Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

FAKTOR DEERMINAN PARTISIPASI PEREMPUAN USIA BERISIKO DALAM PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) Sartika Dewi Angriani; Jum Natosba; Bina Melvia Girsang
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 6, No 2 (2019): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.922 KB) | DOI: 10.31596/jkm.v6i2.294

Abstract

Kanker Serviks merupakan suatu tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim / serviks, yaitu bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina. Penyakit ini merupakan jenis kanker kedua terbanyak yang diderita wanita di seluruh dunia pada usia berisiko terkena Kanker Serviks paling tinggi pada usia 25 – 54 tahun. Penyebab utama Kanker Serviks adalah infeksi HPV (Human Papilloma Virus)atau virus papiloma manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik demografi dengan partisipasi perempuan usia berisiko dalam pemeriksaan IVA. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Analisa penelitian ini menggunakan uji statistik bivariat fisher dan Kolmogrov Smirnov. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner. Sampel penelitian sebanyak 121 responden.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel karakteristik demografi pendidikan (p value : 0,012), pekerjaan (p value : 0,027), pendapatan (p value : 0,029), pengetahuan (p value : 0,014), sikap (p value : 0,040), perilaku (p value : 0,038), dukungan keluarga (p value : 0,041), dukungan teman (p value : 0,023), dan dukungan petugas kesehatan (p value : 0,013) dengan partisipasi perempuan usia berisiko dalam pemeriksaan IVA dan tidak ada hubungan antara variabel usia (p value : 0,268), keterjangkauan sumber daya kesehatan (p value : 0,598) dengan partisipasi perempuan usia berisiko dalam pemeriksaan IVA, Berdasarkan hasil multiple regresion logistic menunjukkan bahwa variabel pendidikan dengan p value : 0,002, Exp(B) 0,340, dengan 95% CI (0,171 – 0,677) merupakan faktor determinan berhubungan dengan partisipasi perempuan usia berisiko dalam pemeriksaan IVA.Implikasi penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan meningkatkan pendidikan kesehatan mengenai deteksi dini kanker serviks melalui Pemeriksaan IVA, agar lebih aktif dalam mengikuti promosi kesehatan mengenai deteksi dini kanker serviks melalui Pemeriksaan IVA, dan diharapkan kepada petugas kesehatan dapat memprioritaskan perempuan kelompok usia berisiko dalam deteksi dini kanker serviks melalui Pemeriksaan IVA. Kata Kunci : Kanker Serviks, Perempuan Usia Berisiko, Pemeriksaan IVA
Skrining Diabetes Mellitus Gestasional dan Faktor Risiko yang mempengaruhinya Fuji Rahmawati; Jum Natosba; Jaji Jaji
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Diabetes Mellitus (DM) Gestasional dapat mengancam keadaan ibu karena dapat menyebabkan beberapa komplikasi pada saat kehamilan, pada saat melahirkan, dan setelah melahirkan. DM Gestasional pun dapat mengancam keadaan bayi bahkan sampai menyebabkan kematian. Selama ini pemeriksaanantenatal pada ibu hamil hanya berfokus pada penyakit hipertensi dan anemia. Pemeriksaan dini (skrining) untuk menegakkan diagnosa DM Gestasional pada ibu hamil masih belum dilakukan secara menyeluruh. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui prevalensi kejadian DM Gestasional dan faktor risiko yang mempengaruhinya (umur, riwayat DM dalam keluarga dan BMI) di wilayah kerja Puskesmas Simpang Timbangan Ogan Ilir.Metode: Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan non probability sampling dengan teknik purpossive sampling berjumlah 18 responden dengan kriteria inklusi yaitu ibu hamil dengan usia kehamilan 24-28 minggu selama periode penelitian dan bersedia menjadi responden. Selanjutnya data dianalisis menggunakan analisis univariat menggunakan aplikasi komputer untuk statistik dan analisis bivariat menggunakan uji korelasi Pearson.Hasil: Prevalensi angka kejadian DM Gestasional di wilayah kerja Puskesmas Simpang Timbangan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016 sebanyak 5,6%. Ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian DM Gestasional (p value ≤0,05 yakni 0,02), ada hubungan yang bermakna antara riwayat DM dalam keluarga dengan kejadian DM Gestasional (p value ≤0,05 yakni 0,002), tidak ada hubungan yang bermakna antara BMI dengan kejadian DM Gestasional (p value >0,05 yakni 0,387).Simpulan: Dengan adanya skrining DM Gestasional pada ibu hamil sejak dini dapat menjadi salah satu cara untuk dapat meningkatkan kesehatan ibu terutama pada kehamilan dan mencegah penyulit-penyulit yang dapat terjadi pada saat persalinan
ANALISIS PERBEDAAN PENGKAJIAN SKRINING PENGABAIAN PADA LANSIA MENGGUNAKAN MANUAL DENGAN APLIKASI HP ANDROID Jaji Jaji; Jum Natosba; Fuji Rahmawati
