Articles
PREPARASI MAGNET SINTER Pr-Fe-B DENGAN MENGGUNAKAN SPARK PLASMA SINTERING
Sudiro, Toto;
Sardjono, Priyo;
Thosin, Kemas Ahmad Zaini;
Muljadi, Muljadi
Telaah Vol 32, No 1 (2014)
Publisher : Research Center for Physics
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14203/tel.32.1.177
Penelitian ini bertujuan untuk mempreparasi sinter Pr-Fe-B dengan teknik spark plasma sintering (SPS). Proses fabrikasi dilakukan di dalam ruang vakum bertekanan kurang dari 60 Pa di mana powder dikompaksi padatekanan 40 MPa pada temperatur yang berbeda: 800 oC, 900 oC, dan 1050 oC. Komposisi fase dari kompak material tersebut dianalisis dengan X-ray diffractometer (XRD Shimadzu-7000TM;). Sampel kemudian dimagnetisasi dengan impulse magnetizer K-series, Magnet-Physik Dr. Steingroever GmbHTM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan meningkatnya temperatur SPS, kuat medan magnet permukaannya menurun. Hal ini diduga disebabkan oleh pembentukan Fe phase yang memiliki sifat buruk terhadap properti magnet Pr-Fe-B.
PEMBUATAN MAGNET PERMANEN BONDED Nd2Fe14B DENGAN PEREKAT SILICON RUBBER DAN KARAKTERISASINYA
Muljadi, Muljadi;
Sardjono, Priyo
Telaah Vol 32, No 1 (2014)
Publisher : Research Center for Physics
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14203/tel.32.1.179
Telah dibuat magnet permanen Nd2Fe14B yang dibuat dari pencampuran serbuk NdFeB dengan perekat pasta silicon rubber (SR). Persentase berat SR divariasikan sebesar 5, 10, 15, dan 20%. Karakterisasi yang dilakukan meliputi pengukuran bulk density, analisis mikrostruktur dengan SEM, dan pengukuran sifat magnetik dengan menggunakan gaussmeter dan B-H curve permagraph. Hasil XRD serbuk Nd2Fe14B yang digunakan sebagai bahan baku menunjukkan bahwa terdapat dua fase yaitu fasa Nd2Fe14B dan fase Fe sebagai fase minor. Komposisi SR juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap bulk density, mikrostruktur, dan sifat magnetiknya. Sampel dengan 5% berat SR memiliki bulk density terbesar, yaitu 4.67 g/cm3. Sebaliknya, sampel dengan 20% berat SR memiliki nilai bulk density terendah, yaitu 3.12 g/cm3 . Hasil pengukuran sifat magnetik menunjukkan bahwa semakin banyak persentase SR, maka sifat magnetiknya cenderung menurun. Nilai tertinggi flux density sekitar 1070 G dan nilai remanensi Br adalah 4.85 kG pada sampel dengan 5% berat SR. Di sisi lain, sampel dengan 20% berat SR memiliki nilai flux density dan remanensi terendah, yaitu masing-masing sebesar 450 G dan 2.47 kG.
