Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGEMBANGAN SCREENHOUSE BERBASIS AGROWISATA SEBAGAI UPAYA MENCETAK TECHNOPRENEUR YANG UNGGUL Mei Tri Sundari; Rysca Indreswari; Suminah; Raden Kunto Adi
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2021): Jurnal Panrita Abdi - April 2021
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v5i2.7463

Abstract

Abstract. The purpose of this program are to develop screenhouse in Faculty of Agriculture Universitas Sebelas Maret, both for internal education (on campus), external (off campus) and entrepreneurial business with the concept of agrotourism. The method used are forming and developing business unit. Step of activities include preparation, construction of screenhouse areas and other supporting facilities, making fishponds, planting fruit, vegetable, decoratives plants, and product marketing. The results of this program provide education to students and the community relating to organic farming, as well as producing fruit, vegetable, and fish. Promotion was carried out using online media and leaflets. Four students at the first year doing internship to become technopreneur in agriculture.               Abstrak. Tujuan dari Program Pengembangan Unit Produk Intelektual Kampus (PPUPIK) ini adalah mengembangkan screenhouse di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret secara maksimal, baik  untuk  edukasi  internal  (dalam  kampus),  eksternal  (luar  kampus)  maupun  bisnis wirausaha dengan konsep agrowisata. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini berupa tahapan pembentukan dan pengembangan unit usaha bisnis. Tahapan kegiatan meliputi persiapan, pembangunan area screenhouse dan sarana penunjang lainnya, pembuatan kolam, penanaman tanaman buah, sayur dan hias, serta pemasaran produk. Hasil dari program ini memberikan edukasi kepada mahasiswa maupun masyarakat berkaitan dengan pertanian organik, serta memproduksi tanaman buah, sayur, dan  ikan. Promosi dilakukan menggunakan media online dan leaflet. Tahun pertama sudah dapat memagangkan empat mahasiswa menjadi technopreneur di bidang pertanian.
Diversifikasi Produk Sebagai Strategi Bertahan dan Berkembang di Masa Pandemi Desa Prima Kenanga Sugiharti Mulya Handayani; Endang Siti Rahayu; Heru Irianto; Setyowati Setyowati; Mei Tri Sundari; Fanny Widadie
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7 No Special-1 (2022): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v7iSpecial-1.2361

Abstract

Desa Prima is one of the policies of the Ministry of Women’s Empowerment to break the poverty chain and women empowerment through productive economic development. “Kenanga” group is one of the Desa Prima with 21 active members engaged in culinary (81%), handicraft (9.5%), and services (9.5%). During the pandemic, sales are decreasing drastically. Therefore, it is necessary to develop an alternative business to survive and develop. By using FGD (Focus Group Discussion) and the PRA (Participatory Rural Appraisal) method, these service activities aim to provide alternative product diversification. This service provided training in making “pisang sanggan” and “Jadah Wajik” as delivery in “seserahan” ceremony. This training was chosen because it is still relevant to the business field of the participants and can increase selling. The results show that the training increases participants’ understanding, skills, and creativity in making “Pisang sanggan” and “Jadah Wajik” and selling the product 100%.
PENDAPATAN PETANI DARI SEKTOR NON PERTANIAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI MISKIN DI KECAMATAN KARANGPANDAN Mei Tri Sundari
AGRITEXTS: Journal of Agricultural Extension Vol 22, No 2 (2007): December
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5067.765 KB) | DOI: 10.20961/agritexts.v22i2.43584

Abstract

The objective of this research is to know the revenue and cost from agryculture sector and non agryculture sector in farmer family. It wants to know the condition of the farming in Karanganyar Regency. The method used in this research was analytical descriptive with survey in implementation. The location was selected purposively and it was Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar. The data used in this research was data of 2004. The result of this research shown that revenue the peasant from sector agryculture was small. It caused the peasant also work in sector non agryculture. The average revenue the peasant from cultivation is about Rp. 2.670.692 and from sector non agryculture they get increasing revenue Rp. 1.897.616 every year.
ANALISIS PENAWARAN JAGUNG DI JAWA TENGAH Setyowati Setyowati; Mei Tri Sundari
Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture Vol 24, No 1 (2009): March
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3538.69 KB) | DOI: 10.20961/carakatani.v24i1.14006