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Setiap lansia akan mengalami proses penuaan yang berbeda pada setiap individu, hal ini di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor herediter, lingkungan, kondisi fisik dan psikologi. Penuaan merupakan proses perubahan biologik, psikologik, dan sosial yang terjadi seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya usia seseorang atau disebut juga dengan lanjut usia. Tujuan penelitian ini untuk menilai sejauhmana pengkajian screening pengabaian kepada lansia menggunakan manual kertas dengan pengkajian screening pengabaian pada lansia dengan menggunakan aplikasi yang ada di smartphone android.Metode: Penelitian ini menggunakan Pre Experimental Design tanpa kelompok kontrol dengan metode pendekatan One Group Pretest-Posttest Design, yaitu penelitian yang melakukan observasi dengan menggunakan kuesioner sebelum eksperimen (pre-test) dan sesudah eksperimen (post-test). Pengukuran pengkajian pengabaian dilakukan 2 kali yaitu evaluasi pengkajian secara manual dan evaluasi pengkajian menggunakan aplikasi. Responden berjumlah 27 mahasiswa, penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan google foam.Hasil: Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0.001, maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara Pengkajian manual dengan lembaran kertas dengan pengkajian dengan aplikasi Hp android.Saran: Saran dari penelitian ini, pengkajian screening pengabaian menggunakan aplikasi, sebagai bentuk kemajuan tekhnologi dapat dilakukan oleh petugas kesehatan. Pengkajian skrining pengabaian pada lansia juga dapat di lakukan oleh masyarakat umum.Kata kunci: smartphone, pengabaian, lansia, skrining
Pengaruh Posisi Ergonomis terhadap Kejadian Low Back Pain Pada Penenun Songket di Kampung BNI 46 Jum Natosba; Jaji Jaji
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Penyakit akibat kerja disebabkan oleh pekerjaan dan sikap kerja. Salah satu penyakit akibat kerja pada  tulang  belakang  adalah  nyeri  punggung  bawah, yang  timbul  karena  posisi  statis  dalam  bekerja  dan bersifat  continue.  Setiap tahun  15%–45%  orang  dewasa  menderita  nyeri  punggung  bawah  dan umumnya terjadi  pada  usia  35-55  tahun.  Penerapan  ergonomi  merupakan aktivitas  rancang  bangun  (disain)  ataupun rancang  ulang  yang  disesuaikan dengan  kemajuan  teknologi  dan  juga  anatomy,  psysiology,  industrial medicine. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh posisi ergonomis terhadap kejadian low back pain pada penenun songket, di kampung BNI 46.Metode: Jenis  penelitian  ini  adalah  quasi  experimental  design  tanpa  kelompok kontrol  dengan  metode pendekatan one group  pre test - post test design. Populasinya adalah penenun songket berjumlah 30 orang. Karena jumlah populasi kurang dari 100, maka semua objek diteliti, sehingga penelitiannya merupakan total populasi.Hasil: Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0.001, yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara nyeri sakit pinggang sebelum dan sesudah di beri posisi ergonomis yaitu kursi sandaran dalam menenun songket.Simpulan: Seyogyanya  para  penenun  menggunakan  posisi  ergonomis  yaitu kursi  sandaran,  karena  tidak hanya akan menambah jadi produktif dalam menenun, tetapi resiko terjadi masalah kesehatan, terutama nyeri pinggang dapat di hindari.
PENGARUH PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG INFEKSI MENULAR SEKSUAL PADA WANITA PEKERJA SEKS TIDAK LANGSUNG Hafiza Khoradiyah; Jum Natosba; Eka Yulia Fitri
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Infeksi menular seksual (IMS) merupakan suatu gangguan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, jamur, virus, dan parasit yang dapat ditularkan melalui hubungan seks (baik melalui vagina, oral maupun anus) dengan berganti-ganti pasangan. Penelitiaan ini dalah pendidikan kesehatan salah satunya dengan metode peer education untuk meminimalisir penyebaran dan komplikasi yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh peer education terhadap pengetahuan tentang infeksi menuar seksual pada wanita pekerja seks tidak langsung.   Metodologi: Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental dengan pre dan post tests one groups. Sampel dalam penelitian ini adalah wanita pekerja seks tidak langsung di panti pijat kota Palembang yang berjumlah 44 orang.   Hasil: Hasil analisis menggunakan uji t-paired menunjukkan bahwa peer education berpengaruh terhadap pengetahuan WPS tidak langsung dengan p value = 0,001 baik pada peer educator maupun pada anggota.   Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian bahwa peer education dapat dijadikan sebagai salah satu metode mempengaruhi pengetahuan WPS tidak langsung terhadap penyakit IMS dan diharapkan penerapan peer education dapat lebih sering diterapkan dan menjadi salah satu program pelayanan kesehatan dinas sosial dan dinas kesehatan untuk mencegah penyebaran dan komplikasi penyakit IMS.
Improving Self-Protection Knowledge Against Sexual Abuse by Using Dreall Healthy and Animation Video Adelia Pradita; Arie Kusumaningrum; Jum Natosba
Jurnal Ners Vol. 13 No. 2 (2018): October 2018
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4140.544 KB) | DOI: 10.20473/jn.v13i2.7824