Pengaruh Variasi % wt Resin Epoksi pada Sifat Fisis, Mikrostruktur Sifat Magnet Bonded NdFeB
Permatasari, Devy;
Rusnaeni, Nenen;
Muljadi, Muljadi;
Arif, Eko;
M.Noer, Nasruddin
Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Ikatan Alumni Fisika Unimed Edisi Januari 2016
Publisher : Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pembuatan Magnet NdFeB dengan pencampuran serbuk NdFeB (MPQ-B+) dan cairan epoxy resin (ER). Dengan variasi epoxy resin 0%wt, 2%wt, 4%wt dan 6%wt. Pencampuran dilakukan dengan caver press 4 ton pada suhu ruangan yang kemudian dicuring 1000C selama 1 jam. Tujuan penelitian untuk meningkatkan sifat magnet dari magnet bonded NdFeB. Kemudian dilakukan karakterisasi dengan pengujian SEM, XRD, dan Permagraph. Dari keempat variasi epoxy resin tersebut densitas yang paling tinggi dimiliki oleh sampel pelet yang dicampur dengan 2% wt epoxy resin yaitu sebesar 5,35 gr/cm3 dan  nilai fluks magnet yang paling tinggi sebesar 1648 gauss saat diberikan tegangan sebesar 1500 volt. Sifat magnet dikarakterisasi dengan permagraph, dan hasil yang ditunjukkan bahwa 2% wt memiliki nilai induksi remanensi (Br) = 3,87 KG, koersivitas (Hc) = 7,807 KOe dan energy produk maksimum (BHmax) = 3,08 MGOe. Hasil mikrostruktur yang ditunjukkan SEM-EDS bahwa semakin banyak binder yang digunakan maka semakin rata resin yang melumuri sampelnya sehingga pori-pori tertutupi secara merata. Hal ini dijelaskan dengan semakin besarnya dari nilai persen C hingga mencapai 69,7%C, sementara nilai logam transisinya semakin kecil sampai 16,0% Fe.
Pengaruh Ukuran Butir (garin size) pada pembuatan Bonded Magnet NdFeB
Ritawanti, Arjuna;
Muljadi, Muljadi;
Febrianto, Erfin Yundra;
Setiadi, Eko Arief
Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Ikatan Alumni Fisika Unimed Edisi Januari 2016
Publisher : Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan magnet permanen bonded NdFeB dengan polimer bakelit dilakukan dengan mencampurkan serbuk magnet Neodymiun Iron Boron (NdFeB) komersil tipe MQP-B+ dengan perekat menggunakan cetakan (moulding).Sebelum serbuk NdFeB di campur dilakukan pengayakan terhadap kedua serbuk .Komposisi bakelit sebesar 0, 2,5%, 5% dan 7,5 % berat dari massa total sampel 8 gram. Campuran ini kemudian dicetak dengan metode dry compression moulding dengan tekanan sampel 5 tonforce/cm² demgan menggunakan suhu hot press sebesar 120°C,140°C,160°C dan 180°C selama 30 menit.Disini untuk mengetahui pengaruh grain size di lakukan pengayakan dalam serbuk dalam ukuran 100 Mesh dan 200 Mesh. Setelah di dapatkan hasil sampel dalam bentuk pelet di simpan dalam ruang vakum Desicator untuk menghindari dari pengaruh oksidasi.Uji fisis  dilakukan dalam penelitian ini dengan  mengukur Bulk density dan melihat mikrostrukur dengan menggunakan SEM.Selanjutnya uji magnetisasi dilakukan untuk mengetahui sifat magnet yang terbaik dan karakterisasi magnet dilakukan  magnet dilakukan dengan mengunakan Permagraph C untuk mengetahui nilai induksi remanensi (Br) dalam suatu medan magnet , koersivitas (Hc) dan Energi Produksi Maksimum (BH)max.Hasil penelitian di peroleh sifat magnet yang terbaik pada ukuran 100 Mesh Bakelit 2,5%wt pada suhu Hot press 160 °C menghasilkan nilai kuat magnet 1.633 Gauss, Br =3,72 kG,Hci = 7,557 KOe dan BHmax = 2,85 MGOe.
