Iin Solihin
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian, Jl.Lingkar Akademik 16680 IPB University, Bogor Indonesia. Telp.0251 8622935

Published : 40 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

PENGEMBANGAN PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP DI WILAYAH PERBATASAN (KASUS KABUPATEN NUNUKAN KALIMANTAN TIMUR Iin Solihin; Sugeng H. Wisudo; John Haluan; Drajat Martianto
Buletin PSP Vol. 19 No. 2 (2011): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.31 KB)

Abstract

Potensi sumber daya alam yang dimiliki sebagian besar wilayah terluar Indonesia adalah sumber daya kelautan dan perikanan. Hal ini dapat dipahami mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan dimana aspek kelautan menjadi sangat dominan. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar terdapat 92 pulau terluar. Sangat menungkinkan apabila sektor perikanan dan kelautan dapat menjadi basis dan andalan pengembangan ekonomi wilayah perbatasan tersebut. Namun demikian, dalam kenyataannya wilayah-wilayah perbatasan dengan basis perikanan belum banyak yang berkembang. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan lokasi penelitian di Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CPUE penangkapan adalah 95 kg/trip dengan komoditas unggulannya meliputi tenggiri, arut, udang putih, teri, bawal hitam dan bawal putih. Terjadi praktek Illegal Unreported Unregulated (IUU) yang dilakukan oleh kapal-kapal penangkap ikan dari Malaysia dan Pilipina yang menggunakan alat tangkap trawl, pancing dan purse seine. Tindak pelanggaran yang sering terjadi adalah (i) pelanggaran wilayah, dalam arti bahwa para nelayan asing memasuki wilayah Indonesia, (ii) illegal fishing, (iii) penyelundupan. Produktifitas nelayan Kabupaten Nunukan masih relatif kecil dengan rata-rata 10 kg per hari.
PRIORITAS PEMILIHAN LOKASI PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN DI KABUPATEN REMBANG Iin Solihin; Muhammad Syamsu Rokhman
Buletin PSP Vol. 18 No. 3 (2009): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The background of this research is needed location selection priority to the  fishing port development in one region.  Defining this priority is important because 1) there is restricted allocation fund to the fishing port development and 2) the fishing port has been existence that can be influenced to other fishing port development.  This objective research is defining the  fishing port development priority at Rembang Regency and using Analytical Hierarchy Process Method  to achievethis objective.  Research result indicates that Tasik Agung coastal fishing port is main priority  to develop, and the further priorities are Sarang Medur fish landing place, Karang Anyar fish landing place, Tanjungsari fish landing place and Pandangan fish landing place.  The program to develop Tasik Agung coastal fishing port are investment development, and fisheries business.  Key words:  development, fishing port, priority
ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA PERIKANAN TINGKAT MENENGAH UNTUK MEMENUHI INDUSTRI PERIKANAN TANGKAP DI INDONESIA Sugeng Hari Wisudo; Lilly Aprilya Pregiwati; Iin Solihin
Buletin PSP Vol. 16 No. 3 (2007): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Condition of fisheries manpower makes important role on supporting policies for the Ministry of Marine Affairs and Fisheries. Especially in fishery sector, the manpower competency is proved by issuing deck and engine certification of competency. The certificate is one of the fishing vessel personnel standard certificate which implemented the international mandate of IMO, FAO and ILO. The recent problem is how far demand of the manpower meets the supply, due to rapid development of vocational high school chiefly on producing middle level of fisheries manpower. The hypothesis is that demand and supply of middle fisheries manpower be inline and appropriate. The study is conducted to indicate middle fisheries manpower and fishing vessel at existing condition, to predict the need of manpower and to recommend strategic formulation for the manpower development. Existing condition of manpower and fishing vessel are conducted on the frame of survey. Projection of the manpower need was done by regression approach, and the recommendation for the manpower development is based on management strategic stages. Result of study covered time series of supply of manpower and fishing vessel quantity. Demand projection for manpower seemed unbalance of the supply and recommendation has been proposed. The study pointed out that the fisheries manpower supply just meet a demand about 10% of the necessity of sertified fisheries manpower. Projection of fisheries manpower for 2010 as 39,270 peoples. Main recommendation from the study is appropriate infrastructure and facilities as standardize to be provided.
OPTIMASI USAHA PERIKANAN MINI PURSE SEINE DI KABUPATEN JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN (Optimization of Mini Purse Seine Fishery in Jeneponto District, South Sulawesi Province) Mukhlisa A. Ghaffar; Sugeng H. Wisudo; Iin Solihin
Buletin PSP Vol. 16 No. 1 (2007): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.201 KB)