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran jagung di Jawa Tengah serta untuk menganalisis tingkat kepekaan (elastisitas penawaran jagung di Jawa Tengah. Metode dasar yang digunakana dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) yaitu Jawa Tengah. Sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dari hasil analisis diperoleh nilai koefisien determinan yang telah disesuaiakan (R2) yang menunjukkan proporsi sumbangan varabel-variabel bebas yang diduga berpengaruh terhadap penawaran jagung di Jawa Tengan adalah sebesar 54,6%. Dan dari uji F diperoleh nilai F hitung (4,608) lebih besar daripada F tabel (3,48) yang berarti bahwa seluruh variabel penduga yang digunakan dalam penelitian yaitu luas areal panen jagung pada tahun bersangkutan, produksi jagung pada tahun sebelumnya, harga jagung pada tahun sebelumnya, harga kacang tanah pada tahun sebelumnya, harga pupuk urea serta rata-rata curah hujan selama musim tanam secara bersama-sama berpengaruh terhadap penawaran jagung di Jawa Tengah. Hasil analisis uji t menunjukkan luas areal panen jagung pada tahun yang bersangkutan (At) dan curah hujan (Wt) berpengaruh secara nyata pada tingkat kepercayaan 95% terhadap penawaran jagung di Jawa Tengah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas t hitung masing-masing variabel bebas yang lebih besar dari nilai a (0,05) pada tingkat kepercayaan 95%. Produksi jagung pada tahun sebelumnya (Qt-1), harga jagung pada tahun sebelumnya (Pt-1), harga kacang tanah pada tahun sebelumnya (Pst-1), dan harga pupuk urea (Put) memiliki probabilitas lebih besar a (0,05), hal ini berarti bahwa produksi jagung pada tahun sebelumnya (Qt-1), harga jagung pada tahun sebelumnya (Pt-1), harga kacang tanah pada tahun sebelumnya (Pst-1), dan harga pupuk urea (Put) tidak berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95% terhadap penawaran jagung di Jawa Tengah. Elastisitas penawaran jagung di Jawa Tengah dalam jangka pendek memiliki nilai elastisitas kurang dari 1 yang berarti bahwa bersifat inelastis terhadap perubahan luas areal panen jagung (At), produksi jagung tahun sebelumnya (Qt-1) dan curah hujan. Hal ini berarti bahwa persentase perubahan jumlah penawaran jagung lebih kecil daripada persentase perubahan luas areal panen jagung, produksi jagung tahun sebelumnya dan curah hujan. Dalam jangka panjang penawaran jagung bersifat elastis terhadap perubahan luas areal panen jagung dan produksi jagung tahun sebelumnya yang ditunjukkan dengan nilai elastsitas yang lebih dari satu. Hal ini berarti bahwa persentase perubahan jumlah penawaran jagung lebih besar daripada persentase perubahan luas areal panen jagung dan produksi jagung tahun sebelumnya. Sedangkan elastisitas jangka panjang penawaran jagung bersifat inelastis terhadap curah hujan. Hal ini berarti bahwa persentase perubahan jumlah penawaran jagung lebih kecil daripada persentase perubahan curah hujan.
ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG TANAMAN HIAS PADA DAERAH SENTRA DAN NON-SENTRA DI KECAMATAN TAWANGMANGU Niken Ambarwati; Eny Lestari; Mei Tri Sundari
Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture Vol 32, No 2 (2017): October
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.839 KB) | DOI: 10.20961/carakatani.v32i2.13478

Abstract

The purpose of this study is to analyze the income of ornamental plant traders living in the central area (Nglurah) and non-centers (Kalisoro and Ngledoksari). The main method of this research is descriptive analysis. The location of this research is intentional (purposive), by selecting Tawangmangu District as the research location. The method of determining the respondents was done accidentally (accidental sampling) to 30 traders of ornamental plants of the central area and 30 traders of ornamental plants of non-central areas. Data used in this research are primary data and secondary data. The data analysis method used is income analysis, multiple linear regression analysis, F test, and T-test. Based on earnings analysis shows the average total cost of local traders in the central region of 8,508,364.62 IDR with income of 14,330,849.82 IDR and income of 5,822,485.20 IDR. The average number of cost traders in non-central areas is 7,983,978.00 IDR with revenue of 14,590,483.33 IDR, and income of 6,606,505.33 IDR. The result of T-test shows that the income of ornamental plant traders in the central area is influenced by the experience of trading (X2), venture capital (X3), and land area (X6). While traders of ornamental plants in non-central areas are influenced by the experience of trading (X2), venture capital (X3), and labor in the family (X5).
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN PABRIK TEKNIK KERJO PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX BATUJAMUS KARANGANYAR Dewi Pravitasari; Minar Ferichani; Mei Tri Sundari
SEPA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 13, No 2 (2017): FEBRUARY
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/sepa.v13i2.21016

