B.  Fairusi, D. (2017). Students Metacognitive Level on Solving Chemistry Problems. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 4(1), 63-73. doi:10.15408/tjems.v4i1.5846. Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/tjems.v4i1.5846
DEVELOPMENT OF SETS-BASED CHEMISTRY LEARNING E-MODULES (SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, SOCIETY) ON COLLIGATIVE PROPERTIES OF SOLUTIONS Rahmawati Maharni; Burhanudin Milama; Rizqy Nur Sholihat
EDUSAINS Vol 13, No 2 (2021): EDUSAINS
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/es.v13i2.21753

Abstract

DEVELOPMENT OF SETS-BASED CHEMISTRY LEARNING E-MODULES (SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, SOCIETY) ON COLLIGATIVE PROPERTIES OF SOLUTIONSAbstractThis study aims to produce an e-module for learning chemistry based on SETS (Science, Environment, Technology, Society) on the colligative properties of solutions, and to find out students' responses to the e-module. This study uses a 4-D model (define, design, development, and disseminate) which is limited only to the development stage. The instruments used in this research are needs analysis questionnaire, student analysis questionnaire, module content validation sheet, and student response questionnaire sheet. The validation of the content of the module was carried out by 2 instructional review experts and 1 practitioner. Based on the validator's assessment, a valid and worthy module was produced to be tested. The e-module trial phase was carried out on 35 students of class XII MIPA at SMAN 4, South Tangerang City. Based on the student response questionnaire, obtained a percentage of 82.5% in the SETS-based learning aspect which is included in the very good category. Overall, there was a positive response to the developed e-module with an average percentage of 82.93% which was included in the very good category and was suitable for use as a medium and source of learning in the learning process.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan e-modul pembelajaran kimia berbasis SETS (Science, Environment, Technology, Society) pada materi sifat koligatif larutan, serta mengetahui tanggapan siswa terhadap e-modul tersebut. Penelitian ini menggunakan model 4-D (define, design, development, dan disseminate) yang dibatasi hanya sampai tahap development. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket analisi kebutuhan, angket analisis peserta didik, lembar validasi isi modul, dan lembar angket respon siswa. Validasi isi modul dilakukan oleh 2 orang ahli kajian instruksional dan 1 orang praktisi. Berdasarkan penilaian validator, dihasilkan modul yang valid dan layak untuk diuji coba. Tahap uji coba e-modul dilakukan terhadap 35 orang siswa kelas XII MIPA di SMAN 4 Kota Tangerang Selatan. Berdasarkan angket respon siswa, diperoleh presentase sebesar 82,5% pada aspek pembelajaran berbasis SETS yang termasuk kedalam kategori sangat baik. Secara keseluruhan, diperoleh respon positif terhadap e-modul yang dikembangkan dengan presentase rata-rata sebesar 82,93% yang termasuk dalam kategori sangat baik dan layak digunakan sebagai media dan sumber belajar dalam proses pembelajaran.
THE INFLUENCE OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL TOWARD SAINS LITERACY ‎SKILL OF STUDENT ON REACTION RATE MATERIALS Dede Fitriani; burhanudin milama; dedi irwandi
EDUSAINS Vol 9, No 2 (2017): EDUSAINS
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/es.v9i2.1402

Abstract

This study was aimed to know the effect of problem-based learning model on the ability of students scientific literacy in reaction rate material. Scientific literacy that is examined in this study only on competency dimension of science. This research was conducted at SMAN 8 South TangerangCity. The method used was quasi-experimental with nonequivalent control group design. The sample was taken byusing purposive sampling technique. The data was taken by using an essay test of scientific literacy ability in competency dimension of science. The analysis of data used is t-test that obtained tcountvalue totaled 8.27 and ttable on significant level0.05is 1.99, so that thetcount>ttable. So we can concludethat Ho was refuse. This indicatesthatthe application of problem-based learning model provides a significant impact on the ability of students scientific literacy in reaction rate material. Keywords: Problem Based Learning Model; Scientific Literacy; Competency Dimension of Science; reaction Rate. 
PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN KIMIA BERORIENTASI ETNOSAINS KAMPUNG SETU BABAKAN DKI JAKARTA Muhammad Rusdil Fikri; Burhanudin Milama; Luki Yunita
Jurnal Tadris Kimiya Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Department of Chemistry Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jtk.v4i2.4546

