Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

DESAIN DAN KONSTRUKSI PERAHU KATAMARAN FIBERGLASS UNTUK WISATA PANCING Dwi Putra Yuwandana; Fish Purwangka; Budhi Hascaryo Iskandar
Buletin PSP Vol. 21 No. 1 (2013): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahan baku kayu pembuat perahu/kapal semakin langka dan mahal. Informasi tentang cara pembuatan perahu berbahan dasar fiberglass pun masih sangat sedikit yang dipublikasikan dalam bentuk karya ilmiah. Penelitian yang dilaksanakan pada bulan Maret-Juli 2012 ini memberikan alternatif solusi untuk kedua permasalahan tersebut melalui proses desain dan konstruksi perahu katamaran fiberglass berdasarkan rujukan BKI. Pengolahan data dilakukan dengan metode numeric berupa formula-formula naval architecture untuk mendapatkan nilai parameter hidrostatis dari kapal yang diteliti. Analisis data dilakukan dengan membandingkan nilai rasio dimensi kapal. Pembuatan perahu katamaran fiberglass diawali dengan pembuatan desain perahu, pembuatan model perahu, pembuatan cetakan perahu dan pembuatan perahu. Desain perahu katamaran yang dibuat memiliki dimensi utama sebagai berikut: panjang (LOA), lebar (B), dalam (D) dan jarak antar lambung secara berurutan yaitu: 4 meter; 1,9 meter; 0,55 meter dan 1 meter. Adapun kelengkapan perahu katamaran ini antara lain: kursi, tempat umpan, mesin, palka, tempat alat pancing, tempat accu, lampu, tempat peralatan dan ruang reserve buoyancy. Konstruksi perahu katamaran ini dilengkapi dengan gading-gading dan galar sebagai penunjang kekuatan melintang dan memanjang dari perahu. Cadangan daya apung/reserve buoyancy didesain pada perahu ini untuk memperkecil resiko tenggelam.Kata kunci: perahu, katamaran, fiberglass
EFEKTIVITAS SIRIP PEREDAM DALAM MEREDAM EFEK FREE SURFACE YANG MEMPENGARUHI GERAKAN ROLLING KAPAL MODEL Dwi Putra Yuwandana; Yopi Novita; Budhi Hascaryo Iskandar
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 6 No 2 (2015): NOVEMBER 2015
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3558.211 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.6.187-197

Abstract

Ships carrying liquid cargo will experience free surface effects. It is a free movement of liquid cargo in the hold, especially during rolling motions. The use of absorber fins in hold is an alternative to reduce the free surface effect. This study aimed to determine the minimum size of absorber fins that were still effective to reduce the effect of free surface affecting the rolling motion of ship. The experimental method was applied by using a model ship with hold. Four size of absorber fins were used as treatments in this experiment. Data were analyzed by comparative numerical and statistical tests using a completely randomized design. During the experimental, four variable that were observed such as angle of rolling ship model, rolling duration, rolling frequency and rolling period. The result showed that the use of absorber fins with the size of (10%) of the free surface area was effective to reduce the free surface effect toward the rolling motion of ship models.
Studi Awal Perikanan Pari Kekeh (Rhynchobatus sp.) dan Pari Kikir (Glaucostegus sp.) di Perairan Utara Jawa Tengah Dwi Putra Yuwandana; Susan Agustina; Mahyuddin Bahi Haqqi; Benaya Meitasari Simeon
Akuatika Indonesia Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v5i1.25938

