Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Mekanisme Keamanan Jaringan Menggunakan Protokol Wireguard Pada Jaringan Privat Bongga Arifwidodo
Journal of Informatics and Communication Technology (JICT) Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : PPM Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52661/j_ict.v5i2.211

Abstract

Keamanan informasi pada komunikasi menjadi kebutuhan utama, sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi. Jaringan privat virtual (VPN) merupakan teknologi yang dianggap mempunyai kemampuan dalam menghubungkan jaringan privat antara perangkat dengan basis keamanan informasi yang baik. Penelitian ini menggunakan salah satu protokol modern VPN yang saat ini masih dikembangkan namun memiliki keamanan dan kinerja yang baik yaitu Wireguard. Topologi uji menggunakan dua jaringan lokal server dan klien terhubung melalui internet. Uji penelitian menunjukkan hasil parameter Qos pada protokol WireGuard masuk dalam kategori baik menurut standar Tiphon dimana nilai delay sebesar 8,18ms, paket loss 0%, throughput sebesar 94,17 Mbit/s dan jitter sebesar 0,29ms pada skenario transfer file. Sehingga keamanan menggunakan protokol WireGuard pada jaringan privat layak dikonfigurasikan.
PERBANDINGAN KINERJA SISTEM PENYIMPANAN TERDISTRIBUSI CEPH DAN RAID DALAM LINGKUNGAN PROXMOX Usamah, Akbar; Ginting, Jafaruddin Gusti Amri; Arifwidodo, Bongga; Cahyadi, Eko Fajar
Jurnal SINTA: Sistem Informasi dan Teknologi Komputasi Vol. 1 No. 4 (2024): SINTA - OKTOBER
Publisher : Berkah Tematik Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61124/sinta.v1i4.30

Abstract

Kemajuan teknologi komputasi awan memunculkan kebutuhan akan sistem penyimpanan yang mampu mengelola data besar secara efisien, seperti Ceph cluster dan sistem RAID. Penelitian ini bertujuan membandingkan performa kedua sistem dalam aspek kecepatan transfer data dan kemampuan pemulihan setelah terjadi bencana (failure). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem RAID unggul dalam kecepatan transfer data, dengan capaian tertinggi sebesar 171 IOPS, bandwidth 320 KiB/s, dan latency baca 742 ms, serta latency tulis 747 ms. Di sisi lain, Ceph cluster mencatatkan nilai 111 IOPS, bandwidth 210 KiB/s, latency baca 1129 ms, dan latency tulis 1135 ms. Pada skenario pemulihan bencana, Ceph cluster menunjukkan performa yang lebih baik dengan 206 IOPS dan bandwidth 206 KiB/s untuk operasi baca dan tulis, sementara RAID mencatatkan performa tertinggi dengan 259 IOPS dan bandwidth 259 KiB/s. Berdasarkan temuan ini, pemilihan antara Ceph cluster dan RAID harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik: RAID lebih cocok bagi yang memprioritaskan kecepatan transfer data, sedangkan Ceph cluster menawarkan mekanisme pemulihan bencana yang lebih baik meskipun performanya cenderung menurun signifikan dalam kondisi kegagalan OSD.
Virtual Privat Network: Koneksi Keamanan Pada Aplikasi Berbasis Android Ginting, Jafaruddin Gusti Amri; arifwidodo, bongga; Wahyudi, Eka
Journal of Telecommunication Electronics and Control Engineering (JTECE) Vol 7 No 1 (2025): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v7i1.1632