Abstract

The small pelagic in Jeneponto is highly potential, but since 2001-2004 years there are degradation indication of haul activity wich marked by degradation of mini purse seine number. The objectives of the research are: 1) to estimate the level of MEY exploiting of small pelagis becoming target of mini purse seine, and 2) to determine production factors which is playing a part in improvement of productivity of mini purse seine. The production surplus method, Gordon Schaefer model and multiple regression analysis were used in this study. The result from bio-economic analysis showed that at actual condition have come near optimum level for exploiting of small pelagic. The optimum catch of small pelagic is 3.783.376,09 kilo grams per year with standard effort of 8.723 trip per year. Specially far mini purse seine, optimum effort is 47% from standard effort or equivalent by 26 unit of gears. Production factors that give signifiront effect to fish production of mini purse seine are machine strength, mini purse seine length and number of lamp.Keywords: optomization, mini purse seine, bio-economic
POLA INTERAKSI ANTAR PELABUHAN PERIKANAN DI KABUPATEN SUKABUMI Tiffani Eka Putri; Iin Solihin
Buletin PSP Vol. 20 No. 3 (2012): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola interaksi antar pelabuhan perikanan dan pola distribusi hasil tangkapan di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PPN Palabuhanratu merupakan pelabuhan pemasok perbekalan melaut berupa BBM dan es bagi sebagian besar pelabuhan perikanan yang ada di Kab. Sukabumi. Sedangkan kebutuhan air sebagian besar dipenuhi oleh pelabuhan perikanan masing-masing.  Faktor-faktor yang mempengaruhi adanya interaksi tersebut adalah tingkat kebutuhan bahan perbekalan melaut, ketersediaan dan kemudahan untuk memperolehnya dan jarak antarpelabuhan perikanan tersebut. Pola interaksi pelabuhan perikanan dalam pendistribusian hasil tangkapan adalah adalah (i) pelabuhan perikanan yang berperan sebagai daerah pasar dan daerah transit bagi pelabuhan lainnya (ii) pelabuhan perikanan yang berperan sebagai daerah pemasok sekaligus daerah pasar bagi pelabuhan perikanan lainnya dan (iii) pelabuhan perikanan yang hanya berperan sebagai pemasok bagi pelabuhan perikanan lainnya. Hasil tangkapan ikan segar sebagian besar didistribusikan ke wilayah Jakarta melalui PPN Palabuhanratu dan perusahaan pengolahan, sedangkan ikan olahan didistribusikan ke wilayah Jakarta, beberapa kota di Jawa Barat, Banten dan Jawa Tengah.Kata kunci: distribusi, Kabupaten Sukabumi, pelabuhan perikanan, pola interaksi
POLA DISTRIBUSI DAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN HASIL TANGKAPAN PELABUHAN PERIKANAN DI WILAYAH PANTURA JAWA Andi Perdana Gumilang; Iin Solihin; Sugeng Hari Wisudo
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 7 No 1 (2016): MEI 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11332.564 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.7.67-76

