Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Strategi Pengembangan Budidaya Tanaman Tembakau Di Kabupaten Ponorogo Use Etica; Lutfy Ditya Cahyanti
AGRORADIX : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 1 No 2 (2018): July 2018
Publisher : Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Darul 'Ulum (UNISDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/agroteknologi.v1i2.925

Abstract

Di kabupaten Ponorogo luas tanaman tembakau mencapai 503 hektar yang tersebut di 10 kecamatan dengan 4 jenis tembakau yang ditanam oleh petani tembakau di musim tanam tembakau tahun 2018. Produksi tanaman tembakau di kabupaten Ponorogo mencapai 609 ton denga produktivitas rata antara 1,2 – 1,5 ton/hektar tembakau kering (rajangan, krosok dan asepan). Produksi ini semakin tahun semakin meningkat seiring pertambahan luas areal penanaman tembakau dan peningkatan kualitas dan kuantitas cara budidaya tanaman tembakau.Perluasan areal pertanaman tembakau masih terbuka lebar diseluruh wilayah kabupaten Ponorogo, kecuali wilayah kecamatan Pudak karena kondisi iklim yang kurang cocok untuk pengembangan tembakau dan wilayah kecamatan Jetis karena kondisi angin yang terlalu kencang. Penelitian ini menggunakan Analisis SWOT serta analisis deskriptif untuk mengidentifikasi, mengetahui dan menganalisis pelaksanaan usaha tembakau dalam rangka penumbuhan usaha agribisnis dengan cara identifikasi data sekunder pada Dinas Pertanian (bidang perkebunan) kabupaten Ponorogo dan wawancara dengan anggota kelompok tani tembakau kabupaten Ponorogo. Hasil SWOT Analisys menunjukkan pada posisi kuadarn I (agresif) yang artinya dalampengembangan kawasan industri tembakau harus maju terus dengan menggunakan seluruh kekuatan yang merupakan faktor internal untuk memanfaatkan peluang yang merupakan faktor eksternal yang ada.
PENGARUH APLIKASI BORON TERHADAP HASIL BIJI BOTANI BERBAGAI KULTIVAR BAWANG MERAH DI DATARAN RENDAH alfu laila; Lutfy Ditya Cahyanti
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 8, No 1 (2022): June 2022
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v8i1.5093

Abstract

Salah satu cara peningkatan produksi bawang merah adalah penggunaan benih biji botani atau true shallot seed (TSS). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian pupuk Boron terhadap pembungaan dan hasil biji bawang merah pada berbagai kultivar bawang merah di dataran rendah. Penelitian dilaksanakan selama bulan Juli - Oktober 2017 di Kebun Agroteknologi, Universitas Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap faktorial dengan 3 blok sebagai ulangan. Faktor pertama adalah dosis Boron sedangkan faktor kedua adalah kultivar. Faktor pertama terdiri dari: tanpa pemberian Boron; aplikasi Boron dengan dosis 1.5 kg/ha; 3 kg/ha; dan 4.5 kg/ha. Boron yang digunakan dalam bentuk Boric acid. Faktor kedua terdiri dari kultivar Biru Lancor (K1), Bauji (K2), Thailand (K3) dan Bima Brebes (K4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk dengan dosis Boron 3 kg/ha mampu meningkatkan persentase pembungaan berbagai kultivar. Dosis Boron yang tepat untuk kultivar Biru Lancor untuk meningkatkan pembentukan biji botani adalah 4.5 kg/ha sedangkan Bauji dan Thailand sebesar 1.5 kg/ha. Dosis terbaik kultivar Bima untuk meningkatkan pembentukan biji adalah 3 kg/ha. Bawang merah kultivar Biru Lancor, Thailand, Bauji memiliki kemampuan berbunga dan penghasil TSS di dataran rendah seperti kultivar Bima.
Penguatan Capacity Building pada Kelompok Perawatan Diri (KPD) Kusta Sumber Waras melalui Kegiatan Pemanfaatan Kompos dan Mikroorganisme Lokal (MOL) di Puskesmas Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo Alfu Laila; Use Etica; Lutfy Ditya Cahyanti
Engagement: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2018): May 2018
Publisher : Asosiasi Dosen Pengembang Masyarajat (ADPEMAS) Forum Komunikasi Dosen Peneliti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/engagement.v2i1.19