Pengaruh Variasi % wt Resin Epoksi pada Sifat Fisis, Mikrostruktur Sifat Magnet Bonded NdFeB
Permatasari, Devy;
Rusnaeni, Nenen;
Muljadi, Muljadi;
Arif, Eko;
M.Noer, Nasruddin
JURNAL IKATAN ALUMNI FISIKA Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Ikatan Alumni Fisika Unimed Edisi Januari - Maret 2016
Publisher : Universitas Negeri Medan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24114/jiaf.v2i1.3512
Pembuatan Magnet NdFeB dengan pencampuran serbuk NdFeB (MPQ-B+) dan cairan epoxy resin (ER). Dengan variasi epoxy resin 0%wt, 2%wt, 4%wt dan 6%wt. Pencampuran dilakukan dengan caver press 4 ton pada suhu ruangan yang kemudian dicuring 1000C selama 1 jam. Tujuan penelitian untuk meningkatkan sifat magnet dari magnet bonded NdFeB. Kemudian dilakukan karakterisasi dengan pengujian SEM, XRD, dan Permagraph. Dari keempat variasi epoxy resin tersebut densitas yang paling tinggi dimiliki oleh sampel pelet yang dicampur dengan 2% wt epoxy resin yaitu sebesar 5,35 gr/cm3 dan  nilai fluks magnet yang paling tinggi sebesar 1648 gauss saat diberikan tegangan sebesar 1500 volt. Sifat magnet dikarakterisasi dengan permagraph, dan hasil yang ditunjukkan bahwa 2% wt memiliki nilai induksi remanensi (Br) = 3,87 KG, koersivitas (Hc) = 7,807 KOe dan energy produk maksimum (BHmax) = 3,08 MGOe. Hasil mikrostruktur yang ditunjukkan SEM-EDS bahwa semakin banyak binder yang digunakan maka semakin rata resin yang melumuri sampelnya sehingga pori-pori tertutupi secara merata. Hal ini dijelaskan dengan semakin besarnya dari nilai persen C hingga mencapai 69,7%C, sementara nilai logam transisinya semakin kecil sampai 16,0% Fe.
Pengaruh Ukuran Butir (grain size) pada pembuatan Bonded Magnet NdFeB
Ritawanti, Arjuna;
sembiring, Kista;
Muljadi, Muljadi;
Febrianto, Erfin Yundra
JURNAL IKATAN ALUMNI FISIKA Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Ikatan Alumni Fisika Unimed Edisi Januari - Maret 2016
Publisher : Universitas Negeri Medan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24114/jiaf.v2i1.3513
Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan magnet permanen bonded NdFeB dengan polimer bakelit dilakukan dengan mencampurkan serbuk magnet Neodymiun Iron Boron (NdFeB) komersil tipe MQP-B+ dengan perekat menggunakan cetakan (moulding).Sebelum serbuk NdFeB di campur dilakukan pengayakan terhadap kedua serbuk .Komposisi bakelit sebesar 0, 2,5%, 5% dan 7,5 % berat dari massa total sampel 8 gram. Campuran ini kemudian dicetak dengan metode dry compression moulding dengan tekanan sampel 5 tonforce/cm² demgan menggunakan suhu hot press sebesar 120°C,140°C,160°C dan 180°C selama 30 menit.Disini untuk mengetahui pengaruh grain size di lakukan pengayakan dalam serbuk dalam ukuran 100 Mesh dan 200 Mesh. Setelah di dapatkan hasil sampel dalam bentuk pelet di simpan dalam ruang vakum Desicator untuk menghindari dari pengaruh oksidasi.Uji fisis  dilakukan dalam penelitian ini dengan  mengukur Bulk density dan melihat mikrostrukur dengan menggunakan SEM.Selanjutnya uji magnetisasi dilakukan untuk mengetahui sifat magnet yang terbaik dan karakterisasi magnet dilakukan  magnet dilakukan dengan mengunakan Permagraph C untuk mengetahui nilai induksi remanensi (Br) dalam suatu medan magnet , koersivitas (Hc) dan Energi Produksi Maksimum (BH)max.Hasil penelitian di peroleh sifat magnet yang terbaik pada ukuran 100 Mesh Bakelit 2,5%wt pada suhu Hot press 160 °C menghasilkan nilai kuat magnet 1.633 Gauss, Br =3,72 kG,Hci = 7,557 KOe dan BHmax = 2,85 MGOe.