Abstract

Distribusi hasil tangkapan pelabuhan perikanan adalah penting karena hasil tangkapan perikanan adalah suatu bahan makanan yang sangat mudah menjadi rusak dan kemudian membusuk (Clusa dan Ward 1996), sehingga dibutuhkan upaya pendistribusian agar penjualan produk hasil tangkapan bisa sampai ke lokasi konsumen untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pola distribusi hasil tangkapan pada pelabuhan perikanan di wilayah pantura Jawa. Metode penelitian adalah metode survei terhadap pola distribusi hasil tangkapan. Analisis dilakukan secara deskriptif komparatif berdasarkan pasar, konektivitas dan pelaku pemasaran melalui penyajian peta, bagan dan tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola distribusi hasil tangkapan di pantura Jawa berdasarkan pasar mencakup distribusi pasar lokal, regional, luar Jawa dan ekspor. Distribusi hasil tangkapan pada pelabuhan perikanan pantura Jawa sebagian besar didistribusikan untuk pasar lokal dan regional. Pasokan ikan untuk pasar domestik di pelabuhan perikanan Pantura Jawa sudah cukup terpenuhi sebanyak 91,32% dan sisanya 8,68% untuk ekspor. Pola distribusi hasil tangkapan berdasarkan konektivitas pelabuhan perikanan didapatkan bahwa pelabuhan perikanan sebagai pemasar adalah PPS Nizam Zachman Jakarta, sedangkan pelabuhan perikanan sebagai pemasok adalah PPS Nizam Zachman Jakarta dan PPN Pekalongan. Pola distribusi hasil tangkapan pelabuhan perikanan berdasarkan pelaku pemasaran didapatkan 7 pola yakni 5 pola berdasarkan produksi ikan dari dalam pelabuhan dan 2 pola berdasarkan produksi ikan dari luar pelabuhan. Pelaku pendistribusian hasil tangkapan secara lokal, regional, dan luar Jawa meliputi nelayan, pedagang pengumpul, pedagang grosir dan pedagang eceran. Sementara pendistribusian ekspor adalah nelayan, pedagang grosir, dan agen perusahaan industri perikanan untuk dikirim ke negara tujuan.
HISTAMIN DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PEMBENTUK HISTAMIN PADA TUNA MATA BESAR (Thunnus obesus) Latifah Rizkiana; Iin Solihin; Anwar Bey Pane
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 9 No 2 (2018): NOVEMBER 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1972.556 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.9.193-203

Abstract

Pelayanan adalah suatu bentuk pemberian jasa guna memenuhi kebutuhan pengguna. Pelabuhan perikanan harus memperhatikan berbagai aspek yang dapat meningkatkan kualitas pelayanannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelayanan apa saja yang belum memenuhi harapan/kebutuhan nelayan Kuala Tungkal terhadap pelayanan operasional dan fasilitas yang telah diberikan oleh pengelola PPP Kuala Tungkal. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan analisis Importance Performance Analysis (IPA). Berdasarkan hasil analisis diketahui atribut-atribut yang berada pada kuadran I yang menjadi prioritas untuk ditingkatkan dan diperbaiki pelayanannya sesuai dengan harapan nelayan yakni (4) Kondisi kolam pelabuhan, (6) Pelayanan aktivitas pelelangan ikan, (8) Pelayanan fasilitas perbaikan kapal (docking kapal), (11) Ketercukupan jumlah es yang di perlukan nelayan, (14) Ketercukupan jumlah BBM yang diperlukan nelayan, (15) Pelayanan air bersih dan (7) Ketercukupan jumlah air yang diperlukan nelayan.
STRATEGI PEMENUHAN KEBUTUHAN INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BELAWAN Muhammad Reza; Tri Wiji Nurani; Iin Solihin
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 10 No 2 (2019): NOVEMBER 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3152.656 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.10.123-134