Abstract

Kasus pencurian data informasi, seperti data pribadi, PIN, dan OTP, semakin meningkat akibat serangan dari penyerang. Serangan ini dilakukan dengan mengirimkan payload berupa skrip berbahaya yang di-inject ke dalam aplikasi Android melalui berbagai perantara, seperti email dan media sosial. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan analisis mendalam untuk memahami kemampuan malware dan memberikan langkah mitigasi yang tepat sehingga data informasi tidak dicuri oleh penyerang. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh penggunaan Virtual Private Network (VPN) terhadap aplikasi Android yang terinfeksi malware dengan teknik serangan Command and Control (C&C) attack. Skenario pengujian dilakukan dengan membandingkan dua kondisi: perangkat Android tanpa VPN dan perangkat Android dengan VPN. Pengujian mencakup pengukuran kemampuan serangan C&C dalam mengakses data sensitif serta evaluasi kinerja sistem, seperti kecepatan koneksi internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan VPN dapat membatasi akses penyerang dengan memblokir komunikasi C&C, sehingga meningkatkan perlindungan keamanan data. Namun, hasil pengujian juga menunjukkan adanya penurunan performa koneksi internet sebesar 10,7% saat menggunakan VPN.
Analysis and Monitoring Switch Of The Importance Of Network Performance With Zabbix Monitoring Architecture In Telecommunication Companies Diani, Fitri; Arifwidodo, Bongga; Gusti Amri Ginting, Jafaruddin
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 3 (2025): Juni 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jaringan yang andal merupakan kebutuhanutama bagi perusahaan telekomunikasi seperti PT ABC diYogyakarta untuk mendukung aktivitas digitalnya.Kompleksitas jaringan yang tinggi dan keterbatasan tenagaadministrator menjadi tantangan dalam memastikan kinerjajaringan yang optimal. Untuk mengatasi hal ini, diterapkanNetwork Monitoring System berbasis Zabbix dan Grafana untukmemantau performa switch core yang menjadi inti lalu lintasjaringan, dengan memonitor parameter seperti bandwidth,CPU, dan memori. Sistem ini terintegrasi dengan aplikasiTelegram untuk memberikan notifikasi alert secara real-time.Pemantauan dilakukan selama 7 hari, dengan analisis lalu lintasmenunjukkan perbedaan signifikan antara jam sibuk (08.00–17.00) dan waktu senggang (18.00–07.00). Hasil monitoringmenunjukkan nilai receive tertinggi sebesar 72,4 Mb/s dan senttertinggi sebesar 6,12 Mb/s pada 24 Desember 2024, sedangkannilai terendah masing-masing adalah 0,26 Mb/s untuk receivepada 25 Desember dan 0,026 Mb/s untuk sent pada 26Desember. Penggunaan CPU stabil di angka 1%, sementaramemori terpakai sebesar 0,26 GiB dengan sisa 1,02 GiB. HasilSistem ini juga berhasil memberikan notifikasi alert secaraakurat terkait link down serta parameter bandwidth, CPU,memori, dan temperature (suhu perangkat) yang melebihiambang batas. Hal ini membuktikan bahwa sistem yangdigunakan efektif dalam memastikan kinerja jaringan tetapterpantau dan terjaga.Kata kunci— Grafana,NMS, Switch, Telegram, Zabbix
Analisis Kualitas Video Conference Microsoft Teams Menggunakan Metode Quality Of Service (QOS) Dan Peer Connection Queue (PCQ) Melina; Arifwidodo, Bongga; Gusti Amri Ginting, Jafaruddin
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 3 (2025): Juni 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi informasi, terutama penggunaan internet, mempengaruhi kebutuhan akses yang cepat dan stabil. Namun, masalah internet lambat dan akses yang tidak merata masih menjadi tantangan, terutama dalam video conference. Oleh karena itu, manajemen bandwidth diperlukan untuk mendistribusikan akses secara adil kepada setiap pengguna aktif. Riset kali ini menggunakan metode Peer Connection Queue (PCQ) dan Stochastic Fairness Queuing (SFQ) untuk menganalisis kualitas video conference pada platform Microsoft Teams, Google Meet, dan Zoom. Pengujian dilakukan untuk mengukur parameter QoS seperti delay, jitter, packet loss, dan throughput. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua platform masih memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh TIPHON. Video Conference menggunakan Google Meet dengan metode PCQ memberikan hasil terbaik dengan nilai delay 0,702ms, jitter 0,701ms, packet loss 0%, dan throughput 11296 Kbps. Waktu terbaik untuk video conference adalah pada pukul 08.00 pagi, sementara pukul 13.00 siang sebaiknya dihindari karena penurunan kualitas layanan yang signifikan akibat tingginya penggunaan internet pada jam sibuk.Kata kunci— Bandwidth, Internet, Quality of Service (QoS), Peer Connection Queue (PCQ), Stochastic Fairness Queuing (SFQ), TIPHON
Implementasi Load Balancer Pada Flask Web App Untuk Meningkatkan Performansi Web Server Silvia, Helen; Gusti Amri Ginting, Jafar; Arifwidodo, Bongga