EFFECT OF WET MILLING TIME OF Nd-Fe-B FLAKES MATERIALS ON PARTICLE SIZE, MICROSTRUCTURE, AND MAGNETIC PROPERTIES
Sardjono, Prijo;
Muljadi, Muljadi;
Suprapedi, Suprapedi;
Djauhari, Nenen Rusnaeni
Teknologi Indonesia Vol 39, No 2 (2016)
Publisher : LIPI Press
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (16.054 KB)
|
DOI: 10.14203/jti.v39i2.292
The refining of Nd-Fe-B alloy flakes has been done by a wet mechanical milling method using a ball mill. This process is used to produce a fine powder for making permanent magnet materials. The variation of milling time was 16, 24, 48 and 72 hours and a milling medium was used a toluene (pa- Emerck)) to protect the particle from oxidation during the milling process. After milling processes, the samples' distribution particle size were measured by using Particle Size Analyzer (PSA). Microstructure analysis has been conducted by using X-ray diffractometer (XRD) and Scanning Electron Microscope (SEM/EDX) for samples after and before milling. Vibrating Sample Magnetometer (VSM) was used to measure magnetic properties. The characterization results show that the refining process with the wet ball mill obtained finest powder with average size about 1.49 μm for milling time of 48 hours. According to SEM/EDX and XRD analysis, it shows that the crystal structure of the sample before milling was different compared to the sample after milling. It is found new magnetic phase with formula Nd2 Fe14 B. The magnetic properties of sample after milling 48 hrs is higher than that of sample before milling.
Hubungan Efikasi Diri dan Inovasi Pembelajaran Terhadap Kinerja Dosen
Wijani, Wijani;
Sutrisno, Sutrisno;
Muljadi, Muljadi
Jurnal Ilmu Agama dan Pendidikan Agama Buddha Vol. 4 No. 1 (2022): JIAPAB Vol. 4 No. 1 Maret 2022
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA DHARMA WIDYA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Di zaman yang sudah lebih maju ini tentunya pendidikan juga memberikan banyak inovasi baru dalam sistem pembelajarannya. Jadi bila dosen tidak memiliki kredibilitas atau kemampuan yang memadai, maka kegiatan pendidikan tidak akan bisa berjalan ideal yang mana lulusannya tidak akan berkualitas dan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh sebab itu, untuk menciptakan tentang hasil pendidikan yang baik akan berhubungan terhadap kinerja dosen, di antaranya adalah faktor yang berhubungan dengan kemampuan intelektual, faktor yang berhubungan dengan inovasi pembelajaran yaitu efikasi diri. Berdasarkan masalah tersebut tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu: (1) Untuk mengetahui dan menguji secara empiris Hubungan Efikasi Diri dengan Kinerja Dosen di Perguruan Tinggi Keagamaan Buddha. (2) Untuk mengetahui dan menguji secara empiris Hubungan Inovasi Pembelajaran dengan Kinerja Dosen di Perguruan Tinggi Keagamaan Buddha. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana penelitian kuantitatif peneliti melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat (kausal), sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen dan variabel dependen. Dari variabel tersebut selanjutnya dicari seberapa besar hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengujian mengenai hubungan efikasi diri terhadap kinerja dosen menunjukkan nilai koefisien korelasi (R) adalah 0.848. Terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel X1, X2 terhadap Y karena nilai R sebesar 0.848. Sedangkan nilai thitung sebesar 6.040 >1.657 dengan signifikansi sebesar 0.000< 0,05, maka oleh karena itu, hipotesis mengesahkan bahwa (X1) efikasi diri berhubungan terhadap kinerja dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Buddha adalah terbukti. Artinya secara statistik dapat ditunjukkan bahwa efikasi diri dalam penelitian ini berhubungan positif dan signifikan pada kinerja dosen di Perguruan Tinggi Keagamaan Buddha. variabel inovasi pembelajaran berhubungan positif signifikan terhadap kinerja dosen. Karena thitung < ttabel atau 3.018>1.657 dan tingkat signifikansi> taraf signifikansi atau 0.010< 0,05. Hipotesis mengesahkan bahwa (X2) inovasi media pembelajaran berhubungan terhadap kinerja dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Buddha adalah terbukti. Artinya secara statistik dapat ditunjukkan bahwa inovasi media pembelajaran dalam penelitian ini berhubungan positif dan signifikan pada kinerja dosen di Perguruan Tinggi Keagamaan Buddha. Efikasi diri mendorong seseorang untuk memahami secara mendalam atas situasi yang mungkin tidak dapat diramalkan sehingga dapat menerangkan mengapa seseorang ada yang mengalami kegagalan atau ada yang berhasil. Pembelajaran yang inovatif perlu didukung berbagai sumber dan inovasi pembelajaran