Abstract

Introduction: The number of child sexual abuse cases in Indonesia are still high, including in Ogan Komering Ilir Regency, South Sumatera. One of the preventive effort that can be practiced is teaching them about children self-protection knowledge from sexual abuse through sexual education using appropriate methods and media, such as watching animated video and dreall healthy. The aim of this research was to determine difference in dreall healthy and animated video about sexual education toward children self-protection knowledge from sexual abuse.Methods: This research was a quantitative study and use quasi experiment design with pretest-postest group. Samples in this research were 40 children in dreall healthy group and 37 children in the animated video group, the samples were taken using purposive sampling technique. The data were collected by using questionnaire and data analysis was using paired t test and independent t test.Results: This research showed that there was  difference in children self-protection knowledge from sexual abuse before and after sexual education with dreall healthy and animated video with p value 0.000 (α ≤0.05) and there was difference in children self-protection knowledge from sexual abuse between dreall healthy and animated video with p value 0.014 (α ≤0.05).Conclusion: Sexual education with dreall healthy is more effective to increase children self-protection knowledge because it can stimulate the children’s brain nerves so that their memory could be better. It was expected that parents, public health center staffs, and counselor in schools be able to provide sexual education as early as possible to the children.
Physiological Aspect of Menstruation Jum Natosba
Arkus Vol. 1 No. 1 (2015): ARKUS
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/arkus.v1i1.59

Abstract

Menstruation or menarch or menstruation or menstruation is a normal physiological process for women, except during pregnancy. Menstruation is a sign of the fertile cycle and is a characteristic of female maturity which is marked by the process of removing blood from the uterus accompanied by periodic pieces of the lining of the uterine wall during the reproductive age Dismenorrhea is a medical condition characterized by severe uterine pain during menstruation that manifests as cyclical lower abdominal pain. This is the main cause of the decline in the quality of life of adolescents. This literature review aims to describe physiological process of menstruation.
Management of Dismenorrhea in Adolescent Jum Natosba
Arkus Vol. 3 No. 1 (2017): ARKUS
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/arkus.v3i1.68

Abstract

The pathophysiological process due to increased myometrium activity caused by excessive production of prostaglandins that cause ischemia. Risk factors are very important in enforcing the diagnosis of dismenorrhea and also in distinguishing between primary and secondary dismenorrhea. Mainstay treatment is generally supportive by relieving symptoms in primary dismenorrhea and surgical treatment may be recommended for secondary dismenorrhea. Therefore, patients with primary dismenorrhea may only require simple non pharmacological and analgesic therapies, whereas patients with secondary menorrhea require treatment for major problems.
Aplikasi progressive muscle relaxation sebagai upaya reduksi nyeri dan kecemasan Jum Natosba; Sigit Purwanto; Jaji Jaji; Firnaliza Rizona
Jurnal Abdimas Madani dan Lestari (JAMALI) Volume 02, Issue 02, September 2020
Publisher : UII