Abstract

Partners in this people empowerment program was KPD Leprosy Sumber Waras. Self Care Group (KPD) Sumber Waras is a group of leprosy patients or who have recovered from leprosy, which was initiated by Centre Public Healthy at Slahung District, Ponorogo city, East Java. The problems faced by partners were social and economic problems. The purpose of these people empowerment program was after this program the members of KPD skillfully to making compost and MOL (local microorganisms) independently. Futhermore, would improve the economy side of leprosy KPD members. Stages of activities undertaken in this program included pre- implementation stage that were 1) Socialization 2) Preparation tools and materials. The second stage was the implementation stage including: 1) Composting material 2) Material and practice of making the MOL. From this program, it could be concluded that 1) Partners have understood the material of composting and MOL 2) Partners have been able to make MOL 3) These people empowerment activities have been able to overcome the problems of partners.
Pelatihan Kewirausahaan Berbasis Pertanian di Universitas Darussalam Gontor Ponorogo Etica, Use; Cahyanti, Lutfy Ditya; Trisnaningrum, Niken
Khadimul Ummah Vol. 4 No. 1 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/ku.v4i1.5276

Abstract

Di tengah permasalahan ekonomi yang semakin besar dan lapangan pekerjaan yang semakin sempit akibat pandemic Covid19, kewirausahaan dirasakan sebagai jalan yang paling efektif untuk membangkitkan kembali kehidupan perekonomian masyarakat. Dengan latar belakang tersebut, tim PPK Universitas Darussalam Gontor mengadakan workshop kewirausahaan dan diharapkan setelah pelatihan peserta pelatihan memperoleh keterampilan berwirausaha agar dapat mencapai efektivitas dalam melaksanakan tugas tertentu terkhusus dalam berwirausaha melalui pengembangan proses berfikir, sikap, pengetahuan, kecakapan, dan kemampuan. Workshop kewirausahaan ini diikuti oleh 20 tenant. Materi yang diberikan meliputi motivasi kewirausahaan, etika bisnis dalam Islam, perencanaan bisnis model kanvas, perencanaan keuangan, akuntansi, pemasaran melalui marketplace, pembuatan iklan, perancangan dan branding produk, penanganan dan keamanan produk pangan segar, serta pentingnya HaKI bagi startup.
IBM PERBANYAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF DI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR 2 DAN 3 Cahyanti, Lutfy Ditya; Hamawi, Mahmudah
Jurnal Terapan Abdimas Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.551 KB) | DOI: 10.25273/jta.v3i1.2168