Abstract

Abstract: This study aimed to analyze factors that influence to employees’performance at Kerjo Factory on PTTPN IX in Batujamus Karanganyar regency.Likert scaling method is used to measure qualitative variables, then multiple linearregression used to analyse independent variables that consist of work motivation,work discipline, and job satisfaction as well as the dependent variable that consistingof employees’ performance.The results showed that R Square is 0,663, it means that66,3% of the variation dependent variable (employees’ performance) can be explainedby the independent variable which consist of work motivation, work discipline , andjob satisfaction. The remaining 33,7 % variable variation is explained by other factorsoutsides of the model such as work environment, work status ,workload, and other.The results showed that work motivation, work discipline, and job satisfaction havejointly significant effect on employees’ performance, while individually only workmotivation and job satisfaction have a significant effect on employees’ performance atthe research location. Work discipline individually have no significant effect onemployees’ performance. The most dominant factor influence to employees’performance onresearch location is work motivation factor. An increase in theelements of motivation and job satisfaction are going to improve the performance ofemployees. Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh motivasi kerja, disiplin kerja dan kepuasan kerja, serta mengetahui variabel manakah yang pengaruhnya palingdominan terhadap kinerja karyawan Pabrik Teknik Kerjo PT. Perkebunan NusantaraIX Batujamus Karanganyar. Metode dasar penelitian yang digunakan adalah metodepenelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di Pabrik Teknik Kerjo PT.Perkebunan Nusantara IX Batujamus Karanganyar. Teknik analisis data menggunakanregresi linier berganda. Variabel bebas terdiri dari motivasi kerja, disiplin kerja, dankepuasan kerja. Variabel terikat yaitu kinerja karyawan. Hasil penelitian menunjukkanbahwa R Square sebesar 0,663 artinya 66,3% variasi variabel terikat (kinerjakaryawan) dapat dijelaskan oleh variabel bebas yang terdiri dari motivasi kerja,disiplin kerja, dan kepuasan kerja. Sisanya sebesar 33,7% variasi variabel dijelaskanoleh faktor-faktor lain diluar model seperti lingkungan kerja, status pekerjaan, bebankerja, dan lain-lain. Faktor motivasi kerja, disiplin kerja, dan kepuasan kerja secarabersama-sama berpengaruh nyata terhadap kinerja karyawan, sedangkan secaraindividu hanya faktor motivasi kerja dan kepuasan kerja yang berpengaruh nyataterhadap kinerja karyawan Pabrik Teknik Kerjo PT. Perkebunan Nusantara IXBatujamus Karanganyar. Faktor disiplin kerja secara individu tidak berpengaruh nyataterhadap kinerja karyawan Pabrik Teknik Kerjo PT. Perkebunan Nusantara IXBatujamus Karanganyar. Faktor motivasi kerja merupakan faktor yang paling dominanberpengaruh terhadap kinerja karyawan Pabrik Teknik Kerjo PT. Perkebunan Nusantara IX Batujamus Karanganyar. Berdasarkan hasil penelitian saran yang dapatdiajukan adalah peningkatan unsur-unsur motivasi dan kepuasan kerja gunameningkatkan kinerja karyawan serta pelaksanaan penelitian lebih lanjut untukmelengkapi/menyempurnakan penelitian ini.
PELATIHAN PEMBUATAN YOGHURT PADA KELOMPOK TERNAK DI DESA KEMIRI KECAMATAN MOJOSONGO BOYOLALI fanny Widadie; Setyowati Setyowati; Sugiharti Mulya Handayani; Mei Tri Sundari
SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni bagi Masyarakat) Vol 10, No 1 (2021): Mei
Publisher : LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/semar.v10i1.45874

Abstract

Peternak sapi perah di Desa Kemiri Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali menghadapi permasalahan dalam usahanya seperti harga susu yang rendah dan kurangnya pengetahuan tentang produk olahan susu untuk meningkatkan nilai tambah produk. Oleh karena itu dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pelatihan produk olahan susu berupa yoghurt pada salah satu kelompok ternak di Desa Kemiri. Kegiatan pelatihan ini dilakukan pada 15 anggota kelompok ternak mukti di Desa Kemiri. Kegiatan pelatihan dilakukan dengan pemberian materi, praktek atau demonstrasi langsung cara pembuatan yoghurt, dan evaluasi kegiatan pelatihan melalui pre-test dan post-test. Hasil dari kegiatan pelatihan ini para peternak telah memiliki pengetahuan dan ketrampilan cara pembuatan yoghurt-homemade. Diharapkan dari hasil kegiatan pelatihan ini akan dapat meningkatkan nilai tambah produk susu yang dihasilkan para peternak melalui pembuatan yoghurt.
Analisis Usaha Marning Jagung Skala Rumah Tangga di Kabupaten Magelang Putri Anggraeni; Mei Tri Sundari; Isti Khomah
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.486 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.04.14