Abstract

Pari kekeh dan pari kikir merupakan salah satu komoditas perikanan di Indonesia. Di sisi lain, kedua kelompok pari ini masuk ke dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) sebagai spesies ikan yang terancam punah karena populasinya terus menurun dan kerusakan habitat mengancam populasinya. Masuknya kedua pari ini ke dalam apendiks II Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) menuntut pengelolaan perikanan untuk menjamin kelangsungan populasinya di alam. Informasi mengenai perikanan pari kekeh dan pari kikir ini masih sangat minim, maka perlu kajian mengenai perikanan ini untuk dasar pengelolaan ke depan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi umum perikanan pari kekeh dan pari kikir di Jawa Tengah dan tangkapan rata-rata pari kekeh dan pari kikir per trip. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei–Juli 2019 di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari Tegal, PPP Bajomulyo Pati dan PPP Tasik Agung Rembang. Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu perlingkupan kegiatan perikanan pari kekeh dan pari kikir dan pencatatan aktivitas pendaratan. Analisis yang dilakukan yaitu analisis spesies dan rata-rata tangkapan per trip (CPUE). Selama penelitian diperoleh 202 trip kapal mendaratkan ikan pari kekeh dan pari kikir di tiga lokasi pendaratan. Ikan pari ini merupakan hasil tangkapan sampingan dari armada penangkapan ikan cantrang dengan ukuran 10–150 GT. Hasil analisis menunjukkan terdapat 6 spesies pari kekeh dan pari kikir yang didaratkan dan rata-rata hasil tangkapan pari kekeh dan pari kikir PPP Tegalsari sebesar 10,3 ekor/trip, PPP Bajomulyo sebesar 9,13 ekor/trip dan PPP Tasikagung sebesar 3,56 ekor/trip yang artinya jenis ikan ini cukup intensif tertangkap oleh armada penangkapan ikan cantrang.
Modification Collapsible Pot on Blue Swimming Crab (Portunus sp.) Fisheries in Northern Pemalang Waters, Central Java Zulkarnain Zulkarnain; Ronny Irawan Wahju; Tigor Wahyudi; Fis Purwangka; Dwi Putra Yuwandana
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 3 No. 2 (2019): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.733 KB) | DOI: 10.29244/core.3.2.155-167

Abstract

This research uses collapsible pots from the modified of collapsible pots belong local fishermen who have two doors becomes single door (as treatments), but its have measure four times bigger than fisherman’s collapsible pot. The aim of this study is to compare the catch composition of blue swimming crab such as the quantity, carapace length and weight, catch worthiness and productivity of modification collapsible pots compare with the fisherman's collapsible pot as a control. This study used 2 treatments, 15 pairs of collapsible pots in each treatment and 20 repetitions. The results showed that the control collapsible pots have caught of blue swimming crab 159 individuals and weighing 19.1 kg, while the modification collapsible pots have 128 individuals and weighing 15.06 kg. Modification collapsible pots have catch worthiness 97% more catchability compared to 84% of control collapsible pot. Results of the statistical tests shows that the blue swimming crabs catch have no significant effect in weight (kg) but its have a significant effect on the number (individual). The total value of productivity that control collapsible pot is greater than modification collapsible pot. Key words: blue swimming crab, modification collapsible pot, productivity
PENGGUNAAN IKAN TEMBANG (Sardinella gibbosa) SEBAGAI UMPAN PADA ATRAKTOR UMPAN VERTIKAL TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN APUNG Bangkit Reksa Adjiatma; Zulkarnain -; Sulaeman Martasuganda; Vita Rumanti Kurniawati; Dwi Putra Yuwandana
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 4 No. 1 (2020): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.4.1.059-072

Abstract

Bagan apung merupakan salah satu jenis alat tangkap yang digunakan oleh nelayan dioperasikan pada malam hari dengan bantuan lampu sebagai atraktor (light fishing). Penggunaan umpan vertikal berisi ikan rucah tembang akan mempermudah mengumpulkan ikan kembali karena adanya potensi ikan untuk meloloskan diri saat hauling. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan komposisi hasil tangkapan bagan apung dengan penggunaan umpan vertikal dengan bagan apung kontrol, mengetahui pengaruh penggunaan umpan vertikal terhadap jumlah total hasil tangkapan bagan apung, dan menentukan frekuensi hauling bagan apung. Penelitian ini menggunakan metode experimental fishing atau uji coba langsung di lapang melalui kegiatan operasi penangkapan ikan. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis statistik. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil tangkapan bagan apung yang dioperasikan sebanyak 20 kali ulangan memperoleh 19 jenis ikan hasil tangkapan dengan lima jenis ikan dominan yang tertangkap yaitu ikan tembang (Sardinella gibbosa), ikan lisong (Euthynnus affinis), ikan pepetek (Leiognathus equulus), ikan semar (Mene maculate), dan cumi-cumi (Loligo sp). Berdasarkan experimental fishing yang dilakukan bahwa penggunaan umpan secara vertikal berisi ikan tembang berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan bagan apung dan frekuensi hauling bagan apung perlakuan berjumlah 82 kali, frekuensi tersebut lebih banyak dibandingkan dengan bagan apung kontrol yang hanya berjumlah 50 kali. Kata kunci: atraktor, bagan apung, hauling, umpan, vertikal
POLA MUSIM IKAN TERI (Stolephorus sp) DAN UPAYA PENANGKAPAN PAYANG DI KECAMATAN PASONGSONGAN SUMENEP, MADURA Miftahol Arifin; Zulkarnain; Wazir Mawardi; Dwi Putra Yuwandana
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 4 No. 2 (2020): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.4.2.159-168