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 3 (2025): Juni 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Server merupakan perangkat yang menyediakanlayanan, baik dalam bentuk hardware maupun software.Adanya server memungkinkan untuk penyediaan sumber dayaseperti data. Fungsi lain dari server adalah menjadi tempatmelakukan deploy aplikasi web. Suatu server, sebaiknya diaturagar memiliki availability atau ketersediaan sehingga ketikaclient membutuhkan data atau ingin mengakses aplikasi web,layanan akan tetap tersedia. Salah satu cara untuk menjagaavailability server adalah dengan mengimplementasikan loadbalancer. Load balancer merupakan layanan yang dapatmendistribusikan traffic ke beberapa server sehingga servertertentu tidak akan kelebihan beban. Load balancer yanglayanannya dapat digunakan antara lain adalah NGINX,dengan metode round-robin, least-connection, dan ip-hash.Setiap metode memiliki cara kerja yang berbeda-beda dandapat dianalisis Quality of Service-nya untuk menentukanmetode yang cocok. Selain itu, ketersediaan server dapatdimonitoring secara real-time menggunakan Grafana danPrometheus untuk memastikan jika server bekerja dengan baikatau ada kendala yang perlu diatas. Untuk itu, dilakukanimplementasi load balancer pada flask web app untukmeningkatkan performansi web server, serta mengintegrasikandengan layanan Grafana dan Prometheus agar dapatdimonitoring. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwaload balancer dapat membagi traffic ke 3 VM menggunakanmetode round robin, least connection, dan IP hash, sertadimonitoring pada dashboard Grafana dengan data sourcePrometheus. Dari ketiga metode, throughput terbesarmenggunakan metode IP hash (0,571 Mbps Flask C) dan roundrobin (0,215 Mbps Flask A, 0,281 Flask B, 0,241 Flask C). Lalupacket loss terkecil menggunakan metode least connection(0,5% Flask A, 0,3% Flask B, 0,4% Flask C). Kemudian delayterkecil menggunakan metode round robin (7,362 ms Flask A,5,549 ms Flask B, 7,992 Flask C). Terakhir jitter terkecilmenggunakan metode round robin (4,092 ms Flask A, 1,735 msFlask B, 3,822 Flask C).Kata kunci: load balancer, flask, nginx, grafana, Prometheus.
Implementasi Honeypot Dengan Wazuh Untuk Identifikasi Dan Deteksi Serangan Siber Pada Server Ramadhan, Arifian; Arifwidodo, Bongga; Gusti Amri Ginting, Jafaruddin
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Digitalisasi pada sektor industri semakinberkambang pesat, dengan digitalisasi proses pekerjaanmampu selesai dengan lebih cepat, pada industri yang sudahmenerapkan digitalisasi ini membutuhkan server yang mampumenampung semua pekerjaan dan memiliki sistem keamananyang kuat. Server sering sekali menjadi sasaran peretas untukmelakukan serangan siber karena dengan menyerang suatuserver akan mengakibatkan kelumpuhan pada suatuperusahaan, salah satu keamanan pada server yaitu Honeypotdan Wazuh. Kedua sistem keamanan tersebut dapatdiimplementasikan ke server terutama server yangmenggunakan OS linux, keduanya dapat digunakan sebagaiidentifikasi dan deteksi serangan siber. Honeypot adalah sistemkeamanan yang membuat server tiruan, berfungsi sebagaijebakan dan wazuh merupakan platform sistem deteksiserangan cyber open source. Oleh karena itu suatu server harussangat kuat sistem keamanannya, honeypot dan IntrusionDetection System (IDS) menjadi salah satu solusi untukpermasalahan ini. Penelitian ini berfokus untuk menganalisissystem keamanan pada server menggunakan Honeypot dandikombinasikan dengan IDS. Adapun IDS yang akandigunakan yaitu Wazuh dan honeypot yang digunakan yaituhoneypot cowrie. Skenario pada penelitian ini menggunakan 2device yaitu server sebagai target dan laptop sebagai agen wazuhdan penyerang menggunakan VM kali linux pada laptop, lalumelakukan instalasi sistem keamanan pada komputer server.Proses serangan dilakukan penyerang menggunakan OS Kalilinux pada VM kepada server yang sudah dikonfigurasikandengan sistem keamanan, serangan dilakukan menggunakantool medusa, metasploit dan hping3, beberapa serangan yangdilakukan yaitu, Dos, bruteforce dan malware (backdoor), padahasil pengujian serangan diperoleh bahwa wazuh dapatmendeteksi serangan dengan jeda 5 menit setelah serangandiluncurkan dan masuk ke server honeypot cowrie bukan serverasli. Pada pengujian kualitas jaringan ketika server diserang,diperoleh hasil Qos yaitu Throughput: 393 kb/s, Packet loss: 7.2%, Delay: 16.65 ms dan Jitter: 16.66 ms.Kata Kunci : Honeypot, IDS, Wazuh
Analysis of Nginx Web Server Performance Using IPv6 with Load Balancing Method Based on Weighted Round Robin Algorithm Scheduling Arifwidodo, Bongga
Journal of INISTA Vol 7 No 2 (2025): May 2025
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/inista.v7i2.1107