Abstract

The ocean fishing port of Belawan is the development center of the fish processing industry and fishing center in the North Sumatra Province. There were 25 fish processing industries in the Ocean fishing port of Belawan. The need for raw material of the fish processing industry increase per year, but the need is not fulfilled by the continuity supply. The objectives of this study were to estimate the needs of raw materials for the fish processing industry, to identify the origin of raw materials for fish processing industry and estimate the availability of raw materials, to formulize strategies for the fulfillment of raw materials of the fish processing industry. The collecting data method used were observation and interview method. Then, the data analysis used was descriptive and SWOT analysis. The result showed that the needs of raw materials for fish processing industry was 85.714 ton/year. While, the fish origin in the ocean fishing port of Belawan were from fish landed inside the fishing port and outside fishing port (Aceh, Bengkulu, Padang, Batubara, and Tanjung Balai). Then, the supply estimation (operational capacity) was 54.429 tons/year. The level of need supplying of fish processing industry was 63%. Based on the SWOT analysis, the strategies to supply the need of fish processing industry were developing the port facilities (cold storage) and utilization of human resources, making collaboration with related stakeholder to support the supply and price of raw material in stable condition, conducting law enforcement through individual that obstruct the raw material to industry.
STRATEGI PENGEMBANGAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN CISOLOK, KABUPATEN SUKABUMI: PENDEKATAN ANALISIS SWOT Ayang Armelita Rosalia; Anwar Bey Pane; Iin Solihin; Roma Yuli Felina Hutapea; Aprilia Syah Putri; Denta Tirtana
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 10 No 2 (2019): NOVEMBER 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2634.176 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.10.191-204

Abstract

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Cisolok tidak dapat digunakan secara maksimal, karena fasilitas pokok dermaga pendaratan ikan dan kolam pelabuhan yang ada sudah tidak layak dan tidak dapat menampung seluruh kapal ikan nelayan Cisolok. Kondisi dermaga pendaratan dan kolam pelabuhan yang tidak berfungsi secara optimal, menyebabkan diperlukannya pengembangan fasilitas pokok di PPI Cisolok. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh strategi penting dalam pengembangan fasilitas dan aktivitas pendaratan ikan, yang berkaitan dengan pengembangan fasilitas pokok pelabuhan bagi pengelola PPI Cisolok yaitu; dermaga pendaratan ikan dan kolam pelabuhan. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Analisis data yang dilakukan menggunakan Analisis SWOT. Strategi penting dalam pengembangan fasilitas-aktivitas di PPI Cisolok meliputi: (1) Melakukan pembangunan secara bertahap fasilitas pokok (dermaga pendaratan ikan dan kolam pelabuhan), (2) Melakukan perbaikan breakwater dengan menambah panjang breakwater di sepanjang pantai sebelah kiri dan kanan pelabuhan, (3) Melakukan pengerukan sedimentasi sehingga Kapal Motor (KM) dapat masuk ke PPI Cisolok, dan (4) Peningkatan ukuran dan jumlah armada penangkapan ikan.
STRATEGI PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN NIZAM ZACHMAN DALAM MENDUKUNG INDUSTRI PERIKANAN TUNA Roma Yuli Felina Hutapea; Iin Solihin; Tri Wiji Nurani; Ayang Armelita Rosalia; Aprilia Syah Putri
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 10 No 2 (2019): NOVEMBER 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2643.256 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.10.233-245

Abstract

The role of fishing ports required in tuna fishing industries. Oceanic Fishing Port Nizam Zachman is a tuna fishing port in Indonesia, which includes the tuna fishing industrty. The increasing role of Nizam Zachman Oceanic Fishing Port is needed by tuna stakeholders to optimize the performance and services provided by the port. The aimed of the research was to formulate the development strategy of tuna industries, which is competitive with used the role of Nizam Zachman Oceanic Fishing Port. The analysis methods that used in this research was SWOT analysis by comparing the internal factors and external factors tuna fisheries development. The results showed that there were 6 tuna fisheries development strategy by optimizing the role of Nizam Zachman Oceanic Fishing Port.