Abstract

Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini adalah 1) Memberikan wawasan baru kepada para santri KMI PMDG 2 dan 3 tentang perbanyakan tanaman 2) Memberikan wawasan  kepada para santri tentang pembuatan taman 3) Santri bisa melakukan penyedian bibit tanaman hias dan tanaman buah secara mandiri 4) Akan terbentuk taman-taman baru atau ruang terbuka hijau sehingga akan meningkatkan kenyamanan bagi penghuni asrama. Tahapan dalam pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini dibagi menjadi pra pelaksanaan dan pelaksanaan. Tahapan prapelaksanaan  meliputi : 1)  Observasi lapangan. 2) Tahapan sosialisasi. Merupakan tahapan yang diperlukan untuk mensosialisasikan tahapan-tahapan IbM. 3) Tahapan persiapan alat dan bahan. Merupakan tahapan persiapan untuk menyiapkan segala persiapan alat dan bahan sebagai bahan praktek pelatihan untuk mitra. Adapun tahapan pelaksaan meliputi 1) Praktek pembuatan verticulture dan wall planter bag  2) Materi tentang Perbanyakan tanaman hias dengan  perbanyakan vegetatif  3) Praktek perbanyakan tanaman buah dengan grafting 4) Praktek pembuatan mini garden. Dari hasil observasi lapangan, diketahui permasalahan dari mitra 1 (PMDG 2) adalah 1) Kondisi vegetasi taman di PMDG 2 kurang variatif 2) Kurangnya skill dalam manajemen pengelolaan dan perawatan taman. Sedangkan permasalahan mitra 2 (PMDG 3) adalah 1) Kondisi vegetasi taman di PMDG 2 kurang variatif 2) Kurangnya skill dalam manajemen pengelolaan dan perawatan taman. Kesimpulan dari kegiatan IbM tersebut adalah kegiatan IbM sudah dapat menyelesaikan permasalahan mitra adalah 1) Santri terampil dalam penyediaan bahan tanam tanaman hias dan buah untuk di tanam di lingkungan pondok 2) Santri terampil dalam  nembuat vertical garden. 3) Santri terampil dalam membuat mini garden.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK PERAWATAN DIRI KUSTA (KPD) PUSKESMAS SLAHUNG DALAM PENGEMBANGAN POTENSI PEMBIBITAN TANAMAN BUAH HAMAWI, MAHMUDAH; LAILA, ALFU; ETICA, USE; CAHYANTI, LUTFY DITYA
Jurnal Terapan Abdimas Vol 2 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.302 KB) | DOI: 10.25273/jta.v2i0.969

Abstract

AbstractThe purpose of community service activities with the title Empowerment Group Care (KPD) Leprosy at public healthy Service, District Slahung by potential development fruit nursery, first objective are, to helping public healthy Service, District Slahung as the chief of activities KPD leprosy to increasing the participation rate of leprosy patients in KPD to attend the activities KPD by providing activities pull through the empowerment of leprosy patients in agriculture, especially fruit nurseries. The second objective is to increase the potential of agriculture in the district Slahung especially fruit by empowering KPD Leprosy public healthy Service, District Slahung. To achieve the goals of community service which have conducted the faculty team Agroteknologi Gontor Darussalam University, community service activities carried out in the form of materials, discussion and question and answer, simulation and practice. Once completed community service activities, there was an evaluation. Community service activities are carried out in public healthy Service, District Slahung can be concluded that an increase in the participation of members KPD KPD Leprosy activities. KPD members Leprosy quite interested in community service activities in the field of fruit plant nurseries because most members of the KPD Leprosy is a farmer. The KPD members of both leprosy have been able to carry fruit plant nurseries by grafting and cuttings. Abstrak Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat dengan judul Pemberdayaan Kelompok Perawatan Diri (KPD) Kusta Puskesmas Slahung Dalam Pengembangan Potensi Pembibitan Tanaman Buah yang pertama adalah membantu puskesmas selaku pelaksana kegiatan KPD kusta dalam meningkatkan angka partisipasi penderita kusta di KPD untuk hadir di kegiatan KPD dengan memberikan kegiatan yang menarik melalui pemberdayaan penderita kusta di bidang pertanian khususnya pembibitan tanaman buah. Tujuan yang kedua adalah meningkatkan potensi pertanian di kecamatan Slahung khususnya tanaman buah dengan memberdayakan kelompok KPD Kusta Puskesmas Slahung. Untuk mencapai tujuan pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan tim dosen Agroteknologi Universitas Darussalam Gontor, kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam bentuk pemberian materi, diskusi dan tanya jawab, simulasi serta praktek. Setelah kegiatan pengabdian masyarakat selesai, dilakukan evaluasi. Dari kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Puskesmas Slahung di Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo ini dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan partisipasi anggota KPD pada kegiatan KPD Kusta. Anggota KPD Kusta cukup tertarik pada kegiatan pengabdian masyarakat dibidang pembibitan tanaman buah karena sebagian besar anggota KPD Kusta adalah petani. Para naggota KPD kusta sudah mampu melaksanakan pembibitan tanaman buah dengan okulasi dan stek.
Diversity of 17 Genotypes of Taro Based on Anatomy and Nutritional Value of Tuber Cahyanti, Lutfy Ditya; Didy Sopandie; Edi Santosa; Heni Purnamawati
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 31 No. 3 (2024): May 2024
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4308/hjb.31.3.465-473