Abstract

Keberagaman budaya asli tiap daerah belum dimaksimalkan dalam pembelajaran kimia di sekolah menengah atas pada daerah masing-masing. Belum banyak buku pengayaan kimia yang mengaitkan konsep dengan konten informasi kebudayaan lokal. Tujuan dari penelitian ini untuk menghasilkan buku pengayaan berorientasi etnosains kebudayaan lokal Kampung Setu Babakan DKI Jakarta, mengetahui karakteristik buku dan mengetahui respon siswa dan guru terhadap buku.  Metode penelitian mengembangkan model ADDIE yang memiliki lima tahap yaitu analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, validasi, dan angket menggunakan skala Likert. Data yang diperoleh dari hasil penelitian menjadi dua kelompok yakni data kuantitatif dan data kualitatif dengan teknik pengolahan data yaitu validasi buku dan data angket respon, kemudian analisis data menggunakan skala Likert dan interprestasi skor. Hasil penelitian tiap tahapan yang diperoleh yaitu: pada tahap analisis diperoleh kesenjangan kinerja untuk mencari informasi agar masalah yang diteliti memiliki kedudukan yang jelas, pada tahap desain diperoleh hasil verifikasi kinerja dan keterkaitan etnosains dengan materi kimia, pada tahap pengembangan diperoleh buku yang telah divalidasi oleh satu orang ahli media, satu orang ahli kimia, dan satu orang guru bidang studi kimia, pada tahap implementasi buku pengayaan dilakukan uji coba terbatas dan diperoleh data hasil respon dari empat orang guru kimia dan 35 siswa kelas XII MIPA 4 SMAN 38 Jakarta, tahap evaluasi dilakukan pada setiap tahap sebelumnya. Kemudian hasil penelitian dari angket respon guru dan siswa terhadap buku dihasilkan 87% untuk guru dan 84,20% untuk siswa dengan kategori sangat baik dan layak untuk digunakan pada pembelajaran di sekolah menengah atas. Karakteristik buku juga telah memenuhi beberapa kriteria yaitu materi, penyajian, bahasa, dan kegrafisan sehingga termasuk kategori sangat baik, karena itu, buku pengayaan dapat digunakan sebagai bahan ajar tambahan untuk sekolah menengah atas di DKI Jakarta.
Analisis Pertanyaan Pada Buku Teks Kimia SMA ANALISIS PERTANYAAN PADA BUKU TEKS KIMIA SMA KELAS X BERDASARKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Burhanudin Milama; Rahmah Nur Sabrina; Luki Yunita
Jurnal Tadris Kimiya Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Department of Chemistry Education, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jtk.v7i1.4973

Abstract

Chemistry textbooks' questions are important in improving students' thinking skills. Various types of questions are developed, but the effectiveness of these questions in supporting student success is something that is not expressed enough. This study aims to determine aspects of critical thinking skills developed in questions in the Chemistry High School textbook. The research method used is a descriptive method and multistage sampling technique. There are six books analyzed. The research instrument used was in the form of observation sheets classifying questions based on indicators of critical thinking skills. The results showed that the questions developed in Chemistry textbooks were analyzed based on critical thinking skills, including aspects of making simple explanations with a percentage of 28.8%, building basic skills of 20.3%, concluding at 45.8%, giving further explanations of 3.4%, and set strategy and tactics of 1.7%. The questions developed are dominated by concluding questions. Thus, it can be concluded that the questions in the Chemistry High School textbook have not been developed evenly on the five aspects of critical thinking.
Identifikasi Kesiapan Mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Bagi Mahasiswa Pendidikan Kimia Universitas Islam Negeri di Indonesia Tafrihatul Aini; Burhanudin Milama; Miessya Wardani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol. 6 No. 1 (2023): JPPSI, April 2023
Publisher : Program Studi S1 Pendidikan IPA, FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan mahasiswa Pendidikan Kimia untuk mengikuti program pendidikan profesi guru dalam rangka menjadi guru profesional. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Kimia dari tujuh Universitas Islam Negeri yang berjumlah 348 mahasiswa yang diperoleh melalui teknik probability sampling. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah kesiapan mengikuti program Pendidikan profesi guru (PPG) yang ditinjau dari indikator kesiapan yaitu Kesehatan, minat, motivasi, lingkungan keluarga, sosial ekonomi, dan lingkungan sekolah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen berbentuk angket. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian kesiapan mahasiswa Pendidikan Kimia untuk mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG) yaitu aspek kesehatan 87,16% (sangat baik), aspek lingkungan keluarga 80,50% (sangat baik), aspek minat 78,85% (baik), aspek motivasi 76,36% (baik), aspek sosial ekonomi 75,10% (baik), dan aspek lingkungan sekolah memiliki persentase 72,53% (baik). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kesiapan mahasiswa Pendidikan Kimia untuk mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG) secara umum sudah sangat baik dengan persentase sebesar 80,29%.