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jamali.vol2.iss2.art3

Abstract

Nyeri dan kecemasan merupakan dua gejala yang paling sering dirasakan oleh penderita kanker. Pengobatan terhadap keluhan penderita kanker ini dapat ilakukan melalui terapi komplementer sebagai pelengkap. Salah satu teknik relaksasi yaitu PMR yang dilakukan dengan cara menegangkan otot secara sementara, kemudian kembali diregangkan dimulai dari kepala sampai kaki secara bertahap. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masayarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan adaptasi pasien kanker terhadap nyeri dan kecemasan yang dirasakannya.  Kegiatan dilakukan selama satu hari dengan latihan bertempat di ruangan serbaguna di wisma RSMH Palembang. Sebelumnya pada awal kegiatan dilakukan pengukuran terkait nyeri dan kecemasan. Selanjutnya akhir sesi latihan dilakukan pengukuran lagi untuk nyeri dan kecemasan. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di wisma RSMH Palembang, 12 orang pasien kanker yang menghadiri kegiatan tersebut. Selama penyuluhan peserta penyuluhan antusias dalam mendengarkan, melaksanakan senam, mengulangi gerakan senam dan berdiskusi dengan narasumber. Terdapat penurunan nyeri dan kecemasan sebelum dan sesuedah dilakukan PMR. PMR bekerja meningkatkan kerja saraf parasimpatis dan menurunkan stimulasi sistem saraf simpatis serta hipotalamus sehingga pengaruh stres fisik terhadap keduanya menjadi minimal. Berdasarkan pemahaman inilah latihan PMR mampu mengurangi distress akibat gejala fisik.
Pendampingan Peningkatan Pengetahuan Pencegahan Penularan Corona Menggunakan Media Leaflet jaji jaji; Antarini Idriasari; Jum Natosba; Zulian Efendi
Jurnal Abdimas Madani dan Lestari (JAMALI) Volume 04, Issue 01, Maret 2022
Publisher : UII

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jamali.vol4.iss1.art4

Abstract

Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius. Penyakit ini menyebar di antara orang-orang melalui tetesan pernapasan dari batuk dan bersin . Tujuan pengabdian ini menjadikan Masyarakat tau bahaya penularan virus corona, mau untuk melakukan pencegahan, dan mampu secara aktif melakukan pencegahan penularan virus corona. Metode kegiatan berbentuk pendampingan peningkatan pengetahuan pencegahan penularan virus corona, mulai dari pengertian, cara penularan, cara diagnosa, tanda dan gejala, cara pencegahan, dan kelompok rentan. Kegiatan ini bersifat pendampingan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat. Khalayak sasaran adalah masyarakat umum, tokoh agama dan tokoh masyarakat sebanyak 35. Pelaksanaanannya di bagi menjadi beberapa tahap, yaitu: pendampingan peningkatan pengetahuan pencegahan penularan covid kepada warga dengan menggunakan media leaflet. Setelah selesai di setiap kegiatan selalu dilakukan evaluasi dan tanya jawab interaktif dengan peserta. Selanjutnya observasi melihat aktifitas warga dengan metode winshield survey. Masyarakat umum harus ambil peran dalam pencegahan penularan corona, karena masalah ini adalah tanggung jawab bersama. Informasi dari semua media termasuk media leaflet seyogyanya menjadi bahan untuk meningkatkan pengetahuan dan merubah perilaku dalam rangka tetap menjalankan protocol kesehatan oleh warga. Coronaviruses are a large family of viruses that can cause disease in humans and animals. In humans, it usually causes respiratory tract infections, ranging from the common cold to serious illnesses. The disease is spread between people through respiratory droplets from coughs and sneezes. The purpose of this service is to make the community aware of the dangers of transmission of the corona virus, willing to take precautions, and able to actively prevent transmission of the corona virus. The method of activity is in the form of assistance in increasing knowledge of preventing transmission of the corona virus, starting from understanding, modes of transmission, methods of diagnosis, signs and symptoms, methods of prevention, and vulnerable groups. This activity is assistance in improving the knowledge and skills of the community. The target audience is the general public, religious leaders and community leaders as many as 35. The implementation is divided into several stages, namely: assistance in increasing knowledge of preventing the spread of COVID to residents by using leaflet media. After completing each activity, there is always an evaluation and interactive question and answer with the participants. The next step is to observe residents' activities using the winshield survey method. The general public must take part in preventing the transmission of the corona virus, because this problem is a shared responsibility. Information from all media, including media leaflets, should be used as material to increase knowledge and change behavior in order to continue to implement health protocols by residents.