Abstract

The need for the internet affects the growth in the number of website visitors and increases the server's traffic load. The increasing number of visitors often causes the website to overload due to an excessive number of requests despite the website still using a single server. So, it is necessary to apply Load Balancing techniques. The implementation requires an algorithm, specifically the Load Balancing method, which is responsible for dividing traffic as a workload among multiple servers. This research utilizes the Weighted Round Robin (WRR) algorithm, which considers server load based on device specifications. The scenario tests optimal performance load sharing among the WRR 1:1:1, WRR 2:1:1, and WRR 3:1:1 configurations then measures Response time and CPU Utilization. Testing is performed 30 times in each test scenario, and then the average value is taken. Giving traffic loads of 1000, 2000, and 3000 Requests using H2load Benchmark. The results of the WRR 2:1:1 ratio show that it is the most optimal, as the Load is evenly distributed among the three web servers. Reading the average CPU usage for 1000-3000 Request traffic, it reaches 71%-79% on Server 1, 47%-56% on Server 2, and 48%-56% on Server 3. Then, the average Response time is 223.77ms at 1000 Requests, 233.13ms at 2000 Requests, and 235.37ms at 3000 Requests.
Automate IGP and EGP Routing Protocol Configuration using a Network Automation Library Alfaresa, Yuansa; Arifwidodo, Bongga; Khair, Fauza
JOIN (Jurnal Online Informatika) Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Department of Informatics, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/join.v8i2.1157

Abstract

Data communication is sending data from client to client through a computer network. The increasing use of data communication makes computer networks more complex. Complex computer networks make it difficult for network administrators to configure them, especially routing protocol configuration. Network administrators are in charge of configuring routing protocols and managing networks. In addition, the more devices on the network, the greater the chance of human error from the administrator. Therefore, network automation is one solution that helps network administrators overcome this. This study focuses on analyzing the performance of network automation using the Paramiko and Telnetlib libraries. The routing protocol used by OSPF for IGP and BGP for EGP. The scenario in this study involves configuring IP addresses and configuring OSPF and BGP routing. Based on the test results, the Telnetlib library is better than the Paramiko library in terms of script delivery time, convergence time, and delay by 19.237% when applied to the IGP and EGP routing protocols.
Analisis Kinerja Video Streaming menggunakan Gateway Load Balancing Protocol (GLBP) dan Hot Standby Router Protocol (HSRP) pada Jaringan IPv6 Pranindito, Dadiek; Pamungkas, Nurul Aziz; Arifwidodo, Bongga
InfoTekJar : Jurnal Nasional Informatika dan Teknologi Jaringan Vol 6, No 2 (2022): InfoTekJar Maret
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/infotekjar.v6i2.4208

Abstract

Video streaming merupakan sebuah konsep dalam mengirimkan data berupa video yang dilakukan secara broadcast dan terus-menerus ke perangkat penerima melalui jaringan. Dalam menjalankan layanan video streaming memerlukan kemampuan jaringan yang dapat bertahan dan tetap berjalan ketika terjadi kegagalan. Penggunaan mekanisme network redudancy dapat mengatasi masalah apabila salah satu jalur mati dengan menggunakan jalur cadangan yang akan secara otomatis menggantikan jalur utama. Pilihan protokol yang dapat mengatasi masalah kegagalan jaringan yaitu Gateway Load Balancing Protocol (GLBP) dan Hot Standby Router Protocol (HSRP). Pada penelitian ini dilakukan perbandingan antara kedua protokol tersebut dengan pengujian berdasarkan kualitas file video dengan resolusi 360p, 480p, 720p dan 1080p yang dijalankan pada jaringan dengan dan tanpa penggunaan skenario redundancy. Implementasi pengujian jaringan yang dilakukan adalah menggunakan sebuah server, sebuah klien, sebuah switch dan empat router yang dirancang menggunakan pengalamatan IPv6. Pengujian menggunakan parameter QoS yaitu, delay, packet loss, throughput dan jitter. Hasil pengujian didapatkan nilai QoS saat dijalankan layanan video streaming baik menggunakan protokol GLBP maupun HSRP didapatkan hasil baik sesuai standarisasi ITU-T G.1010. Pada saat digunakan skenario kegagalan jaringan, berdasarkan nilai delay, packet loss, throughput dan jitter protokol GLBP menunjukan hasil lebih baik dibandingkan HSRP