Abstract

Indonesia is one of the countries with the greatest diversity of taro variety, while the study of taro's morphology and nutritional characteristics is limited. The aim of this study was to evaluate the anatomical of plant and nutritional value of taro tuber. This research observed fourteen genotypes of Colacasia esculenta (7 Eddoe types, 7 Dasheen types) and 3 Xanthosoma genotypes. In three blocks of replications, the eddoe and Xanthosoma genotypes were cultivated using cormel and the dasheen genotypes with sucker. Plant anatomy (leaf, stem, and root) and tuber nutritional characteristics were analyzed. From this research, explained that stomata and epidermis number, length from stomata and epidermis, number leaf epidermis, length of leaf and stem epidermis, also length of root epidermis, endodermis, cortex, and stele among 17 genotypes of taro were statistically different. The diversity of taro based on the nutrition content of tuber between 17 genotypes of taro was considered high, as represented by water, ash, fat, protein, carbohydrate, energy, and glucomannan, which were statistically different.
PELATIHAN PENGGUNAAN PHOTOSYNTHETIC BACTERIA (PSB) DAN JADAM SULFUR UNTUK BUDIDAYA ANGGUR RAMAH LINGKUNGAN Cahyanti, Lutfy Ditya; Nusantara, Muhammad Khadafi; Nugraha, Rasyid Ridla; Muzhaffar, Azra Mahira; Rauf, Amar; Umari, M. Naufal; Rabbani, Daffa Sesa; Raditya, Allan Dzaky; Pangestu, Muhammad Qodri; Kesuma, Ahmad Aqilah; Abduh, Nur Muhammad
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 4 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 4 JULI 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i4.45277

Abstract

Greenhouse sebagai rumah tanaman yang berbentuk bangunan seperti rumah tertutup memiliki fungsi sebagai wadah tumbuh tanaman yang dapat menyesuaikan kebutuhan lingkungan tanaman. Budidaya anggur dalam greenhouse bertujuan untuk meningkatkan proses budidaya anggur dengan memaksimalkan pertumbuhan tanaman sehingga bisa meningkatkan hasil produksi buah anggur. Budidaya anggur dalam greenhouse membutuhkan perawatan yang intensif, sementara keberadaan greenhouse di sekitar permukiman warga menyebabkan berkurangnya intensitas cahaya yang masuk, yang berpotensi menghambat pertumbuhan optimal tanaman serta memicu kemunculan jamur yang dapat mengganggu perkembangan tanaman. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan mitra dalam melaksanakan budidaya anggur dalam greenhouse. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu koordinasi dengan pemilik Ijo Garden, praktik membuat pupuk dan insektisida organik, pembuatan flyer dan video prosedur pembuatan pupuk dan insektisida organik untuk anggur serta tahapan perawatan budidaya anggur dalam greenhouse. Kata kunci: Anggur, budidaya, ramah lingkungan. ABSTRACT A greenhouse is a plant house in the form of a closed building that functions as a container for growing plants that can adjust to the environmental needs of the plants. Grape cultivation in greenhouses aims to enhance the grape cultivation process by maximizing plant growth, thereby increasing grape fruit production. Grape cultivation in greenhouses requires intensive care, while the presence of greenhouses near residential areas reduces the intensity of incoming light, which may hinder optimal plant growth and trigger the emergence of fungi that can disrupt plant development. This community service activity aims to enhance partners' skills in conducting grape cultivation in greenhouses. The implementation of this community service activity involves several stages: coordination with the owner of Ijo Garden, practical training in making organic fertilizers and pesticides, creating flyers and videos on the procedures for making organic fertilizers and pesticides for grapes, and the stages of grape cultivation maintenance in greenhouses. Keywords: Cultivation, environment, grape, sustainability.
Genetic Diversity of 17 Genotypes of Taro Based on Morphological Characteristics Cahyanti, Lutfy Ditya; Santosa, Edi; Sopandie, Didy; Purnamawati, Heni
AGRIVITA Journal of Agricultural Science Vol 47, No 3 (2025)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya in collaboration with PERAGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17503/agrivita.v47i3.3929