Abstract

Sumberdaya ikan teri di Kabupaten Sumenep salah satunya adalah ikan teri nasi (Stolephorus sp.) yang umumnya ditangkap menggunakan alat tangkap payang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pendugaan pola musim penangkapan teri pada alat tangkap payang teri di Pasongsongan. Pola musim penangkapan teri diambil menggunakan data sekunder dari Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep, sedangkan keragaan alat tangkap payang teri menggunakan data primer yang diambil secara langsung dari nelayan setempat. Penelitian ini dilakukan selama 30 hari dengan menggunakan metode purposive sampling untuk mendeskripsikan keragaan alat tangkap payang teri. Sampel yang diambil sebanyak 8 perahu payang teri yang beroperasi di Kecamatan Pasongsongan. Pola musim penangkapan dihitung menggunakan metode rata-rata bergerak (moving average), sedangkan keragaan payang teri di analisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menujukkan bahwa musim penangkapan ikan teri yang baik dilakukan pada bulan Januari, Februari, Maret, Oktober, November, dan Desember ditunjukkan oleh IMP lebih dari 100%. Kata kunci: ikan teri, musim ikan teri, Pasongsongan, payang, Sumenep
Peningkatan Penanganan Ikan Hasil Tangkapan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu Nanda Sari; Ernani Lubis; Thomas Nugroho; Retno Muninggar; Mustaruddin Mustaruddin; Dwi Putra Yuwandana; Julia Eka Astarini
Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM) Vol. 2 No. 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.233 KB)

Abstract

Handling fish caught after the fishing prosess is very important to do. Because it will affects the quality of the fish caught. Fish is a perishable product. So that the quality can drop dramatically if no handling of fish catches properly. The handling of fish caught is not only done while on the ship, but is carried out starting from the fish caught on the ship to the fish caught to the final consumer. Handling of fish caught in PPN Palabuhanratu has not been good and right for payang fisherman. Therefor an initial step is taken, for example through counselling to payang fisherman and fisheries businesess regarding the handling of fish catch that are good and right. Counselling that has been done was attend by people as many as 42 fisherman with payang fishing gear.
KOMODITAS DAN ALAT PENANGKAPAN IKAN UNGGULAN BERBASIS DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI KUALA STABAS KABUPATEN PESISIR BARAT, LAMPUNG Kusnul Hidayat; Budhi Hascaryo Iskandar; Mochammad Riyanto; Dwi Putra Yuwandana
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 5 No. 3 (2021): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.5.3.265-275

Abstract

Sektor kelautan dan perikanan di Indonesia khususnya Provinsi Lampung memiliki potensi perikanan yang cukup tinggi, yaitu sebesar 387.000 ton/tahun. Akan tetapi, tingkat pemanfaatan perikanan tangkap di Provinsi Lampung berdasarkan Laporan Statistik Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung pada tahun 2014 baru mencapai 157.969 ton/tahun. Angka pemanfaatan tersebut baru mencapai 41,57 % dari total potensi perikanan tangkap provinsi Lampung. Salah satu faktor penting dalam mengembangkan sektor perikanan tangkap adalah dengan mengetahui komoditas dan alat penangkapan ikan (API) unggulan pada daerah tertentu. Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Perikanan Kuala Stabas (PP Kuala Stabas), Provinsi Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komoditas perikanan unggulan dan jenis alat tangkap yang tepat untuk pemanfaatan perikanan di PP Kuala Stabas. Metode pengumpulan data yang digunakan ialah dengan wawancara dan responden utama dipilih dengan metode snow-ball sampling. Selain itu, penelitian ini menggunakan metode Comparative Performance Index (CPI) untuk menentukan komoditas perikanan unggulan dan metode analisis skoring untuk menentukan API unggulan. Berdasarkan analisis CPI, komoditas perikanan unggulan di PP Kuala Stabas ialah ikan setuhuk (blue marlin) dengan massa rata-rata ikan sebesar 102,1 kg. Kemudian, hasil kajian terhadap seleksi jenis alat tangkap unggulan dengan metode skoring diperoleh bahwa alat rawai berada pada prioritas utama berdasarkan kajian aspek biologi, jaring gelung berdasarkan kajian aspek teknis, sosial, dan ekonomi, serta jaring rampus berdasarkan kajian aspek ekosistem perairan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa jaring gelung merupakan alat tangkap terbaik yang dapat digunakan dalam pemanfaatan perikananan di PP Kuala Stabas. Kata kunci: alat tangkap ikan, CPI, ikan setuhuk, komoditas perikanan, PP Kuala Stabas, tuna
Desain Media Pengangkut Ikan Hias Untuk Skala Kecil (Studi Kasus Di Padang Panjang) Yopi Novita; Annisa Luklu Nadira; Dwi Putra Yuwandana; Tri Nanda Citra Bangun
Akuatika Indonesia Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v7i1.38417