PENINGKATAN KUALITAS SDM SERTA PENGEMBANGAN PRODUK DAN PENERAPAN TEKNOLOGI PADA KOPERASI PRODUKSI DI PROVINSI BANTEN
Muljadi, Muljadi;
Syamsudin, Syamsudin
Community Services and Social Work Bulletin Vol 1, No 2 (2021): Community Services and Social Work Bulletin Volume 1 No. 2 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (944.212 KB)
|
DOI: 10.31000/cswb.v1i2.5957
This community service seeks to improve the human resources (HR) of SMEs in Banten. The method will be qualitative descriptive. The researcher or informant will be the management or manager of five production cooperatives in Banten Province. An interactive model was utilized to analyze the data. This analysis paradigm has three components: data reduction, data display, and conclusion drafting. 1. This study found that conventional or manual administration of employees, unsophisticated financial management, and short-term marketing are still common in production cooperatives. Cooperative administrators or managers provide the sole training because they are MSME actors who have their own expertise. 2. To improve the goods of production cooperatives, comprehensive product development planning is required. Product development can help cooperatives survive by attracting new customers and increasing earnings. 3. Technology should be a major factor in cooperative product development, but Banten cooperatives have not effectively harnessed it. This cooperative has a lot of promise. The management of production cooperatives must be willing to focus more on product development and use technology that can speed up product creation for broad public demands. Local raw materials are a particular benefit for production cooperatives. However, the required working capital is low, allowing those with an entrepreneurial drive to start up business units with low technological sophistication
Study on the Production of Bonded Magnet NdFeB and Polyvinyl Butyral
Mendrofa, Mareanus;
Sinuhaji, Perdinan;
Muljadi, Muljadi
Journal of Technomaterial Physics Vol. 2 No. 1 (2020): Journal of Technomaterial Physics
Publisher : Talenta Publisher
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32734/jotp.v2i1.5263
bonded magnet is composite magnet material made by mixing magnetic powder with non-magnetic binder. The process in manufacturing bonded magnet NdFeB made by mixing powder of neodymium iron boron (NdFeB) commercial type MQP-B with a polyvinyl butyral powder using a glass beaker. The comparisons of variation in composing NdFeB magnets powders with a binder of PVB (% weight) are 98:2, 96:4, 94:6 and 93:7 of 8 grams from total mass of the sample. After mixing the powder, it is molded by using a compression molding method with 8 tons pressure for 20 minutes at curing temperature 1600C. The molded samples are conducted by characterizing the physical properties which include measurement of density, microstructure analysis using SEM-EDX and magnetic properties which include measurement of the magnetic field strength using a Gaussmeter and hysteresis curve using VSM. The result of the study shows that the addition of and binder PVB in bonded magnet NdFeB causes a decrease in the density and magnetic field strength. The best result of density and magnetic field in the manufacture of bonded magnets is obtained by the addition of 2 % binder of 5.66 g/cm3 and strong magnetic field of 1862.4 G. the score of Mr = 72.86 emu/g, Ms = 103 emu/gram, Hc = 8.490 KOe and BHmax = 5.1 MGOe was obtained on the addition of PVB 2 %.