Abstract

This study aims to identify the morphological characteristics of 17 taro genotypes. The research involved the inventory and morphological identification of taro genotypes in Bogor, West Java Province, and Ponorogo, East Java Province. The morphological description of taro followed the guidelines in the IPGRI descriptor book. Analysis of variance (ANOVA) was used to examine quantitative data. Using the 22-0 version of SPSS Software, Duncan’s multiple range test was employed at a 5% significance level to determine whether the variables observed had a significant effect. A cladogram was created to evaluate the degree of similarity between the taro genotypes based on the collected data. Fourteen genotypes of Colacasia have been identified, consisting of 7 Eddoe types: Satoimo, Ozikawa, Siromi, Jepang Ungu, Dempel, and Dempel Ungu, 7 Dasheen types including Bentul Ungu, Ketan, Pratama, California, Sutra, Pari, and Bentul, while 3 Xanthosoma including Talas hitam, Talas HIjau, and Talas Kuning. The results showed that the highest association coefficient values were found in Pratama with California, Bentul Ungu with Ketan, and Ozikawa with Siromi. The genotypic variance coefficients were high for characters associated with taro's growth and yield, including corm weight, cormel diameter, cormel weight, and plant span.
Variability Response of Growth of 17 Taro Genotype Under Drought and Flooding Cahyanti, Lutfy Ditya; Sopandie, Didy; Santosa, Edi; Purnamawati, Heni
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 50 No. 2 (2022): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.977 KB) | DOI: 10.24831/jai.v50i2.41814

Abstract

Salah satu alternatif sumber bahan pangan ditengah terjadinya perubahan iklim adalah tanaman talas. Selain sebagai sumber karbohidrat, tanaman talas dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi agroklimat sehingga mudah ditemukan di seluruh Indonesia Tujuan penelitian ini adalah memperoleh informasi genotipe tanaman talas yang mampu beradaptasi pada cekaman kekeringan dan genangan. Penelitian menggunakan rancangan petak terbagi dengan petak utama perlakuan cekaman air yang terdiri dari 2 taraf, yaitu tadah hujan dan genangan, sedangkan anak petak adalah 17 genotipe tanaman talas. Pada parameter pertumbuhan tanaman talas umur pengamatan 20 minggu setelah tanam, genotipe tanaman talas berpengaruh sangat nyata pada tinggi tanaman, diameter batang, jumlah anakan dan lebar tajuk tanaman; adapun perlakuan air memberikan pengaruh yang sangat nyata pada tinggi tanaman dan jumlah anakan, serta memberikan pengaruh yang nyata pada diameter batang dan lebar tajuk. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan semua genotipe talas lebih vigor pada perlakuan air tadah hujan, dimana genotipe tanaman talas memiliki tinggi tanaman, diameter batang, lebar tajuk, jumlah anakan dan diameter umbi yang lebih baik bila dibandingkan dengan perlakuan genangan. Kata kunci: adaptasi, genangan, kekeringan, perubahan iklim, stres