Abstract

Transportasi ikan hias di Kota Padang Panjang Sumatera Barat menggunakan kendaraan bermotor, dimana wadah transportasi berupa anyaman bambu berbentuk silinder dengan ketinggian 30 cm diletakkan di sisi kiri dan kanan motor. Ikan hias dan air yang melengkapinya, ditempatkan dalam wadah transportasi. Muatan berupa ikan dan air termasuk jenis muatan liquid.  Muatan liquid akan menimbulkan efek free surface yang membahayakan ikan dan pengendara, dikarenakan muatan liquid akan bergerak selama wadah yang ditempatinya bergerak. Penelitian ini bertujuan untuk meredesain wadah pengangkut ikan hidup dan membandingkannya dengan wadah pengangkut sebelumnya terkait dengan kemampuannya untuk meredam pergerakan muatan liquid.  Selain itu, redesain wadah dimaksudkan untuk meningkatkan survival rate ikan.  Penelitian dilakukan secara eksperimental untuk mendapatkan karakteristik pergerakan free surface, kondisi kualitas air di dalam wadah, dan survival rate ikan. Analisis data dilakukan dengan cara komparatif numerik dan uji statistik menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Redesain wadah transportasi dilakukan dengan menambahkan sirip peredam di bagian dalam wadah, dan dipasang tepat pada garis air, serta dilengkapi dengan penutup di bagian atas wadah.  Sirip peredam digunakan untuk meredam pergerakan free surface, sedangkan penutup di bagian atas wadah didesain agar air hujan atau sinar matahari tidak langsung masuk ke dalam wadah.  Selain itu, desain penutup wadah didesain agar aliran udara tetap bisa keluar masuk ke dalam wadah.  Hasil eksperimen menunjukkan wadah hasil redesain mampu mengurangi kemiringan permukaan air di dalam wadah transportasi hingga 50% lebih rendah dibandingkan dengan wadah sebelum diredesain.  Selain itu, wadah hasil redesain mampu menghasillkan nilai survival rate ikan mencapai 99,83% atau kematian ikan 0-1 ekor per perjalanan.
TINGKAT KESEJAHTERAAN NELAYAN JARING RAMPUS DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN CITUIS DENGAN PENDEKATAN NILAI TUKAR NELAYAN Puti Lenggo Geni; Sugeng Hari Wisudo; Budhi Hascaryo Iskandar; Dwi Putra Yuwandana
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 5 No. 1 (2021): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.5.1.057-069

Abstract

Nilai tukar nelayan dapat berubah pada setiap periodenya, perubahan nilai tukar nelayan dapat berdampak terhadap kesejahteraan nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik alat tangkap dan nelayan jaring rampus di wilayah Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Cituis, menghitung nilai tukar nelayan jaring rampus di wilayah PPI Ikan Cituis, dan merumuskan strategi perbaikan tingkat kesejahteraan nelayan jaring rampus di wilayah PPI Cituis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan cara accidental sampling terhadap 3 kelompok responden utama, yakni: nelayan pemilik, juru mudi, serta nelayan buruh dari unit penangkapan jaring rampus. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif, analisis nilai tukar nelayan, dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapal jaring rampus yang beroperasi di PPI Cituis memiliki ukuran 3-6 GT. Nelayan jaring rampus di PPI Cituis memiliki nilai tukar nelayan yang bernilai lebih dari satu. Angka NTN tertinggi diperoleh kelompok nelayan pemilik. Strategi yang mendukung peningkatan kesejahteraan nelayan jaring rampus di PPI Cituis yang didapat dari analisis SWOT adalah strategi SO yang terdiri, pengembangan pengetahuan & keterampilan penangkapan ikan nelayan, pemanfaatan peluang pemasaran, menggunakan kelebihan pendapatan sebagai sarana peningkat nilai tambah hasil tangkapan. Kata kunci: jaring rampus, nilai tukar nelayan, PPI Cituis