Abstract

Sektor pertanian dalam wawasan agribisnis dengan perannya dalam perekonomian nasional menunjukkan keunggulan yang dapat dipertimbangkan dalam pembangunan nasional. Keunggulan tersebut salah satunya adalah tingginya peran agroindustri dalam pembangunan sektor pertanian. Industri pengolahan hasil pertanian merupakan salah satu usaha yang dapat meningkatkan nilai tambah, meningkatkan kualitas hasil, meningkatkan penyerapan tenaga kerja, meningkatkan keterampilan produsen, dan meningkatkan pendapatan produsen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan, keuntungan, efisiensi, risiko, dan nilai tambah dari usaha rumah tangga marning jagung di Kabupaten Magelang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biaya total rata-rata yang dikeluarkan oleh produsen marning jagung di Kabupaten Magelang selama satu bulan sebesar Rp.9.762.778,00. Penerimaan rata-rata yang diperoleh setiap produsen adalah Rp.11.019.200,00 per bulan dan keuntungan rata-rata yang diperoleh sebesar Rp.1.256.422,00  per bulan. Usaha rumah tangga marning jagung yang dijalankan selama ini sudah efisien yang ditunjukkan dengan R/C rasio lebih dari 1 yaitu sebesar 1,12 yang berarti setiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan akan memberikan penerimaan sebesar 1,12 kali dari biaya yang telah dikeluarkan. Besarnya nilai koefisien variasi 1,27 dan nilai batas bawah keuntungan adalah minus Rp.1.933.424,00. Hal ini dapat diartikan bahwa usaha marning jagung yang dijalankan di Kabupaten Magelang memiliki risiko usaha. Pengolahan jagung menjadi marning jagung yang dilakukan oleh produsen marning jagung di Kabupaten Magelang memberikan nilai tambah  sebesar Rp 2.038/kg.
Analisis Komparatif Industri Rumah Tangga Gula Merah dan Gula Semut di Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen Rina Tri Puspitasari; Mei Tri Sundari; Setyowati Setyowati
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.02.11

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keuntungan, profitabilitas, dan efisiensi dari industri rumah tangga gula merah dan industri rumah tangga gula semut di Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen. Metode dasar penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan analitik. Metode pengambilan lokasi secara purposive dan pengambilan sampel dengan metode simple random sampling. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 30 responden gula merah dan 30 responden gula semut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya industri rumah tangga gula merah sebesar Rp 2.110.243, penerimaan sebesar Rp 2.421.617, dengan keuntungan sebesar Rp 311.374, sedangkan besarnya rata-rata biaya industri rumah tangga gula semut sebesar Rp 2.484.629, penerimaan sebesar Rp 3.741.700, dengan keuntungan sebesar Rp 1.257.071. Industri rumah tangga gula merah mempunyai tingkat profitabilitas sebesar 12,75%, dengan nilai efisiensi sebesar 1,13, sedangkan industri rumah tangga gula semut sebesar 46,66% dengan nilai efisiensi sebesar 1,47. Hasil uji statistik (t-test) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keuntungan, profitabilitas, dan efisiensi antara industri rumah tangga gula merah dan gula semut.
POTENTIAL ANALYSIS OF THE AGRICULTURAL, FORESTRY, AND FISHERIES SECTORS IN BANDUNG REGENCY BEFORE AND DURING THE COVID-19 PANDEMIC Putri Siti Awaliyah; Agustono Agustono; Mei Tri Sundari
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 9, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v9i1.8487

Abstract

Bandung Regency is an agricultural area that supports the business development of various commodities. However, the growth rate and contribution of the agricultural, forestry, and fishery sectors in Bandung Regency is relatively small. The existence of the Covid-19 pandemic has caused a decrease in economic activity which has an impact on the economic structure in GRDP, this causes the need for an analysis to determine the potential of the agricultural, forestry and fisheries sectors in Bandung Regency seen from its growth. This research uses primary data from interviews and secondary data from the GRDP of Bandung Regency and West Java Province in 2016-2019 for the period before the pandemic and 2020-2021 for the period during the Covid-19 pandemic. There are two analytical methods used, namely Shift Share Analysis (SSA) and Growth Ratio Model (GRM). The results of the shift share analysis show that the agricultural, forestry, and fisheries sectors in Bandung Regency have a positive total economic change value, meaning that the sector has the potential to be developed both before the pandemic and during the Covid-19 pandemic, while the results of the growth ratio model analysis show that the agricultural, forestry, and fisheries sectors in Bandung Regency had regional potential before the pandemic, but became not potential during the Covid-19 pandemic.